Anda di halaman 1dari 19

PT.

DUTA HITA JAYA


STEEL STRUCTURES & POLES FABRICATOR

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Teknik Supervisi adalah suatu teknik atau metoda pengetahuan yang diperlukan oleh
seorang supervisor untuk melaksanakan tugasnya, yaitu mengawasi, mengatur dan membina orang
untuk mencapai tujuan atau target perusahaan yang telah ditetapkan. Pengertian supervisor itu
sendiri adalah manajer yang mempunyai bawahan yang bukan manajer. Di industri supervisor
disebut juga sebagai pengawas, kepala bagian, penyelia, section head, dan lain-lain.

Supervisor sangat penting keberadaannya dalam suatu organisasi atau persusahaan.


Supervisor berperan sebagai perantara atau penghubung antara pihak manajemen dengan
karyawan yang menjadi pelaksanan aktivitas produksi (operator produksi). Dalam hal ini, penulis
akan menjabarkan kegiatan teknik supervisi yang berlaku di PT. Duta Hita Jaya.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah :

1. Apa itu manajemen supervisi?


2. Apa itu pemimpin dan kepemimpinan?
3. Hal apa saja yang harus dimiliki oleh seorang supervisi?
4. Bagaimana teknik supervisi yang ada di PT. Duta Hita Jaya?

1|Teknik Supervisi
PT. DUTA HITA JAYA
STEEL STRUCTURES & POLES FABRICATOR

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan masalah dari makalah ini adalah :

1. Memenuhi tugas materi praktik mata kuliah Teknik Supervisi semester V Program Praktik
Industri mahasiswa program studi Teknik Pemeliharaan Mesin Polikteknik Manufaktur
Negeri Bandung.
2. Mendeskripsikan tentang penerapan teknik supervisi di Departemen Maintenance PT. Duta
Hita Jaya.
3. Meningkatkan pemahaman dan pengalaman mengenai teknik supervisi di industri.

1.4 Ruang Lingkup Masalah

Makalah ini disusun untuk membahas tentang penerapan teknik supervisi di Departemen
Maintenance di PT. Duta Hita Jaya.

1.5 Sistematika Penulisan

Berikut adalah sistematika penulisan dari makalah ini :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang penulisan, tujuan penulisan, ruang lingkup masalah,
dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan tentang ilmu pengantar Teknik Supervisi secara teoritis.

2|Teknik Supervisi
PT. DUTA HITA JAYA
STEEL STRUCTURES & POLES FABRICATOR

BAB III DATA HASIL PENGAMATAN

Bab ini berisi tentang pelaksanaan teknik supervisi yang diterapkan di Departemen
Maintenance PT. Duta Hita Jaya.

BAB IV ANALISA PERMASALAHAN

Bab ini berisi tentang analisa permasalahan penerapan teknik supervisi di Departemen
Maintenance PT. Duta Hita Jaya.

BAB V KESIMPULAN

Bab ini berisi rangkuman atas pembahasan sebelumnya.

3|Teknik Supervisi
PT. DUTA HITA JAYA
STEEL STRUCTURES & POLES FABRICATOR

BAB II
LANDASAN TEORI

Teknik supervisi memiliki definisi sebagai suatu metoda atau teknik atau pengetahuan yang
diperlukan oleh seorang supervisor untuk menjalankan tugasnya, yaitu mengawasi, mengatur serta
membina orang lain untuk mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan. Seorang supervisor,
dalam rangka menjalankan tugasnya, harus memiliki pengetahuan yang cukup mengenai
menejemen perusahaan, kepemimpinan, komunikasi, motivasi, disiplin, dinamika, tenaga kerja,
penilaian kerja serta konflik dan perubahan.

2.1 Manajemen Supervisi

Menejemen adalah sekumpulan orang yang memiliki jabatan penting dalam sebuah
perusahaan dengan tugas merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, mengendalikan, dan
mengkoordinasikan pekerjaan orang lain untuk mencapai tujuan perusahaan. Orang-orang yang
tergabung didalamnya disebut sebagai Anggota Dewan Menejemen yang terdiri dari pemimpin
utama kemudian dibantu dengan menejer. Menejer ini tidak berinteraksi langsung dengan para
pekerja yang mengerjakan tugas perusahaan. Pada umumnya tugas menejer ini di delegasikan
kepada supervisor.

Seorang supervisor adalah pemimpin bagi bawahannya. Pemimpin sesuai perannya


bertugas memimpin bawahan atau karyawanya untuk mencapai sasaran atau target perusahaan atau
organisasi yang telah di tentukan. Untuk itu perlukan suatu hubungan atau komunikasi antar
supervisor dan bawahan.

Komunikasi diperlukan oleh supervisor adalah antara lain untuk :

1. Menjelaskan pekerjaan yang harus di kerjakan.

4|Teknik Supervisi
PT. DUTA HITA JAYA
STEEL STRUCTURES & POLES FABRICATOR

2. Membicarakan siapa yang akan di tugaskan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut.

3. Menjelaskan bagaimana cara mengerjakannya.

4. Memberi perintah dan mengarahkan bawahan.

Suatu komunikasi dikatakan berjalan dengan baik apabila supervisor memberikan instruksi
kepada bawahan untuk mengerjakan sesuatu, dan bawahan memahami betul apa yang harus
dikerjakan sesuai dengan instruksi atasan tadi.

Tujuan komunikasi antara lain :

1. Saling menyampaikan dan menerima gagasan atau informasi antara anda dengan orang
lain.

2. Saling memahami dan mengerti antara anda dan orang lain tentang gagasan atau
informasi yang dikomunikasikan.

3. Untuk mendapat dukungan dari orang lain.

4. Untuk menggerakkan orang lain melakukan sesuatu.

Jika sudah mengetahui ciri-ciri supervisi efektif, yang perlu diketahui oleh seorang
supervisor adalah keterampilan yang diperlukan dalam melakukan supervisi yang efektif tersebut
yaitu :

1. Keterampilan teknis

2. Keterampilan administratif

3. Keterampilan interpersonal

4. Keterampilan membuat keputusan

5|Teknik Supervisi
PT. DUTA HITA JAYA
STEEL STRUCTURES & POLES FABRICATOR

Tugas dan Tanggung Jawab Supervisor

Tugas yang dibebankan kepada supervisor biasanya tidak begitu luas, secara operasional
hanya menyangkut suatu kegiatan yang relatif kecil dari keseluruhan kegiatan yang ada di
organisasinya, tetapi akan menyangkut tanggung jawab yang luas bila ditinjau dari posisinya
sebagai manajemen lini pertama.

a. Kepada seluruh bawahannya

b. Kepada manajemen yang lebih tinggi

c. Kepada teman sejawat

d. Kepada tenaga spesialis

e. Kepada organisasi serikat kerja atau perwakilannya

2.2 Pemimpin dan Kepemimpinan

Kepemimpinan (Leadership) adalah kemampuan seseorang untuk menguasai atau


mempengaruhi orang lain atau masyarakat yang saling berbeda-beda menuju kepada pencapaian
tujuan tertentu. Jadi kepemimpinan atau Leadership ini adalah merupakan sifat-sifat yang harus
dimiliki oleh seorang pemimpin (Leader), yang dalam penerapannya mengandung konsekuensi
terhadap diri si pemimpin antaralain sebagai berikut:

a. Harus berani mengambil keputusan sendiri secara tegas dan tepat (decision making).

b. Harus berani menerima resiko sendiri.

c. Harus berani menerima tanggung jawab sendiri (The Principle of Absolutenes of


Responsibility). Ingat: tanggung jawab sama sekali tidak boleh didelegasikan ke bawah.

6|Teknik Supervisi
PT. DUTA HITA JAYA
STEEL STRUCTURES & POLES FABRICATOR

2.3 Komunikasi

Salah satu definisi komunikasi organisasi yang ada adalah definisi komunikasi menurut
Redding dan Sanborn. Menurut mereka, komunikasi organisasi merupakan proses pengiriman dan
penerimaan informasi dalam sutau organisasi yang kompleks, meliputi Komunikasi internal yang
terjadi diantara orang-orang yang berada didalam suatu organisasi

Komunikasi merupakan hal yang paling penting dalam sebuah interaksi. Jalannya
informasi hanya bisa dilakukan dengan komunikasi. Komunikasi dapat dilakukan secara lisan
maupun tertulis. Kurangnya komunikasi dalam suatu organisasi akan menyebabkan putusnya
rantai informasi. Apabila informasi tersebut sangat penting, maka tidak menutup kemungkinan
suatu organisasi atau perusahaan tersebut akan mengalami kekacauan.

Seorang supervisor tentu saja harus menguasai cara berkomunikasi dengan berbagai
macam orang yang bekerja bersamanya. Baik itu atasan ataupun bawahan. Karena tugas seorang
supervisor merupakan perantara antara atasannya dan bawahannya

2.4 Motivasi

Motivasi adalah dorongan semangat untuk melaksanakan pekerjaannya dengan semangat


yang muncul dari diri sendiri atau dari orang lain. Motivasi ini muncul karena kebutuhan manusia
itu sendiri.

2.5 Disiplin

Adalah segala tindakan yang dilakukan dalam upaya untuk mematuhi peraturan. Tindakan
disiplin ini muncul dari diri sendiri ataupun dari peraturan yang dibuat oleh perusahaan. Dari diri
sendiri, keinginan untuk memperoleh sesuatu atas pekerjaan yang dilakukan, dan dari perusahaan

7|Teknik Supervisi
PT. DUTA HITA JAYA
STEEL STRUCTURES & POLES FABRICATOR

yang mengharuskan seseorang untuk menaati peraturan agar kegiatan perusahaan berjalan dengan
lancar. Ada faktor yang saling mempengaruhi atas terbentuknya disiplin ini yaitu :

1. Kepemimpinan

2. Komunikasi Suasana Semangat


Kerja Kerja Disiplin
3. Hubungan manusiawi

4. Motivasi

2.6 Dinamika Kelompok

Adalah berkumpulnya dua orang atau lebih yang saling mengenal, mempunyai tujuan dan
menyadari kebutuhan masing-masing untuk saling bekerja sama. Dinamika sebuah kelompok ini
memerlukan interaksi antar anggota kelompok. Apabila interaksi antar anggota kelompok terjalin
dengan baik, antar anggota saling mengetahui kemampuan masing-masing, maka kelompok akan
berjalan dengan dinamis sehingga kegiatan dalam perusahaan berjalan dengan lancar. Persaingan,
kompetisi antar kelompok dalam sebuah perusahaan sangat penting dalam mengembangkan
kelompok, namun perlu di perhitungkan atas efek negatif yang terjadi terhadap kegiatan kerja.

2.7 Tenaga Kerja

Dalam perusahaan pasti membutukan para pekerja untuk dapat menjalankan perusahaan agar
tercapainya tujuan perusahaan. Pengadaan pekerja dilakukan perusahaan untuk mendapatkan
pekerja yang sesuai dengan deskripsi dan kualifikasi kerja yang di tentukan. Kemudian untuk tetap
mempertahankan kualitas pekerja perlu diadakan peningkatan tenaga kerja. Peningkatan tenaga
kerja ini dilakukan dengan cara pengadaan pelatihan, pengadaan seminar, pengadaan libur
bersama, cuti libur, dan penghargaan. Secara personal, seorang supervisor perlu mengenal rekan
pekerjanya agar dapat bekerjasama dengan baik.

8|Teknik Supervisi
PT. DUTA HITA JAYA
STEEL STRUCTURES & POLES FABRICATOR

2.8 Penilaian Hasil Kerja

Adalah penilaian hasil kerja pekerja dalam jangka waktu tertentu dengan kualifikasi
penilaian yang sesuai dengan pekerjaan yang dijalankan. Penilaian ini dilakukan secara sistematis
atas pekerja mengenai :

 Hasil pekerjaan pekerja dalam periode tertentu.

 Sikap dan watak pekerja.

 Kekuatan dan kelemahan pekerja sehubungan dengan pekerjaan yang dijalani.

 Potensi diri yang dimiliki para pekerja.

Penilaian karya ini dilakukan setiap periode tertentu selama perusahaan itu berdiri dalam
rangka menjaga produktifitas kerja pekerja.

2.9 Konflik

Konflik adalah pertentangan yang timbul di perusahaan antara beberapa orang atau
kelompok akibat perbedaan kepentingan. Konflik ini murni terjadi di perusahaan yang berkaitan
dengan pekerjaan. Sedangkan perubahan adalah segala keadaan yang berbeda dengan keadaan
yang sebelumnya. Perubahan ini bersifat dinamis sesuai dengan waktu dan keadaan yang terjadi.

9|Teknik Supervisi
PT. DUTA HITA JAYA
STEEL STRUCTURES & POLES FABRICATOR

BAB III
DATA HASIL PENGAMATAN

3.1 Manajemen Supervisi

Manajemen supervisi adalah proses yang dilakukan secara continue untuk mengendalikan
kinerja karyawan dengan memperhatikan dan mempertimbangkan pribadi karyawan sebagai
individu yang memiliki kehidupan masing-masing dengan berbagai potensi dan juga
kelemahannya. Dengan manajemen supervisi para atasan khususnya supervisor dapat memantau
dan mengendalikan kinerja karyawan dengan lebih ideal dan proporsional. Karena dengan
manajemen supervisi ini pribadi karyawan pun menjadi tolak ukur kinerja.

Supervisor di Departemen Maintenance ini berupa staff yang ditunjuk untuk mengawasi
jalannya salah satu kegiatan maintenance. Misalnya untuk divisi machinery yang ditunjuk sebagai
supervisor-nya adalah Pak Sagiyono.

Manager MTC

SV Machinery SV Facility SV Electricity

Foreman Foreman Foreman

Anggota Anggota Anggota

10 | T e k n i k S u p e r v i s i
PT. DUTA HITA JAYA
STEEL STRUCTURES & POLES FABRICATOR

3.2 Kepemimpinan

Kepemimpinan dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang


lain agar bekerja sama sesuai dengan rencana demi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya. Dengan demikian kepemimpinan memegang peranan yang sangat penting dalam
manajemen, bahkan dapat dikatakan kepemimpinan adalah inti dari manajemen.

Kepemimpinan seorang supervisor di PT. Duta Hita Jaya dapat dilihat ketika pelaksanaan
briefing pagi. Seorang supervisor biasanya membicarakan berbagai macam hal seperti evaluasi
kinerja, masalah target perbaikan, mengenai perilaku aman dalam bekerja, dan sebagainya.

Di PT. Duta Hita Jaya supervisor tidak hanya menyuruh kemudian duduk manis. Namun
seringkali mereka ikut turun langsung di lapangan. Hal ini merupakan suatu upaya untuk menjaga
mutu Departemen Maintenance dan menutupi kekurangan sumber daya manusia di bagian
maintenance.

3.3 Komunikasi

Komunikasi adalah suatu cara atau proses yang digunakan untuk menyampaikan informasi
berupa ide, gagasan, pemikiran, konsep, pengertian seseorang kepada orang lain dengan tujuan
tertentu. Komunikasi yang baik antara supervisor dengan teknisi akan menciptakan lingkungan
kerja yang nyaman.

Komunikasi supervisor dapat terlihat ketika briefing pagi penyampaian tugas masing-
masing teknisi. Seorang supervisor harus dapat memastikan bahwa informasi ataupun tugas yang
diberikan kepada teknisi dapat diterima dan dimengerti oleh operator. Di PT. Duta Hita Jaya setiap
komunikasi selalu diselingi dengan candaan. Hal ini menunjukkan bahwa humor pun membawa
pengaruh yang cukup baik terhadap komunikasi.

11 | T e k n i k S u p e r v i s i
PT. DUTA HITA JAYA
STEEL STRUCTURES & POLES FABRICATOR

3.4 Motivasi

Motivasi dapat diartikan sebagai dorongan (driving force), dimaksudkan sebagai desakan
yang alami timbul dari dalam diri masing-masing individu untuk mencapai atau mempertahankan
sesuatu. Dengan motivasi, seorang pekerja bisa melakukan pekerajaan dengan optimal.

Di Departemen Maintenance PT. Duta Hita Jaya setiap briefing pasti selalu diawali dan
diakhiri oleh motivasi dari supervisi untuk mendorong semangat kerja para karyawan lain. Namun,
dari upaya yang dilakukan tersebut ada beberapa karyawan yang benar-benar mendengarkan dan
ada juga yang tidak. Sedangkan di tingkatan perusahaan, PT. Duta Hita Jaya mengadakan
perlombaan dalam kategori motivasi atau pencetusan ide di bagian departemen atau workshop
masing-masing dengan hadiah yang cukup menggiurkan untuk menarik minat para karyawan.

3.5 Disiplin

Kedisiplinan merupakan salah satu sikap yang sangat penting dimiliki dalam membangun
kepatuhan dan ketaatan terhadap aturan yang sudah dibuat tanpa harus terus diawasi. Sikap seperti
ini sangat diperlukan oleh setiap individu guna mencapai keefektifan kegiatan produksi.

Di Departemen Maintenance aturan kedisiplinan sudah cukup baik. Namun realisasi dari
para pegawainya masih belum baik. Sebagai contoh merokok ketika waktu jam kerja, bermain
game ketika waktu jam kerja, dan masih banyak lagi contohnya. Maka dari itu, disinilah peran
seorang supervisor cukup besar. Supervisor yang baik dapat mempengaruhi bawahannya untuk
menjadi lebih disiplin lagi.

Di PT. Duta Hita Jaya juga terdapat tim HSE yang bertugas sebagai tim kedisiplinan, yang
setiap hari berkeliling ke setiap workshop untuk memastikan tidak terjadi tindak pelanggaran
kedisiplinan para pegawai. Apabila ditemukan pelanggaran kedisiplinan maka pegawai yang
bersangkutan di foto sebagai tanda bukti pelanggaran dan ditempeli stiker bertuliskan
“indisipliners”, lalu foto ditempelkan di mading sebagai efek jera untuk tidak mengulangi
kesalahan yang sama.
12 | T e k n i k S u p e r v i s i
PT. DUTA HITA JAYA
STEEL STRUCTURES & POLES FABRICATOR

Berikut contoh dari tindakan mengenai kedisiplinan di PT. Duta Hita Jaya :

Foto yang dipajang di mading akibat melanggar aturan.

3.6 Dinamika Kelompok

Dinamika kelompok berkumpulnya dua orang atau lebih yang saling mengenal,
mempunyai tujuan dan menyadari kebutuhan masing-masing untuk saling bekerja sama. Dinamika
sebuah kelompok ini memerlukan interaksi antar anggota kelompok. Apabila interaksi antar
anggota kelompok terjalin dengan baik, antar anggota saling mengetahui kemampuan masing-

13 | T e k n i k S u p e r v i s i
PT. DUTA HITA JAYA
STEEL STRUCTURES & POLES FABRICATOR

masing, maka kelompok akan berjalan dengan dinamis sehingga kegiatan dalam perusahaan
berjalan dengan lancar.

Supervisor harus bisa menjaga dinamika kelompok. Mengatur bawahannya yang sifat dan
kompetensi yang berbeda beda memerlukan pengalaman dan pembelajaran yang tidak sedikit.

3.7 Tenaga Kerja

Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan
barang dan atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat. Semakin
baik tenaga kerja yang dimiliki perusahaan, semakin baik pula produk yang dihasilkan dan
semakin berkembang perusahaannya. Pendidikan, pengalaman, dan keahlian yang dimiliki
karyawan akan mempengaruhi hasil kerjanya.

Untuk meningkatkan keahlian dari tenaga kerjanya, cukup rutin mengadakan training-
training yang berguna untuk menambah wawasan dan keahlian pada para pekerjanya.

3.8 Penilaian Hasil Kerja

Penilaian hasil kerja adalah penilaian hasil kerja dari setiap karyawan yang diukur dalam
jangka waktu tertentu dengan kualifikasi penilaian yang sesuai dengan pekerjaan yang dijalankan.
Penilaian ini mencakup penilaian hasil kerja, kedisiplinan, dan sikap saat bekerja.

3.9 Konflik

Konflik yang terjadi di suatu perusahaan biasanya terjadi ketika berada di lapangan. Hal
ini biasanya dikarenakan kesalahpahaman antar suatu individu maupun suatu divisi. Penyebab
terjadinya konflik ini yaitu kurangnya koordinasi dari setiap pihak saat menjalankan suatu proses

14 | T e k n i k S u p e r v i s i
PT. DUTA HITA JAYA
STEEL STRUCTURES & POLES FABRICATOR

dan adanya ketidakjelasan tentang siapa yang memiliki wewenang dalam menangani
permasalahan yang sedang terjadi dilapangan tersebut.

Hal tersebut terjadi di PT. Duta Hita Jaya. Salah satunya adalah rasa iri terhadap porsi
pekerjaan yang diberikan pada seseorang sehingga timbul sindirian-sindiran pada orang tersebut.
Seharusnya hal ini tidak boleh terjadi dalam suatu tim karena dapat menggangu kenyamanan, dan
hal ini malah mencermikan ketidakprofesionalan orang yang bersangkutan.

15 | T e k n i k S u p e r v i s i
PT. DUTA HITA JAYA
STEEL STRUCTURES & POLES FABRICATOR

BAB IV
ANALISA PERMASALAHAN

4.1 Kepemimpinan
 Analisa Masalah
Kurang tegasnya supervisi dalam memimpin, sehingga ada beberapa karyawan
yang kurang menghargai keberadaannya. Merasa posisinya sama-sama saja.
 Solusi

Seorang supervisi harus memiliki jiwa kepemimpinan yang baik, contohnya


ketegasan agar rekan kerja yang lain dapat lebih menghargai posisinya sebagai seorang
pemimpin.

4.2 Motivasi
 Analisa Masalah
Kurangnya motivasi dari pegawai untuk mengembangkan ide-ide tentang
pembaruan di bidang teknologi.
 Solusi
Sesekali pegawai diberi training mengenai perkembangan teknologi di industri agar
wawasannya lebih luas sehingga terpacu untuk mengembangkan teknologi yang ada.

4.3 Disiplin
 Analisa Masalah
Tidak menghargai waktu (istirahat lebih awal), merokok di jam kerja, bermain
game di jam kerja.

16 | T e k n i k S u p e r v i s i
PT. DUTA HITA JAYA
STEEL STRUCTURES & POLES FABRICATOR

 Solusi

Diberlakukan sanksi yang lebih tegas, agar menimbulkan efek jera pada pegawai
yang melakukan pelanggaran.

4.4 Tenaga Kerja


 Analisa Masalah
Sumber daya manusia yang ada di Departemen Maintenance tidak sebanding
dengan jumlah unit mesin aktif yang ada di perusahaan yaitu sebanyak 133 unit. Jumlah
tenaga kerja yang terbatas merupakan salah satu masalah yang menyebabkan tidak
tercapainya target perbaikan.
 Solusi
Meminta penambahan tenaga kerja ke bagian personalia, atau untuk
menanggulangi tidak tercapainya target perbaikan maka diadakan jadwal lembur untuk
mencapai target perbaikan.

17 | T e k n i k S u p e r v i s i
PT. DUTA HITA JAYA
STEEL STRUCTURES & POLES FABRICATOR

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Teknik supervisi memiliki definisi sebagai suatu metoda atau teknik atau pengetahuan yang
diperlukan oleh seorang supervisor untuk menjalankan tugasnya, yaitu mengawasi, mengatur serta
membina orang lain untuk mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan. Seorang supervisor,
dalam rangka menjalankan tugasnya, harus memiliki pengetahuan yang cukup mengenai
menejemen perusahaan, kepemimpinan, komunikasi, motivasi, disiplin, dinamika, tenaga kerja,
penilaian kerja serta konflik dan perubahan. Hal-hal tersebut menjadi modal untuk seseorang
menjadi supervisor yang baik. Seorang supervisor harus dapat memberikan contoh yang baik untuk
rekan kerja yang lainnya ketika di perusahaan, dan juga harus memiliki pengaruh yang kuat agar
departemen atau organisasi dapat menghargai keberadaannya.

5.2 Saran

Seorang supervisor tidak seharusnya turun langsung dalam proses pengerjaan perbaikan,
karena tugas pokok dari supervisor adalah mengatur para teknisi dan mengawasi kinerja serta
performa mesin-mesin produksi. Apabila diharuskan untuk turun ke lapangan pun itu bersifat
sesekali ketika memang sedang genting. Sudah seharusnya Departemen Maintenance PT. Duta
Hita Jaya menambah jumlah tenaga kerja agar supervisornya tidak langsung turun ke lapangan
seperti seorang teknisi.

18 | T e k n i k S u p e r v i s i
PT. DUTA HITA JAYA
STEEL STRUCTURES & POLES FABRICATOR

DAFTAR PUSTAKA

Politeknik Manufaktur Bandung.2001. Teknik Supervisi. Bandung: Politeknik Manufaktur


Bandung.

http://murhadinews.blogspot.co.id/2013/04/kepemimpinan-dan-teknik-supervisi.html

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20582/4/Chapter%20II.pdf

http://adamtirtaputra.blogspot.co.id/2013/10/kepemimpinan-dalam-perusahaan-psikologi.html

http://psikology09b.blogspot.co.id/2010/11/makalah-pio-kepemimpinan-dalam.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi

https://id.wikipedia.org/wiki/Dinamika_kelompok

19 | T e k n i k S u p e r v i s i

Anda mungkin juga menyukai