Anda di halaman 1dari 22

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur marilah kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
limpahan Rahmat dan KaruniaNya makalah yang penulis beri judul “MENEJEMEN
INDUSTRI” ini dapat selesai tepat pada waktunya dan dengan hasil yang sebaik-baiknya guna
untuk memenuhi tugas tertulis Program Praktik Industri (PPI) di PT. Duta Hita Jaya, Tambun,
Bekasi. Serta tidak lupa sholawat serta salam semoga tercurah limpah kepada junjungan Nabi
Muhammad SAW.
Ucapan terimakasih Penulis sampaikan kepada :
1. Allah SWT yang selama ini telah memberikan segala kelancaran dan kemudahan dalam
menyelesaikan makalah ini.
2. Bapak Nandang sebagai ketua program studi sekaligus wali kelas di Teknik Mekanik
Umum .
3. Bapak Unggul Jaka Susila sebagai Plant Manager PT. Duta Hita Jaya dan penanggung
jawab dalam Program Praktik Industri (PPI) mahasiswa Polman Bandung.
4. Bapak Samsul Ma’arif sebagai pembimbing Program Praktik Industri (PPI) selama
berada di PT. Duta Hita Jaya.
5. Karyawan PT Duta Hita Jaya khususnya Departement Maintenance yang telah
membantu memberikan masukan dan semangat.
6. Orang Tua yang senantiasa memberikan dukungan dan doa.
7. Serta rekan-rekan kelas 3 MEC yang telah memberikan semangat dan dukungan yang
tidak henti-hetinya.
Penulis sadar makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran yang membangun sangat penulis harapkan demi kesempuranaan makalah ini.

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. 1

DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………2


BAB I : PENDAHULUAN ...................................................................................................... 3

1.1. Latar Belakang .............................................................................................................. 3

1.2. Rumusan Masalah ......................................................................................................... 3

1.3. Tujuan Penulisan .......................................................................................................... 3

1.4. Metoda Pengumpulan Data …………………………………………………………..4

1.5. Sistematika Penulisan ................................................................................................... 4

BAB II : PROFIL PERUSAHAAN ........................................................................................ 5

BAB III : LANDASAN TEORI .............................................................................................. 8

BAB IV : ANALISA PEMBAHASAN ................................................................................. 13

4.1. Data Hasil Pengamatan ........................................................................................ ..13

4.2. Analisa Permasalahan …………………………………………………………… 19


BAB VII : PENUTUP ............................................................................................................ 22

DAFTAR PUSTAKA

2
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Istilah manajemen berasal dari kata management (bahasa inggris), berasal dari kata “ to
manage “ yang artinya mengurus atu tata laksana. Sehinnga manajemen dapat di artikan
bagaimana cara megatur,membimbing dan memimpin semua orang yang menjadi
bawahannya agar usah yang sedang dikerjaan dapat mrncapai tujuan yang telah di tetapkan
sebelumya sedangkan pengertian umumnya Manajemen adalah proses merencana,
mengorganisasi, mengarahkan, mengorganisasikan serta mengawasi kegiatan mencapai
secara efisien dan efektif tujuan organisasi atau Manajemen adalah proses perencanaan,
pengorganisasian, penarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan
penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan yang telah di tetapkan
(Stoner).
Manajemen merupakan ilmu dan seni di mana terdapat 4 utama fungsi yaitu dalam
manajemen:
Perencanaan (planning), Pengorganisasian (Organizing), Pengarahan (Acuating) dan
Pengawasan (Controling). Selain penjelasan tentang apa yang di maksud pengantar
manajemen dan proses manajemen diatas terdapat juga evolusi teori-teori manajemen
klasik, dan Bagamaina teori manajemen dapat berevolusi
.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana penerapan menejemen di PT Duta Hita Jaya?
2. Apa kendala yang terjadi yang biasanya dialami oleh manager?
3. Apa yang terjadi apabila kendala tersebut tidak segera diatasi?
4. Bagaimana solusi untuk mengatasi kendala yang dihadapi?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Memenuhi tugas tertulis Program Praktik Industri di PT. Duta Hita Jaya
2. Mengimplementasikan ilmu yang telah dipelajari di perkuliahan
3. Mengidentifikasi bagaimana system menejemen yang diterapkan di PT Duta Hita
Jaya
4. Memahami job description dari manager
5. Mendata dan menganalisa hal-hal apa yag menjadi kendala pada bagian department
maintenance
6. Merumuskan solusi untuk mengatasi masalah yang dihadapi.

3
1.4 Metode Pengumpulan Data
Adapun sumber pengumpulan data berasal dari literature, artikel pada internet, dan
penjelasan langsung dari karyawan, dengan menggunakan teknik wawancara dan studi
pustaka dan diskusi dengan pembimbing yang merupakan supervisor di PT. Duta Hita Jaya.

1.5 Sistematika Penulisan


Berikut adalah sistematika penulisan dari makalah ini

BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang penulisan, tujuan penulisan, ruang
lingkupmasalah, sumber data, dan sistematika penulisan.

BAB 2 PROFIL PERUSAHAAN


Bab ini berisi tentang identitas dan hal-hal yang berhubungan dengan PT. Duta Hita
Jaya

BAB 3 LANDASAN TEORI


Bab ini berisikan tentang ilmu pengantar sistem menejemen.

BAB 4 ANALISA PEMBAHASAN


Bab ini berisi tentang pengamatan dan permasalahan menejemen di department
maintenance
.

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN


Bab ini berisi rangkuman atas pembahasan sebelumnya.

4
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Perusahaan


PT. Duta Hita Jaya (DHJ) didirikan pada tahun 1999 dan bergerak di bidang general
business supplies.Untuk mengikuti perkembangan infrastruktur di Indonesia, PT. Duta Hita
Jaya memulai bergerak di bidang manufacture dalam pembuatan electrical poles and lighting
poles, accessories for poles seperti brackets, base frame supports, etc.
Karena banyaknya permintaan pasar, PT. Duta Hita Jaya memperluas wilayahnya dan
membuka workshop baru yang berlokasi di Bekasi dengan luas area 50.400 m3 untuk
mempermudah menampung kapasitas produksi setiap bulannya dan produksi memproduksi
berbagai macam steel structure fabrication, contoh. : building structures, bridges, tanks, steel
towers dan mechanical equipment structures. PT. Duta Hita Jaya berkomitmen untuk
mensupply barang dengan kualitas terbaik dan dengan harga yang kompetitif.
PT. Duta Hita Jayabertujuan untuk menjadi partner dalam steel structure manufacturing
and construction dan juga untuk menjadi one of the largest steel manufacturerdi Indonesia.

2.2 Visi dan Misi Perusahaan


2.2.1 Visi
“PT. Duta Hita Jaya mempunyai komitmen untuk memenuhi kebutuhan
pelanggan agar menjadi perusahaan terbesar terutama dalam bidang pembuatan
baja.”
2.2.2 Misi
“Meningkatkan kualitas produk dalam pengerjaan proyek dan bidang pada skills,
pengetahuan, dan sistem manajemen yang berkualitas.”

5
2.3 Produk
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, bahwa PT. Duta Hita Jaya merupakan
perusahaan yang bergerak di bidang fabrikasi logam, maka tentulah banyak produk-
produk yang terdiri dari proses tekuk (bending), potong (shearing), las (welding), roll dan
semacamnya. Berikut adalah produk yang di produksi PT. Duta Hita Jaya.

Tower Listrik Tangki Minyak

Lampu Struktur bangunan

Pembatas Jalan

6
2.4 Struktur Organisasi
2.4.1 Struktur Organisasi PT. Duta Hita Jaya

7
BAB III
LANDASAN TEORI

3.1 Definisi
Dalam mengartikan dan mendefinisikan manajemen ada berbagai ragam yaitu manajemen
sebagai suatu proses, manajemen sebagai kolektivitas manusia, manajemen sebagai ilmu dan
manajemen sebagai seni. Manajemen sebagai suatu proses, definisi manajemen sebagai seuatu
proses dapat dilihat pemaparan dari beberapa tokoh sebagai berikut:
3.1.1 Menurut dr. Sp. Siagian dalam buku “filsafat administrasi” management dapat
didefinisikan sebagai “KEMAMPUAN ATAU KETERAMPILAN UNTUK
MEMPEROLEH SUATU HASIL DALAM RANGKA PENCAPAIAN TUJUAN
MELALUI ORANG LAIN”.
Dengan demikian dapat pula dikatakan bahwa management merupakan inti
daripada administrasi karena memang management merupakan alat pelaksana utama
daripada adminsitrasi”.
3.1.2 Menurut prof. Dr. H. Arifin abdulrachman dalam buku “KERANGKA POKOK-
POKOK MANAGEMENT” dapat diartikan :
a. Kegiatan-kegiatan/aktivitas-aktivitas;
b. Proses, yakni kegiatan dalam rentetan urutan- urutan;
c. Insitut/ orang – orang yang melakukan kegiatan atau proses kegiatan

Dari pemaparan diatas dapat disimpulakan bahwa manajemen industri adalah suatu proses
perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya manusia
dan sumber daya lainnya untuk menggerakan pembangunan ekonomi manusia secara
sistematik yang tersusun atas faktor-faktor seperti sejarah, seni dan desain, ekonomi
pemasaran, teknologi geografi dan dampak sosial sehingga mengandung keunggulan secara
komparatif, kompetitif dan kombinasi komparatif-kompetitif yang mampu menjamin
kehidupan manusia dan prosesnya dapat berjalan efektif dan efisien.

8
3.2 Jenis jenis Manajemen
3.2.1 Berdasarkan Hirarki

Berdasarkan tingkatannya manajemen dapat dikelompokkan menjadi 3 bagian yaitu :

a. Manajemen Puncak
Adalah tingkatan tertinggi dalam suatu organisasi.
Contoh : Universitas : Rektor, Pembantu Rektor; Bank : Direktur Utama; Rumah
sakit : Direktur; Pabrik : Presiden Direktur.
b. Manajemen Menengah
Adalah tingkatan manajemen yang berada pada level menengah.
Contoh : Universitas : Dekan, Pembantu Dekan; Bank : Manajer Pemasaran;
Rumah Sakit : Kepala Bagian; Pabrik : Kepala Bagian.
c. Manajemen Lini Pertama
Contoh : Universitas : Ketua Jurusan, Ketua Program Studi; Bank : Supervisor;
Rumah Sakit : Kepala seksi.

9
3.2.2 Berdasarkan Fungsi
1. Manajer Umum
Fungsinya membawahi unit-unit yang kompleks dan bertanggung jawab atas semua
kegiatan dari unit tersebut.
2. Manajer Fungsional
Fungsinya membawahi/bertanggung jawab hanya satu bidang fungsional.

3.2.3 Fungsi Manajemen Industri


Semua organisasi atau industry bahwa untuk dapat bekerja secara efektif dan efisien
dalam mencapai tujuannya diperlukan manajemen yang baik. Jika industry bekerja tanpa
manajemen yang baik tentu akan mngalami kesulitan dan hambatan dalam usaha
mencapai tujuan yang diinginkannya. Dalam Manajemen terdapat fungsi-fungsi
manajemen yang terkait erat di dalamnya. Pada umumnya ada empat (4) fungsi
manajemen yang banyak dikenal masyarakat yaitu fungsi perencanaan (Planning), fungsi
pengorganisasian (Organizing), fungsi pelaksanaan (Actuating) dan fungsi pengendalian
(Controlling). Untuk fungsi pengorganisasian terdapat pula fungsi staffing (pembentukan
staf). Para manajer dalam organisasi perusahaan bisnis diharapkan mampu menguasai
semua fungsi manajemen yang ada untuk mendapatkan hasil manajemen yang maksimal.

Menurut Koontz dan O. Donnel

 Perencanaan (Planning);
 Mengorganisir (Organizing);
 Melengkapkan Tenaga Kerja (Staffing);
 Mengarahkan (Directing);
 Mengawasi (Controlling).

10
Di bawah ini akan dijelaskan arti definisi atau pengertian masing-masing fungsi
manajemen :

 Planning

Planning adalah fungsi manajemen yang utama karena mendasari seluruh fungsi
manajemen dan merupakan langkah pertama yang diambil ketika akan melakukan fungsi
lainnya. Planning adalah fungsi manajemen yang berusaha untuk mengidentifikasi goal
(tujuan) dan jalan alternatif untuk mencapainya. Fungsi ini memetakan tindakan yang akan
mengikat individu, departemen, dan keseluruhan organisasi dari hari, bulan, serta tahun yang
akan datang. Beberapa tindakan dari perencanaan dapat berupa

 Menentukan bagaimana karyawan dan sumber daya lainnya disusun (organizing)


 Mendapatkan karyawan yang dibutuhkan serta melatih mereka untuk mengerjakan
tugas yang telah ditentukan (staffing)
 Mengembangkan dasar untuk lingkungan organisasi dimana kerja akan dicapai
(directing)
 Menentukan standar untuk mengukur kemajuan yang telah dicapai menuju
objective, dimana kemajuan tersebut akan diukur apakah sesuai dengan keinginan
(controlling)

 Organizing

Organizing adalah fungsi manajemen yang menitikberatkan pada (1) pembentukan


dan pengalokasian sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi, (2)
menetapkan hubungan kewenangan dari suatu organisasi, dan (3) menciptakan struktur
organisasi. Aktifitas penting untuk mencapai tujuan dikelompokkan ke dalam divisi kerja,
departemen, serta unit-unit lain berdasar kesesuaian pekerjaan. Msing-masing unit (dan tiap
orang dalam unit tersebut) harus memiliki kewenangan yang jelas atau tugas yang terdefinisi
serta ke mana dia akan mempertanggungjawabkan tugas tersebut.

11
 Staffing

Staffing adalah fungsi manajemen yang berusaha untuk menarik calon karyawan
potensial dan berusaha untuk memperthankan karyawan tersebut bagi organisasi. Staffing
juga terlibat dalam menentukan kebutuhan sumber daya manusia bagi suatu
industri/organisasi.

 Directing

Directing dibuat supaya seluruh anggota organisasi bergerak menuju arah yang
sesuai denga objective suatu industri/perusahaan. Directing adalah fungsi manajemen yang
memberikan leadership, membuat iklim kerja yang bagus, serta peluang untuk motivasi.

 Controlling

Controlling adalah fungsi manajemen yang menetapkan standar, mengukur performa


apakah sudah memenuhi standar yang ditetapkan, menganalisa hasil, serta melakukan
koreksi jika diperlukan. Fungsi pengawasan sangatlan penting dalam suatu organisasi.
Pengawasan berguna untuk mencapai sukses serta mencegah kegagalan dengan jalan
mengawasi performa dari individu, departemen, divisi, serta seluruh organisasi. Proses
pengawasan terdiri dari empat langkah dasar yang dapat diterapkan untuk semua jenis
kegiatan, antara lain :

 Menetapkan standar yang akan digunakan untuk mengukur kemajuan


 Mengukur performa berdasar standar tersebut
 Mencatat dan menganalisa penyimpangan yang terjadi berdasar standar
 Mengambil tindakan yang diperlukan untuk mengkoreksi penyompangan yang tidak
diinginkan

Mencapai efisien dan efektifitas, Kinerja industry merupakan ukuran baik tidaknya suatu
industri, salah satu cara untuk mengukur kinerja suatu industry yaitu dengan peningkatan
efisien dan efektifitas kinerja.

12
BAB IV

ANALISA PEMBAHASAN

4.1 Data Hasil Pengamatan


4.1.1 Organisasi Pemeliharaan

Departemen Maintenance ini merupakan bagian yang bertanggungjawab atas


pemeliharaan dan perbaikan mesin di PT. Duta Hita Jaya. Berikut adalah struktur
organisasi di Departemen Maintenance PT. Duta Hita Jaya.

Manager MTC
Samsul Ma'arif

Machinery Facility Electricity


Sagiyono Salman Budi

Foreman Foreman Foreman

Anggota Anggota Anggota

Departemen Maintenance ini terbagi menjadi 3 divisi, yaitu :

a) Electricity, bertugas untuk menangani kegiatan preventive maintenance mesin las


(baik las robot maupun las CO) dan semua hal yang berhubungan dengan
kelistrikan seperti fan, air conditioner, lampu, dan lain-lain.
b) Machinery, bertugas untuk melakukan kegiatan preventive maintenance pada
semua mesin produksi kecuali mesin las, hoist dan crane.

13
c) Facility, bertugas untuk melakukan kegiatan perbaikan mesin pada semua hoist
dan crane yang ada di PT. Duta Hita Jaya.

4.1.2 Manajemen Personalia

Di PT. Duta Hita Jaya dilakukan induksi (training atau pelatihan) yang dimaksudkan
agar bisa memperbaiki atau mengembangkan sikap, tingkah laku, dan pengetahuan dari para
karyawannya sesuai keinginan perusahaan.

4.1.3 Manajemen Perencanaan

Di PT. Duta Hita Jaya khususnya di Departemen Maintenance manajemen


perencanaan yang diterapkan adalah dengan pembuatan jadwal kegiatan Preventive
Maintenance. Kegiatan ini dibuat berdasarkan usia pemakaian, life time machine,
spesifikasi, produk, pembuatan, mulai dari frekuensi pelaksanaannya hingga poin-poin
kerja yang harus dilakukan.

Berikut adalah contoh jadwal preventif di Departemen Maintenance :

14
4.1.4 Manajemen Pengendalian

Manajemen pengendalian yang diterapkan di Departemen Maintenance ini adalah


dengan mengisi daftar riwayat mesin. Sehingga seluruh pemeliharaan dan perbaikan yang
pernah dilakukan pada mesin tersebut dapat terangkum dan terdokumentasi. Apabila terjadi
kerusakan yang sama di kemudian hari maka penyelesaiannya bisa dilihat di daftar riwayat
mesin tersebut.

Berikut adalah contoh daftar riwayat mesin (yang telah diperbarui) di Departemen
Maintenance :

15
4.1.5 Manajemen Inventory

Departemen Maintenance memiliki gudang yang berisi spare part dari mesin-mesin
produksi, kelistrikan, dan lain-lain. List dari spare part sudah terdaftar pada jurnal spare
part yang setiap hari di lakukan inventaris atau monitoring jumlah ketersediaan nya oleh
admin bagian gudang secara manual.

Manajemen tools di Departemen Maintenace sudah cukup terorganisir dengan


adanya form peminjaman barang dan penempatan di dalam lemari terkunci sehingga tidak
sembarang orang bisa membuka dan mengambilnya.

Berikut adalah contoh jurnal spare part di Departemen Maintenance :

16
4.1.6 Manajemen Mutu Pemeliharaan

Pengendalian mutu pemeliharaan dilakukan oleh Departemen Maintenance yaitu


dengan trial sebelum dan sesudah perawatan dalam kegitan preventive. Pengendalian mutu
dilakukan sebagai jaminan ketercapaian kegiatan pemeliharaan yang baik. Selain itu juga
sebagai bentuk jaminan tindak lanjut segera jika adanya temuan permasalahan setelah
perawatan.

4.1.7 Manajemen Pemeliharaan Fasilitas

Manajemen Pemeliharaan Fasilitas adalah suatu langkah atau proses dalam


memelihara fasilitas secara keseluruhan, sehingga menghindari adanya pemborosan dan
peningkatan efisien dalam fasilitas tersebut. Begitu pula di Departemen Maintenance,
pemeliharaan fasilitas telah menjadi kewajiban masing-masing karyawan sesuai dengan
zona yang telah ditentukan.

Sehingga satu zona tanggungjawab dari satu hingga dua orang karyawan. Apabila
terjadi ketidaksesuaian maka yang harus bertanggungjawab adalah orang yang
bersangkutan di zona tersebut.

Berikut adalah contoh pembagian zona di Departemen Maintenance :

17
4.1.8 Manajemen K3

Departemen Maintenance PT. Duta Hita Jaya tidak memiliki manajemen khusus untuk K3,
namun setiap hari ketika briefing supervisi selalu mengingatkan seluruh anggota atau teknisinya
agar selalu mengutamakan keselamatan kerja ketika sedang bekerja baik itu di workshop maupun
di bengkel maintenance. Selain itu pada toolbox meeting pun tercantum mengenai keutamaan K3
yang harus dilaksanakan oleh pegawai.
Berikut adalah contoh toolbox meeting di Departemen Maintenance :

18
4.2 Analisa Permasalahan
4.2.1 Organisasi Pemeliharaan

 Analisa Masalah
Jumlah operator maintenance yang ada di Departemen Maintenance tidak
sebanding dengan jumlah mesin yang digunakan untuk proses produksi. Sehingga
terkadang ada pekerjaan yang ditunda karena tidak adanya tenaga maintenance.
 Solusi
Mengajukan penambahan operator maintenance kepada bagian personalia.

4.2.2 Manajemen Perencanaan

 Analisa Masalah
Perencanaan preventive maintenance yang telah dibuat tidak dikerjakan
sama sekali. Tidak adanya teknisi yang bertanggung jawab untuk memegang
bagian preventive menjadi penyebab preventive tidak berjalan karena permintaan
perbaikan yang terus-menerus, sehingga teknisi maintenance fokus pada kegiatan
repair.
 Solusi
Mengajukan penambahan operator maintenance kepada bagian personalia.

4.2.3 Manajemen Pengendalian

 Analisa Masalah
Teknisi kadang tidak menuliskan secara jelas kegiatan perbaikan yang telah
dilakukan pada mesin, sehingga bagian administrasi maintenance bingung harus
menuliskan apa di daftar riwayat mesin. Sehingga daftar riwayat mesin tidak lengkap.
 Solusi
Mengingatkan kembali seluruh teknisi maintenance untuk selalu menuliskan
sevcara jelas kegiatan perbaikan yang dilakukan pada form OPPM agar pengisian
daftar riwayat mesin dapat berjalan lancar.

19
4.2.4 Manajemen Inventory

 Analisa Masalah
Seringkali stock yang dibutuhkan untuk reparasi tidak ada sehingga harus
menunggu order spare part yang cukup lama.

 Solusi
Manajemen stock spare part yang rawan dan sering kekurangan harus
diperhatikan sehingga tidak akan terjadi downtime yang terlalu lama.

4.2.5 Manajemen Pemeliharaan Fasilitas

 Analisa Masalah
Kurangnya kesadaran untuk menjaga 5R pada zona tanggungjawab masing-
masing, sehinggan masih ditemukan beberapa barang yang tidak di tata rapi.

 Solusi
Melakukan sosialisasi pada seluruh teknisi untuk selalu mengedepankan 5R
demi kenyamanan lingkungan kerja.

4.2.6 Manajemen K3

 Analisa Masalah
APD di MTC masih kurang memadai. Contohnya topeng las yang sudah tidak
layak pakai, helm tanpa tali untuk disangkutkan pada dagu.

 Solusi
Mengajukan pengadaan APD yang layak pakai dan berstandar pada bagian
K3 perusahaan.

20
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Manajemen pemeliharaan mesin merupakan satu bagian pekerjaan maitenance dan


merupakan faktor yang sangat penting di dalam pengaturan keseluruhan kerja yang melibatkan
pemanfaatan sumber daya yang ada, misalnya tenaga kerja, mesin, material, spare parts, uang dan
metode pemeliharaan. Dalam pelaksanaannya manajemen pemeliharaan ini meliputi perencanaan,
pelaksanaan, pengendalian, dan penyempurnaan.

Setiap perusahaan tentunya memiliki strategi tersendiri untuk menyusun kegiatan


manajemen pemeliharaannya, akan tetapi pada konsep dasarnya manajemen pemeliharaan
meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, dan pengendalian.

5.2 Saran

Sistem manajemen pemeliharaan mesin di PT. Duta Hita Jaya masih banyak kekurangan
dalam penyusunan dan pelaksanaannya, maka dari itu perlu diadakannya pembaruan agar sistem
manajemen dapat mengikuti perkembangan zaman.

21
DAFTAR PUSTAKA

22

Anda mungkin juga menyukai