BAB I
PENDAHULUAN
1
2
BAB II
LANDASAN TEORI
Sumber : miningplandesign.blogspot.com
Foto 2.1
Aktivitas Peledakan
2
3
Sumber: http://www.maxam.com.
Foto 2.2
Bahan Peledak ANFO
Berdasarkan komposisi kimia, bahan peledak dapat diklasifikasikan
sebagai berikut :
3
4
1. Senyawa tunggal terdiri dari satu macam senyawa saja yang sudah
merupakan bahan peledak. Senyawa tunggal ini dibagi menjadi dua
kelompok, yaitu :
a. Senyawa an-organik misalnya : PbN6, Amonium nitrat.
b. Senyawa organik misalnya : Nitrogliserin, Trinitrotoluena dan lain-
lain.
2. Campuran yang merupakan penggabungan dari berbagai macam
senyawa tunggal. Misalnya : dinamit, black powder, ANFO, dan lain-lain.
2.2.1 Jenis-Jenis Ledakan
Ledakan merupakan reaksi kimia yang merambat dari satu titik ke titik lain
dalam massa bahan peledak tersebut. Berdasarkan kecepatan rambat tersebut
bahan peledak dibagi menjadi beberapa bagian yaitu :
1. Bahan peledak rendah (Low explosives). Kecepatan rambat reaksinya
rendah (umumnya dibawah 1.000 m/detik), umumnya digunakan sebagai
bahan pendorong atau propelan. Misalnya : black powder (sumbu api),
propelan (single base, double base).
2. Bahan peledak tinggi (High Explosives) yang terdiri dari :
a. Bahan peledak non initial
b. Bahan peledak penghantar
c. Bahan peledak penghancur
d. Bahan peledak initial Misalnya: Mercury fuminate,
Tetrazene, Diazodiaminophenol
Klasifikasi bahan peledak menurut mike smith (1988) yaitu :
1. Bahan peledak kuat contohnya TNT, dinamite, gelatine
2. Agen peledakan contohnya anfo, slurrise,emulsi,hybrid anfo,slurry mixture
3. Bahan peledak khusus contohnya seismik,timming,permisible,shaped
charge,binary,lox,liquid
4. Pengganti bahan peledak contohnya compossed air/gas, expansion
agent, mechanical method, water jet, jet piercing.
2.2.2 Sifat-sifat Bahan Peledak
Sifat-sifat fisik bahan peledak adalah suatu kenanpakan nyata dari sifat
bahan peledakan ketika menghadapi perubahan kondisi lingkungan sekitarnya,
yaitu antara lain :
a. densitas : yaitu angka yang menyatakan perbandingan berat per volume.
4
5
5
6
6
7
menjadi retakan yang lebih besar. Disamping itu shock wave dapat menimbulkan
symphatetic detonation, oleh sebab itu peranannya sangat penting di dalam
menentukan jarak aman (safety distance) antar lubang.
Dengan mengenal reaksi kimia pada peledakan diharapkan peserta akan
lebih hati-hati dalam menangani bahan peledak kimia dan mengetahui nama-
nama gas hasil peledakan dan bahayanya.
Sumber : www.thoharianwarphd.com
Foto 2.3
Bahan Peledak TNT
2. ANFO
Anfo adalah singkatan dari ammoniun nitrat (AN) sebagai zat pengoksida
danfuel oil (FO) sebagai bahan bakar. Setiap bahan bakar berunsur
karbon, baik berbentuk serbuk maupuncair, dapat digunakan sebagai
pencampur dengansegala keuntungan dan kerugiannya. Pada
tahun1950-an di Amerika masih menggunakan serbukbatubara sebagai
7
8
Sumber : www.pindad.com
Foto 2.4
Bahan peledak PANFO
3. Penta Erythritol Tetranitrate (PETN)
Pentaeritritol tetranitrate (PETN) sangat terkenal sebagai bahan peledak.
Karena PETN merupakan salah satu bahan peledak tinggi yang paling
kuat dan dikenal dengan faktor efektivitasrelatif dari 1,66. PETN praktis
tidak larut dalam air (0,01 g/100 ml pada suhu 50 ° C), lemah larut dalam
nonpolar umum pelarut seperti hidrokarbon alifatik (seperti bensin) atau
tetrachloromethane , tetapi larut dalam beberapa pelarut organik lainnya,
terutama dalam aseton.
3.4.1 Contoh Bahan Peledak Campuran TNT
campuran bahan peledak yang mengandung TNT yaitu diantaranya
sebagai berikut Amatol, Ammonal, Ednatol, Octol, Minol, dan Torpex.
1. Amatol
Amatol Amatol adalah highly explosive material yang terbuat dari
campuran TNT dan ammonium nitrat . Amatol digunakan secara luas
selama Perang Dunia I dan Perang Dunia II. Ia akhirnya digantikan
dengan alternatif lain seperti Torpex dan Tritonal.Biasanya, Amatol
digunakan sebagai bahan peledak dalam senjata militer seperti pesawat
bom, peluru dan ranjau laut. Amatol saat ini dikenal dengan nama
amonite, dengan komposisi 20% TNT dan 80% amonium nitrat.
2. Ammonal
8
9
9
10
10
11
11
12
DAFTAR PUSTAKA
12