Usulan Penelitian
Diajukan guna menyusun Skripsi untuk memenuhi
sebagian syarat memperoleh derajat Sarjana Kedokteran
Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat
Diajukan Oleh
M Naufal Firdaus
I1A015096
April, 2018
Usulan Penelitian oleh M Naufal Firdaus
Telah dipertahankan di depan dewan penguji
Pada tanggal 27 April 2018
Dewan Penguji
Ketua (Pembimbing I)
Anggota
Anggota
ii
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam usulan penelitian ini tidak
terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu
perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara
tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
M Naufal Firdaus
iii
Halaman
HALAMAN JUDUL…………………………………………. i
HALAMAN PENGESAHAN……………………………….. ii
DAFTAR ISI…………………………………………………. iv
DAFTAR TABEL………………………………………… … vi
BAB I PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah…………………………. 3
C. Tujuan Penelitian………………………….. 3
D. Manfaat Penelitian………………………… 4
E. Keaslian Penelitian………………………… 4
A. Kelenturan Otot…………………………… 7
B. Menari……………………………………… 11
C. Tari Modern……………………………….. 12
E. Frekuensi latihan…………………………… 14
iv
A. Landasan Teori……………………………… 16
B. Hipotesis……………………………………. 20
A. Rancangan Penelitian………………………. 21
C. Instrumen penelitian………………………… 22
D. Variabel penelitian…………………………... 22
E. Definisi operasional…………………………. 23
F. Prosedur peneltian……………………….….. 23
J. Biaya penelitian……………………………… 28
DAFTAR PUSTAKA………………………………………….. 29
LAMPIRAN……………………………………………………. 31
Tabel Halaman
vi
Gambar Halaman
vii
Lampiran Halaman
2 Kuisioner …….………………………………….......... 32
viii
PENDAHULUAN
Menari adalah cara yang baik dalam meningkatkan kebugaran fisik, bisa
Selain itu, dapat juga berguna untuk meningkatkan kemampuan sosial dan
kesehatan mental. Menari juga merupakan sesuatu yang dapat dimulai sejak dini
hingga usia lanjut serta dapat dilakukan oleh setiap orang tanpa memandang
Bagi kebanyakan orang, menari adalah tentang teknik, gaya, dan tradisi.
Namun, tuntutan fisik pada koreografi saat ini membuat fisiologis dan kebugaran
tubuh sama pentingnya dengan keterampilan menari.2 Oleh karena itu, para
peneliti berpaku pada beberapa tipe kebugaran pada penari yaitu kapasitas pada
kegiatan aerobic dan anaerobic, kekuatan otot, antropometri, ketahanan otot, dan
keseimbangan otot pada penari lebih tinggi jika dibandingkan bukan penari.
Selain itu, beberapa studi juga menunjukkan bahwa menari dapat meningkatkan
detak jantung sebanyak 65-85%.3 Menurut penelitian Silva dan Bonorino pada
tahun 2008 didapatkan bahwa penari balet klasik memiliki kelenturan otot yang
lebih baik daripada penari kontemporer. Gupta et al pada tahun 2004 juga
dibandingkan non-penari.1
latihan fisik tertentu. Seperti halnya dalam kebanyakan olahraga, kegiatan menari
tidak dapat menjamin kesuksesan orang dalam menari, karena banyak faktor lain
yang berpengaruh seperti usia, jenis kelamin, dan kemampuan saat pertunjukan.2
efisiensi gerakan, koordinasi, dan mencegah cedera. Otot yang lentur akan
membuat serat-serat pada otot terbiasa dengan pemanjangan. Karena itu, penari
yang lentur dapat bertahan dalam stress yang besar dibandingkan dengan penari
Respon fisiologis dalam menari bergantung pada intensitas, durasi atau lama
serta frekuensi latihan.4 Pada penelitian Bennel, Khan, Mattews, dan Singleton
pada tahun 2001, didapatkan bahwa penari balet yang berlatih selama kurang
lebih 1-10 jam per minggunya mengalami peningkatan kelenturan otot yang
olahraga (kecuali renang) selama kurang dari 2 jam dalam setiap minggunya. 1
al tahun 2016 didapatkan bahwa intensitas latihan fisik berbanding lurus dengan
kelenturan otot.5 Santosa Budiharjo, M.Mansyur Romi, dan Djoko Prakosa pada
frekuensi 3 kali per minggu dapat meningkatkan kelenturan otot yang bermakna
frekuensi dan lama latihan terhadap kelenturan otot penari modern agar menari
B. Rumusan Masalah
terdapat hubungan frekuensi dan lama latihan terhadap kelenturan otot penari
modern?
C. Tujuan Penelitian
modern
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
terutama fisiologi, yaitu untuk mengetahui apakah ada hubungan frekuensi dan
lama latihan terhadap kelenturan otot penari modern. Selain itu, penelitian ini
dapat bermanfaat sebagai bahan pertimbangan dan referensi dalam penelitian yang
sejenis.
2. Manfaat praktis
Penelitian ini merupakan sarana bagi peneliti untuk menerapkan ilmu yang
otot.
E. Keaslian Penelitian
penelitian
terdiri atas 4
pria dan 3
wanita
- Metode
yang
digunakan
adalah
eksperiment
al pre and
post test
design.
2 Dr. Saikot Chatterjee, A Comparative Study - Variabel - Sampel
Ms. Sushmita Dey, Dr. on Balance and terikat yang
Samir Ranjan Flexibility between memuat digunakan
Adhikary. (2014)3 Dancer and Non- kelenturan hanya
Dancer Girls otot. perempuan
- Variabel - Variabel
bebas terikat juga
memuat memuat
penari keseimbang
- Jumlah an
sampel - Variabel
sebanyak terikat
30 orang memuat
- Metode non-penari
yang
digunakan
adalah
observasion
al analitik
- Tes yang
digunakan
adalah sit
and reach
test
3 Divan Mohaideen Efficacy of Active - Variabel - Variabel
Abbas, Bilques Sultana Stretching in terikat bebas
(2014).8 Improving The memuat adalah
Hamstring kelenturan peregangan
Flexibility otot. aktif.
- Populasi dan
sampel pada
penelitian
hanya
menggunak
an pria
dewasa
berusia 18-
30 tahun.
- Kelenturan
otot yang
diukur
hanya otot
hamstring
saja.
- Metode
yang
digunakan
adalah
eksperiment
al pre and
post test
design.
- Jumlah
sampel
terdiri atas
60 orang.
Penelitian yang akan dilakukan ini memiliki persamaan dalam hal variabel
terikat yaitu sama-sama meneliti kelenturan otot serta tes yang digunakan untuk
mengukur kelenturan otot yaitu sit and reach test. Kemudian ditemukan juga
analitik, walaupun ada juga yang berbeda, yakni dengan eksperimental pre and
post test design. Terdapat juga perbedaan pada variabel bebas, yakni
penelitian yang hanya berfokus menilai kelenturan otot hamstring saja. Perbedaan
lain yang ditemukan ada pada sampel dan populasi yang diteliti, yakni usia, jenis
kelamin, dan jumlah sampel walaupun ada juga jumlah sampel yang sama, yaitu
dan lama latihan sebagai variabel bebas dan kelenturan otot penari modern
sebagai variabel terikat. Dalam penelitian ini, akan dicari hubungan frekuensi dan
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kelenturan Otot
1. Definisi kelenturan
satu atau lebih sendi dalam suatu jangkauan tertentu yang dikenal dengan istilah
2. Jenis kelenturan
sendi.9
gerakan. Sebagai contoh, mengangkat kaki tanpa bantuan selain dari kaki itu
sendiri.9
a. Keterbatasan anatomis
gerak. Keterbatasan ini bias terjadi karena bawaan sejak lahir ataupun karena
kesalahan gerak dasar yang terlalu lama sehingga dapat menyebabkan cedera.10
b. Obesitas
Hal ini akan menyebabkan bertambahnya beban sendi sehingga sulit untuk
Hal yang dimaksud adalah kulit, tendo, dan ligament yang berperan dalam
akan kurang. 10
d. Cedera
otot pun akan menurun. Akibatnya keleluasaan gerak menurun dan kelenturan
otot menurun. 10
terjadi nyeri sendi saat digerakkan. Akibatnya akan terjadi keterbatasan gerak dan
4. Manfaat kelenturan
Kelenturan otot merupakan hal yang sangat penting untuk mencegah suatu
cedera otot dan meningkatkan performa dalam berolahraga. Kelenturan otot yang
baik akan membuat jaringan otot mampu beradaptasi dengan berbagai macam
stress sehingga dapat menghasilkan gerakan yang lebih efisien dan efektif. Ahli
mencegah terjadinya cedera dan mengurangi rasa sakit otot setelah aktivitas fisik.7
a. Bentuk tes kerjasama persendian pinggang dan tungkai yang sudah baku
menggunakan tes sit and reach. Tes ini mengukur keluasan sendi punggung
dengan mengukur jarak raihan ujung jari pada box dengan satuan cm.
Bentuk tes ini dilakukan dengan merentangkan kedua kaki kedepan dan
belakang. Data yang diperoleh adalah jarak panggul dengan lantai dalam
belakang. Bentuk tes ini dilakukan dengan mengukur jarak raihan titik
d. Pengukuran Kelenturan otot perut dan dada kerjasama togok, leher . Tes ini
Tungkai ditekuk pada lutut. Ukur jarak kepala bawah dengan telapak kaki.10
B. Menari
1.Definisi menari
2. Manfaat menari
menari dapat meningkatkan daya ingat dan mencegah dari kepikunan seiring
dapat mengembalikan volume yang hilang dalam hipokampus (bagian otak yang
daya tahan kardiorespirasi, ketahanan otot, kekuatan otot, komposisi tubuh, dan
kelenturan otot.1
c. Mengurangi stres
menemukan bahwa dance berpasangan dan iringan musik dapat membantu untuk
mengurangi stres.14
Menari dapat meningkatkan denyut jantung yang relatif tinggi yaitu 65%-
85%.3
fungsi kognisi pada orang tua sehingga mencegah penyakit degeneratif dan
kerusakan otak.15
C. Tari Modern
Modern dance atau tari modern adalah bentuk tarian yang berkembang
pada awal abad ke-20. Tarian ini merupakan salah satu genre tari yang paling sulit
untuk didefinisikan dengan teknik dan tidak selalu menuntut keterampilan fisik
dalam menari.16
a. Robotic Dance
Tarian ini adalah sebuah tari yang meniru gaya / gerakan robot atau
manekin. Tarian ini dipelopori oleh Charles Washington atau dikenal sebagai
b. Blood-Elf Dance
tubuh. 16
c. Breakdance
kalangan pemuda di Bronx Selatan, New York, Amerika Latin sekitar tahun 1970-
d. Moonwalk Dance
Tarian ini juga biasa disebut dengan backslide yaitu sebuah teknik tarian
e. Hip-Hop
Tarian ini muncul sekitar tahun 1970-an. Tarian hip-hop merupakan tarian
patah-patah.16 Jenis gerakan pada tarian hip-hop adalah running man, bounce,
D. Lama latihan
Lama atau durasi latihan adalah waktu dalam melakukan suatu latihan
tertentu.18
intensitas dari latihan yang dilakukan. Pada intensitas yang tinggi dianjurkan
E. Frekuensi latihan
minggu.18
Pada kondisi fisik yang rendah, disarankan berlatih hanya dalam 1 hari per
minggu. Pada kondisi fisik yang cukup, dianjurkan untuk berlatih 1-2 hari per
minggu. Sedangkan pada kondisi fisik yang baik dianjurkan berlatih 3 hari dalam
seminggu. Yang harus dihindari adalah latihan sebanyak lebih dari 5 hari dalam
Gerakan tari dapat membuat elongasi jaringan ikat otot sehingga miofibril
sehingga otot penari akan lebih lentur dan jangkauan geraknya lebih luas daripada
orang normal.20 Selain itu, kelenturan otot dipengaruhi berbagai faktor, antara lain
jaringan lunak meningkat.21 Pada penelitian Novak, Magilland, dan Schutte tahun
1998 ditemukan bahwa penari memiliki berat badan dan persentase lemak tubuh
yang lebih rendah, sehingga menurunkan risiko obesitas dan menurunkan beban
sendi. Oleh karena itu, menari dapat membantu meningkatkan kelenturan otot.10,22
Pada penelitian Bennel, Khan, Mattews, dan Singleton pada tahun 2001,
penari balet yang berlatih selama kurang lebih 1-10 jam per minggunya
Romi, dan Djoko Prakosa pada tahun 2005 juga mendapatkan bahwa senam
aerobic intensitas sedang dengan frekuensi 3 kali per minggu dapat meningkatkan
kelenturan otot yang bermakna dibandingkan dengan frekuensi kurang dari 3 kali
per minggu.6
A. Landasan Teori
termasuk otot dan persendian yang berperan dalam meningkatkan kebugaran fisik.
ketahanan otot, kekuatan otot, komposisi tubuh, dan kelenturan otot.1 Kelenturan
otot merupakan hal yang sangat penting untuk mencegah suatu cedera otot dan
sehingga otot penari akan lebih lentur dan jangkauan geraknya lebih luas daripada
orang normal.20 Selain itu, kelenturan otot dipengaruhi berbagai faktor, antara lain
jaringan lunak meningkat.21 Pada penelitian Novak, Magilland, dan Schutte tahun
1998 ditemukan bahwa penari memiliki berat badan dan persentase lemak tubuh
yang lebih rendah, sehingga menurunkan risiko obesitas dan menurunkan beban
sendi. Oleh karena itu, menari dapat membantu meningkatkan kelenturan otot.10,22
16
Akan tetapi, respon fisiologis dalam menari bergantung lagi pada intensitas,
durasi atau lama serta frekuensi latihan yang dilakukan.4 Pada penelitian Bennel,
Khan, Mattews, dan Singleton pada tahun 2001, didapatkan bahwa penari balet
yang berlatih selama kurang lebih 1-10 jam per minggunya mengalami
yang melakukan berbagai kegiatan olahraga (kecuali renang) selama kurang dari 2
jam dalam setiap minggunya.1 Santosa Budiharjo, M.Mansyur Romi, dan Djoko
Prakosa pada tahun 2005 juga mendapatkan bahwa senam aerobic intensitas
sedang dengan frekuensi 3 kali per minggu dapat meningkatkan kelenturan otot
yang bermakna dibandingkan dengan frekuensi kurang dari 3 kali per minggu.6
Menari
Aktivitas fisik
Intensitas
Frekuensi
Durasi
Kelenturan
otot meningkat
Gambar 3.1 Kerangka Teori Hubungan Frekuensi Latihan dan Lama Latihan
terhadap Kelenturan Otot Penari Modern
Variabel Pengganggu :
Riwayat penyakit
atau gangguan saraf
Riwayat gangguan
pada system
muskuloskeletal
Obat-obatan, seperti
golongan
benzodiazepin,
barbiturate dan
golongan obat yang
bersifat muscle
relaxan
Kelelahan dan
kondisi psikis
Keterangan:
Gambar 3.2 Kerangka Konsep Hubungan Frekuensi Latihan dan Lama Latihan
terhadap Kelenturan Otot Penari Modern
B. Hipotesis
modern.
2. Terdapat hubungan antara lama latihan dengan kelenturan otot penari modern.
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
cross sectional, untuk mengetahui hubungan frekuensi dan lama latihan terhadap
sampling. Sampel penelitian adalah penari yang memenuhi kriteria inklusi dan
tidak termasuk kedalam kriteria eksklusi. Jumlah sampel menurut Gay dan Diehl
3. IMT normal
prosedur penelitian
21
C. Instrumen Penelitian
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah penggaris, kotak, dan
D. Variabel Penelitian
1. Variabel bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah frekuensi dan lama latihan.
2. Variabel terikat
3. Variabel pengganggu
a. Obat-obatan
dilaksanakan.
b. Riwayat penyakit
Subyek penelitian ditanya terlebih dahulu bahwa tidak memiliki gangguan atau
melakukan kegiatan fisik yang sedang hingga berat serta dalam keadaan
tenang.
Keadaan ini juga adalah salah satu yang dapat mempengaruhi dalam
E. Definisi Operasional
satu atau lebih sendi dalam suatu jangkauan tertentu yang akan diukur dengan
2. Penari modern adalah subjek penelitian yang melakukan tarian modern jenis
3. Frekuensi latihan adalah jumlah latihan yang dilakukan dalam 1 minggu dalam
minggu terakhir.
4. Lama latihan adalah waktu latihan menari selama 1 hari dalam satuan menit.
F. Prosedur Penelitian
1. Ethical Clearance
penjelasan mengenai latar belakang, tujuan dan prosedur penelitian yang akan
berisi data identitas diri dan kuisioner yang berkaitan dengan kriteria inklusi.
informed consent sebagai bukti bahwa subjek telah bersedia untuk dijadikan
3. Tahap persiapan
dilaksanakan (1 hari sebelumnya), beristirahat yang cukup (6-8 jam) dan tidak
melakukan kegiatan fisik yang sedang hingga berat serta dalam keadaan tenang.
a. Tahap pengukuran diawali dengan persiapan alat yaitu penggaris, kotak sit
vital.
e. Subjek diukur kelenturan ototnya dengan metode sit and reach test.
g. Subjek diminta untuk meraih ujung kedua kaki mereka dengan kedua
tangannya melalui bagian atas pada kotak. Jika kedua tangannya dapat
h. Ukur jarak antara ujung kedua kaki dan ujung kedua tangan subjek dengan
pemeriksaan.
Skema alur penelitian hubungan frekuensi dan lama latihan terhadap kelenturan
Ethical clearance
Tahap persiapan
Tahap pelaksanaan
Analisis data
Interpretasi
Gambar 4.1 Skema Alur Penelitian Hubungan Frekuensi dan Lama Latihan
terhadap Kelenturan Otot Penari Modern
Data dikumpulkan dalam bentuk data primer, yaitu data yang diambil dari
subjek penelitian berupa identitas dan data dasar status kesehatan, serta kelenturan
otot pada subjek penelitian yang memiliki variasi terhadap frekuensi dan lama
Normalitas data dianalisis dengan uji Saphiro-Wilk. Uji ini dipilih karena
besar sampel dalam penelitian ini <50 subjek. Apabila hasil uji Saphiro-Wilk
menghasilkan nilai p>0,05 maka data dianggap normal. Uji hipotesis yang
digunakan adalah uji Pearson bila sebaran data normal. Apabila sebaran data
tidak normal, dilakukan transformasi data terlebih dahulu apabila masih tidak
Juli-September 2018.
Tabel 4.1 Jadwal Penelitian Hubungan Frekuensi dan Lama Latihan terhadap
Kelenturan Otot Penari Modern
Penyusunan Laporan X
Seminar KTI II X
J. Biaya Penelitian
10. Aji Putra, Ranu Baskora. Software tentang fleksibilitas atlet senam. Journal of
Physical Education and Sports. 2014;1(1):17-18.
11. Australian College of Sport and Fitness. Flexibility Test – Sit and Reach.
2013.
29
13. Verghese, Joe., Lipton, Richard B., Katz, Mindy J et al. Leisure activities and
the risk of dementia in the elderly. The New England Journal of Medicine.
2003;348(25):2508-2516.
14. Osgood, Nancy J., Meyers, Beth Smith., Orchowsky, Stan. The impact of
creative dance and movement training on the life satisfaction of older adults: an
exploratory study. Journal of Applied Gerontology. 1990;9(3):255-265.
15. Kim, Se-Hong., Park, Seo-Jin., Kim, Minjeong et al. Effect of dance exercise
on cognitive function in elderly patients with metabolic syndrome: a pilot
study. Journal of Sports Science and Medicine. 2011;10(4):671-678.
16. Rosari, Dorothea Cathalina. Pusat pelatihan disk jockey dan modern dance di
yogyakarta. 2015:6-7. Universitas Atma Jaya. Yogyakarta.
17. Darmawan, Rizki. Perancangan media interaktif tutorial hip-hop dance dengan
konsep multimedia. 2014:4-5.
18. Anggriawan, Nova. Peran fisiologi olahraga dalam menunjang prestasi. Jurnal
Olahraga Prestasi. 2015;11(2):13.
21. International Association for Dance Medicine and Science. Stretching for
Dancers. 2012.
22. Stosic, Dejan., Uzunovic, Slavoljub., Velickovic, Sasa et al. Effect of dance
aerobic on body composition. International Scientific Conference. 2016.
Nama :
Umur :
Alamat :
Banjarmasin, 2018
(…………………………) (…………………………)
31
12. Apakah anda melakukan latihan menari yang teratur dalam 2 bulan terakhir?
□ Ya
□ Tidak
13. Apakah anda pernah mengalami kecelakaan yang menyebabkan patah tulang?
□ Ya
□ Tidak
14. Apakah anda akhir-akhir ini mengalami stress berat dan perubahan mood yang
drastis?
□ Ya
□ Tidak
32
Anamnesis :
Tanda Vital :
A. Hasil
Frekuensi
Nama Sampel Kelenturan Otot (cm)
Latihan
…..
…..
…..
…..
…..
…..
…..
…..
…..
…..
…..
…..
*dst
34
Lama
Nama Sampel Kelenturan Otot (cm)
Latihan
…..
…..
…..
…..
…..
…..
…..
…..
…..
…..
…..
…..
*dst
B. Distribusi Sampel
1. Variabel Bebas
2. Variabel Terikat