METODE PEMBELAJARAN
Disusun Oleh:
Siti Fatimah
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2018/2019
METODE PEMBELAJARAN
1. METODE CERAMAH
2) Mudah dilaksanakan.
2) Anak didik yang lebih tanggap dari sisi visual akan menjadi rugi dan
anak didik yang lebih tanggap auditifnya dapat lebih besar
menerimanya.
2. METODE EKSPERIMEN
Pemberian tugas dengan arti guru menyuruh anak didik misalnya membaca,
tetapi dengan menambahkan tugas-tugas seperti mencari dan membaca buku-
buku lain sebagai perbandingan, atau disuruh mengamati orang/masyarakatnya
setelah membaca buku itu. Dengan demikian, pemberian tugas adalah suatu
pekerjaan yang harus anak didik selesaikan tanpa terikat dengan tempat.
4. METODE DISKUSI
Diskusi adalah memberikan altematif jawaban untuk membantu memecahkan
berbagai problem kehidupan. Dengan catatan persoalan yang akan
didiskusikan harus dikuasai secara mendalam.
5. METODE LATIHAN
Metode latihan (driil) disebut juga metode training, yaitu suatu cara mengajar
untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu. Juga, sebagai sarana untuk
memelihara kebiasaan-kebiasaan yang baik. Selain itu, metode ini dapat
digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan, kesempatan, dan
keterampilan.
a. Kelebihan Metode Latihan
1) Dapat untuk memperoleh kecakapan motoris, seperti
menulis, melafalkan huruf, membuat dan menggunakan alat-
alat.
6. METODE PROYEK
Langkah-langkah :
1) Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2) Menyajikan materi sebagai pengantar
3) Guru menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar kegiatan
berkaitan dengan materi
4) Guru menunjuk/memanggil siswa secara bergantian
memasang/mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan
yang logis
5) Guru menanyakan alasan/dasar pemikiran urutan gambar
tersebut
6) Dari alasan/urutan gambar tersebut guru memulai menamkan
konsep/materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai
7) Kesimpulan/rangkuman
6) Kesimpulan
9. COOPERTIVE SCRIPT
Skrip kooperatif :
metode belajar dimana siswa bekerja berpasangan dan bergantian secara lisan
mengikhtisarkan, bagian-bagian dari materi yang dipelajari
Langkah-langkah :
3. Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara
dan siapa yang berperan sebagai pendengar
7. Penutup
3. Jika perlu, guru bisa menyuruh kerja sama antar kelompok. Siswa disuruh
keluar dari kelompoknya dan bergabung bersama beberapa siswa
bernomor sama dari kelompok lain. Dalam kesempatan ini siswa dengan
tugas yang sama bisa saling membantu atau mencocokkan hasil kerja sama
mereka
5. Kesimpulan
Langkah-langkah :
4. Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian/sub bab yang
sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan
sub bab mereka
5. Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke kelompok asal
dan bergantian mengajar teman satu tim mereka tentang sub bab yang mereka
kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan dengan sungguh-sungguh
8. Penutup
12. ARTIKULASI
Langkah-langkah :
4. Menugaskan salah satu siswa dari pasangan itu menceritakan materi yang
baru diterima dari guru dan pasangannya mendengar sambil membuat
catatan-catatan kecil, kemudian berganti peran. Begitu juga kelompok
lainnya
7. Kesimpulan/penutup
Sangat baik digunakan untuk pengetahuan awal siswa atau untuk menemukan
alternatif jawaban
Langkah-langkah :
Langkah-langkah :
7. Penutup
3. Setelah selesai setiap pasangan bergabung dengan satu pasangan yang lain.
Langkah-langkah :
5. Kemudian kertas yang berisi pertanyaan tersebut dibuat seperti bola dan
dilempar dari satu siswa ke siswa yang lain selama ± 15 menit
7. Evaluasi
8. Penutup
6. Dan seterusnya
adalah metode pembelajaran dengan cara mengunjungi suatu objek tertentu, misal
museum, pabrik , dsb
Keunggulan
a. mengamati kenyataan beraneka ragam dari dekat
b. menghayati pengalaman baru dengan turut dalam kegiatan
c. menjawab masalah dengan melihat, mendengarkan dan membuktikan
d. memperoleh informasi dengan wawancara
e. mempelajari sesuatu dengan integral dan komprehensif
Kelemahan
a. memerlukan persiapan yang melibatkan banyak pihak
b. memerlukan pengawasanyang lebih dekat
c. tidak selalu murah
Langkah-langkah :
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapa
2. Guru mendemonstrasikan/menyajikan materi
3. Memberikan kesempatan siswa tanya jawab
4. Untuk menguji pemahaman, siswa disuruh membuat kotak 9/16/25 sesuai
dengan kebutuhan dan tiap kotak diisi angka sesuai dengan selera masing-
masing siswa
5. Guru membaca soal secara acak dan siswa menulis jawaban di dalam
kotak yang nomornya disebutkan guru dan langsung didiskusikan, kalau
benar diisi tanda benar (Ö) dan salan diisi tanda silang (x)
6. Siswa yang sudah mendapat tanda Ö vertikal atau horisontal, atau diagonal
harus berteriak horay … atau yel-yel lainnya
7. Nilai siswa dihitung dari jawaban benar jumlah horay yang diperoleh
8. Penutup
Metode debat merupakan salah satu metode pembelajaran yang sangat penting
untuk meningkatkan kemampuan akademik siswa. Materi ajar dipilih dan
disusun menjadi paket pro dan kontra. Siswa dibagi ke dalam beberapa
kelompok dan setiap kelompok terdiri dari empat orang. Di dalam
kelompoknya, siswa (dua orang mengambil posisi pro dan dua orang lainnya
dalam posisi kontra) melakukan perdebatan tentang topik yang ditugaskan.
Laporan masing-masing kelompok yang menyangkut kedua posisi pro dan
kontra diberikan kepada guru.
Skrip kooperatif adalah metode belajar dimana siswa bekerja berpasangan dan
secara lisan mengikhtisarkan bagian-bagian dari materi yang dipelajari.
Langkah-langkah:
1. Guru membagi siswa untuk berpasangan.
2. Guru membagikan wacana / materi tiap siswa untuk dibaca dan membuat
ringkasan.
3. Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai
pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar.
4. Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin, dengan
memasukkan ide-ide pokok dalam ringkasannya. Sementara pendengar
menyimak / mengoreksi / menunjukkan ide-ide pokok yang kurang
lengkap dan membantu mengingat / menghapal ide-ide pokok dengan
menghubungkan materi sebelumnya atau dengan materi lainnya.
5. Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan
sebaliknya, serta lakukan seperti di atas.
6. Kesimpulan guru.
7. Penutup.
Kelebihan:
Melatih pendengaran, ketelitian / kecermatan.
Setiap siswa mendapat peran.
Melatih mengungkapkan kesalahan orang lain dengan lisan.
Kekurangan:
Hanya digunakan untuk mata pelajaran tertentu
Hanya dilakukan dua orang (tidak melibatkan seluruh kelas
sehingga koreksi hanya sebatas pada dua orang tersebut).
Picture and Picture adalah suatu metode belajar yang menggunakan gambar
dan dipasangkan / diurutkan menjadi urutan logis.
Langkah-langkah:
Numbered Heads Together adalah suatu metode belajar dimana setiap siswa
diberi nomor kemudian dibuat suatu kelompok kemudian secara acak guru
memanggil nomor dari siswa.
Langkah-langkah:
1. Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok
mendapat nomor.
2. Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya
3. Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap
anggota kelompok dapat mengerjakannya.
4. Guru memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor yang dipanggil
melaporkan hasil kerjasama mereka.
5. Tanggapan dari teman yang lain, kemudian guru menunjuk nomor yang
lain.
6. Kesimpulan.
Kelebihan:
Setiap siswa menjadi siap semua.
Dapat melakukan diskusi dengan sungguh-sungguh.
Siswa yang pandai dapat mengajari siswa yang kurang pandai.
Kelemahan:
Kemungkinan nomor yang dipanggil, dipanggil lagi oleh guru.
Tidak semua anggota kelompok dipanggil oleh guru
a. Seleksi topik
Parasiswa memilih berbagai subtopik dalam suatu wilayah masalah
umum yang biasanya digambarkan lebih dahulu oleh guru. Para siswa
selanjutnya diorganisasikan menjadi kelompok-kelompok yang
berorientasi pada tugas (task oriented groups) yang beranggotakan 2
hingga 6 orang. Komposisi kelompok heterogen baik dalam jenis
kelamin, etnik maupun kemampuan akademik.
b. Merencanakan kerjasama
Parasiswa beserta guru merencanakan berbagai prosedur belajar
khusus, tugas dan tujuan umum yang konsisten dengan berbagai topik
dan subtopik yang telah dipilih dari langkah a) di atas.
c. Implementasi
Parasiswa melaksanakan rencana yang telah dirumuskan pada langkah
b). Pembelajaran harus melibatkan berbagai aktivitas dan ketrampilan
dengan variasi yang luas dan mendorong para siswa untuk
menggunakan berbagai sumber baik yang terdapat di dalam maupun di
luar sekolah. Guru secara terus-menerus mengikuti kemajuan tiap
kelompok dan memberikan bantuan jika diperlukan.
d. Analisis dan sintesis
Parasiswa menganalisis dan mensintesis berbagai informasi yang
diperoleh pada langkah c) dan merencanakan agar dapat diringkaskan
dalam suatu penyajian yang menarik di depan kelas.
e. Penyajian hasil akhir
Semua kelompok menyajikan suatu presentasi yang menarik dari
berbagai topik yang telah dipelajari agar semua siswa dalam kelas
saling terlibat dan mencapai suatu perspektif yang luas mengenai topik
tersebut. Presentasi kelompok dikoordinir oleh guru.
f. Evaluasi
Guru beserta siswa melakukan evaluasi mengenai kontribusi tiap
kelompok terhadap pekerjaan kelas sebagai suatu keseluruhan.
Evaluasi dapat mencakup tiap siswa secara individu atau kelompok,
atau keduanya.
Pada dasarnya, dalam model ini guru membagi satuan informasi yang besar
menjadi komponen-komponen lebih kecil. Selanjutnya guru membagi siswa
ke dalam kelompok belajar kooperatif yang terdiri dari empat orang siswa
sehingga setiap anggota bertanggungjawab terhadap penguasaan setiap
komponen/subtopik yang ditugaskan guru dengan sebaik-baiknya. Siswa dari
masing-masing kelompok yang bertanggungjawab terhadap subtopik yang
sama membentuk kelompok lagi yang terdiri dari yang terdiri dari dua atau
tiga orang.
Pembelajaran kooperatif model TGT adalah salah satu tipe atau model
pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh
siswa tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor
sebaya dan mengandung unsur permainan dan reinforcement.
Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang dalam pembelajaran
kooperatif model TGT memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks
disamping menumbuhkan tanggung jawab, kerjasama, persaingan sehat dan
keterlibatan belajar.
KESIMPULAN
Belajar atau pembelajaran adalah merupakan sebuah kegiatan yang wajib kita lakukan
dan kita berikan kepada anak-anak kita. Karena ia merupakan kunci sukses unutk
menggapai masa depan yang cerah, mempersiapkan generasi bangsa dengan wawasan
ilmu pengetahuan yang tinggi. Yang pada akhirnya akan berguna bagi bangsa, negara,
dan agama. Melihat peran yang begitu vital, maka menerapkan metode yang efektif
dan efisien adalah sebuah keharusan. Dengan harapan proses belajar mengajar akan
berjalan menyenangkan dan tidak membosankan.
Kesimpulannya, tidak ada satupun metode pengajaran dan penyampain materi ke anak
didik yang sempurna. Buktinya, tiap-tiap metode memiliki celah dan kelemahan di
sana-sini. Jadi, semuanya tergantung tenaga pendidik dalam mengoptimalisasikan
kelebihan yang tersedia serta meminimalisir berbagai kelemahan yang ada pada tiap-
tiap metode. Saya yakin, dengan adanya keserasian antara metode yang diterapkan
dengan kemampuan yang dimiliki oleh tenaga pendidik jauh lebih ampuh dalam
mencapai hasil optimal dalam proses belajar mengajar ketimbang "sibuk" menerapkan
tradisi pengajaran lama yang kurang berbobot dan terkadang begitu monoton!