R0215062 / B
Sekitar 130 orang lainnya terluka dalam kebakaran tersebut, yang terjadi beberapa
minggu sebelum ribuan atlet dan pengunjung asing diperkirakan tinggal di negara
tersebut untuk mengikuti Olimpiade Musim Dingin.
Kejadian tersebut adalah kebakaran besar kedua di Korsel dalam sebulan, dan para
pejabat mengakui bahwa tidak ada sistem penyiram yang dipasang di rumah sakit.
Korban tewas ditemukan dalam jumlah yang terus bertambah pada pagi hari. Rata-
rata mereka tidak berhasil menyelamatkan diri dari kobaran api yang menjalar
dengan cepat. Upaya penyelamatan menjadi sia-sia sebab korban saat hendak
dijauhkan dari api tidak berhasil karena mereka pasrah akibat luka bakar yang
diderita sebelumnya.
“Tiga dari korban tewas adalah staf medis,” kata seorang pejabat. Dua perawat
mengatakan bahwa mereka telah melihat api tiba-tiba menjalar dengan cepat di
ruang gawat darurat. Semua korban tewas berada di rumah sakit,” kata kepala
pemadam kebakaran Choi Man-Woo.
Adapun, korban selamat dievakuasi dan dibalut selimut. Tampak petugas pemadam
kebakaran melalui pintu darurat membawa korban setelah api sudah berhasil
dipadamkan.
Jang Yeong-Jae, seorang pasien yang selamat mengatakan bahwa dia berada di
lantai dua saat perawat berteriak di lorong dan memerintahkan semua orang yang
ada di ruangan untuk pergi melalui pintu darurat.
"Tapi ketika saya membuka pintu keluar, seluruh tangga dipenuhi asap gelap dan
saya tidak dapat melihat apa-apa," kata Joong Ang Ilbo isteri Jang Yeong-Jae
kepada harian Seoul.
Lebih lanjut, Jang mengatakan, semua orang berlarian dengan panik, sehingga
banyak yang terjatuh dan berteriak minta tolong saat asap memenuhi ruangan.
Ia pun merobek kain jendela yang terbuka dan melarikan diri melalui tangga yang
didirikan oleh petugas pemadam kebakaran. "Ada begitu banyak pasien lanjut usia
di lantai lain. Saya ingin tahu apakah mereka lolos dengan selamat," kata Joong
Ang.
Direktur Rumah Sakit Son Gyeong-Cheol mengaku tidak ada sistem sprinkler atau
pemadam api di gedung tersebut. “Tidak ada seperti yang diminta berdasarkan
undang-undang pencegahan kebakaran,” katanya.
Namun dia menambahkan pihak rumah sakit sebenarnya telah merencanakan untuk
memasangnya dalam minggu depan untuk mematuhi peraturan baru yang mulai
berlaku pada Juni.
Dugaan sementara api berasal dari dua pendingin udara (AC) di ruang gawat darurat
dan api cepat menjalar ke ruangan lainnya. "Kami menduga terjadi konsleting
listrik."
Kepala Pemadam Kebakaran Miryang Choi Man-Woo meminta maaf karena gagal
menyelamatkan setiap orang yang terjebak dalam api.
"Ketika regu reaksi cepat tanggap kami tiba di lokasi kejadian, bangunan itu sudah
diliputi asap tebal dan api sehingga petugas tidak dapat masuk ke dalamnya untuk
melakukan penyelamatan," kata Choi.
Presiden Korea Selatan Moon Jae-In begitu mendengar kejadian nahas itu langsung
mengadakan pertemuan darurat dengan para penasihatnya, dan meminta
penyelidikan segera penyebab kebakaran tersebut. (AFP/OL-3)
A. Penyebab Kebakaran
Dugaan sementara api berasal dari konsleting listrik dari dua
pendingin udara (AC) di ruang gawat darurat dana api cepat menjalar ke
ruangan lainnya. Kebakaran semakin di perparah saat diketahui tidak ada
system penyiram seperti sprinkle atau pemadam api yang ada di Rumah
Sakit. Rata-rata korban tewas karena tidak berhasil menyelamatkan diri, dan
pasrah saat diselamatkan karena luka bakar yang sudah di derita
sebelumnya.
Hingga berita ini disebutkan sudah tercatat 37 orang tewas dan 3
diantaranya adalah tim medis. Diperkirakan korban tewas akan terus
bertambah mengingat proses evakuasi yang sulit.