Anda di halaman 1dari 14

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan

penelitian untuk memperoleh data yang diinginkan. Penelitian ini bertempat di

SDN Kebon Bawang 05 Pagi Jakarta Utara tahun pelajaran 2017/2018.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian adalah waktu berlangsungnya penelitian atau saat

penelitian ini dilangsungkan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November

dan Desember tahun pelajaran 2017/2018.

Tabel 3.1
Waktu Pelaksanaan
Penelitian Tindakan Kelas

Bulan Kegiatan
1. November 2017 1. Melakukan pembelajaran
menggunkan metode yang biasa
dilakukan guru
2. Melaksanakan penilaian setelah
pembelajaran selesai
2. Desember 2017 1. Melakukan pembelajaran
menggunkan Model Pembelajaran
Stude Teams Achievement Division
(STAND)
2. Melaksanakan penilaian setelah
pembelajaran selesai
3. Desember 2017 A. Pengolahan nilai

1
2

B. Subyek Penelitian

Subyek penelitian adalah siswa-siswi Kelas III SDN Kebon Bawang 05 Pagi

Jakarta Utara tahun pelajaran 2017/2018 yang berjumlah 35 siswa pada mata

pelajaran Matematika dan pokok bahasan Keliling dan Luas Persegi dan Persegi

Panjang.

C. Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Calssroom action

research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di

kelas. Penelitian ini termasuk tindak lanjut dari penelitian deskriptif dan

eksperimen, sebab dalam penelitian ini digambarkan bagaimana keadaan kelas

sebelum dan sesudah penelitian serta melakukan suatu eksperimen metode ajar yang

dimaksudkan untuk memperbaiki keadaan kelas yang telah digambarkan tadi.

Penelitian tindakan kelas didefinisikan oleh David Hopkins sebagai suatu

studi yang sistematis (penelitian) yang dilakukan oleh pelaku pendidikan dalam

upaya meningkatkan mutu pembelajaran melalui tindakan yang terencana dan

dampak dari tindakan (aksi) yang telah dilakukan.25

Sementara itu pakar pendidikan A. Suhaenah Suparno (1998),


mendefinisikan penelitian tindakan kelas sebagai salah satu cara
pengembangan profesionalitas guru dengan jalan memberdayakan mereka
untuk memahami kinerjanya sendiri dan menyusun rencana untuk
melakukan perbaikan secara terus menerus.26
25 Trianto. 2011. Panduan Lengkap Penelitian Tindakan Kelas [Classroom Action Research]. Jakarta:
Prestasi Pustakarya.2011. P. 15

26 Ibid
3

Bentuk penelitian tindakan kelas terbagi menjadi 4 (empat), yaitu: (1)

penelitian tindakan guru sebagai peneliti; (2) penelitian tindakan kolaboratif; (3)

penelitian tindakan simultan terintegrasi; (4) penelitian tindakan administrasi sosial

eksperimen.27

Dalam penelitian ini penulis menggunakan bentuk penelitian tindakan guru

sebagai peneliti, dimana guru sangat berperan sekali dalam proses penelitian

tindakan kelas. Dalam bentuk ini, tujuan utama penelitian tindakan kelas adalah

untuk meningkatkan hasil belajar pada proses pembelajaran di kelas. Dalam

kegiatan ini, guru terlibat langsung secara penuh dalam proses perencanaan,

tindakan, observasi, dan refleksi. Kehadiran pihak lain dalam penelitian ini hanya

sebatas observer serta peranannya tidak dominan dan sangat kecil.

D. Rancangan Penelitian

Menurut pengertiannya penelitian tindakan adalah penelitian tentang hal-hal

yang terjadi di masyarakat atau sekolompok sasaran, dan hasilnya langsung dapat

dikenakan pada masyarakat yang bersangkutan. Ciri atau karakteristik utama dalam

penelitian tindakan adalah adanya partisipasi dan kolaborasi antara peneliti dengan

anggota kelompok sasaran. Penelitian tidakan adalah satu strategi pemecahan

masalah yang memanfaatkan tindakan nyata dalam bentuk proses pengembangan

invovatif yang dicoba seiring dengan jalan dalam mendeteksi dan memecahkan

masalah. Dalam prosesnya pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan tersebut dapat

saling mendukung satu sama lain.

27 Op Cit.Lih [40] Hal. 38


4

Sedangkan tujuan penelitian tindakan harus memenuhi beberapa prinsip

sebagai berikut:

1. Permasalahan atau topik yang dipilih harus memenuhi kriteria, yaitu

benar-benar nyata dan penting, menarik perhatian dan mampu ditangani serta

dalam jangkauan kewenangan peneliti untuk melakukan perubahan.

2. Kegiatan penelitian, baik intervensi maupun pengamatan yang dilakukan

tidak boleh sampai mengganggu atau menghambat kegiatan utama.

3. Jenis intervensi yang dicobakan harus efektif dan efisien, artinya terpilih

dengan tepat sasaran dan tidak memboroskan waktu, dana dan tenaga.

4. Metodologi yang digunakan harus jelas, rinci, dan terbuka, setiap

langkah dari tindakan dirumuskan dengan tegas sehingga orang yang berminat

terhadap penelitian tersebut dapat mengecek setiap hipotesis dan

pembuktiannya.

5. Kegiatan penelitian diharapkan dapat merupakan proses kegiatan yang

berkelanjutan (on-going), mengingat bahwa pengembangan dan perbaikan

terhadap kualitas tindakan memang tidak dapat berhenti tetapi menjadi

tantangan sepanjang waktu.

Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih, yaitu penelitian tindakan, maka

penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis dan Taggart,

yaitu berbentuk spiral dari siklus yang satu ke siklus yang berikutnya. Setiap siklus

meliputi planning (rencana), action (tindakan), observation (pengamatan), dan

reflection (refleksi). Langkah pada siklus berikutnya adalah perncanaan yang sudah
5

direvisi, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Sebelum masuk pada siklus pertama

dilakukan tindakan pendahuluan yang berupa identifikasi permasalahan.

Siklus spiral dari tahap-tahap penelitian tindakan kelas dapat dilihat pada

gambar berikut:

Rencana
awal/Siklus 1

Refleksi

Tindakan/
Observasi
Rencana yang
Refleksi direvisi/Siklus 2

Tindakan/
Observasi

Gambar 3.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas

Penjelasan alur di atas adalah:

1. Rancangan/rencana awal, sebelum mengadakan penelitian peneliti

menyusun rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan, termasuk di

dalamnya instrumen penelitian dan perangkat pembelajaran.

2. Kegiatan dan pengamatan, meliputi tindakan yang dilakukan oleh

peneliti sebagai upaya membangun pemahaman konsep siswa serta mengamati

hasil atau dampak dari diterapkannya metode pengajaran berbasis tugas proyek.
6

3. Refleksi, peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau

dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang diisi

oleh pengamat.

4. Rancangan/rencana yang direvisi, berdasarkan hasil refleksi dari

pengamat membuat rangcangan yang direvisi untuk dlaksanakan pada siklus

berikutnya.

Observasi dibagi dalam tiga putaran, yaitu putaran 1, 2, dan 3, dimana

masing-masing putaran dikenai perlakuan yang sama (alur kegiatan yang sama) dan

membahasa satu sub pokok bahasan yang diakhiri dengan tes formatif di akhir

masing-masing putaran. Dibuat dalam tiga putaran dimaksudkan untuk memperbaiki

sistem pengajaran yang telah dilaksanakan.

E. Prosedur Penelitian

Prosedur pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini terdiri dari dua siklus.

Masing-masing siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang dicapai, seperti

yang telah didesain dalam faktor-faktor yang diselidiki. Untuk mengetahui

permasalahan menyelesaikan soal cerita pada pembelajaran Matematika di SDN

Kebon Bawang 05 Pagi Jakarta Utara dilakukan observasi terhadap kegiatan

pembelajaran yang dilakukan guru selain itu diadakan diskusi antara guru sebagai

peneliti dengan para pengamat sebagai kolaborator dalam penelitian ini. Melalui

langkah-langkah tersebut akan didapat ditentukan bersama-sama antara guru dan

pengamat untuk menetapkan tindakan yang tepat dalam rangka meningkatkan

efektivitas pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.


7

Berdasarkan hasil diskusi dengan para kolabotor, maka langkah yang paling

tepat untuk meningkatkan pembelajaran adalah dengan meningkatkan motivasi,

aktivitas dan peran serta siswa dalam kegiatan pembelajaran tersebut. Sehubungan

dengan hal tersebut, maka tindakan yang paling tepat adalah dengan

mengembangkan keterampilan intelektual siswa.

Dengan berpedoman pada refleksi awal tersebut, maka prosedur pelaksanaan

penelitian tindakan kelas ini meliputi: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3)

observasi, dan (4) refleksi dalam setiap siklus.

Secara rinci prosedur penelitian tindakan ini dijabarkan dalam uraian berikut

ini.

1. Siklus Pertama

a) Tahap Perencanaan

Pada tahap perencanaan ini kegiatannya meliputi:

1) Peneliti dan pengamat menetapkan alternatif peningkatan

kemampuan menyelesaikan soal cerita pada pembelajaran Matematika.

2) Peneliti bersama-sama kolaborator membuat perencanaan

pengajaran yang mengembangkan keterampilan intelektual.

3) Mendiskusikan tentang pembelajaran Matematika yang

mengembangkan keterampilan intelektual siswa.

4) Menginventarisir media pembelajaran.

5) Mempersiapkan lingkungan belajar


8

6) Membuat lembar observasi.

7) Mendesain alat evaluasi

b) Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap pelaksanaan tindakan ini kegiatanyaan adalah melaksanakan

kegiatan pembelajaran sebagaimana yang telah direncanakan. Adapun

rencana kegiatan pada siklus pertama adalah sebagai berikut : Materi pokok

yang akan disampaikan pada siklus pertama adalah “Keliling Persegi dan

Persegi Panjang ”

Langkah-langkah pembelajaran:

1) Kegiatan Awal

(a) Mengadakan Apersepsi dan pemberian motivasi

(b) Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai

(c) Guru menyiapkan media pembelajaran dan lingkungan belajar

2) Kegiatan Inti

(a) Guru menjelaskan materi Keliling Persegi dan Persegi Panjang

(b) Siswa dibagi ke dalam kelompok yang heterogen yang terdiri

dari 3 – 6 orang.

(c) Guru memberikan bentuk soal uraian kepada siswa baik secara

individu maupun secara kelompok


9

(d) Siswa secara individu menyelesaikan bentuk soal uraian tersebut

dan siswa secara kelompok yang heterogen mendiskusikan hasil yang

didapat oleh siswa secara individu.

(e) Seluruh kelompok menempelkan hasil diskusi mereka di depan

kelas dan saling menduskusikan hasil dari kelompok yang lain.

3) Kegiatan Akhir

Peneliti menyimpulkan materi yang telah dijelaskan. Kemudian untuk

mengetahui kemampuan akhir siswa, peneliti mengadakan analisis soal

untuk mengetahui seberapa besar kemampuan siswa dalam

menyelesaikan soal cerita pada pembelajaran matematika pada akhir

pembelajaran.

c) Tahap Observasi

Pada tahap observasi ini kegiatan yang dilaksanakan yaitu mengobservasi

terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi

yang telah dipersiapkan.

d) Tahap Refleksi

Pada tahap refleksi ini kegiatannya yaitu meliputi analisis data yang

diperoleh melalui observasi pengamatan. Berdasarkan hasil observasi

tersebut, guru dapat merefleksikan diri tentang kegiatan pembelajaran yang

telah dilakukan. Dengan demikian, guru akan dapat mengetahui efektivitas

kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Berdasarkan hasil refleksi ini

akan dapat diketahui kelemahan kegiatan pembelajaran yang dilakukan


10

oleh guru sehingga dapat digunakan untuk menentukan tindakan pada

siklus selanjutnya.

2. Siklus Kedua

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap perencanaan ini kegiatannya meliputi:

Berdasarkan kegiatan refleksi pada siklus pertama maka pada tahap ini

dilaksanakan perubahan-perubahan dengan tujuan memperbaiki kelemahan

dan kekurangan pada siklus pertama.

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap pelaksanaan tindakan ini kegiatanyaan adalah melaksanakan

kegiatan pembelajaran sebagaimana yang telah direncanakan. Adapun

rencana kegiatan pada siklus kedua adalah sebagai berikut : Materi pokok

yang akan disampaikan pada siklus pertama adalah “Luas Persegi dan Persegi

Panjang”

Langkah-langkah pembelajaran:

1) Kegiatan Awal

a) Mengadakan Apersepsi dan pemberian motivasi

b) Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai

c) Guru menyiapkan media pembelajaran dan lingkungan belajar

2) Kegiatan Inti
11

Guru menjelaskan materi Keliling Persegi dan Persegi Panjang

Siswa dibagi ke dalam kelompok yang heterogen yang terdiri dari 3 – 6

orang. Guru memberikan bentuk soal uraian kepada siswa baik secara

individu maupun secara kelompok Siswa secara individu menyelesaikan

bentuk soal cerita tersebut dan siswa secara kelompok yang heterogen

mendiskusikan hasil yang didapat oleh siswa secara individu. Seluruh

kelompok menempelkan hasil diskusi mereka di depan kelas dan saling

menduskusikan hasil dari kelompok yang lain.

3) Kegiatan Akhir

peneliti menyimpulkan materi yang telah dijelaskan. Kemudian untuk

mengetahui kemampuan akhir siswa, peneliti mengadakan analisis soal

untuk mengetahui seberapa besar kemampuan siswa dalam menyelesaikan

soal uraian pada pembelajaran matematika pada akhir pembelajaran.

c. Tahap Observasi

Pada tahap observasi ini kegiatan yang dilaksanakan yaitu mengobservasi

terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang

telah dipersiapkan.

d. Tahap Refleksi

Pada tahap refleksi ini kegiatannya yaitu meliputi analisis data yang

diperoleh melalui observasi pengamatan. Berdasarkan hasil observasi

tersebut, guru dapat merefleksikan diri tentang kegiatan pembelajaran yang

telah dilakukan. Dengan demikian, guru akan dapat mengetahui efektivitas


12

kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Berdasarkan hasil refleksi ini

akan dapat diketahui apakah kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal

dapat meningkat atau tidak dengan melakukan kegiatan pembelajaran

menggunakan model pembelajaran Stude Teams Achievement Division

(STAND) pada siswa kelas III di SDN Kebon Bawang 05 Pagi

F. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari:

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Yaitu merupakan perangkat pembelajaran yang digunakan sebagai

pedoman guru dalam mengajar dan disusun untuk tiap putaran. Masing-masing

RPP berisi kompetensi dasar, indikator pencapaian hasil belajar, tujuan

pembelajaran khusus, dan kegiatan belajar mengajar.

2. Lembar Observasi Kegiatan Belajar Mengajar

a) Lembar observasi pengelolaan metode pembelajaran kooperatif, untuk

mengamati kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran.

b) Lembar observasi aktivitas siswa dan guru, untuk mengamati aktivitas

siswa dan guru selama proses pembelajaran.

3. Tes formatif

Tes ini disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai,

digunakan untuk mengukur kemampuan menyelesaikan soal uraian pada

pelajaran matematika pada pokok bahasan keliling dan luas persegi dan persegi
13

panjang. Tes formatif ini diberikan setiap akhir putaran. Bentuk soal yang

diberikan adalah soal uraian atau essay.

G. Analisis Data

Untuk mengetahui keefektifan suatu model pembelajaran untuk mengetahui

kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal uraian pada pembelajaran matematika

perlu diadakan analisa soal. Pada penelitian ini menggunakan teknik analisis

deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan

kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk

mengetahui prestasi belajar yang dicapai siswa juga untuk memperoleh respon siswa

terhadap kegiatan pembelajaran serta aktivitas siswa selama proses pembelajaran.

Untuk menganalisis tingkat kemampuan dalam menyelesaikan soal uraian

setelah proses belajar mengajar matematika setiap putarannya dilakukan dengan

cara memberikan evaluasi berupa soal tes tertulis pada setiap akhir putaran.

Analisis ini dihitung dengan menggunakan statistik sederhana yaitu:

1. Untuk menilai ulangan atau tes formatif

Peneliti melakukan penjumlahan banyaknya siswa yang menjawab benar,

yang selanjutnya dibagi dengan jumlah banyaknya siswa yang dapat menjawab

soal yang dimaksud di kelas tersebut sehingga diperoleh rata-rata tes formatif

kemampuan siswa dalam menjawab soal uraian dapat dirumuskan:

X=
∑X
∑N
14

Dengan : = Nilai rata-rata


X

ΣX = Jumlah nilai

ΣN = Jumlah siswa

2. Untuk ketuntasan belajar

Ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu secara perorangan dan secara

klasikal. Berdasarkan petunjuk pelaksanaan belajar mengajar kurikulum 1994,

yaitu seorang siswa telah tuntas belajar bila telah mencapai skor 68% atau nilai

68, dan kelas disebut tuntas belajar bila di kelas tersebut terdapat 75% yang telah

mencapai daya serap lebih dari atau sama dengan 68%. Untuk menghitung

persentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut.

P=
∑ Siswa . yang . tuntas . belajar x 100
∑ Siswa

Anda mungkin juga menyukai