BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
I. Telaah Pustaka
A. Persepsi
1. Pengertian Persepsi
menjadi dua bentuk yaitu positif dan negatif, apabila objek yang
dengan yang diharapkan dari objek yang dipersepsikan atau dari aturan
persepsi seseorang.
a. Psikologis
b. Keluarga
13
mereka.
c. Kebudayaan
3. Bentuk-bentuk Persepsi
a. Persepsi jarak
dan sebagian lagi ada dalam stimulus luas pada tiap mata
b. Persepsi Gerakan
14
c. Persepsi Kedalaman
seseorang.
Faktor persepsi dari segi jenis kelamin, sejak dulu pria dan
b. Faktor Objek
kedekatan.
c. Faktor Situasi
B. Keperawatan
1. Pengertian Keperawatan
estetik, dan etik. Keperawatan adalah suatu kiat dan ilmu yang
2. Perawat
berlaku.
rawat jalan dan pusat kesehatan keluarga dan bentuk lain pemberi
D. Perilaku Caring
terhadap diri sendiri dan orang lain). Caring digambarkan sebagai moral
pihak lain, caring mungkin tidak membawa hasil yang nyata. Caring
E. Komponen Caring
Tuhan.
yang brutal.
peka bukan hanya pada seseorang yang berhak tahu tetapi juga
peka bukan hanya pada seseorang yang berhak tahu tetapi juga
5. Commitment
komitmen diingkari maka caring tidak akan terjadi. Oleh karena itu
pada aliran philosophies keperawatan dalam grand teori. Pada tahun 1979,
esensi dari seseorang, mengandung geist (roh atau kesan diri yang lebih
tinggi), yang memiliki kesadaran diri, tingkat kesadaran yang lebih tinggi,
untuk eksis bersama dengan masa lalu, saat ini, dan masa depan semua
sekaligus dalam saat ini dan sekarang. (Christensen & Kenney, 2009).
mencintai dan percaya akan hidup dan kekuatan batin orang lain
tinggi.
26
humanistik dan sistem nilai ini memberi fondasi yang kokoh bagi
penyakit.
Tabel 2.1. Karatif Faktor dan Caritas Proses (Tomey & Alligood, 2008)
Membentuk sistem nilai altruistik. Gunakan kebaikan dan kasih sayang untuk
memperluas diri dalam mempromosikan
persetujuan terapi dengan pasien.
Menciptakan kepercayaan- Ciptakan suatu hubungan dengan pasien
harapan. yang menawarkan maksud dan petunjuk saat
mencari arti dari suatu penyakit.
Meningkatkan rasa sensitif Belajar menerima keberadaan diri sendiri
terhadap diri sendiri dan sesama. dan orang lain, perawat yang caring
berkembang menjadi perawat perwujudan –
diri.
Membangun pertolongan- Belajar membangun dan mendukung
kepercayaan, hubungan caring pertolongan, kepercayaan, hubungan caring
manusia. yang asli, melalui komunikasi yang efektif
dengan pasien.
panggilan pasien.
Kategori kedua adalah rasa hormat yang terdiri atas dua karatif
Tabel 2.2. Lima kategori karatif faktor dengan uraian intervensi sepuluh
karatif faktor teori Jean Watson disertai dengan bentuk
perilaku caring. (Brunton & Beaman (2000))
interpersonal.
penyakit itu akan tetap ada dan kondisi sehat tidak akan
tubuh-jiwa antara diri dengan orang lain dan diri dengan alam.
keperawatan
yaitu:
mereka.
sebagai sesuatu yang unik, dan menjaga kebersamaan dan perhatian penuh
(Gerteis et al, 1993;Mayer, 1986 Cit Potter & Perry, 2009). Menurut
sebagai individu, mereka biasanya menjadi teman sekerja yang aktif dalam
perencanaan keperawatan.
caring merupakan nilai awal yang baik untuk menjelaskan persepsi dan
yang berbeda tentang caring (Mayer, 1987; Wolf, Miller, dan Devine,
sentuhan kasih sayang, dan selalu mendengarkan Pasien. Dalam Potter &
1. Kehadiran
menenangkan hati.
2. Sentuhan
maupun perawat.
3. Mendengarkan
4. Memahami Pasien
1. Prekondisi caring
dapat dikembangkan.
kebutuhan tersebut.
dialog.
pasien.
dilakukan.
dari kolega.
3. Konteks caring
mengajar.
supaya pada gilirannya sikap tersebut akan menjadi pola bertindak dalam
1. Compassion
3. Kreativitas
diharapkan.
4. Konsistensi
5. Menantang
dihadapi.
6. Kegembiraan
7. Percaya diri
8. Ketenangan
10. Komitmen
setiap hari.
Kategori ini terdiri atas tiga karatif yaitu membentuk nilai-nilai sistem
Gambar 2.1 Skema Kerangka Teori Caring Jean Watson, (Chistensen & Kenney (2009))
Keterangan:
= Diteliti
= Tidak diteliti
1. Kehadiran
2. Rasa Hormat
3. Memiliki Pengetahuan dan keterampilan
yang profesional
4. Hubungan yang positif
5. Perhatian terhadap pengalaman orang lain
(suku) yang berkaitan dengan persepsi pasien kelas III medikal bedah tentang
c. Bagaimana gambaran persepsi pasien kelas III medikal bedah tentang rasa
hormat pada perawat di Rumah Sakit Suaka Insan Banjarmasin tahun 2012.
d. Bagaimana gambaran persepsi pasien kelas III medikal bedah tentang memiliki
hubungan yang positif pada perawat di Rumah Sakit Suaka Insan Banjarmasin
tahun 2012.
f. Bagaimana gambaran persepsi pasien kelas III medikal bedah tentang perhatian
dengan pengalaman orang lain pada perawat di Rumah Sakit Suaka Insan