Anda di halaman 1dari 32

1.1.

1 Lokasi Sampling

Tabel 2.1. Lokasi Pengambilan Sampel Kualitas Udara Ambient Jalan Raya
Provinsi Jawa Barat
NO. NAMA KABUPATEN LOKASI PEMANTAUAN KOORDINAT
/ KOTA
1. Kab. Bandung Barat 1. Pertigaan Tol Padalarang - Jl. Cimareme LS 06º 51’ 06‚6” E 107º 29’ 50‚2”
2. Pasar Padalarang LS 06º 50’ 28‚1” E 107º 30’ 13‚4”
3 SD Negeri Sindang Sari / Madrasah Komplek LS 06º 52’ 50‚2” E 107º 30’ 13‚4”
Jati Indah
4. Kawasan I Indutri Cimareme LS 06º 51’ 55‚1” E 107º 29’ 39‚5”
2. Kab. Subang 1. Komplek Surya Cigadung LS 06º 33’ 32‚8” E 107º 45’ 15‚93”
2. Kawasan Selatan Chandra Theatre LS 06º 34’ 04‚9” E 107º 45’ 28‚9”
3. Sekitar Pertigaan Kalijati LS 06º 31’ 32‚25” E 107º 40’ 26‚74”
4. Sekitar PT. Papertech LS 06º 30’ 10‚6” E 107º 33’ 52‚8”
3. Kab. Purwakarta 1. Perempatan Sadang LS 06º 30’ 32‚4” E 107º 27’ 36‚6”
2. Perum Buana Indah LS 06º 30’ 47‚7” E 107º 27’ 11‚2”
3. Pasar Jum’at LS 06º 32’ 39‚6” E 107º 26’ 37‚4”
4. Desa Cikao Bandung LS 06º 30’ 28‚9” E 107º 23’ 51‚3”
4. Kab. Karawang 1. KIIC LS 06º 21’ 33‚9” E 107º 16’ 21‚5”
2. Sekitar Pasar Johar LS 06º 18’ 41‚2” E 107º 18’ 59‚7”
3. Terminal Klari LS 06º 20’ 38‚6” E 107º 20’ 28‚3”
4. Griya Pesona Asri LS 06º 21’ 13‚4” E 107º 22’ 39‚1”
5. Kab. Bekasi 1. Terminal Baru Cikarang, Kalijaya LS 06º 15’ 44‚8” BT 107º 08’ 16‚8”
2. Sentra Grosir Cikarang LS 06º 15’ 37‚5” BT 107º 08’ 40‚1”
3. Perumahan Cikarang Baru Jababeka II LS 06º 17’ 59‚9” BT 107º 09’ 49‚7”
4. Jababeka I LS 06º 17’ 50‚1” BT 107º 09’ 53‚2”
6. Kab. Bogor 1. Kota Wisata Jl. Raya Cibubur LS 06º 22’ 47‚44” BT 106º 57’ 25‚86”
2. Pasar Cileungsi Jl. Raya Narogong LS 06º 24’ 21‚74” BT 106º 57’ 43‚06”
3. Pertigaan Jl. Mercedes LS 06º 26’ 47‚04” BT 106º 54’ 48‚87”
4. Terminal Laladon LS 06º 34’ 32‚6” BT 106º 45’ 08‚0”
7. Kab. Indramayu 1. Terminal Indramayu LS 06º 20’ 09‚3” BT 108º 20’ 04,5”
2. Komplek Bumi Mekar LS 06º 19’ 59‚0” BT 108º 19’ 57‚7”
3. Pertamina Balongan LS 06º 23’ 08‚8” BT 108º 23’ 48‚0”
4. Pertigaan Jati Barang LS 06º 23’ 28‚3” BT 108º 18’ 12‚0”
8. Kota Cirebon 1. Terminal Harjamukti LS 06º 44’ 41‚3” BT 108º 17’,2”
2. Perum Rinjani LS 06º 44’ 43‚1” BT 108º 33’ 56‚9”

2-1
NO. NAMA KABUPATEN LOKASI PEMANTAUAN KOORDINAT
/ KOTA
3. Pelabuhan Cirebon Pintu III LS 06º 42’ 40‚8” BT 108º 33’ 58‚0”
4. Pusat Perbelanjaan Grage LS 06º 42’ 48‚3” BT 108º 33’ 04‚0”

2-2
Pemantauan Kualitas Udara Tahun Anggaran 2014

3
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Hasil Pengujian Kualitas Udara Ambient Provinsi Jawa Barat tahun 2014
Parameter uji kualitas udara ambien jalan raya yang diukur mengacu pada Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran
Udara. Parameter yang diukur terdiri dari parameter Nitrogen Dioksida (NO2), Sulfur
Dioksida (SO2), Karbon Monoksida (CO), Debu (Total Suspended Solid/TSP), Hidro Karbon
(HC). Pengukuran untuk parameter Nitrogen Dioksida (NO2), Sulfur Dioksida (SO2) dan
Karbon Monoksida (CO) dilakukan dengan waktu pengukuran 1 Jam, untuk parameter
Hidro Karbon (HC) dilakukan dengan waktu pengukuran 3 Jam, sedangkan parameter
Debu (Total Suspended Solid/TSP) dilakukan dengan waktu pengukuran 24 Jam.

Pengambilan sample udara ambien dilakukan I periode pada bulan Juli 2014, pengukuran
dilakukan pada saat jam 10:00 WIB sampai dengan 14:00 WIB. Berikut ini disajikan data
hasil pengukuran kedua periode tersebut

3-1
Pemantauan Kualitas Udara Tahun Anggaran 2014

Tabel 3.1. Hasil Pengujian Kualitas Udara Ambient Kab. Bandung Barat
Periode Bulan Juli 2014

BAKU HASIL PERIODE 1


NO PARAMETER SATUAN
MUTU*)
1 2 3 4
1 Sulfur Dioksida (SO2) 900 µg/Nm3 39,68 31,37 24,34 33,40
2 Karbon Monoksida (CO) 30.000 µg/Nm3 5.579 5.258 4.330 6.358
3 Nitrogen Dioksida (NO2) 400 µg/Nm3 39.36 30,14 15,02 35,55
4 Oksidan (O3) 235 µg/Nm3 43,76 47,30 47,92 57,69
5 Hidrokarbon (HC) 160 µg/Nm3 131 124 92 137
6 Debu (TSP) 230 µg/Nm3 292 376 95 626
7 PM10 (Partikel < 10 µm) 150 µg/Nm3 86 97 43 113
8 PM2,5 (Partikel < 2,5 µm) 65 µg/Nm3 43 43 21 47
9 Timbal (Pb) 2 µg/Nm3 0,06 0,06 0,03 0,09
Sumber : PT. Unilab Perdana, Periode 1 2014
Keterangan : *) = PPRI No. 41 Tahun 1999 Baku Mutu Udara Ambien Nasional
**) = Parameter terakreditasi oleh KAN No. LP-195-IDN
N = Satuan Volume Hisap Udara Kering dikoreksi pada kondisi Normal (25°C, 76 cm Hg)

Tabel 3.2. Hasil Pengukuran Tingkat Kebisingan (Halaman Luar) Kab. Bandung Barat

No. LOKASI SUMBER KEBISNGAN HASIL


dB(A)

1 Kawasan Industri Cimareme Aktifitas Kendaraan & Pabrik 66,5

2 Madrasah Komplek Jati Indah/ Tidak ada Aktivitas 46,7


SDN Sindang Sari

3 Pasar Padalarang Aktifitas Kendaraan Besar 66,3

4 Pertigaan Tol Padalarang- Aktifitas Kendaraan 69,8


Jl.Cimareme

METODE 22-3/IK/UA-O
Sumber : PT. Unilab Perdana, Periode 1 2014
Keterangan : *) = Nilai Kebisingan adalah Nilai Equivalen selama waktu pengukuran dilakukan
Sesaat selama 10 menit dengan interval 5 detik
**) = Parameter terakreditasi oleh KAN No.LP-195-IDN

Lokasi :
1. Pertigaan Tol Padalarang - Jl. Cimareme
2. Pasar Padalarang
3. Madrasah Komplek Jati Indah / SDN Sindanhg Sari
4. Kawasan Industri Cimareme

3-2
Pemantauan Kualitas Udara Tahun Anggaran 2014

Tabel 3.3. Hasil Pengujian Kualitas Udara Ambient Kab. Subang


Periode Bulan Juli 2014

BAKU HASIL PERIODE 1


NO PARAMETER SATUAN
MUTU*)
1 2 3 4
1 Sulfur Dioksida (SO2) 900 µg/Nm3 23,04 23,18 27,65 30,85
2 Karbon Monoksida (CO) 30.000 µg/Nm3 5.167 5.201 5.522 5.957
3 Nitrogen Dioksida (NO2) 400 µg/Nm3 14,83 17,98 18,15 24,73
4 Oksidan (O3) 235 µg/Nm3 34,49 57,62 62,35 66,47
5 Hidrokarbon (HC) 160 µg/Nm3 98 98 124 131
6 Debu (TSP) 230 µg/Nm3 111 128 332 497
7 PM10 (Partikel < 10 µm) 150 µg/Nm3 64 64 86 104
8 PM2,5 (Partikel < 2,5 µm) 65 µg/Nm3 21 21 43 48
9 Timbal (Pb) 2 µg/Nm3 0,04 0,04 0,07 0,07
Sumber : PT. Unilab Perdana
Keterangan : *) = PPRI No. 41 Tahun 1999 Baku Mutu Udara Ambien Nasional
**) = Parameter terakreditasi oleh KAN No. LP-195-IDN
N = S atuan Volume Hisap Udara Kering dikoreksi pada kondisi Normal (25°C, 76 cm Hg)

Tabel 3.4. Hasil Pengukuran Tingkat Kebisingan (Halaman Luar) Kab. Subang

No. LOKASI SUMBER KEBISNGAN HASIL

dB(A)

1 Sekitar Pertigaan Kali Jati Aktifitas Pasar & Kendaraan 68,1

2 Kawasan Sekitar Chandra Theatre Aktifitas Pasar & Kendaraan 65,8

3 Perum. Cikarang Baru Jababeka II Aktifitas Penduduk 48,5

4 PT. Papertech Aktifitas Kendaraan 66,5

METODE 22-3/IK/UA-O

Sumber : PT. Unilab Perdana, Periode 1 2014


Keterangan : *) = Nilai Kebisingan adalah Nilai Equivalen selama waktu pengukuran dilakukan
Sesaat selama 10 menit dengan interval 5 detik
**) = Parameter terakreditasi oleh KAN No.LP-195-IDN

Lokasi :
1. Komplek Surya Cigadung
2. Kawasan Sekitar Chandra Theatre
3. Sekitar Pertigaan Kalijati
4. Sekitar PT. Papertech

3-3
Pemantauan Kualitas Udara Tahun Anggaran 2014

Tabel 3.5. Hasil Pengujian Kualitas Udara Ambient Kab. Purwakarta


Periode Bulan Juli 2014

BAKU HASIL PERIODE 1


NO PARAMETER SATUAN
MUTU*)
1 2 3 4
1 Sulfur Dioksida (SO2) 900 µg/Nm3 46,55 29,65 24,75 28,91
2 Karbon Monoksida (CO) 30.000 µg/Nm3 3.484 4.651 6.118 6.759
3 Nitrogen Dioksida (NO2) 400 µg/Nm3 29,36 22,70 29,91 25,62
4 Oksidan (O3) 235 µg/Nm3 63,11 43,57 38,90 41,72
5 Hidrokarbon (HC) 160 µg/Nm3 137 98 124 111
6 Debu (TSP) 230 µg/Nm3 211 48 99 72
7 PM10 (Partikel < 10 µm) 150 µg/Nm3 64 21 43 30
8 PM2,5 (Partikel < 2,5 µm) 65 µg/Nm3 43 13 21 17
9 Timbal (Pb) 2 µg/Nm3 0,07 0,02 0,04 0,03
Sumber : PT. Unilab Perdana
Keterangan : *) = PPRI No. 41 Tahun 1999 Baku Mutu Udara Ambien Nasional
**) = Parameter terakreditasi oleh KAN No. LP-195-IDN
N = S atuan Volume Hisap Udara Kering dikoreksi pada kondisi Normal (25°C, 76 cm Hg)

Tabel 3.6. Hasil Pengukuran Tingkat Kebisingan (Halaman Luar) Kab. Purwakarta

BAKU HASIL PERIODE 2


NO PARAMETER SATUAN
MUTU*) 1 2 3 4
1 Sulfur Dioksida (SO2) 900 µg/Nm3 48,6 39,58 32,55 34,58
2 Karbon Monoksida (CO) 30.000 µg/Nm3 4.605 3.437 4.708 3.483
3 Nitrogen Dioksida (NO2) 400 µg/Nm3 59,44 31,04 50,03 27,55
4 Oksidan (O3) 235 µg/Nm3 31,72 32,81 34,48 36,22
5 Hidrokarbon (HC) 160 µg/Nm3 131 98 112 98
6 Debu (TSP) 230 µg/Nm3 223 106 258 192
7 PM10 (Partikel < 10 µm) 150 µg/Nm3 78 41 83 62
8 PM2,5 (Partikel < 2,5 µm) 65 µg/Nm3 9 7 6 4
9 Timbal (Pb) 2 µg/Nm3 0,16 0,03 0,11 0,03
Sumber : PT. Unilab Perdana, Periode 1 2014
Keterangan : *) = Nilai Kebisingan adalah Nilai Equivalen selama waktu pengukuran dilakukan
Sesaat selama 10 menit dengan interval 5 detik
**) = Parameter terakreditasi oleh KAN No.LP-195-IDN

Lokasi :
1. Perempatan Sadang
2. Perum Buana Indah
3. Pasar Jum’at
4. Desa Cikao Bandung

3-4
Pemantauan Kualitas Udara Tahun Anggaran 2014

Tabel 3.7. Hasil Pengujian Kualitas Udara Ambient Kab. Karawang


Periode Bulan Juli 2014

BAKU HASIL PERIODE 1


NO PARAMETER SATUAN
MUTU*)
1 2 3 4
1 Sulfur Dioksida (SO2) 900 µg/Nm3 39,03 40,83 43,32 29,37
2 Karbon Monoksida (CO) 30.000 µg/Nm3 4.582 4.365 5.052 3.345
3 Nitrogen Dioksida (NO2) 400 µg/Nm3 31,88 41,61 28,15 14,00
4 Oksidan (O3) 235 µg/Nm3 48,41 53,21 54,89 63,25
5 Hidrokarbon (HC) 160 µg/Nm3 131 137 137 92
6 Debu (TSP) 230 µg/Nm3 218 352 198 168
7 PM10 (Partikel < 10 µm) 150 µg/Nm3 86 100 86 72
8 PM2,5 (Partikel < 2,5 µm) 65 µg/Nm3 29 34 29 14
9 Timbal (Pb) 2 µg/Nm3 0,11 0,15 0,11 0,05
Sumber : PT. Unilab Perdana
Keterangan : *) = PPRI No. 41 Tahun 1999 Baku Mutu Udara Ambien Nasional
**) = Parameter terakreditasi oleh KAN No. LP-195-IDN
N = S atuan Volume Hisap Udara Kering dikoreksi pada kondisi Normal (25°C, 76 cm Hg)

Tabel 3.8. Hasil Pengukuran Tingkat Kebisingan (Halaman Luar) Kab. Karawang

No. LOKASI SUMBER KEBISNGAN HASIL

dB(A)

1 KICC Aktifitas Jalan Kawasan 66,5

2 Sekitar Pasar Johar Aktifitas Kendaraan 72,0

3 Terminal Klari Aktifitas Kendaraan 75,8

4 Griya Pesona Asri Aktifitas Kendaraan 61,5

METODE 22-3/IK/UA-O

Sumber : PT. Unilab Perdana, Periode 1 2014


Keterangan : *) = Nilai Kebisingan adalah Nilai Equivalen selama waktu pengukuran dilakukan
Sesaat selama 10 menit dengan interval 5 detik
**) = Parameter terakreditasi oleh KAN No.LP-195-IDN

Lokasi :
1. KIIC
2. Sekitar Pasar Johar
3. Terminal Klari
4. Griya Pesona Asri

3-5
Pemantauan Kualitas Udara Tahun Anggaran 2014

Tabel 3.9. Hasil Pengujian Kualitas Udara Ambient Kab. Bekasi


Periode Bulan Juli 2014

BAKU HASIL PERIODE 1


NO PARAMETER SATUAN
MUTU*)
1 2 3 4
1 Sulfur Dioksida (SO2) 900 µg/Nm3 45,45 44,04 39,86 39,08
2 Karbon Monoksida (CO) 30.000 µg/Nm3 7.023 6.725 5.671 6.828
3 Nitrogen Dioksida (NO2) 400 µg/Nm3 48,56 50,60 45,81 42,97
4 Oksidan (O3) 235 µg/Nm3 67,21 78,89 70,12 67,32
5 Hidrokarbon (HC) 160 µg/Nm3 157 144 124 151
6 Debu (TSP) 230 µg/Nm3 553 441 158 181
7 PM10 (Partikel < 10 µm) 150 µg/Nm3 129 129 86 91
8 PM2,5 (Partikel < 2,5 µm) 65 µg/Nm3 43 43 21 22
9 Timbal (Pb) 2 µg/Nm3 0,89 0,70 0,39 0,43
Sumber : PT. Unilab Perdana
Keterangan : *) = PPRI No. 41 Tahun 1999 Baku Mutu Udara Ambien Nasional
**) = Parameter terakreditasi oleh KAN No. LP-195-IDN
N = S atuan Volume Hisap Udara Kering dikoreksi pada kondisi Normal (25°C, 76 cm Hg)

Tabel 3.10. Hasil Pengukuran Tingkat Kebisingan (Halaman Luar) Kab. Bekasi

No LOKASI SUMBER KEBISNGAN HASIL


.
dB(A)

1 Terminal Baru Cikarang, Kalijaya Aktifitas Jalan Raya, Kendaraan 75,9

2 Sentra Grosir Cikarang Aktifitas Jalan Raya, Kendaraan 78,2

3 Perum. Cikarang Baru Jababeka Aktifitas Jalan Perum, Kendaraan 59,9


II

4 Jababeka I Aktifitas Jalan Raya 60,3

METODE 22-3/IK/UA-O

Sumber : PT. Unilab Perdana, Periode 1 2014


Keterangan : *) = Nilai Kebisingan adalah Nilai Equivalen selama waktu pengukuran dilakukan
Sesaat selama 10 menit dengan interval 5 detik
**) = Parameter terakreditasi oleh KAN No.LP-195-IDN
Lokasi :
1. Terminal Baru Cikarang, Kalijaya
2. Sentra Grosir Cikarang
3. Perumahan Cikarang Baru Jababeka II
4. Jababeka I

3-6
Pemantauan Kualitas Udara Tahun Anggaran 2014

Tabel 3.11. Hasil Pengujian Kualitas Udara Ambient Kab. Bogor


Periode Bulan Juli 2014

BAKU HASIL PERIODE 1


NO PARAMETER SATUAN
MUTU*)
1 2 3 4
1 Sulfur Dioksida (SO2) 900 µg/Nm3 38,98 35,55 34,37 49,03
2 Karbon Monoksida (CO) 30.000 µg/Nm3 5.465 3.769 5.789 6.232
3 Nitrogen Dioksida (NO2) 400 µg/Nm3 31,26 35,33 35,73 46,23
4 Oksidan (O3) 235 µg/Nm3 45,50 49,26 60,38 53,78
5 Hidrokarbon (HC) 160 µg/Nm3 131 137 137 151
6 Debu (TSP) 230 µg/Nm3 193 171 259 266
7 PM10 (Partikel < 10 µm) 150 µg/Nm3 85 75 97 99
8 PM2,5 (Partikel < 2,5 µm) 65 µg/Nm3 42 39 43 43
9 Timbal (Pb) 2 µg/Nm3 0,47 0,41 0,56 0,59
Sumber : PT. Unilab Perdana
Keterangan : *) = PPRI No. 41 Tahun 1999 Baku Mutu Udara Ambien Nasional
**) = Parameter terakreditasi oleh KAN No. LP-195-IDN
N = S atuan Volume Hisap Udara Kering dikoreksi pada kondisi Normal (25°C, 76 cm Hg)

Tabel 3.12. Hasil Pengukuran Tingkat Kebisingan (Halaman Luar) Kab. Bogor

No. LOKASI SUMBER KEBISNGAN HASIL

dB(A)

1 Kota Wisata Jl. Cibubur Aktifitas Kendaraan 60,3

2 Pasar Cileungsi Jl. Raya Narogong Aktifitas Pengunjung & 68,4


Kendaraan

3 Pertigaan Jl. Mercedes/Cicadas Aktifitas Kendaraan Besar 68,4

4 Terminal Laladon Aktifitas Kendaraan 68,5

METODE 22-3/IK/UA-O

Sumber : PT. Unilab Perdana, Periode 1 2014


Keterangan : *) = Nilai Kebisingan adalah Nilai Equivalen selama waktu pengukuran dilakukan
Sesaat selama 10 menit dengan interval 5 detik
**) = Parameter terakreditasi oleh KAN No.LP-195-IDN

Lokasi :
1. Kota Wisata Jl. Raya Cibubur
2. Pasar Cileungsi Jl. Raya Narogong
3. Pertigaan Jl. Mercedes / Cicadas
4. Terminal Laladon

3-7
Pemantauan Kualitas Udara Tahun Anggaran 2014

Tabel 3.13. Hasil Pengujian Kualitas Udara Ambient Kab. Indramayu


Periode Bulan Juli 2014

BAKU HASIL PERIODE 1


NO PARAMETER SATUAN
MUTU*)
1 2 3 4
1 Sulfur Dioksida (SO2) 900 µg/Nm3 42,26 32,17 35,41 43,67
2 Karbon Monoksida (CO) 30.000 µg/Nm3 6.851 4.399 5.465 6.507
3 Nitrogen Dioksida (NO2) 400 µg/Nm3 20,76 17,31 13,61 26,00
4 Oksidan (O3) 235 µg/Nm3 46,80 40,75 48,50 39,70
5 Hidrokarbon (HC) 160 µg/Nm3 151 118 131 144
6 Debu (TSP) 230 µg/Nm3 158 118 94 279
7 PM10 (Partikel < 10 µm) 150 µg/Nm3 63 43 43 81
8 PM2,5 (Partikel < 2,5 µm) 65 µg/Nm3 42 21 17 45
9 Timbal (Pb) 2 µg/Nm3 0,25 0,13 0,10 0,29
Sumber : PT. Unilab Perdana
Keterangan : *) = PPRI No. 41 Tahun 1999 Baku Mutu Udara Ambien Nasional
**) = Parameter terakreditasi oleh KAN No. LP-195-IDN
N = S atuan Volume Hisap Udara Kering dikoreksi pada kondisi Normal (25°C, 76 cm Hg)

Tabel 3.14. Hasil Pengukuran Tingkat Kebisingan (Halaman Luar) Kab. Indramayu

No. LOKASI SUMBER KEBISNGAN HASIL

dB(A)

1 Terminal Indramayu Aktifitas Kendaraan 71,9

2 Komplek Bumi Mekar Aktifitas Kendaraan dan Warga 54,8

3 Pertamina Balongan Aktifitas Kendaraan 62,3

4 Pertigaan Jati Barang Aktifitas Kendaraan di Jalan Raya 73,1

METODE 22-3/IK/UA-O

Sumber : PT. Unilab Perdana, Periode 1 2014


Keterangan : *) = Nilai Kebisingan adalah Nilai Equivalen selama waktu pengukuran dilakukan
Sesaat selama 10 menit dengan interval 5 detik
**) = Parameter terakreditasi oleh KAN No.LP-195-IDN

Lokasi :
1. Terminal Indramayu
2. Komplek Bumi Mekar
3. Pertamina Balongan
4. Pertigaan Jati Barang

3-8
Pemantauan Kualitas Udara Tahun Anggaran 2014

Tabel 3.15. Hasil Pengujian Kualitas Udara Ambient Kota Cirebon


Periode Bulan Juli 2014

BAKU HASIL PERIODE 1


NO PARAMETER SATUAN
MUTU*)
1 2 3 4
1 Sulfur Dioksida (SO2) 900 µg/Nm3 51,85 32,81 42,71 50,48
2 Karbon Monoksida (CO) 30.000 µg/Nm3 7.000 4.204 5.728 6.897
3 Nitrogen Dioksida (NO2) 400 µg/Nm3 34,58 22,66 32,85 33,15
4 Oksidan (O3) 235 µg/Nm3 53,97 56,80 49,14 50,34
5 Hidrokarbon (HC) 160 µg/Nm3 144 105 137 144
6 Debu (TSP) 230 µg/Nm3 185 92 494 104
7 PM10 (Partikel < 10 µm) 150 µg/Nm3 64 43 86 43
8 PM2,5 (Partikel < 2,5 µm) 65 µg/Nm3 21 17 43 19
9 Timbal (Pb) 2 µg/Nm3 0,20 0,08 0,29 0,21
Sumber : PT. Unilab Perdana
Keterangan : *) = PPRI No. 41 Tahun 1999 Baku Mutu Udara Ambien Nasional
**) = Parameter terakreditasi oleh KAN No. LP-195-IDN
N = S atuan Volume Hisap Udara Kering dikoreksi pada kondisi Normal (25°C, 76 cm Hg)

Tabel 3.16. Hasil Pengukuran Tingkat Kebisingan (Halaman Luar) Kab. Cirebon

No. LOKASI SUMBER KEBISNGAN HASIL

dB(A)

1 Terminal Harjamukti Aktifitas Kendaraan 68,1

2 Perumahan Rinjani Aktifitas Warga 48,8

3 Pelabuhan Cirebon Pintu III Aktifitas Kendaraan 69,0

4 Pusat Pembelanjaan Grage Aktifitas Kendaraan & Pengunjung 67,9

METODE 22-3/IK/UA-O

Sumber : PT. Unilab Perdana, Periode 1 2014


Keterangan : *) = Nilai Kebisingan adalah Nilai Equivalen selama waktu pengukuran dilakukan
Sesaat selama 10 menit dengan interval 5 detik
**) = Parameter terakreditasi oleh KAN No.LP-195-IDN

Lokasi :
1. Terminal Harjamukti
2. Perum Rinjani
3. Pelabuhan Cirebon Pintu III
4. Pusat Perbelanjaan Grage

3-9
Pemantauan Kualitas Udara Tahun Anggaran 2014

3.2 Pembahasan Tingkat Kebisingan di 8 (delapan) Kota Provinsi Jawa Barat

Intensitas tingkat kebisingan Halaman Luar yang berada di 8 (delapan) lokasi yaitu : Kota
Bandung Barat, Kota Subang, Kota Purwakarta, Kota Karawang, Kota Bekasi, Kota Bogor,
Kota Indramayu dan Kota Cirebon di wilayah provinsi Jawa Barat. Dari hasil pemantauan
terlihat sebagian besar intensitas kebisingan di 8 (delapan) Kota tersebut masih berada di
bawah Nilai Ambang Batas Kebisingan, hanya ada beberapa Kota dan beberapa titik lokasi
sampling saja yang intenistas kebisingannya sudah melebihi Nilai Ambang Batas (NAB)
yang ditetapkan. Namun hasil ini hanya bersifat intermiten, dikarenakan aktifitas lalu
lintas dan mobilisasi kendaraan yang padat pada saat waktu-waktu tertentu saja.
Intensitas kebisingan mengacu pada KEP.48/MENLH/11/1996, Nilai Ambang Batas
kebisingan. Sehingga intensitas kebisingan pada 8 (delapan) Kota tersebut masih berada
dalam baku mutu yang ditetapkan. Hasil ini sesuai dengan tujuan upaya pemantauan
lingkungan yaitu mengetahui efektifitas pengelolaan lingkungan dalam mencegah,
mengendalikan dan meminimalisir paparan kebisingan di lokasi kegiatan terhadap
pekerja maupun masyarakat di sekitar lokasi kegiatan.

3.3 Pembahasan Kualitas Udara Ambien

1. Kab. Bandung Barat

3 - 10
Pemantauan Kualitas Udara Tahun Anggaran 2014

3 - 11
Pemantauan Kualitas Udara Tahun Anggaran 2014

Berdasarkan hasil pengamatan trend analisis laboratorium, periode 1 2013, periode 2


2013 dan periode Bulan Juli 2014 di Kab. Bandung Barat. Terlihat sebagian besar
parameter yang dipantau masih berada dibawah baku mutu yang ditetapkan sesuai
dengan PPRI No. 41 Tahun 1999 Baku Mutu Udara Ambien Nasional. Namun untuk
parameter Debu (TSP) yang berlokasi di titik sampling U1.(Pasar Padalarang) periode 2
2013 kadar debu yang terukur sebesar 313 µgNm³. Begitu juga dengan hasil analisis
laboratorium Periode Bulan Juli 2014 titik sampling U1. (Pertigaan Tol Padalarang) kadar
debu yang terukur sebesar 292 µgNm³, U2. (Pasar Padalarang) kadar debu yang terukur di
lokasi ini sebesar 376 µgNm³ dan U4. (Kawasan Industri Cimareme) kadar debu yang
terukur sebesar 626 µgNm³, kadar debu yang terukur di lokasi ini sudah melebihi baku
mutu yang ditetapkan. Keberadaan konsentrasi debu yang terukur di lokasi ini lebih
disebabkan oleh aktifitas jalan raya, aktiitas pasar dan aktifitas mobilisasi kendaraan
angkut Industri, kadar debu tersebut merupakan disversi debu dari lalu lintas jalan raya
yang cukup padat, sehingga debu jalan akan menyebar dalam radius yang cukup luas.

3 - 12
Pemantauan Kualitas Udara Tahun Anggaran 2014

2. Kab. Subang

3 - 13
Pemantauan Kualitas Udara Tahun Anggaran 2014

Berdasarkan hasil pengamatan trend analisis laboratorium, periode 1 2013, periode 2


2013 dan periode Bulan Juli 2014 di Kab. Subang. Terlihat sebagian besar parameter yang
dipantau masih berada dibawah baku mutu yang ditetapkan sesuai dengan PPRI No. 41
Tahun 1999 Baku Mutu Udara Ambien Nasional. Namun untuk parameter Debu (TSP)
yang terukur pada Periode Bulan Juli 2014, pada lokasi titik sampling U3. (Pertigaan Kali
Jati) kadar debu yang terukur sebesar 332 µgNm³, dan U4. (PT. Papertech) kadar debu
yang terukur sebesar 479 µgNm³, kadar debu yang terukur di lokasi ini sudah melebihi
baku mutu yang ditetapkan. Keberadaan konsentrasi debu yang terukur di lokasi ini lebih
disebabkan oleh aktifitas jalan raya dan aktifitas mobilisasi kendaraan angkut Industri,
kadar debu tersebut merupakan disversi debu dari lalu lintas jalan raya yang cukup padat,
sehingga debu jalan akan menyebar dalam radius yang cukup luas.

3 - 14
Pemantauan Kualitas Udara Tahun Anggaran 2014

1. Kab. Purwakarta

3 - 15
Pemantauan Kualitas Udara Tahun Anggaran 2014

Berdasarkan hasil pengamatan trend analisis laboratorium, periode 1 2013, periode 2


2013 dan periode Bulan Juli 2014 di Kab. Purwakarta. Terlihat sebagian besar parameter
SO2, CO, NO2, O3, HC, PM10 (Partikel < 10 µm), PM2,5 (Partikel < 2,5 µm) yang dipantau
masih berada dibawah baku mutu yang ditetapkan sesuai dengan PPRI No. 41 Tahun 1999
Baku Mutu Udara Ambien Nasional. Kecuali untuk parameter Debu (TSP) yang terukur
pada lokasi titik sampling Periode II 2013, Kadar debu yang terukur pada lokasi U3. (Pasar
Jum’at) sebesar 258 µgNm³, kadar debu yang terukur di lokasi ini sudah melebihi baku
mutu yang ditetapkan. Sedangkan pada Periode Bulan Juli 2014, Semua parameter yang
dipantau masih berada dibawah baku mutu yang telah ditetapkan. Untuk diversi debu dari
lalu lintas darat pada ke 4 (empat) titik sampling lokasi pengamatan ini masih bisa
dikatakan aman kemungkinannya karena lokasi ini jaraknya cukup jauh dari sumber
dampak dan merupakan areal bervegetasi yang merupakan barrier hidup sehingga diversi
debu dari jalan dapat direduksi ke titi yang lebih rendah.

3 - 16
Pemantauan Kualitas Udara Tahun Anggaran 2014

4. Kab. Karawang

3 - 17
Pemantauan Kualitas Udara Tahun Anggaran 2014

Berdasarkan hasil pengamatan trend analisis laboratorium, periode 1 2013, periode 2


2013 dan periode Bulan Juli 2014 di Kab. Karawang, Terlihat sebagian besar parameter
SO2, CO, NO2, O3, HC, PM10 (Partikel < 10 µm), PM2,5 (Partikel < 2,5 µm) yang dipantau
masih berada dibawah baku mutu yang ditetapkan sesuai dengan PPRI No. 41 Tahun 1999
Baku Mutu Udara Ambien Nasional. Kecuali untuk parameter Debu (TSP) yang terukur
pada lokasi titik sampling Periode II 2013, pada lokasi U1. (KIIC) sebesar 304 µgNm³, U2.
(Sekitar Pasar Johar) kadar debu yang terukur sebesar 344 µgNm³ dan U3. ( Terminal Kalri)
sebesar 233 µgNm³, kadar debu yang terukur di lokasi ini sudah melebihi baku mutu yang
ditetapkan. Sedangkan pada Periode Bulan Juli 2014, Hasil pengukuran parameter Debu
(TSP) di lokasi U1. (Sekitar Pasar Johar) di dapatkan hasil analisa pada parameter Debu
(TSP) sudah melebihi ambang batas yang ditetapkan yaitu sebesar 352 µg/Nm3 dari baku
mutu yang ditetapkan sebesar 230 µg/Nm3, kadar debu yang terukur di lokasi ini
bersumber dari aktifitas/kegiatan mobilisasi kendaraan Pasar pada jam tertentu,
sedangkan untuk lokasi lainnya masih berada di bawah baku mutu. Adapun efek yang
ditimbulkan oleh tingginya kadar debu di lokasi ini bagi kesehatan manusia yaitu dapat
menyebabkan Penyakit ISPA, batuk, dan Radang tenggorokan dll. Hasil analisa terhadap

3 - 18
Pemantauan Kualitas Udara Tahun Anggaran 2014

tingginya parameter Debu (TSP) di Kab. Karawang kemungkinan karena intensitas


mobilisasi kendaraan yang lalu lalang dititik pemantauan tersebut cukup padat.

5. Kab. Bekasi

3 - 19
Pemantauan Kualitas Udara Tahun Anggaran 2014

Berdasarkan hasil pengamatan trend analisis laboratorium, periode 1 2013, periode 2


2013 dan periode Bulan Juli 2014 di Kab. Bekasi, Terlihat sebagian besar parameter SO2,
CO, NO2, O3, HC, PM10 (Partikel < 10 µm), yang dipantau masih berada dibawah baku
mutu yang ditetapkan sesuai dengan PPRI No. 41 Tahun 1999 Baku Mutu Udara Ambien
Nasional. Kecuali untuk parameter Debu (TSP) dan PM2,5 (Partikel < 2,5 µm) yang terukur
pada lokasi titik sampling Periode I 2013 dan Periode II 2013, untuk periode I 2013 Kadar
debu yang terukur pada lokasi U1. (Terminal Baru Cikarang, Kalijaya) sebesar 446 µgNm³,
U2. (Sentra Grosir Cikarang) kadar debu yang terukur sebesar 478 µgNm³ dan U3.
(Perumahan Cikarang Baru Jababeka II) sebesar 249 µgNm³, sedangkan untuk periode II
2013, Kadar debu yang terukur pada lokasi U1. (Terminal Baru Cikarang, Kalijaya) sebesar
376 µgNm³, U2. (Sentra Grosir Cikarang) kadar debu yang terukur sebesar 402 µgNm³ dan
U4. ( Jababeka I) sebesar 292 µgNm³ kadar debu yang terukur di lokasi 2 (dua) periode ini
sudah melebihi baku mutu yang ditetapkan begitu juga dengan hasil parameter PM2,5
(Partikel < 2,5 µm). Sedangkan pada Periode Bulan Juli 2014, Hasil pengukuran parameter
Debu (TSP) di lokasi U1. (terminal baru Cikarang, Kalijaya) di dapatkan hasil analisa sudah
melebihi ambang batas yang ditetapkan yaitu sebesar 553 µg/Nm3 begitu juga hasil dari
analisa dari lokasi U2. (Sentra Grosir Cikarang) yaitu sebesar 441 µg/Nm3 dari baku mutu

3 - 20
Pemantauan Kualitas Udara Tahun Anggaran 2014

yang ditetapkan sebesar 230 µg/Nm3, sedangkan untuk lokasi lainnya masih berada di
bawah baku mutu.
Adapun efek yang ditimbulkan oleh tingginya kadar debu di lokasi ini bagi kesehatan
manusia yaitu dapat menyebabkan Penyakit ISPA, batuk, dan Radang tenggorokan dll.
Hasil analisa terhadap tingginya parameter Debu (TSP) di Kota Bekasi kemungkinan
karena intensitas mobilisasi kendaraan yang lalu lalang dititik pemantauan tersebut cukup
padat.

6. Kab. Bogor

3 - 21
Pemantauan Kualitas Udara Tahun Anggaran 2014

Berdasarkan hasil pengamatan trend analisis laboratorium, periode 1 2013, periode 2


2013 dan periode Bulan Juli 2014 di Kab. Bogor, Terlihat sebagian besar parameter SO2,
CO, NO2, O3, HC, PM10 (Partikel < 10 µm), PM2,5 (Partikel < 2,5 µm), yang dipantau
masih berada dibawah baku mutu yang ditetapkan sesuai dengan PPRI No. 41 Tahun 1999
Baku Mutu Udara Ambien Nasional. Kecuali untuk parameter Debu (TSP) yang terukur
pada lokasi titik sampling Periode I 2013 dan Periode II 2013, untuk periode I 2013 Kadar
debu yang terukur pada lokasi U2. (Pasar Cileungsi) kadar debu yang terukur sebesar 342
µgNm³, sedangkan untuk periode II 2013, Kadar debu yang terukur pada lokasi U2. (Pasar
Cileungsi) sebesar 370 µgNm³, U3. (Pertigaan Jl. Mercedes) kadar debu yang terukur
sebesar 393 µgNm³ dan U4. (Terminal Lalodon) sebesar 233 µgNm³ kadar debu yang
terukur di lokasi 2 (dua) periode ini sudah melebihi baku mutu yang ditetapkan.
Sedangkan pada Periode Bulan Juli 2014, Hasil pengukuran parameter Debu (TSP) di lokasi
U3. (Jl. Mercedes/Cicadas) kadar debu yang terukur sebesar 259 µgNm³ dan U4. (Terminal
Laladon) kadar debu yang terukur sebesar 266 µgNm³, kadar debu yang terukur di lokasi
ini sudah melebihi Nilai Ambang Batas (NAB) yang ditetapkan. Keberadaan konsentrasi
debu yang terukur di lokasi ini lebih disebabkan oleh aktifitas jalan raya, kadar debu
tersebut merupakan disversi debu dari lalu lintas jalan raya yang cukup padat dan aktifitas

3 - 22
Pemantauan Kualitas Udara Tahun Anggaran 2014

terminal laladon yang cukup padat sehingga debu jalan akan menyebar dalam radius yang
cukup luas.

7. Kab. Indramayu

3 - 23
Pemantauan Kualitas Udara Tahun Anggaran 2014

Berdasarkan hasil pengamatan trend analisis laboratorium, periode 1 2013, periode 2


2013 dan periode Bulan Juli 2014 di Kab. Indramayu, Terlihat sebagian besar parameter
SO2, CO, NO2, O3, HC, PM10 (Partikel < 10 µm), PM2,5 (Partikel < 2,5 µm), yang dipantau
masih berada dibawah baku mutu yang ditetapkan sesuai dengan PPRI No. 41 Tahun 1999
Baku Mutu Udara Ambien Nasional. Kecuali untuk parameter Debu (TSP) yang terukur
pada lokasi titik sampling Periode II 2013, Kadar debu yang terukur pada lokasi U4.
(Pertigaan Jati Barang) sebesar 295 µgNm³, kadar debu yang terukur di lokasi ini sudah
melebihi baku mutu yang ditetapkan. Sedangkan pada Periode Bulan Juli 2014, Terlihat
sebagian besar parameter yang dipantau masih berada dibawah baku mutu yang telah
ditetapkan. Namun untuk parameter debu yang berlokasi di U4. (Pertigaan Jati Barang)
kadar debu yang terukur sebesar 279 µgNm³, kadar debu yang terukur di lokasi ini sudah
melebihi Nilai Ambang Batas (NAB) yang ditetapkan yaitu sebesar 230 µgNm³. Keberadaan
konsentrasi debu yang terukur di lokasi ini lebih disebabkan oleh aktifitas jalan raya, dan

3 - 24
Pemantauan Kualitas Udara Tahun Anggaran 2014

aktifitas mobilisasi kendaraan angkut di industri, kadar debu tersebut merupakan disversi
debu dari lalu lintas jalan raya yang cukup padat, dan mobilisasi kendaraan yang cukup
padat sehingga debu jalan akan menyebar dalam radius yang cukup luas.

8. Kota Cirebon

3 - 25
Pemantauan Kualitas Udara Tahun Anggaran 2014

Berdasarkan hasil pengamatan trend analisis laboratorium, periode 1 2013, periode 2


2013 dan periode Bulan Juli 2014 di Kab. Bekasi, Terlihat sebagian besar parameter SO2,
CO, NO2, O3, HC, PM10 (Partikel < 10 µm), yang dipantau masih berada dibawah baku
mutu yang ditetapkan sesuai dengan PPRI No. 41 Tahun 1999 Baku Mutu Udara Ambien
Nasional. Kecuali untuk parameter Debu (TSP) dan PM2,5 (Partikel < 2,5 µm) yang
terukur pada lokasi titik sampling Periode I 2013 dan Periode II 2013, untuk periode I
2013 Kadar debu yang terukur pada lokasi U1. (Terminal Harjamukti) sebesar 317 µgNm³,
U3. (Pelabuhan Cirebon Pintu III) kadar debu yang terukur sebesar 322 µgNm³ dan U4.
(Pusat Perbelanjaan Grage) sebesar 279 µgNm³, sedangkan untuk periode II 2013, Kadar
debu yang terukur pada lokasi U1. (Terminal Harjamukti) sebesar 257 µgNm³, U2. (Perum
Rinjani) kadar debu yang terukur sebesar 272 µgNm³ dan U3. (Pelabuhan Cirebon Pintu III)
sebesar 280 µgNm³ kadar debu yang terukur di lokasi 2 (dua) periode ini sudah melebihi
baku mutu yang ditetapkan. Sedangkan pada Periode Bulan Juli 2014, Hasil pengukuran
parameter Debu (TSP) di lokasi U3. (Pelabuhan Cirebon Pintu III) di dapatkan hasil analisa
sudah melebihi ambang batas yang ditetapkan yaitu sebesar 494 µg/Nm3 dari baku mutu
yang ditetapkan sebesar 230 µg/Nm3, Konsentrasi debu yang ada di lokasi ini lebih

3 - 26
Pemantauan Kualitas Udara Tahun Anggaran 2014

disebabkan oleh diversi partikel-partikel debu dari kegiatan mobilisasi kendraan yang
berada di pelabuhan, sedangkan untuk lokasi lainnya masih berada di bawah baku mutu.
Adapun efek yang ditimbulkan oleh tingginya kadar debu di lokasi ini bagi kesehatan
manusia yaitu dapat menyebabkan Penyakit ISPA, batuk, dan Radang tenggorokan dll.
Hasil analisa terhadap tingginya parameter Debu (TSP) di Kab. Cirebon kemungkinan
karena intensitas mobilisasi kendaraan yang lalu lalang dititik pemantauan tersebut cukup
padat.

Tabel 3.17. Tabel Hasil Analisa Laboratorium yang Melebihi Baku Mutu

NAMA KABUPATEN / Periode


NO. LOKASI PEMANTAUAN
KOTA Periode 1 Periode 2 Bulan Juli
2014
1. Kab. Bandung Barat 1.Pertigaan Tol Padalarang - Jl. Cimareme TSP
2. Pasar Padalarang TSP TSP
3. Kawasan Industri Cimareme TSP
2. SD Negeri Sindang Sari / Madrasah Komplek Jati
Indah
2. Kab. Subang 1. Komplek Surya Cigadung
2. Kawasan Selatan Chandra Theatre TSP
3. Sekitar Pertigaan Kalijati TSP TSP TSP
4. Sekitar PT. Papertech TSP TSP TSP
3. Kab. Purwakarta 1. Perempatan Sadang
2. Perum Buana Indah
3. Pasar Jum’at TSP
4. Desa Cikao Bandung
4. Kab. Karawang 1. KIIC TSP TSP
2. Sekitar Pasar Johar TSP TSP TSP
3. Terminal Klari
4. Griya Pesona Asri
5. Kab. Bekasi 1. Terminal Baru Cikarang, Kalijaya TSP TSP TSP
2. Sentra Grosir Cikarang TSP TSP, PM2,5 TSP
3. Perumahan Cikarang Baru Jababeka II TSP
4. Jababeka I TSP
6. Kab. Bogor 1. Kota Wisata Jl. Raya Cibubur
2. Pasar Cileungsi Jl. Raya Narogong TSP TSP
3. Pertigaan Jl. Mercedes TSP TSP
4. Terminal Laladon TSP
7. Kab. Indramayu 1. Terminal Indramayu
2. Komplek Bumi Mekar

3 - 27
Pemantauan Kualitas Udara Tahun Anggaran 2014

NAMA KABUPATEN / Periode


NO. LOKASI PEMANTAUAN
KOTA Periode 1 Periode 2 Bulan Juli
2014
3. Pertamina Balongan
4. Pertigaan Jati Barang TSP TSP
8. Kota Cirebon 1. Terminal Harjamukti TSP TSP
2. Perum Rinjani TSP
3. Pelabuhan Cirebon Pintu III TSP TSP TSP
4. Pusat Perbelanjaan Grage TSP

3 - 28
4
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan yang disajikan pada bab 3 maka di sampaikan kesimpulan
sebagi berikut:

1. Seluruh kadar dari parameter pengujian SO2, CO, NO2, O3, HC, PM10
(Partikel < 10 µm), dan Timbal (Pb) di seluruh lokasi kegiatan baik pada periode I
2013, periode II 2013 dan periode Bulan Juli 2014 masih berada di bawah baku
mutu yang elah ditetapkan sesuai dengan PPRI No. 41 Tahun 1999 Baku Mutu
Udara Ambien Nasional.
2. Pada parameter Debu (TSP) menunjukan hasil analisis hampir dari seluruh titik
pantau berada di atas baku mutu lingkungan.
3. Pada Kab. Bekasi di titik pantau Sentra Grosir Cikarang untuk parameter PM2,5
(Partikel < 2,5 µm) terlihat hasil analisis laboratorium berada di atas baku mutu
yang telah ditetapkan sesuai dengan PPRI No. 41 Tahun 1999 Baku Mutu Udara
Ambien Nasional.
4. Intensitas kebisingan pada 8 (delapan) lokasi pemantauan yaitu : Kota Bandung
Barat, Kota Subang, Kota Purwakarta, Kota Karawang, Kota Bekasi, Kota Bogor,
Kota Indramayu dan Kota Cirebon di wilayah provinsi Jawa Barat, terlihat masih
berada dibawah Nilai Ambang Batas (NAB) kebisingan yang ditetapkan. Hasil ini
sesuai dengan tujuan upaya pemantauan lingkungan yaitu mengetahui
efektifitas pengelolaan lingkungan dalam mencegah, mengendalikan dan
meminimalisir paparan kebisingan di lokasi kegiatan terhadap pekerja maupun
masyarakat di sekitar lokasi kegiatan.

Anda mungkin juga menyukai