Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bangsa Indonesia memiliki nilai-nilai yang diyakini kebenarannya dan
mempunyai sifat yang universal, yaitu Pancasila. Dalam perjalanan sejarah
Indonesia, telah disepakati bahwa Pancasila merupakan dasar negara
Indonesia. Sehubungan dengan hal ini, maka bangsa Indonesia harus
memahami nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, sebagai upaya
membentuk karakter bangsa dan tidak menyimpang dari nilai-nilai pancasila.
Sebagai upaya membentuk karakter bangsa, tentu tidak terlepas dari
pendidikan karena pendidikan merupakan usaha mengembangkan potensi dan
kreativitas dirinya, yaitu nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia. Seperti
yang diatur pada UU no 20 tahun 2013 tentang Sistem Pendidikan Nasional :
Bab 1 ayat (2)
‘’Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik IndonesiaTahun 1945, yang berakar
pada nilai-nilai agam, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap
tuntunan perubahaan zaman’’.

B. Rumusan Masalah
1. Menjelaskan tentang perlunya pendidikan pancasila
2. Mejelaskan dinamika dan tantangan pendidikan pancasila
3. Menjelaskan esensi dan urgensi pendidikan pancasila untuk masa depan

C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui perlunya pendidikan pancasila
2. Dapat memahami dinamika dan tantanga pendidikan pacasila
3. Mengetahui esensi dan urgensi pendidikan pancasila untuk masa depan
BAB II
PEMBAHASAN

A. Perlunya Pendidikan Pancasila


Pancasila yang telah diterima dan ditetapkan sebagai dasar negara
Republik Indonesia seperti tercantum dalam alenia ke keempat Pembukaan
Undang-Undang Dasar 1945 merupakan kepribadian dan pandangan hidup
bangsa, yang telah diuji kebenaran, kemampuan dan kesaktiannya, sehingga
tak ada satu kekuatan manapun juga yang mampu memisahkan Pancasila dari
kehidupan bangsa Indonesia. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
dapat dimaknai sebagai wahana untuk mengembangkan dan melestarikan
nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya bangsa Indonesia yang
diharapkan dapat diwujudkan dalam bentuk perilaku kehidupan sehari-hari
peserta didik baik sebagai individu, maupun sebagai anggota masyarakat
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.1
Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistim
Pendidikan Nasional (Sidiknas) Pasal 2 dan Pasal 3 dikatakan bahwa:
“Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab”
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) berupaya
mengantarkan warganegara Indonesia menjadi ilmuwan dan profesional yang
memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air; menjadi warga negara
demokratis yang berkeadaban; yang memiliki daya saing: berdisiplin, dan

1
Nadiroh.. Pembentukan Karakter Bangsa Sebagai Esensi Pendidikan Kewarganegaraan,
Diambil dari:https//profnadiroh.wordpress.com 2011 di kutip 06 Oktober 2019
berpartisipasi aktif dalam membangun kehidupan yang damai berdasarkan
sistem nilai Pancasila. PPKn adalah pendidikan demokrasi yang bertujuan
untuk mempersiapkan warga masyarakat berpikir kritis dan bertindak
demokratis, melalui aktivitas menanamkan kesadaran kepada generasi baru
bahwa demokrasi adalah bentuk kehidupan masyarakat yang paling menjamin
hak-hak warga masyarakat.
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan berkontiribusi penting
menunjang tujuan bernegara Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD
1945. PPKn berkaitan dan berjalan seiring dengan perjalanan pembangunan
kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia. PPKn merupakan bagian
integral dari ide, instrumentasi, dan praksis kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara Indonesia (Udin Winataputra,2008) Pendidikan
nasional pada hakikatnya adalah PPKn untuk melahirkan warga negara
Indonesia yang berkualitas baik dalam disiplin sosial dan nasional, dalam etos
kerja, dalam produktivitas kerja, dalam kemampuan intelektual dan
profesional, dalam tanggung jawab kemasyarakatan, kebangsaan,
kemanusiaan serta dalam moral, karakter dan kepribadian (Soedijarto, 2008).
Kehadiran kurikulum Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan berupaya
menanamkan sikap kepada warga negara Indonesia umumnya dan generasi
muda bangsa khususnya agar: (1)Memiliki wawasan dan kesadaran
kebangsaan dan rasa cinta tanah air sebagai perwujudan warga negara
Indonesia yang bertanggung jawab atas kelangsungan hidup bangsa dan
negara; (2)Memiliki wawasan dan penghargaan terhadap keanekaragaman
masyarakat Indonesia sehingga mampu berkomunikasi baik dalam rangka
meperkuat integrasi nasional; (3)Memiliki wawasan, kesadaran dan
kecakapan dalam melaksanakan hak, kewajiban, tanggung jawab dan peran
sertanya sebagai warga negara yang cerdas, trampil dan berkarakter;
(4)Memiliki kesadaran dan penghormatan terhadap hak-hak dasar manusia
serta kewajiban dasar manusia sehingga mampu memperlakukan warga
negara secara adil dan tidak diskriminatif;(5)Berpartisipasi aktif membangun
masyarakat Indonesia yang demokratis dengan berlandaskan pada nilai dan
budaya demokrasi yang bersumber pada Pancasila; (6)Memiliki pola sikap,
pola pikir dan pola perilaku yang mendukung ketahanan nasional Indonesia
serta mampu menyesuaikan dirinya dengan tuntutan perkembangan zaman
demi kemajuan bangsa.
Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan adalah mewujudkan warga
negara sadar bela negara berlandaskan pemahaman politik kebangsaan, dan
kepekaan mengembangkan jati diri dan moral bangsa dalam perikehidupan
bangsa. Mahasiswa adalah bibit unggul bangsa yang dimana pada masanya
nanti bibit ini akan melahirkan pemimpin dunia. Karena itulah diperlukan
pendidikan moral dan akademis yang akan menunjang sosok pribadi
mahasiswa. Kepribadian mahasiswa akan tumbuh seiring dengan waktu dan
mengalami proses pembenahan, pembekalan, penentuan, dan akhirnya
pemutusan prinsip diri. Negara, masyarakat masa datang, diperlukan ilmu
yang cukup untuk dapat mendukung kokohnya pendirian suatu Negara.
Negara yang akan melangkah maju membutuhkan daya dukung besar
dari masyarakat, membutuhkan tenaga kerja yang lebih berkualitas, dengan
semangat loyalitas yang tinggi. Negara didorong untuk menggugah
masyarakat agar dapat tercipta rasa persatuan dan kesatuan serta rasa turut
memiliki. Masyarakat harus disadarkan untuk segera mengabdikan dirinya
pada negaranya, bersatu padu dalam rasa yang sama untuk menghadapi krisis
budaya, kepercayaaan, moral dan lain-lain. Negara harus menggambarkan
image pada masyarakat agar timbul rasa bangga dan keinginan untuk
melindungi serta mempertahankan Negara kita.Pendidikan kewarganegaraan
adalah sebuah sarana tepat untuk memberikan gambaran secara langsung
tentang hal-hal yang bersangkutan tentang kewarganegaraan pada mahasiswa.

B. Dinamika dan Tantangan Pendidikan Pancasila


1. Dinamika pancasila
Penetapan Pancasila sebagai dasar negara itu memberikan pengertian
bahwa negara Indonesia adalah Negara Pancasila. Hal itu mengandung
arti bahwa negara harus tunduk kepadanya, membela dan
melaksanakannya dalam seluruh perundang-undangan. menurut Ernest
Renan: kehendak untuk bersatu (le desir d’etre ensemble) dan memahami
Pancasila dari sejarahnya dapat diketahui bahwa Pancasila merupakan
sebuah kompromi dan konsensus nasional karena memuat nilai-nilai yang
dijunjung tinggi oleh semua golongan dan lapisan masyarakat Indonesia. .
Penetapan Pancasila sebagai dasar negara tak hendak menghapuskan
perbedaan (indifferentism), tetapi merangkum semuanya dalam satu
semboyan empiris khas Indonesia yang dinyatakan dalam seloka
“Bhinneka Tunggal Ika”. Maka Pancasila merupakan intelligent choice
karena mengatasi keanekaragaman dalam masyarakat Indonesia dengan
tetap toleran terhadap adanya perbedaan2
2. Tantangan pendidikan pancasila
Pancasila kita sedang menghadapi krisis multidimensional.
Pancasila kita sedang berhadapan dengan pola perilaku elite yang tidak
lagi peka terhadap rakyatnya. Pancasila kita juga sedang menghadapi
tantangan bagaimana membuat orang-orang beragama lebih toleran
terhadap lainnya. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa harus dimaknai
bersama-sama dengan sila-sila lainnya. Sebagai bangsa yang bertuhan,
meyakini kebenaran Tuhan tidak boleh dilakukan dengan cara
menegasikan kemanusiaan. Kemanusiaan harus tetap dijunjung sehingga
tercipta suasana adil dan beradab. Untuk bisa menciptakan kemanusiaan
yang adil dan beradab, kebijakan sosial-politik-ekonomi harus
berlandaskan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Jika kita gagal
menerapkan Pancasila dalam makna sesungguhnya, sebenarnya Pancasila
tak sakti lagi. Telah bertahun-tahun tahun kita hidup hanya sebagai
bangsa yang dipaksa untuk menghafal sila-sila Pancasila demi kekuasaan,
bukan manifestasinya dalam kehidupan nyata.
Ketidakjelasan secara etis berbagai tindakan politik di negeri ini
membuat keadaban publik saat ini mengalami kehancuran. Fungsi sebagai

2
Masturnado.com. Urgensi dan Manfaat Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan,
Diambil dari:http//www.masturnado.com 2017 dikutip 06 oktober 2019
pelindung rakyat tidak berjalan sesuai dengan komitmen. Keadaban
publik yang hancur inilah yang sering kali merusak wajah hukum,
budaya, pendidikan, dan agama. Rusaknya sendi-sendi ini rupanya
membuat wajah masa depan bangsa ini semakin kabur. Upaya untuk
“membumikan” Pancasila di tengah bangsa Indonesia ternyata banyak
menghadapi tantangan dan cobaan. Tantangan terhadap Pancasila sudah
mulai tampak sejak masa-masa awal bangsa Indonesia menyatakan
kemerdekaannya. Tantangan terhadap eksistensi Pancasila tidak hanya
bersifat internal tetapi juga bersifat eksternal. Tantangan dari dalam di
antaranya berupa berbagai gerakan separatis yang hendak memisahkan
diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Apa yang terjadi
di Aceh, Maluku, dan Papua merupakan sebagian contoh di dalamnya.
Penanganan yang tidak tepat dan tegas dalam menghadapi gerakan-
gerakan tersebut akan menjadi ancaman serius bagi tetap eksisnya
keutuhan Bangsa Indonesia dan pancasila.
Pancasila juga kini tengah dihadapkan dengan tantangan eksternal
berskala besar berupa mondialisasi atau globalisasi. Di era modernisasi
seperti saat ini, dimana batas negara sudah tidak tampak lagi dan semua
ini menuntut adanya keterbukaan dan transparansi. Maka Pancasila
sebagai benteng terakhir bangsa, menghadapi tantangan yang cukup berat.
satu tantangan terbesar yang perlu segera dijawab bangsa yang besar ini,
khususnya oleh para pemegang kekuasaan, adalah menjawab tantangan
atas lemahnya kesejahteraan rakyat dan penegakkan keadilan.
Ketimpangan kesejahteraan antara kota dan desa, terlebih Jawa dan luar
Jawa merupakan salah satu permasalahan besar yang harus segera dijawab
oleh bangsa ini. Terasa sesak bagi kita semua bila mengingat bahwa
dialam sejarah dewasa ini masih ada bagian dari bangsa ini yang secara
mengenaskan masih hidup di alam prasejarah! Masalah penegakkan
keadilan juga menjadi masalah yang perlu mendapat perhatian serius para
pengambil kebijakan. Keadilan sosial yang telah lama digariskan para
pendiri negeri ini sering menjadi kontraproduktif manakala hendak
ditegakkan di kalangan para penguasa dan pemilik uang. Jadilah hingga
sekarang ini pisau keadilan yang dimiliki bangsa ini masih merupakan
pisau keadilan bermata ganda, tajam manakala diarahkan kepada rakyat
kebanyakan, dan tumpul atau bahkan kehilangan ketajamannya sama
sekali manakala dihadapkan dengan para pemegang kekuasaan atau
pemilik sumber-sumber ekonomi.

C. Esensi dan Urgensi Pendidikan Pancasila


1. Esensi pendidikan pancasila
Tujuan ini dapat tercapai jika didukung oleh masyarakat dan
bangsa yang berkualitas atau SDM Indonesia yang unggul. Untuk itulah
peran pendidikan sangat penting, sebagaimana tersirat dan tersurat
dalam Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1 ayat 2 dikatakan bahwa: Pendidikan
nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada
nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap
tuntutan perubahan zaman. Dalam pasal 3, dikatakan bahwa Pendidikan
nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, serta menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggungjawab.3
2. Urgensi pendidikan pancasila
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN) berupaya
mengantarkan warganegara Indonesia menjadi ilmuwan dan profesional
yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air; menjadi warga
negara demokratis yang berkeadaban; yang memiliki daya saing:

3
Safarel, Dinamika Pancasila. 2013, Diambil dari:http//safarael.wordpress.com
berdisiplin, dan berpartisipasi aktif dalam membangun kehidupan yang
damai berdasarkan sistem nilai Pancasila. Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan berkontiribusi penting menunjang tujuan bernegara
Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. PPKN berkaitan
dan berjalan seiring dengan perjalanan pembangunan kehidupan
berbangsa dan bernegara Indonesia. Maka untuk ke depannya, bangsa ini
harus benar-benar berpedoman terhadap pancasila. Untuk dapat
mengentaskan kemiskinan, membasmi praktik KKN (Korupsi, Kolusi,
dan Nepotisme), berbagai bentuk kejahatan, dan lain sebagainya,
keberadaan pancasila tetap harus dipertahankan. Karena jika pancasila
sudah diujung tanduk oleh ekses-ekses negatif, maka akan menjadi apa
bangsa ini kemudian.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian disusun dalam makalah ini maka penulis
menyampaikan bahwa pendidikan pancasila sangat dibutuhkan dalam
berbagai kalngan untuk mewujudkan suatu bangsa dan negara yang mampu
membanggakan pancasila sebagai landasan utama dalam kehidupan
berbangsa bernegara pada khususnya. Oleh karena itu dengan penyusunan
makalah ini semoga dapat berguna bagi para pembaca sebagai acuan proses
pembelajaran dalam menjawab segala tantangan yang ada.

B. Saran
Dalam membuat makalah esensi dan urgensi pendidika pancasila untuk
masa depan ini mungkin masih terdapat kesalahan-kesalahan, sehingga kami
mengharapkan kritik dari pembaca agar makalah yang kami buat ini menjadi
lebih baik dan lebih sempurna.
DAFTAR PUSTAKA

Nadiroh.2011. Pembentukan Karakter Bangsa Sebagai Esensi Pendidikan


Kewarganegaraan, Diambil dari:https//profnadiroh.wordpress.com

Masturnado.com.2017. Urgensi dan Manfaat Pendidikan Pancasila dan


Kewarganegaraan, Diambil dari:http//www.masturnado.com

Safarel, Dinamika Pancasila. 2013, Diambil dari:http//safarael.wordpress.com


KONSEP DAN URGENSI PENDIDIKAN PANCASILA
MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi tugas terstruktur pada mata kuliah
Pancasila

Disusun Oleh:
Kelompok 1
Monica Freviana (NIM.1910205004)
Ririn Delvi Triana (NIM.1910205007)

Dosen Pengampu:
RIZAL IKHSAN,

JURUSAN TADRIS MATEMATIKA


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)KERINCI
T.A.2019.M/1441.H

Anda mungkin juga menyukai