Anda di halaman 1dari 10

DRAMA INDONESIA

Farrel : Anak Akmal : Penculik Hifni : Polisi Tsabit : Narator

Fahmi : Anak Fasa : Penculik Bagas : Polisi

Difa : Anak Aji : Penculik Fariz : Komandan Polisi

Falah : Ayah Ifan : Boss Dika : Hansip

NASKAH
Tsabit : Pada suatu hari... di sebuah perkampungan... ada sebuah
keluarga... terdiri dari 3 anak . Namanya Farrel , Fahmi & Difa . Ketiga
anak itu sedang mengerjakan tugas rumah di teras rumahnya

Tak disangka-sangka... ada 3 orang yang tak di kenal

sedang mengintai ketiga anak itu...

Aji :”Wah...wah...wah... rumahnya besar tuh pasti ketiga


anak itu adalah anak orang kaya”

Fasa :”Hehehe... kita akan kaya nih...”

Akmal :”Oke... waktunya lapor ke bos...”(sambil menunggu tsabit


selesai ngomong , siap-siap ambil HT)

Tsabit : Salah satu dari 3 orang yg tak dikenal itu pun segera
mengambil HT untuk melapor ke bos nya

Akmal :”Lapor bos ! Kami sudah mengintai mereka ! Apa langsung kita
culik saja?”
Ifan :”Jangan ! Sebaiknya jangan... ! Kita tunggu besok
saja!’’kalian pulang dulu ke markas!’’

Akmal:”Oke! siap bos!(sambil mematikan HTnya)disuruh bos pulang


kemarkas tuh!(ngomong ke fasa dan aji)”

Tsabit : Ketiga orang yang tidak dikenal itu yang ternyata pencuri itu
pun segera pergi ke markasnya

Akmal, Fasa,& Aji :( Lari ke markas)

Difa:’’Masuk kerumah yuk... udah mau malem nih....’’

Fahmi:’’Yaudah yuk...(bersama farrel dan difa masuk ke rumah)

Tsabit : Waktu terus berlalu...para penculik tadi pun membuat strategi


untuk misi penculikan anak itu

Aji :’’Berdasarkan pengintaian kita beberapa hari yang lalu ya


bos...ketiga anak itu sering pergi ke masjid untuk sholat bos...’’

Fasa:”Nah...bagaimana kita menculiknya saat ketiga anak itu akan ke


masjid

Ifan :”Hmm...bagus juga idemu...baiklah besok kalian harus menculik


nya!’’

Akmal, Fasa,& Aji :”Oke!”

Tsabit : Para penculik tadi beserta bosnya pun segera beristirahat


karena hari sudah malam (tunggu 5 detik...)

Paginya,para penculik tadi segera menyusun strategi


kembali untuk misi penculikan anak

Akmal :”Oke... apa yang kita butuhkan?”

Aji :”Sarung...”

Fasa :”Senjata tajam , oh ya... mal , wajahmu ditutupin pakai skibo


aja...”
Akmal :”Oke...! Kamu pake sarung... kalau Aji pake topeng...”

Aji & Fasa :”Oke!”

Tsabit : Hari berenjak malam...para penculik tadi pun segera menuju


sasaran

Fasa : (Sudah ada di posisi)”Eh , itu anaknya!”

Aji :”Sembunyi-sembunyi !”

Fasa :”Tapi kenapa Cuma dua anak saja? Yang satu dimana?”

Akmal :”Mungkin sedang ada di dalam rumahnya !”

Fasa :”Kalau begitu , bagaimana ini ?”

Aji :”Kau saja yang menculik anak yang dirumah ! Kau kan
sudah berpengalaman mencuri kristal yang ada di
Australia!”

Akmal :”Oke ji,ayo langsung culik! Mumpung dia masih berhenti!”

Aji :” Oke... (bersama Aji langsung menyergap anak itu)”

Fasa :”Hey !”

Fahmi : “Ukh...ukh...(sambil berusaha kabur)”

Difa : “TO...LO...NG...!!! (meronta - ronta)”

Aji :”Sa! Giliranmu !”(sambil mendekati Fasa)

Fasa :”Oke...(sambil menyusup ke rumahnya anak yang akan


diculik) Haaa disini kamu ya? Kena kau !”

Farrel :”Em...em...”

Fasa :”(Keluar dari rumah )”

Dika :”(sedang keliling kampung,& mergokin Fasa yang sedang


menculik Farrel)Hey...hey...jangan lari kau !(sambil
mengejar Fasa)”
Fasa :” Mal ! Ji ! lari! Ada hansipnya!”

Akmal,Fasa,&Aji : “(Lari sekuat tenaga)”

Dika : “Hah...hah... cepat sekali larinya !,baiklah,besok kulaporkan


saja pada polisi...!”

Tsabit :”Para penculik itu pun berhasil mencuri anak yang


ditargetkan”

Fasa :”Ini bos! Anaknya! (sambil mendorong Farrel sampai jatuh)”

Farrel :”Aduh !!!”

Akmal & Aji :”(Mendorong Fahmi & Difa sampai jatuh)”

Ifan :”HAHAHA!!! Bagus...!!!dengan ini, kita akan meminta


tebusan ke ayahnya!!! HAHAHA...siapa nama ayahnya?”

Fasa :”Namanya Falah bos...”

Ifan :”Hmmm...baiklah...kalian istirahat dulu saja! ”

Akmal,Fasa,& Aji : ” Siap bos !”

Tsabit :Para penculik tadi pun segera beristirahat melepas lelah...

Lain halnya dengan si Falah,dia sangat khawatir karena

ketiga anaknya hilang entah kemana...

Falah : “ Duuuh...,anakku kemana sih ? kok nggak ada dirumah ?

Jangan jangan malah main nih ? tapi nggak mungkin...

anakku nggak pernah main malam...duuuh...apa aku harus

telpon polisi ? ah...lebih baik besok saja kutelponnya...aku

harus sabar...”

Tsabit : Suasana malam terganti dengan suasana pagi...Falah pun

segera menelepon polisi


Falah : “Halo,assalamualaikum pak polisi”

Fariz : “Wa’alaikumsalam,dengan siapa,dimana ?”

Falah : “Saya falah,di jalan power ranger 7 ”

Fariz : “Ada kasus apa ?”

Falah : “Begini pak polisi...anak saya hilang...sudah satu malam

anak saya tidak ada...tadi malam saya mendengar anak

saya menjerit histeris...lalu suara hansip yang seperti

mengejar seseorang...,jadi kemungkinan,anak saya

diculik...”

Fariz : “Oooh...jadi begitu...baiklah kami akan segera ke sana...

terima kasih atas infonya...Assalamu’alaikum...”

Falah : “Wa’alaikumsalam...”

Tsabit : Polisi pun segera ambil tindakan,polisi itu pun segera pergi ke
rumah si Falah

Bagas : “Nino nino nino nino nino”

Hifni : “Itu dia rumahnya !”

Fariz : “Ayo ! segera beraksi !”

Falah : “Pak polisi, sini ! ”

Hifni : “Oke, apa ada bukti lain untuk membuktikan bahwa anak anda
diculik ?”

Tsabit : Hansip pun datang menuju ke rumah si Falah

Dika : “Eh... eh...apakah ini terkait dengan kasus hilangnya anak si


Falah ?

Fariz : “Benar,apakah anda hansip di kamung ini ?”


Dika : “Iya,dan saya melihat proses penculikanya !”

Hifni : “Apa benar ?”

Dika : “Benar,tapi saya hanya melihat si Farrel saja yang diculik,yang


lain saya tidak melihatnya”

Bagas: “Tidak apa-apa,silakan jelaskan (sambil tanganya menunjuk


Dika)”

Dika : “Mula-mula si penculik membuka pintu rumah si Falah,


kemudian,saya mendengar suara seperti suara orang yang
ditutup mulutnya,lalu penculik itu kabur membawa si Farrel.”

Fariz,Hifni,Bagas : “Oooh...”

Hifni : “Lalu,apakah anda melihat ke arah mana si penculik itu


melarikan diri ?”

Dika : “Saya sempat melihat arah si penculik melarikan diri,tapi saya


tidak yakin apakah saya benar”

Bagas: “Lalu,dimana arah yang kau maksud ?”

Dika : “Tuuh” (sambil menunjuk arah barat)

Fariz : “Baiklah,kalau begitu,terima kasih atas laporanya.”

Dika : “Iya,sama-sama”

Fariz : “Baiklah,kalau begitu kau dan Falah akan ikut kami mencari si
penculik”

Falah,& Dika : “Baiklah.”

Falah : “Sambil bersiap-siap,masuk ke rumahku dulu yuk”

Hifni : “Ok”

Tsabit : “Para polisi beserta hansip & Falah pun segera masuk ke
rumah si Falah untuk bersiap-siap.
Sementara itu,di markas para penculik...”

Fasa : “(Bangun paling awal)Bangun wooeey,ayo kita telpon si Falah


untuk minta tebusan... bos,bangun bos...”
Ifan : “Heee oh iya,apa kalian tahu nomer telponya ?”

Fasa : “Saya tahu bos,085 777 777 777 ”

Ifan : “Oooh,oke akan kutelpon”

Aji : “Telpon siapa bos ?”

Ifan : “Ituu si Falah”

Akmal: “Buat apa di telpon bos ?”

Ifan : “Hadeeeh,untuk minta tebusan laah...”

Akmal: “Oooh,hehehe...”

Tsabit: “Bos para penculik itu pun segera menelpon ayah dari anak yg
diculik anak buahnya ”

Falah: “Eh sebentar ya...(ngomong ke polisi)(angkat telepon)”

Ifan : “Halo,bisa berbicara dengan si Falah?”

Falah : “Iya,dengan saya sendiri,maaf anda siapa ya ?”

Ifan : “Saya adalah orang yang menculik anak anda,sekarang anak


anda sedang ada di markas saya,jika anda ingin anak anda
segera selamat,anda harus membayar tebusanya”

Falah : “Apa !!! kau yang menculik anakku ? baiklah, berapa harga
tebusanya? akan saya kirim langsung sekarang juga!”

Ifan : “ Harga tebusanya 50 juta”

Falah : “Apa !!! mahal banget!!!”

Ifan : “Jika anda tidak ingin membayar tebusanya...maka anak anda


terpaksa harus kami siksa...”

Falah : “Hmm...baiklah...sebentar...”

Eh,gimana nih ?dia ternyata penculik yang menculik anakku,&


dia meminta tebusanya sekitar 50 jutaan (ngomong sama para
polisi dan dika)
Bagas: “Hmm...begini saja... bagaimana kalau kita tipu saja
penculiknya...”

Falah : “Menipu bagaimana ?”

Bagas: “Kita tanyai alamatnya dimana,lalu kita tangkap langsung


penculiknya...”

Hifni : “Ide yang bagus,aku setuju...”

Fariz : “Baiklah...ayo kita tangkap penculiknya...!!!”

Falah : “Baiklah... aku akan tanyai ke penculiknya...”

Halo ? saya terima permintaanmu...saya akan ke


markasmu...dimana alamatnya ?

Ifan : “Oh,ya...halo...oke...alamatnya ada di jalan Ultraman 7,rumah


berwarna coklat...”

Falah: “Baiklah...saya akan segera ke sana...”

Ifan : “Oke...terima kasih...(mematikan hp)”

Falah: “Baiklah...ayo berangkat!!(ngomong ke polisi)”

Tsabit: “Para polisi pun segera berangkat menuju markas para


penculik...,sedangkan para penculik itu kegirangan karena
mengira akan mendapat uang tebusan betulan...”

Fasa : “50 juta bos ? banyak sekali...kalau begini sih...kita akan


kaya...”

Aji : “Hahaha...iya...banyak sekali...”

Akmal: “Ternyata si Falah mudah sekali dibodohi...”

Falah : “Aku atau kau yang mudah dibodohi ?(nada bicaranya tinggi)”

Tsabit : Para polisi beserta Falah & Dika pun akhirnya sampai
dimarkas para penculik itu...

Ifan : “Apa!!! POLISI !?! AMBIL SENJATA KALIAN !!!”

Fasa : “Diam kau!!! Atau anak ini akan aku bunuh!!!”


Akmal & Aji : “(Ikut kaya Fasa)”

Hifni : “Cih!!!”

Ifan : “Hehehe...bagus Sa...”


Sekarang...apa keputusan kalian!!!?? (ngomong ke para
polisi)

Bagas : “Baiklah kami menyerah...”

Falah,Dika,& Polisi lainya : “APA!?!”

Bagas: “(Mendekati Fasa,lalu mengamil pistolnya Fasa)”Justru apa


keputusan kalian!?!

Fariz & Hifni: “(Pistolnya mengarah ke Akmal & Aji)”

Dika : “Rasain nih !!! (mentung Ifan)”

Ifan : “Aduh...”(pingsan)

Fariz : “Angkat tangan !!!”

Akmal,Fasa,& Aji : “(Mengangkat tanganya)”

Aji : “Baiklah...kami menyerah...”

Hifni : “Ayo ikut kami !!! ”

Para polisi : “(Segera menggiring para penculik menaiki motor untuk


dibawa ke kantor polisi) ”

Tsabit : Para penculik itu pun akhirnya berhasil ditangkap oleh para
polisi

Falah : “Akhirnya kita bertemu lagi naak...(sambil memeluk anak


anaknya)”

Farrel,Difa,Fahmi : “Iya ayah....”

Tsabit : “Akhirnya Si Falah dan anak anaknya berkumpul kembali &


hidup bahagia...”

TAMAT

Anda mungkin juga menyukai