29 - 34
2)
Bambang HARIYADI
2)
Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Jambi
Email: bahariyadi@yahoo.com
ABSTRACT. Serampas is an indigenous group of Jambi who still live traditionally. Serampas has a
number of traditional knowledge related to local natural resources, including medicinal plants. This
study aims to reveal the Serampas view about illness and the types of herbs they use. Research
conducted by methods of participant observation, survey respondents, as well as in-depth interviews.
The results showed that the community Serampas classifies herbs into two main groups: obat rajo and
obat ditawar. The Serampas use more than 131 species of medicinal plants. Although forests around
the Serampas settlements are relatively undisturbed and rich in various plants, including medicinal
plants, however, unexpectedly, most medicinal plant not derived from natural forests, but from the
human made ecosystem, mainly scrubland and agricultural areas.
ABSTRAK. Serampas adalah salah satu kelompok masyarakat asli daerah Jambi yang sampai saat
ini masih hidup secara tradisional. Serampas memiliki sejumlah pengetahuan tradisional yang terkait
dengan sumberdaya alam setempat, termasuk dalam hal tumbuh-tumbuhan yang berkhasiat obat.
Penelitian ini bertujuan menyingkap pandangan Masyarakat Serampas mengenai penyakit serta jenis-
jenis tumbuhan obat yang digunakan. Penelitian dilakukan dengan metode observasi partisipatif,
survey responden, serta in-depth interview. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat
Serampas menggolongkan tumbuhan obat kedalam dua kelompok utama yaitu obat rajo dan obat
ditawar. Jenis-jenis tumbuhan yang digunakan tidak kurang dari 131 jenis. Kawasan hutan di
sekeliling pemukiman Serampas yang relatif masih alami kaya akan berbagai jenis tumbuhan,
termasuk tumbuhan obat. Tetapi, diluar perkiraan, jenis-jenis tumbuhan yang banyak dimanfaatkan
sebagai tumbuhan obat bukanlah berasal dari hutan alam, melainkan dari ekosistem yang sudah
banyak mendapat sentuhan manusia (human made ecosystem), khsusunya semak belukar dan
kawasan perladangan.
29
Hariyadi, Obat Rajo ………………
30
Biospecies, Volume 4 No. 2, Juli 2011, hlm. 29 - 34
beras biasa, masing-masing satu gantang, satu Misalnya saja mereka menyelipkan potongan
ekor ayam utuh yang telah dimasak, seperangkat kunyit melai (Zingiber purpureum Rosc.) untuk
pinang-sirih, serta sejumlah uang. Tidak ada melindungi diri dari berbagai gangguan yang
aturan khusus mengenai uang yang diberikan; tidak diinginkan ketika menelusuri kawasan
jumlahnya tergantung pada kemampuan dan hutan. Potongan kunyit melai ini biasanya
kerelaan keluarga si bayi. diikatkan pada sarung parang dengan demikian
potongan kunyit melai tersebut secara otomatis
Dalam hal tumbuhan obat, secara umum akan selalu terbawa ketika parangnya dibawa.
masyarakat Serampas mengenal dua jenis-jenis Masyarakat Serampas mempercayai bahwa
obat yaitu obat rajo dan obat ditawar. Obat rajo potongan kunyit melai yang diperoleh dari sisa-
meliputi semua jenis tumbuhan yang memiliki sisa pencucian pusaka pada ritual kenduri psko
khasiat obat yang digunakan oleh masyarakat memiliki kekuatan magis yang jauh lebih kuat
awam, tanpa perlu bantuan dari seorang dukun. daripada kunyit melai yang biasa.
Misalnya saja, seseorang yang kebetulan terkena
parang ketika menebas semak-semak untuk Selain obat ditawar, Masyarakat Serampas juga
menyiapkan perladangan, mereka mengambil mengenal tradisi bertenung, yaitu suatu ritual
beberapa lembar daun rumnput bungo yang dilakukan untuk mengobati pasien yang
(Eupatorium inulaefolium H.B. & K.), lalu menderita penyakit yang cukup parah dan
diremas-remas dan airnya perasanya diberikan menahun (juga lihat Anas 2006). Proses dalam
pada bagian tubuh yang terluka. Dalam ritual ini melibatkan komunikasi dengan arwah
pandangan Masyarakat Serampas, pengetahuan nenek moyang orang Serampas. Setelah
mengenai obat rajo ini diwariskan dari raja-raja melakukan ritual tersebut, seorang dukun
Serampas pada zaman dahulu. dipercayai akan mendapatkan ”inspirasi”
mengenai ramuan yang diperlukan untuk
Sedangkan obat ditawar adalah jenis tumbuhan menyembuhkan pasien tersebut.
yang hanya digunakan oleh para dukun.
Pengetahuan mengenai obat ditawar ini Masyarakat Serampas memanfaatkan tidak
umumnya diwariskan secara turun temurun kurang dari 131 jenis tumbuhan obat yang masuk
dalam lingkungan keluarga (garis keturunan) dalam 49 famili. Poaceae bersama Lamiaceae
seorang dukun. Pengetahuan mengenai obat dan Solanaceae merupakan famili utama dari
ditawar ini umumnya diperoleh dengan cara jenis-jenis tumbuhan obat tersebut. Yang
“magang” yaitu dengan membantu dukun senior menarik, sebagian besar dari tumbuhan obat
misalnya dalam menyiapkan berbagai ramuan tersebut merupakan jenis-jenis tanaman
yang diperlukan dalam suatu prosesi budidaya (62%), serta jenis-jenis yang tumbuh di
pengobatan. Pada umumnya kaum muda tidak perladangan padi dan hutan sekunder.
tertarik untuk memperdalam pengetahuan
mengenai obat ditawar ini. Tetapi di setiap desa Diantara 131 jenis tumbuhan obat yang
biasanya selalu ada orang-orang muda, digunakan, jenis yang paling banyak digunakan
khususnya perempuan, yang mendalami adalah kunyit melai (Z. purpureum) yang
pengetahuan mengenai obat ditawar ini. digunakan untuk mengatasi berbagai penyakit.
Kunyit melai ini tidak hanya digunakan sebagai
Obat ditawar biasanya digunakan untuk obat rajo tetapi juga sebagai obat ditawar.
mengatasi kelainan atau gangguan yang Species yang merupakan anggota dari famili
diakibatkan oleh kekuatan-kekuatan ghaib. Zingiberaceae ini juga merupakan salah satu
Dalam hal ini jenis tumbuhan yang banyak penyusun ramuan (uras) pada sejumlah ritual,
digunakan adalah bungo panggil (Clerodendrum termasuk ritual untuk memandikan pusaka yang
buchanani [Roxb.] W. G. Walpers) dan rumput dilakukan sekali dalam setahun. Kunyit melai
sembuang (Eleusine indica Steud.), yang atau bunglai ini juga banyak digunakan oleh
digunakan sebagai media untuk menghantarkan Masyarakat Melayu yang bermukim di kawasan
mantera kepada pasien yang sedang diobati. pantai timur Jambi. Kunyit melai bersama
Beberapa jenis tumbuhan digunakan baik Campferia galanga dan Acorus calamus
sebagai obat rajo maupun obat ditawar. digunakan untuk melilndungi diri dari berbagai
gangguan mahluk halus, terutama pada anak-
Beberapa jenis tumbuhan obat juga digunakan anak (Susiarti dkk., 2005).
oleh masyarakat Serampas sebagai pelindung
terhadap berbagai gangguan mahluk halus.
31
Hariyadi, Obat Rajo ………………
Seperti halnya Serampas, dukun bersama setempat dengan sistim kontrak. Meskipun
sejumlah praktisi pengobatan tradisional pada demikian, penduduk dari desa-desa yang lain
berbagai budaya dunia pada umumnya memiliki masih harus menempuh yang panjang untuk
pengetahuan yang dalam mengenai tumbuhan dapat menjangkau puskesmas tersebut.
obat. Misalnya, para spesialis tumbuhan obat di Misalnya, penduduk dari Desa Renah Kemumu
pegunungan Himalaya bagian Nepal tidak hanya masih harus berjalan kaki sekitar 4 s/d 6 jam
lebih paham mengenai tumbuhan obat, tetapi untuk bisa menjangkau PUSTU tersebut. Selain
juga lebih sering mengggunakan tumbuhan itu, tidak jarang PUSTU tidak beroperasi selama
tersebut dibandingkan dengan masyarakat pada beberapa bulan karena tidak adanya perawat
umumnya. (e.g., Ghimire dkk., 2004). Demikian yang bersedia ditempatkan di kawasan terpencil
pula halnya dengan masyarakat Bogany di tersebut. Kondisi pelayanan kesehatan yang
bagian utara Sulawesi; pengetahuan mengenai demikian ini menyebabkan masyarakat
tumbuhan obat umunya juga terkonsentrasi pada Serampas masih menggantungkan sebagian
dukun-dukun setempat (Simbala dkk., 2005). besar pengobatan pada praktek dan
Selain diperoleh melalui “magang” dengan para pengetahuan obat tradisional.
dukun senior, ada kalanya pengetahuan
mengenai tumbuhan obat juga diperoleh melalui Masyarakat Serampas relatif memiliki jenis-jenis
mimpi. Seperti halnya yang terjadi pada tumbuhan obat yang lebih tinggi dibandingkan
masyarakat Serampas, para dukun pada dengan kelompok masyarakat tradisional lainnya.
komunitas ini juga tidak diperkenankan untuk Misalnya saja Masyarakat Samburu in
menerima imbalan utuk setiap layanan Pegunungan Nyiru di Kenya. Sebagaimana yang
kesehatan yang diberikannya. Pelanggaran dilaporkan oleh Bussmann (2006) Masyarakat
terhadap aturan ini dipercayai akan Samburu menggunakan 80 jenis tumbuhan obat.
menurunkan/menghilangkan keampuhan dukun Sebagian besar dari jenis-jenis tersebut
dalam mengobati sutau penyakit. merupakan spesies Asteraceae, Poaceae,
Lamiaceae, Cyperaceae, Fabaceae dan
Dalam hal diagnosis penyakit melalui komunikasi Malvaceae. Di Kalimantan Timur, Masyarakat
dengan arwah leluhur (bertenung), tradisi serupa Dayak Benuaq menggunakan 60 jenis tumbuhan
juga dilakukan oleh Masyarakat Dayak Ngaju dan obat. Sebagian besar dari tumbuhan tersebut
Dayak Benuaq di Kalimantan Tengah (Klokke merupakan famili Euphorbiaceae, Fabaceae dan
1998, Sodikin 2005 and Susiarti 2005). Di luar Zingiberaceae (Susiarti, 2005). Masyarakat
kebiasaan, pemerintah daerah setempat sangat tradisional di Kawasan timur Amazon mengenal
peduli terhadap keberadaan dan kelestarian sedikitnya 100 jenis tumbuhan obat (Voeks,
tradisi pengobatan tradisional ini karena mampu 1996). Sebaliknya, masyarakat Dayak Ransa di
menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke Kalimantan Barat mengenal jenis-jenis tumbuhan
daerah tersebut (Susiarti, 2005). Diagnosis obat yang lebih banyak dari Serampas. Caniago
penyakit melaui komunikasi dengan arwah dan Siebert (1998) mendokumentasi 250 jenis
leluhur juga dilakukan oleh masyarakat tumbuhan obat yang digunakan oelh masyarakat
tradisional di bagian barat Amazon dan Peru. dayak tersebut.
Dalam ritual tersebut dukun mengalami
kesurupan setelah menkonsumsi tumbuhan Masyarakat Serampas memanfaatkan jenis-jenis
ayahusaca (Banisteriopsis caapi, Malpighiaceae). tumbuhan obat yang tumbuh pada berbagai
Dalam keadaan demikian, ruh sang dukun akan vegetasi antara lain hutan tua, hutan skunder,
memasuki dunia ghaib sehingga dapat perladangan dan sawah. Meskipun masyarakat
berkomunikasi dengan para ruh lainnya Serampas tinggal di sekitar kawasan hutan, di
(Desmarchelier dkk., 1996 dan Lenaerts 2006). luar perkiraan, jenis-jenis tumbuhan obat yang
ada paling banyak berada di kawasan
Keberadaan sejumlah pengetahuan dan praktek perladangan (83%). Sebaliknya tumbuhan obat
pengobatan tradisional di Serampas tidak lepas yang tumbuh secara exclusif di hutan tua hanya
dari kondisi geografis Serampas yang terisolir beberapa jenis saja, misalnya manau (C.
dari lingkungan sekitarnya dalam kurun waktu mannan Miq.) dan jemban (Donax grandis ([Miq.]
yang cukup panjang. Puskesmas pembantu Ridley, Marantaceae). Getah dari manau dapat
(PUSTU) baru didirikan di salah satu desa di digunakan untuk mengibati sariawan; sedangkan
Serampas (Tanjung Kasri) pada tahun 1995. buah jemban biasa digunakan untuk mengobati
PUSTU tersebut dijalankan oleh seorang perawat bengkak-bengkak.
yang dipekerjakan oleh Pemerintah Daerah
32
Biospecies, Volume 4 No. 2, Juli 2011, hlm. 29 - 34
33
Hariyadi, Obat Rajo ………………
Klokke AH (ed). 1998. Traditional Medicine Susiarti S. 2005. Indigenous Knowledge on the
among the Ngaju Dayak in Central Uses of Medicinal Plants by Dayak
Kalimantan The 1935 Writings of a Former Benuaq, West Kutai, East Kalimantan.
Ngaju Dayak Priest. Borneo Research Journal of Tropical Ethnobiology 2(1): 52-
Council Inc., Phillips, ME 04966 USA. 64.
Lenaerts M. 2006. Substances, Relationship Susiarti S, Setyowati FM, dan Afriastini JJ.
and the Omnipresence of the Body: An 2005. Studi Ethnomedisinal Masyarakat
Overview of Asheninka Ethnomedicine Melayu di Kabupaten Tanjung Tajbung
(Western Amazonia). Journal of Barat, Jambi. Journal of Tropical
Ethnobiology and Ethnomedicine (2):49. Ethnobiology 2(1): 111-124.
Mahyar UW, Burley JS, Gyllenhaal C, dan Voeks, RA. 1996. Tropical Forest Healers and
Soejarto DD. 1991. Medicinal plants of Habitat Preference. Economic Botany
Seberida (Riau Province, Sumatra, 50(4): 381-400.
Indonesia). J. Ethnopharmacology
31(2):217-37. Weckerle CS, Huber FK, Yongping Y, dan
Weibang S. 2006. Plant Knowledge of the
Marsden W. 1966. History of Sumatra: Shuhi in The Hengduan Moutains,
Containing an Account of the Government, Southwest China. Economic Botany 60(1):
Laws, Customs, and Manners of the Native 3-23.
Inhabitants, with a Description of the
Natural Productions, and a Relation to the Wondimu T, Asfaw Z, dan Kelbessa E. 2007.
Ancient Political State of that Island. Ethnobotanical study of medicinal plants
Oxford University Press, Kuala Lumpur, around ‘Dheeraa’ town, Arsi Zone,
New York. Ethiopia. Journal of Ethnopharmacology
112: 152–161.
34
Biospecies, Volume 4 No. 2, Juli 2011, hlm. 29 - 34
35