Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sering kali banyak kasus atau peritiwa secara mendadak atau tiba – tiba
misalkan kecelakaan, pingsan, bencana alam, yang mengakibatkan timbulnya
korban. Hal ini dapat mengakibatkan suatu kondisi yang cukup berbeda yakni
kepanikan, kacau, kecurigaan baik korban yang mengalami maupun orang yang
melihat atau menolong. Kadang kala sering juga dalam kesempatan tersebut
kewaspadaan kurang akibat situasi yang tidak menentu sehingga dapat berakibat
adanya kehilangan barang atau benda tertama dari korban yang mengalami
bencana.
Negara Indonesia mempunyai landasan hukum yang cukup kuat untuk
dapat melindungi hak pribadi seseorang untuk mendapatkan perlindungan yang
layak tanpa terkecuali baik untuk diri pribadi maupun barang atau benda yang
dimilikinya. Sehingga setiap orang yang berada ditempat manapun tidak merasa
terancam baik secara fisik ataupun non fisik akibat kehilangan barang atau benda.

B. Pengertian
1. Perlindungan adalah proses menjaga atau perbuatan untuk melindungi Harta
Benda
2. Harta Benda adalah barang atau benda yang dimiliki oleh seeorang
pasien/pengunjung/karyawan dilingkungan rumah sakit.

C. Tujuan
1. Mendeskripsikan prosedur untuk memastikan tidak terjadinya adanya
kehilangan harta benda pribadi pada pasien / pengunjung / karyawan selama
berada dirumah sakit.
2. Mengurangi kejadian yang berhubungan dengan adanya kecurian dari pihak
dalam atau luar pada pasien, pengunjung, karyawan.

D. Ruang Lingkup

1
1. Panduan ini diterapkan kepada semua pasien, pengujung, karyawan selama
berada dalam rumah sakit.
2. Pelaksana panduan ini ditujukan kepada semua karyawan yang bekerja
dirumah sakit baik tenaga medis maupun non medis.

E. Prinsip
1. Semua pasien /pengunjung/karyawan yang berada dalam rumah sakit harus
mendapat perlindungan harta benda pribadi dengan benar saat masuk sakit
dan selama berada dirumah sakit.
2. Setiap pasien /pengunjung/karyawan yang berada dalam rumah sakit harus
berusaha menjaga harta benda pribadi.
3. Tujuan utama perlindungan harta benda adalah untuk menjaga keamanan
yang memiliki harta benda tersebut.
4. Perlindungan harta benda digunakan pada proses pasien / pengunjung /
karyawan masuk dalam rumah sakit atau selama berada dalam lingkungan
rumah sakit.

BAB II
KEWAJIBAN DAN TANGGUNG JAWAB

2
KEWAJIBAN DAN TANGGUNG JAWAB
1. Seluruh Staf Rumah Sakit
a. Memahami dan menerapkan prosedur perlindungan harta pribadi milik
pasien / pengunjung.
b. Memastikan prosedur perlindungan harta benda pribadi milik pasien /
pengunjung yang benar ketika pasien / pengunjung selama berada
dirumah sakit.
c. Melaporkan kejadian salah prosedur perlindungan harta benda milik
pasien / pengunjung.
2. Sumber Daya Insani (SDI) yang bertugas
a. Perawat
1) Bertanggung jawab memberikan perlindungan harta benda pasien
dan memastikan perlindungan harta benda dan memastikan
perlindungan tersebut tercatat pada laporan di rawat inap
2) Memastikan harta benda tersimpan dengan baik. Jika terdapat
kesalahan penyimpanan harus dipindah tempatnya.
b. Petugas Keamanan
1) Bertanggung jawab memberikan pengamanan harta benda pasien
memastikan pengamanan tersebut pada buku laporan.
2) Memastikan harta benda tersimpan dengan baik. Jika terdapat
kesalahan penyimpanan maka penyimpanan harus dipindah
tempatnya.
c. Kepala Unit / Kepala Ruangan
1) Memastikan seluruh staf di unit memahami prosedur perlindungan
harta benda pasien.
2) Menyelidiki semua insiden salah perlindungan harta benda pasien
dan memastikan terlaksananya suatu tindakan untuk mencegah
terulangnya kembali kejadian tersebut.

d. Manajer
1) Memantau dan memastikan panduan perlindungan harta benda
dikelola dengan baik oleh Kepala Ruangan / Ka. Unit Kerja

3
2) Menjaga standarisasi dalam menerapkan panduan perlindungan
harta benda pasien / pengunjung / karyawan.

BAB III
TATALAKSANA PERLINDUNGAN HARTA BENDA

4
A. PERLINDUNGAN
1. Pasien
Berlaku untuk pasien yang berada dirawat inap dimana dalam hal ini
pasien mengenakan perhiasan atau barang berharga lainnya dan sedang
dalam kondisi akan dilakukan tindakan pelayanan medis.
a. Tatalaksana Perlindungan Harta Benda Pasien
1) Semua pasien sebelum masuk rawat inap harus di informasikan
bahwa rumah sakit tidak bertanggung jawab jika ada harta benda
yang hilang sebab pada saat akan masuk rawat inap sudah di
informasikan oleh unit pendaftaran.
2) Pastikan bahwa pasien sudah menyetujui dan mengerti tentang
informasi yang disampaikan tentang perlindungan harta benda.
3) Pastikan pasien memberikan surat pernyataan bahwa bersedia
tidak akan menuntut apapun pada pihak rumah sakit apa bila terjadi
kehilangan harta benda karena sudah diinformasikan bahwa rumah
sakit tidak bertanggung jawab atas harta benda pribadi milik pasien.
4) Pastikan adanya proses serah terima penyimpanan sementara untuk
harta benda pribadi milik pasien apabila pada pasien tersebut tidak
ada keluarga yang medampingi dan akan dilakukan tindakan
pelayananan kesehatan.
5) Segera hubungi pihak keamanan untuk kasus kehilangan harta
benda milik pasien jika ada peristiwa kehilangan .
6) Jika perlu hubungi pihak yang berwajib untuk menangani kasus
kasus kehilangan harta benda milik pasien jika kasus tersebut
berlanjut.
b. Tindakan / prosedur yang membutuhkan perlindungan harta benda
pasien.
1) Berikut adalah beberapa prosedur yang membutuhkan perlindungan
harta benda pasien :
i. Pada saat pasien tidak ada keluarga yang mendampingi
sedangkan pada pasien tersebut akan melakukan tindakan
pelayanan kesehatan.

5
ii. Pada saat pasien mengalami hilang kesadaran / hilang ingatan.
iii. Para staf rumah sakit islam Jakarta Pondok Kopi harus
memberikan perlindungan harta benda pasien dengan benar,
dengan menanyakan kejelasan informasi yang disampaikan oleh
Unit Pendaftaran Pasien untuk tidak meninggalkan harta benda
khususnya yang berharga diluar pengamatan pasien, kemudian
membandingkannya dengan adanya Surat Pernyataan yang
tercantum di Rekam Medis. Jangan menyebutkan semua
informasi tetang perlindungan dan meminta pasien untuk
mengkonfirmasikan dengan jawaban ya / tidak.

2) Jangan melakukan prosedur apapun jika pasien tidak mengetahui


untuk menjaga harta bendanya sendiri. Informasi mengenai bahwa
RS. Islam Jakarta Pondok Kopi tidak bertanggung jawab atas
barang harta benda milik pasien diinformasikan ulang oleh
perawat yang bertugas menangani pasien secara personal sebelum
pasien menjalani suatu prosedur .
3) Perlindungan harta benda sebaiknya mencakup 2 ( dua ) detail
wajib, yaitu :
i. Didata semua harta benda pada pasien masuk
ii. Mendata semua pengunjung yang datang berkunjung diruang
perawatan tempat pasien dirawat

2. Pengunjung
a. Tatalaksana Perlindungan Harta Benda Pengunjung :
1) Semua pengunjung harus diindentifikasi dengan benar sebelum
masuk dalam lingkungan RS. Islam Jakarta Pondok Kopi dengan
menggunakan tanda pengenal yang masih berlaku
2) ( KTP, SIM, Paspor ) dan harta benda apa saja yang dibawa.
3) Pastikan pada pengunjung agar menjaga harta benda yang
dibawanya. Perlindungan harta benda harus diberikan pada semua
pengunjung jika terjadi kecelakaan, bencana atau hilang
kesadaran / ingatan pada diri pengunjung tersebut dan tidak ada
pengecualian selama berada dalam lingkungan rumah sakit.

6
4) Jika terjadi kecelakaan / bencana atau hilang kesadaran / ingatan
pada pengunjung secara tiba – tiba pastikan segara berikan
perlindungan diri dan harta benda pengunjung, kemudian catat
pada buku laporan dan laporkan pada pihak manajemen rumah
sakit.
5) Pada situasi dimana tidak dapat diberikan perlindungan terhadap
harta benda, maka harta benda harus dititipkan / ditinggalkan pada
pihak keamanan dan kemudian dikoordinasikan pada pihak
manajemen.
6) Harta benda pengunjung tidak boleh dititipkan kepada pihak rumah
sakit walaupun bersifat sementara dan kondisi pengunjung tidak
memungkinkan untuk menjaga harta bendanya sendiri karena
rumah sakit tidak bertanggung jawab terhadapperlindungan harta
benda tersebut kecuali dalam kondisi tertentu.
7) Pada saat menititipkan harta benda untuk sementara waktu jika
pengunjung dalam kondisi terluka atau hilang kesadaran / ingatan
maka harus memberikan Surat Pernyataan Penitipan dengan
disertai tanda pengenal (KTP/SIM/Paspor ) yang masih berlaku dan
dibubuhi oleh tanda tangan / cap jempol pengunjung.
8) Tanda pengenal yang disertakan di pos keamanan sebaiknya
mencakup 2 hal yang dapat mengindentifikasi pengunjung yaitu :
i. Tanda pengenal masih berlaku
ii. Tanda pengenal harus asli/bukan foto kopy
9) Jelaskan prosedur perlindungan harta benda sementara dan
tunjuannya kepada pengunjung.
10) Periksa ulang data dibuku laporan sebelum memberikan
perlindungan harta benda pada pengunjung.
11) Saat menanyakan identitas dan harta benda pengunjung selalu
gunakan pertanyaan terbuka misalnya : Siapa nama anda..?
barang apa yang anda titipkan ..? ( jangan menggunakan
pertanyaan tertutup seperti apakah nama anda bapak Amir )
12) Jika pengunjung tidak mampu memberikan namanya ( misal
pengunjung tidak sadar, bayi, disfasia, gangguan jiwa ) verifikasi
harta benda pengunjung kepada keluarga / pengantarnya. Jika
7
mungkin tanda pengenal jangan dijadikan satu-satunya bentuk
identitas pada saat menitipkan harta benda. Tanya ulang nama dan
alamat pengunjung kemudian bandingkan jawaban pengunjung
dengan data yang tertulis dibuku laporan.
13) Pengecekan buku laporan pengunjung dilakukan tiap kali
penggantian jaga petugas keamanan.
14) Unit yang memberikan perlindungan pada harta benda pengunjung
harus menanyakan ulang identitas pengunjung dan
membandingkan data yang diperoleh dari laporan verifikasi pihak
keamanan.
15) Pada kasus pengunjung yang tidak mau diberikan perlindungan
harta benda :
i. Hal ini dapat dikarenakan berbagai macam sebab seperti :
 Menolak diberikan perlindungan harta benda.
 Tidak ada kepercayaan dari pengunjung.
ii. Proses perlindungan harta benda harus di informasikan akan
resiko yang dapat terjadi jika tidak dilakukan. Alasan pengunjung
harus dicatat pada buku laporan petugas keamanan.
iii. Jika pengunjung menolak untuk diberikan perlindungan harta
bendanya, petugas harus lebih waspada dan mencari cara lain
untuk meberikan perlindungan pada harta benda pengunjung
dengan benar sebelum dilakukan pelayanan kesehatan.

b. Tindakan / prosedur yang membutuhkan Perlindungan Harta Benda :


1) Berikut adalah beberapa prosedur yang membutuhkan
perlindungan harta benda pengunjung :
i. Pada saat terjadi bencana ( kebakaran, gempa)
ii. Pada saat evakuasi kare a terjadinya bencana
iii. Pada saat terjadinya pencurian
iv. Pada saat pengujung hilang kesadaran
2) Para staf RS. Islam Jakarta Pondok Kopi harus mengkonfirmasi
pengunjung dalam perlindungan harta benda dengan benar
dengan menanyakan nama dan harta benda yang akan dilindungi,

8
kemudian membandingkannya dengan data berdasarkan informasi
yang didapat dari laporan petugas keamanan. Jangan
menyebutkan nama dan harta benda yang dilindungi dan meminta
pengunjung untuk mengkonfirmasikan dengan jawaban ya/tidak.
3) Jangan melakukan prosedur apapun jika pengunjung tidak mau
diberikan perlindungan pada harta benda harus dipastikan
diberlakukan ulang oleh petugas keamanan yang bertugas
menangani pengunjung secara personal pada saat pengunjung
datang.

3 .Karyawan
a. Tatalaksana Perlindungan Harta Benda Karyawan
1) Semua karyawan harus bertanggung jawab sendiri atas harta benda
yang dibawanya
2) Pastikan pada karyawan agar karyawan menjaga harta benda yang
dibawanya dan jelaskan bahwa tidak ada penitipan harta benda yang
dibawanya.
3) Perlindungan harta benda harus diberikan semua karyawan jika
terjadi kecelakaan, bencana, hilang kesadaran / ingatan pada diri
karyawan tersebut dan tidak ada pengecualian selama berada dalam
lingkungan rumah sakit
4) Jika terjadi kecelakaan / bencana atau hilang kesadaran / ingatan
pada karyawan secara tiba - tiba pastikan segera berikan
perlindungan terhadap diri dan harta benda karyawan, kemudian catat
pada buku laporan dan laporkan pada pihak manajemen rumah sakit.
5) Pada situasi dimana tidak dapat diberikan perlindungan terhadap
harta benda maka harus dipastikan harta benda dititipkan / ditinggal
pada pihak keamanan dan kemudian dikoordinasikan pada pihak
manajemen.
6) Harta benda karyawan tidak boleh kepihak rumah sakit walaupun
bersifat sementara dan kondisi karyawan masih memungkinkan untuk
menjaga harta bendanya sendiri karena rumah sakit tidak
bertanggung jawab atas harta benda tersebut, kecuali dalam kondisi
tertentu.
9
7) Pada saat menititipkan harta benda untuk sementara waktu jika
karyawan dalam kondisi terluka atau hilang kesadaran, maka harus
dicacat dan dibuat tanda terima harus memberikan surat pernyataan
penitipan dengan disertai identitas diri yang masih berlaku
8) Identitas diri yang disertakan di pos keamanan sebaiknya mencakup
2 hal yaitu :
i. Identitas diri yang masih berlaku
ii. Identitas diri harus asli
9) Jelaskan prosedur perlindungan harta benda sementara dan
tujuannya kepada karyawan
10) Periksa ulang secara detail data dibuku laporan sebelum
memberikan perlindungan harta benda pada karyawan.
11) Saat menanyakan identitas dan harta benda karyawan selalu
gunakan pertanyaan terbuka
12) Jika karyawan tidak mampu memberitahukan namanya ( karena tidak
sadar diri ) verifikasi harta benda karyawan kepada teman / unit kerja.
Identitas diri jangan dijadikan satu-satunya bukti pada saat menitipkan
harta benda. Tanya ulang nama dan alamat karyawan kemudian
bandingkan jawaban karyawan dengan data yang tertulis dibuku
laporan.
13) Pengecekan buku laporan dilakukan tiap kali penggantian jaga
petugas keamanan.
14) Unit yang memberikan perlindungan harta benda karyawan harus
menanyakan ulang identitas karyawan dan membandingkan data
yang diperoleh dari laporan verifikasi pihak keamanan.
15) Pada kasus karyawan yang tidak mau diberikan perlindungan harta
benda :
Hal ini dapat dikarenakan berbagai macam sebab sperti :
i. Menolak diberikan perlindungan harta benda
ii. Tidak ada kepercayaan dari karyawan
iii. Proses perlindungan harta benda harus diinformasikan akan risiko
yang dapat terjadi jika tidak dilakukan. Alasan karyawan harus
dicatat pada buku laporan petugas keamanan.

10
16) Jika karyawan menolak untuk diberikan perlindungan harta bendanya
petugas harus lebih waspada dan mencari cara lain untuk meberikan
perlindungan pada harta benda karyawan dengan benar sebelum
dilakukan pelayanan kesehatan.
b. Tindakan / prosedur yang membutuhkan perlindungan harta benda
1) Berikut adalah beberapa prosedur yang membutuhkan perlindungan
harta benda karyawan :
i. Pada saat terjadi bencana ( kebakaran, gempa)
ii. Pada saat evakuasi karen a terjadinya bencana
iii. Pada saat terjadinya pencurian
iv. Pada saat karyawan hilang kesadaran /ingatan
2) Para staf RS. Islam Jakarta Pondok Kopi harus mengkonfirmasi
karyawan dalam perlindungan harta benda dengan benar dengan
menanyakan nama dan harta benda yang akan dilindungi, kemudian
membandingkannya dengan data berdasarkan informasi yang
didapat dari laporan petugas keamanan. Jangan menyebutkan nama
dan harta benda yang dilindungi dan meminta karyawan untuk
mengkonfirmasikan dengan jawaban ya/tidak.
3) Jangan melakukan prosedur apapun jika karyawan tidak mau
diberikan perlindungan pada harta benda harus dipastikan
diberlakukan ulang oleh petugas keamanan yang bertugas
menangani karyawan secara personal pada saat karyawan datang.

B. TATA CARA PERLINDUNGAN


1. Jenis Perlindungan
Perlindungan yang tersedia di RS.Islam Jakarta Pondok kopi adalah
sebagai berikut :
a. Perlindungan harta benda pasien
b. Perlindungan harta benda pengunjung
c. Perlindungan harta benda karyawan

2. Menitipkan Harta Benda


Proses perlindungan harta benda yang tersedia di RS Islam Jakarta
Pondok Kopi adalah sebagai berikut :
a. Pasien

11
Proses perlindungan harta benda dilaksanakan jika pasien dalam
kondisi akan ada tindakan pelayanan kesehatan dan tidak ada
keluarga yang mendampingi atau dalam kondisi hilang kesadaran.
b. Pengunjung
Proses perlindungan harta benda dilaksanakan jika pengunjung
menjadi korban kecelakaan/hilang kesadaran secara tiba-tiba dan
tidak ada keluarga yang mendampinginya.
c. Karyawan
Proses perlindungan harta benda dilaksanakan jika karyawan menjadi
korban kecelakaan / hilang kesadaran secara tiba - tiba dan tidak
ada keluarga yang mendampinginya.

C. PELAPORAN INSIDEN / KEJADIAN KESALAHAN PERLINDUNGAN HARTA


BENDA
1. Pasien
a. Contoh kesalahan yang dapat terjadi adalah
1) Mis identifikasi data/pencatatan dibuku laporan
2) Tidak adanya tanda pada harta benda yang dilindungi
3) Mis identifikasi laporan investigasi
4) Registrasi ganda saat mendata harta benda yang dilindungi
5) Kesalahan penulisan tanda untuk harta benda yang mendapat
perlindungan dibuku laporan
b. Beberapa penyebab umum terjadinya mis identifikasi adalah :
1) Kesalahan pada administrasi / pencatatan
2) Salah memberikan tanda pada harta benda pasien
i. Kesalahan mengisi buku laporan
ii. Penulisan data berdasarkan data identitas diri yang salah
iii. Pencatatan yang tidak benar / tidak lengkap / tidak terbaca

3) Kegagalan verifikasi
i. Tidak adanya protokol verifikasi
ii. Mematuhi protokol verifikasi
4) Kesalahan komunikasi
i. Hambatan akibat keterbatasan fisik,kondisi atau keterbatasan
bahasa pasien
ii. Kegagalan untuk pembacaan kembali
iii. Kurangnya kultur / budaya organisasi
5) Jika terjadi insiden akibat kesalahan pendataan harta benda pasien
pastikan keselamatan dan keamanan pasien.

2.Pengunjung
a. Contoh kesalahan yang dapat terjadi adalah :
1) Kesalahan penulisan identitas diri yang masih berlaku di buku laporan
2) Tidak ada tanda pada harta benda yang dilindungi
3) Registrasi ganda saat mendata harta benda yang dilindungi

12
b. Beberapa penyebab umum terjadinya mis identifikasi adalah :
1) Kesalahan pada administrasi / pencatatan :
i. Memberikan tanda pada harta benda pengunjung
ii. Kesalahan mengisi buku laporan
iii. Penulisan data berdasarkan data identitas diri yang salah
iv. Pencatatan yang tidak benar /tidak lengkap/tidak terbaca
2) Kegagalan verifikasi
i. Tidak adanya protokol verifikasi
ii. Tidak mematui protokol verifikasi
3) Kesalahan komunikasi
i. Hambatan akibat keterbatasan fisik,kondisi atau keterbatasan
bahasa pengunjung kegagalan untuk pembacaan kembali
 Kegagalan untuk pembacaan kembali
 Kurangnya kultur / budaya organisasi
c. Jika terjadi insiden akibat kesalahan pendataan harta benda pengunjung
pastikan keselamatan dan keamanan pengunjung.

3. Karyawan
a. Contoh kesalahan yang dapat terjadi adalah :
1) Kesalahan penulisan identitas diri yang masih karyawan
2) Tidak ada tanda pada harta benda yang dilindungi
3) Regristasi ganda saat mendata harta benda yang dilindungi
b. Beberapa penyebab umum terjadinya misidentifikasi adalah :
1) Kesalahan pada administrasi / pencatatan :
i. Salah memberikan tanda pada harta benda karyawan
ii. Kesalahan mengisi buku laporan
iii. Penulisan data berdasarkan data identitas diri yang salah
iv. Pencatatan yang tidak benar /tidak lengkap/tidak terbaca
2) Kegagalan verifikasi
ii. Tidak adanya protokol verifikasi
iii. Tidak mematui protokol verifikasi
3) Kesulitan komunikasi
i. Hambatan akibat keterbatasan fisik,kondisi atau keterbatasan
bahasa karyawan
ii. Kegagalan untuk pembacaan kembali
iii. Kurangnya kultur /budaya organisasi
4) Jika terjadi insiden akibat kesalahan pendataan harta benda karyawan
pastikan keselamatan dan keamanan karyawan

13
REVISI DAN AUDIT

A. Pasien
1. Kebijakan ini akan dikaji ulang dalam kurun waktu 2 tahun
2. Rencana audit akan disusun dengan bagian Pamor yang akan dilaksanakan
sesuai jadwal meliputi :
a. Jumlah presentasi pasien yang membutuhkan perlindungan pada harta
benda
b. Akurasi dari reliabilitasi informasi yang terdapat di buku laporan
c. Alasan mengapa pasien tidak mengunakan identitas diri untuk
perlindungan harta benda
3. Setiap pelaporan insiden yang berhubungan dengan pasien akan dipantau
dan ditindak lanjuti saat dilakukan revisi kebijakan.

B. Pengunjung
1. Kebijakan ini akan dikaji ulan dalam kurun waktu 2 tahun
2. Rencana audit akan disusun oleh unit Pamor dengan batuan panitia kesehatan
keselamatan kerja serta akan dilaksanakan dalam waktu 6 bulan setelah
implementasi kebijakan.Audit ini meliputi :
a. Jumlah presentasi pengunjung yang menggunakan identitas diri
b. Akurasi dari reliabilitasi informasi yang terdapat di buku laporan
c. Alasan mengapa pengunjung tidak mengunakan identitas diri
3. Setiap pelaporan insiden yang berhubungan dengan pengunjung akan
dipantau dan ditindaklanjuti saat dilakukan revisi kebijakan.

C. Karyawan
1. Kebijakan ini akan dikaji ulang dalam kurun waktu 2 tahun
2. Rencana audit akan disusun oleh unit Pamor dengan batuan Unit SDI serta
akan dilaksanakan dalam waktu 6 bulan setelah implementasi kebijakan. Audit
ini meliputi :
1) Jumlah presentasi karyawan yang menggunakan identitas diri
2) Akurasi dari reliabilitasi informasi yang terdapat di buku laporan
3) Alasan mengapa karyawan tidak mengunakan identitas diri
3. Setiap pelaporan insiden yang berhubungan dengan karyawan akan dipantau
dan ditindak lanjuti saat dilakukan revisi kebijakan.

14
BAB III
PENUTUP

Perlindungan harta benda merupakan salah satu unsur peningkatan


pelayanan RS. Islam Jakarta Pondok Kopi yang lebih baik termasuk pelayanan
perlindungan pada semua orang yang berada dilingkungan rumah sakit.
Pengamanan perlindungan berlaku untuk siapapun yang berada dalam
lingkungan rumah sakit baik untuk pasien, pengunjung dan kartawan. Namun
untuk lebih menguatkan hak perlindungan tersebut , maka baik pasien /
pengunjung / karyawan harus memberikan Surat Pernyataan Perlindungan
secara tertulis sehingga jelas sejauh mana pengamanan harta benda akan
diberikan.

Panduan perlindungan terhadap harta benda ini dapat dipakai sebagai


acuan oleh rumah sakit dalam mengembangkan pengamanan sehingga dapat
diketahui sumber daya insani dan fasilitas yang dimiliki rumah sakit dapat
menunjang pengamanan tersebut.

15
ALUR IDENTIFIKASI PASEN UNTUK PERLINDUNGAN KHUSUS

Pasien Masuk Rumah Sakit

Ruang Pelayanan

Proses surat Pernyataan

Ya Tidak

- Identitas pasien dikomfirmasikan pada unit terkait - Identitas pasien diimformasikan pada unit terkait
- Minta bukti surat pernyataan - Berikan pengamanan sesuai dengan permintaan
- Berikan pengamanan sesuai dengan permintaan pasien dan keluarganya
pasien dan keluarganya - Tetap uahakan mendapatkan Surat Pernyataan dari
pasien

Tanda identitas Pengamanan khusus diberikan pada pasien dan harus dipakai dibagian tangan atau tempat yang
mudah terlihat

Tanda identitas pemasangan khusus diperksa, pasien diminta untuk


menyebutkan nama lengkap sebelum masuk RS

- Ganti Identitas pengamanan khusus jika terdapat kesalahan


data
- Jangan mencoret atau menimpa tulisan sebelumnya dengan
data baru

Lepas tanda identitas Pengamanan khusus saat pasien pulang


/keluar rumah sakit

16
ALUR IDENTIFIKASI IDENTIFIKASI PENGUNJUNG

Pengunjung masuk Rumah


Sakit

Melalui Pos Keamanan

Apakah sudah ada perjanjian


sebelumnya ?

Ya Tidak

- Identitas pengunjung dikonfirmasi pada pihak - Identitas pengunjung dikomfirmasi pada pihakmanajemen /unit
manajemen/unit terkait kerja
- Minta bukti identitas diri yang masih berlaku - Minta bukti identitas diri yang masih berlaku ( asli )
- Berikan tanda visitor berisi nomor kunjungan - Berikan tanda visitor berisi nomor kunjungan
- Tulis data berdasarkan identitas diri pada buku laporan - Tulis data berdasarkan identitas diri tersebut pada buku laporan
- Tinggal dan simpan identitas diri untukn diproses - Tinggal dan simpan identitas diri untuk proses penukaran tanda
penukaran tanda visitor pada saat pengunjung akan keluar visitor pada saat pengunjung akan keluar rumah sakit
rumah sakit

Tanda visitor diberikan pada pengunjung dan harus dipakai di bagian dada atau tempat yang mudah terlihat

Tanda visitor diperiksa, pengunjung diminta untuk menyebutkan


nama lengkap sebelum masuk rumah sakit

- Ganti tanda visitor jika terdapat kesalahan data


- Jangan mencoret atau menimpa tulisan sebelumnya dengan
data baru

17
ALUR IDENTIFIKASI KARYAWAN
Karyawan masuk Rumah
Sakit

Karyawan tetap/kontrak Karyawan baru lulus


Proses recruitment

Melalu ruang absensi Ke SDI untuk proses


administrasi

Mengunakan atribut /perlengkapan kerja (seragam )

- Tanda pengenal diberikan karyawan dan harus dipakai di


bagian dada atau tempat yang mudah terlihat

Tanda pengenal diperksa oleh unit SDI

- Ganti tanda pengenal jika terjadi kesalahan data


- Jangan mencoret atau menimpa tulisan sebelumnya
dengan data baru

Lepas tanda pengenal saat karyawan pulang/keluar dari


Rumah Sakit

18
PERLINDUNGAN HARTA BENDA

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO. ............ 0 1 dari 2


RSIJPK

Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh:

Standart
Prosedur
Operasional Dr.H. Denny P. Machmud Sp. THT

( SPO ) Januari 2013 Direktur Utama

Pengertian Prosedur penjagaan perlindungan harta benda seseorang dari tindakan


pencurian
4. Memberikan pelayanan yang oftimal pelanggan
Tujuan
5. Menjaga seluruh area lingkungan RS Islam Jakarta Pondok Kopi

Kebijakan Rumah sakait mendukung memberikan perlindungan pada seluruh orang


dan benda yang berada dalam lngkungan RS Islam Jakarta Pondok
Kopi( sesuai Peraturan Direksi No. .......... tentang kebijakan pelayanan
RS,Islam Jakarta Pondok Kopi.

Rosedur

A. Alat-alat yang dibutuhkan :


1. Buku laporan
2. Alat tulis.

B. B. Prosedur Tindakan :
1. Dalam kondisi siap dan waspada
2. Catat dat identitas orang yang akan diberikan perlindungan pada harta
benda berdasarkan kartu identitas yang berlaku.
3. Berikan form khusus untuk proses persetujuan perlindungan
4. Isi form perlindungan tersebut
5. Lakukan koordinasi pada unit terkait dimana tempat orang tersebut berada
atau berasal
6. Lakukan koordinasi dengan pihak manajemen
7. Simpan harta benda tersebut pada tempat penyimpanan yang telah
disepakati oleh manajemen

19
Unit Terkait

PERLINDUNGAN HARTA BENDA

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO..................... 0 2 dari 2
RSIJPK

Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh:

Standart
Prosedur
Operasional

( SPO ) Januari 2013 Dr.H. Lukman Ali Husin, SpPD

Direktur Utama

Hal-hal yang perlu diperhatikan :

iv. Kartu identitas yang dipergunakan adalah kartu yang masih berlaku
v. Pastikan adanya surat Pernyataan Perlindungan Harta Benda dari orang tersebut untuk
meninta perlindungan harta benda yang dimiliki
vi. Jika pada orang yang memiliki harta benda tersebut dalam kondisi keterbatasan fisik akibat
kecelakaan atau hilang kesadaran maka Surat Pernyataan Perlindungan Harta Benda
tetap diisi dengan berdasarkan saksi
vii. Isi form harus berisi nama lengkap,alat saat ini no telp. Yang bisa dihubungi,tanda
tanganatau cap jempol
viii. Pencatatan semua kegiatan /kejadian pada buku laporan harus ditulis secara
jelas,berdasarkan tanggal,jam,seta tempat kegiatan/kejadian
ix. Apabila akan meninggalkan pos penjagaan ( rermbang ) harus memberitahukan pada
pimpinan teringgi keamanan yang bertugas dan koordinasi pada setiap rembang yang ada
x. Bila perlu hubungi pihak berwajib untuk pengamanan lebih lanjut.

Unit Terkait Semua Unit kerja

20
Audit Tanda Pengamanan Perlindungan khusus pada Pasien

Tanggal : Ruang Perawat :


Pertanyaan Pilihan 1 2 3 4 5
Jawaban
Apakah pasien menggunakan identitas Ya / Tidak
pengamanan khusus ?
Pergelangan tangan Ya / Tidak
Posisi tanda pengenal Lainya Ya / Tidak
Bukaik Ya / Tidak
Kesesuaian tanda pengenal Cukup Ya / Tidak
Buruk Ya / Tidak
Score : 5 = Baik sekali 4 = Baik 3 = Cukup 2 = kurang 1 =
sangat kurang

Audit Tanda Visitor


Tanggal : Pos Keamanan :
Shif :
Pertanyaan Pilihan 1 2 3 4 5
Jawaban
Apakah Pengunjung mengunakan tanda Visitor ? Ya / Tidak
Apakah tanda visitor ini benar Ya / Tidak
Dada Ya / Tidak
Posisi mane visitor Lainnya sebutkan ..........................
Score : 5 = Baik sekali 4 = Baik 3 = Cukup 2 = kurang 1 =
sangat kurang

Audit Tanda Pengenal


Tanggal : SDI Shif :
Pertantaan Pilihan 1 2 3 4 5

21
Jawaban
Apakah Karyawan menggunakan tanda pengnal ? Ya / Tidak
Apakah tanda pengenal ini benar Ya / Tidak
?
Posisi Name Tag Dada Ya / Tidak
Lainnya Sebutkan ..........................
Score : 5 = Baik sekali 4 = Baik 3 = Cukup 2 = kurang 1 =
sangat kurang

22

Anda mungkin juga menyukai