Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Data kasus kejadian kecelakaan dan penyakit akibat kerja pada bagian
Spinning di PT. Tirtomoyo selama bulan Januari 2017 hingga bulan Januari 2018
menunjukkan terdapat 22 kasus kecelakaan kerja dan 68 kasus penyakit akibat
kerja. Sedangkan data presensi pekerja pada bagian Spinning selama bulan Januari
2017 hingga bulan Januari 2018 menunjukkan terdapat 258 pekerja tidak masuk
kerja dikarenakan sakit dan 25 pekerja ijin tidak masuk kerja dikarenakan
kepentingan pribadi.
Risiko yang ada pada kegiatan produksi khususnya bagian Spinning
dapat diantisipasi melalui manajemen resiko. Dari tahap identifikasi dapat dilihat
kemungkinan potensi risiko dari setiap aktifitas yang kemudian dapat dianalisis
besarnya probabilitas munculnya dan dampak dari biaya yang akan timbul
terhadap kelangsungan proses produksi. Oleh karena itu, perlu adanya analisa
terhadap risiko apa saja yang akan terjadi dan seberapa besar dampak (severity),
dan kemungkinan (probability) kejadian risiko tersebut.
Berdasarkan hasil identifikasi bahaya dan penilaian risiko menggunakan
lembar instrumen HIRARC, aktifitas pekerja pada bagian Spinning mempunyai
risiko tinggi yaitu terpapar debu kapas yang harus mendapatkan prioritas
pengendalian. Penyakit yang timbul dari adanya paparan debu kapas adalah
bisinosis, penyakit ini apabila dibiarkan dapat menyebabkan kematian, karena
debu kapas yang terhirup akan terakumulasi di paru-paru 5 sampai 10 tahun
kedepan.
Salah satu upaya pengendalian yang paling efektif adalah dengan
pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) berupa pemberian masker pada pekerja di
bagian Spinning. Selain itu untuk memantau kepatuhan pemakaian masker pada
pekerja maka akan dilakukan Safety talk setiap pagi pada pekerja dan pemasangan
Safety sign tentang kewajiban memakai Alat Pelindung Diri (APD) di beberapa
tempat yang mudah dilihat oleh pekerja.
Kewajiban memakai Alat Pelindung Diri tertuang dalam Peraturan
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per.08/Men/VII/2010 tentang Alat
Pelindung Diri. Dan pengusaha wajib untuk menyediakan APD sesuai dengan
Standar Nasional Indonesia (SNI) bagi pekerjanya.

B. Tujuan
1. Pengadaan Alat Pelindung Diri (APD) berupa masker bagi pekerja bagian
Spinning di PT. Tirtomoyo
2. Pemberian Program Safety Talk bagi pekerja untuk meningkatkan
produktivitas pekerja di PT. Tirtomoyo

C. Manfaat
1. Menurunkan angka kasus kejadian Penyakit Akibat Kerja berupa Bisinosis
pada pekerja bagian Spinning di PT. Tirtomoyo.
2. Meningkatkan Produktivitas pekerja di PT. Tirtomoyo

D. Sasaran Program
Sasaran dari pelaksaan program K3 adalah seluruh pekerja pada bagian
Spinning di PT. Tirtomoyo.

Anda mungkin juga menyukai