Anda di halaman 1dari 1

Keuntungan menggunakan spektrofluorometer:

Metode spektroflurometer adalah 1. Dapat mengukur konsentrasi sempel yang rendah


suatu metode pengukuran 2. Kepekaan fluorometri dapat di atur dengan penguatan aliran listrik yang terbentuk dari jainan
berdasarkan sinar yang fotosel
berberfluoresensi. Fluoresensi 3. Tidak diperlukan kuvet pembanding (referensi)
adalah gejala dari suatu molekul 4. Spektrofotometri sangat mungkin menggunakan spectrum pilihan yang lebih luas karena
setelah radiasi cahaya, melepas geseran stokes dan adanya dua monokhromator yang dapat dipakai, atau untuk spektrum yang
kembali radiasi tadi dengan mengenai sampel dan yang untuk spektrum fluoresensi yang timbul
panjang gelombang yang lebih
jelas .

Kelemahan spektrofluorometri :
1. Ketergantungan pada keadaan lingkungan dan
Faktor yang mempegaruhi tidak ada pegangan senyawa apa yang akan
berfluoresensi
fluoresensi & fosforesensi : 2. Masalah lain dalam fluorimetri adalah
1. Hasil kuantum (efisiensi penghapusan (quenching) yaitu energi yang
kuantum) seharusnya dilepas sebagai sinar fluoresensi
2. Pengaruh suhu Spektroflurometer terserap oleh molekul lain
3. sebaliknya bahan-bahan diluar sampel seperti
3. Pengaruh pearut bahan pencuci (detergent), minyak pelumas, kertas
4. Pengaruh ph saring atau kertas lap dapat mempengaruh
pengukuran fluorimeter karena dapat melepas
5. Pengaruh oksigen larut sinar fluoresensi sendiri.
6. Pemadaman sendiri dan
penyerapan sendiri

Aplikasi Fluorometri yaitu :


1. Analisa kualitatif, perbandingan spectrum fluoresensi dapat membantu pengenalan senyawa.
2. Analisa kuantitatif, pengukuran dapat dilakukan pada kadar yang sangat rendah dengan
ketepatan,
keterulangan, dan kepekaan tinggi.
3. Uji enzim dan analisa kinetika, enzim hidrolase dapat dengan mudah diukur melalui kecepatan
Pada fluorometri, larutan zat disinari dengan sinar panjang gelombangnya munculnya senyawa yang berflurosensi pada 450 nm.
disekitar panjang gelombang maksimum penyerapan maksimum yang berasal dari 4. Reaksi NAD+ dan NADP+, enzim dapat dilihat dalam keadaan aslinya (invitro), misalnya kadar
lampu raksa atau lampu pijar yang telah disekat dengan filter. Intensitas diukur substrat enzim atau kofaktor yang sangat rendah.
atau dibandingkan dengan inensitas larutan baku. Sinar fluoresensi dibebaskan 5. Uji struktur protein. Beberapa jenis protein mengandung khromofore yang berfluoresensi (misalnya
dari sinar hamburan dengan melewatkan sinar melalui filter atau monokromator. tirosin dan FAD), maka protein juga berfluoresensi.
Cara pengukuran ada dasarnya sama dengan cara spektrofotometri, karena zat 6. Penunjuk fluoresensi dan uji struktur membrane, Sifat fluoresensi molekul berubah oleh gerak
organic yang berfluorosensi mungkin terurai secara fotokimia, penyinaran harus maupun arah gerak (polaritas) lingkungannya, maka deteksi senyawa fluoresensi dapat
dilakukan sesingkat munkin. Oleh karena daerah dimana intensitas fluorosensi memberikan petunjuk lingkungannya.
sebanding dengan kadar umumnya sangat sempit, maka perbandingan (c - d) / (a - 7. Mikrosspektrofluorimetri. Gabungan antara spektrofluorimetri dengan mikroskop dapat dipakai
b) tidak boleh kurang dari 0,40 dan tidak boleh lebih dari 2,50. untuk menunjukkan tempat senyawa berfluoresensi pada sel yang mengikat cat fluoresensi.

Anda mungkin juga menyukai