PENGKAJIAN Adi
PENGKAJIAN Adi
I. DATA DEMOGRAFI
Tanggal pengkajian : 19 April 2019
Tempat pengkajian : Jl. Terusan Pesantren RT 02/11 Sukamiskin Arcamanik Kota Bandung Jawa Barat
Nama : Tn. Itang
Umur : 103 Tahun
Alamat : Jl. Terusan Pesantren RT 02/11 Sukamiskin Arcamanik Kota Bandung Jawa Barat
Agama : Islam
Pendidikan terakhir : SLTP
Status perkawinan : Kawin
Jumlah anak : 2 orang
Pekerjaan : Tidak bekerja
Status rumah : Milik sendiri
Keluhan Utama : Pasien mengeluh sakit kepala
3
4
4. Sensitivitas Biologi
Pasien mengatakan tidak pernah mengalami riwayat infeksi,
trauma, terpapar zat radioaktif dan juga riwayat penggunanaan obat
obatan.
5. Riwayat paparan terhadap racun
Pasien mengatakan tidak pernah mengalami paparan terhadap
racun
2. PSIKOLOGIS 1. Intelegensia
Pasien mengatakan tidak pernah mengalami penyakit/ gangguan yang
mempengaruhi fungsi otaknya
2. Keterampilan verbal
Pasien berkomunikasi lancer, dimana keterampilan verbalnya sesuai.
3. Moral
Pasien dari kecil tinggal di daerah pemukiman seperti saat ini,
dimana lingkungannya baik-baik saja.
4. Kepribadian
Menurut penuturan pasien, pada saat dirinya tidak bisa melihat,
terkadang pasien mudah putus asa, dan juga mudah sekali cemas.
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
a. Pada saat tahun 2005, pasien untuk pertama kalinya tidak bisa
melihat.
6
6. Konsep diri
a. Gambaran diri
Pasien mengatakan menyukasi semua bagian tubuh.
b. Identitas diri
Pasien mengatakan, dimana pada setelah mengalami kebutaan,
pasien merasa dirinya tidak bisa melakukan apapun.
c. Peran
Pasien mengatakan semenjak dirinya tidak bisa melihat, dirinya
merasa sangat kecewa karena tidak bisa mencari nafkah untuk istri
dan juga anak anaknya.
d. Ideal diri
Pasien mengatakan semoga lingkungan dan juga keluarga tetap
mendukung nya meskipun dengan kondisi yang sekarang.
e. Harga diri
Pasien mengatakan kadang merasa takut gagal menjadi seorang
bapak
7. Motivasi
Pasien mengatakan motivasi satu-satunya dalah hidupnya adalah
anaknya.
8. Pertahanan psikologi
Pasien mengatakan ketika mempunyai masalah, pasien mudah
cemas dimana kadang merasa putus asa.
7
9. Self control
Dalam mengendalikan stimulus, pasien mengatakan menggunakan
tongkat untuk membantu dalam berjalan.
f. SOSIOBUDAYA 1. Usia
Pasien mengatakan dalam perkembangan usianya tidak pernah
mengalami gangguan-gangguan.
2. Gender
a. Riwayat gangguan identitas
Pasien mengatakan tidak mengalami gangguan atau penyimpangan
terhadap dirinya.
b. Riwayat peran gender
Pasien mengatakan dirinya sudah sesuai dengan perannya sebagai
laki laki, seperti menikah dengan perempuan, dan mempunyai
keturunan.
3. Pendidikan
Pasien merupakan lulusan SLTP
4. Pekerjaan
Klien sudah tidak bekerja.
5. Status social
Pasien mengatakan sebagai tuna netra awalnya membuat dia berpikir
akan dijauhi oleh saudara atau tetangganya sekitar, tetapi ternyata
keluarga dan tetangganya sering memberikan dukungan berupa moril
maupun material.
8
V. STATUS MENTAL
No Status Mental Hasil
1 SPSMQ Pasien menjawab tanggal 20 April 2019
Pasien menjawab hari sabtu
Pasien menjawab dirumahnya
Pasien menjawab Jl. Terusan Pesantren RT 02/11 Sukamiskin Arcamanik Kota Bandung Jawa Barat
Pasien menjawab umurnya 103 tahun
Pasien mengatakan kelahiran 1916
Pasien menjawab tidak tahu
Pasien menjawab Bapak Jokowi Widodo
Pasien menjawab ibu
Pasien tidak dapat menjawab
Jumlah: Benar 8 Salah 2
Interpretasi hasil: Fungsi intelektual utuh
11
2 MMSE:
- Orientasi Hari sabtu,
tanggal 20
Bulan April
Tahun 2019
Kadang musim hujan
Kelurahan Arcamanik
Rt. 02 Rw. 11 Sukamiskin
Kota Bandung
Provinsi Jawa Barat
Indonesia
- Registrasi Ini kertas
Ini kerudung
Ini baju
- Perhatian & Kalkulasi 93
86
79
72
65
- Mengingat Kertas
Baju
- Bahasa Pulpen
12
Kertas
Tak ad ajika dan atau tetapi
Ambil kertas di tangan anda
Lipat dua
Taruh di lantai
Tutup mata
Tidak dapat menyalin gambar
Total Nilai 23
Interpretasi Kerusakan aspek fungsi mental ringan
X. INTERVENSI KEPERAWATAN
DIAGNOSA
NO TUJUAN INTERVENSI KETERANGAN
KEPERAWATAN
1 Ansietas SP 1 PASIEN: Asessmen Ansietas dan 1. Mengucapkan salam terapeutik,
Latihan Relaksasi memperkenalkan diri, panggil pasien
1. Bina hubungan saling percaya sesuai nama panggilan yang disukai
2. Membuat kontrak (Inform Consent) 2. Menjelaskan tujuan interaksi: melatih
dua kali pertemuan latihan pengendalian ansietas agar proses
pengendalian ansietas penyembuhan lebih cepat
3. Bantu pasien mengenal ansietas 3. Bantu pasien untuk mengidentifikasi
4. Latih teknik relaksasi dan menguraikan perasaannya.
4. Bantu pasien mengenal penyebab
ansietas
5. Bantu klien menyadari perilaku akibat
ansietas
6. Tarik napas dalam
7. Mengerutkan dan mengendurkan otot-
otot
latihan hipnotis diri sendiri (latihan 5 jari) 2. Asesmen ulang ansietas dan
dan kegiatan spiritual: kemampuan melakukan teknik
1. Pertahankan rasa percaya pasien relaksasi
2. Membuat kontrak ulang: latihan
pengendalian ansietas
3. Latihan hipnotis diri sendiri (lima jari)
dan kegiatan spiritual