Anda di halaman 1dari 6

Prosedur Peringatan Dini dan Keadaan Darurat adalah Tata Cara dalam mengantisipasi

keadaan darurat. Adapun prosedur darurat yang ada CV. MITRA USAHA SEJATI adalah
sebagai berikut :

A. Apabila anda melihat keadaan tanda bahaya

1. Tetap tenang;

2. Bunyikan alat tanda bahaya/bel/alarm;

3. Hubungi nomor telpon keadaan darurat.

PERINGATAN DINI DAN EVAKUASI DARURAT TERHADAP KEBAKARAN

1. Petugas Tanggap Darurat Lantai memberitahukan kepada Petugas Tanggap


Darurat Gedung dan Petugas Tanggap Darurat Listrik.
2. Petugas Tanggap Darurat Lantai memadamkan sumber api dengan
menggunakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR).
3. Petugas Tanggap Darurat Gedung melaporkan adanya kebakaran kepada:
a. Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Alam Kota
Tangerang Selatan
b. Petugas Pelayanan Kesehatan
4. Petugas Tanggap Darurat Lantai memberitahukan kepada seluruh penghuni
ruangan untuk evakuasi melalui tangga darurat lantai.
5. Petugas Tanggap Darurat Lantai melaksanakan absensi untuk mengetahui orang-
orang yang turun bersamanya.
6. Koordinator Tanggap Darurat memberitahukan kepada seluruh penghuni
gedung tentang situasi keamanan gedung.

PERINGATAN DINI DAN EVAKUASI DARURAT TERHADAP GEMPA BUMI

1. Petugas Tanggap Darurat Lantai memberitahukan kepada Petugas Tanggap


Darurat Gedung dan Petugas Tanggap Darurat Listrik.
2. Petugas Tanggap Darurat Lantai mengumpulkan Massa (Penghuni gedung).
3. Petugas Tanggap Darurat Gedung melaporkan adanya gempa bumi kepada:
a. Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kota Tangerang
Selatan; dan
b. Petugas Pelayanan Kesehatan.

1
Prosedur Penanganan Dini Keadaan Daurat | MUS
4. Petugas Tanggap Darurat Lantai memberitahukan kepada seluruh penghuni
ruangan untuk evakuasi melalui tangga darurat lantai atau tempat yang aman
dari gempa.
5. Petugas Tanggap Darurat Lantai melaksanakan absensi untuk mengetahui orang-
orang yang turun bersamanya.
6. Koordinator Tanggap Darurat memberitahukan kepada seluruh penghuni
gedung tentang situasi keamanan gedung.

JANGAN BERLINDUNG DIBAWAH TANGGA DAN JAUHI AREA TANGGA!

B. Apabila anda mengalami keadaan darurat, maka :

 SEGERA : Hentikan pekerjaan dan tinggalkan gedung ketika


diketahui/didengar terdapat tanda bahaya atau ketika anda diminta untuk
melakukannya;
 HINDARI : Kepanikan;
 IKUTI : Instruksi dan bekerjasamalah dengan mereka yang
bertanggungjawab atas keadaan darurat;
 MATIKAN : Semua peralatan kerja terutama listrik dan tutup laci meja;
 JANGAN : Menunda untuk segera meninggalkan gedung dengan mencari
barang-barang pribadi dan/atau orang lain;
 PERGI : Ke daerah terbuka yang cukup jauh dari gedung dan jangan
menghalangi petugas dan peralatan mereka;
 JANGAN : Masuk kembali ke dalam gedung sampai ada instruksi dari
atasan, petugas atau pihak yang berwenang akan hal tersebut.

Kita tidak pernah menginginkan musibah terjadi, namun paling tidak jika kita
memahami prosedur peringatan dini dan keadaan darurat maka kita bisa mengambil
langkah-langkah dan keputusan yang tepat sesuai prosedur jika suatu saat terjadi
keadaan darurat seperti kebakaran dan gempa bumi.

2
Prosedur Penanganan Dini Keadaan Daurat | MUS
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) di Tempat Kerja
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) adalah bantuan dan perawatan sementara
yang dilakukan untuk korban kecelakaan di tempat kerja menggunakan peralatan
sederhana sebelum korban mendapatkan bantuan sempurna. Meski hanya
menggunakan peralatan sederhana, P3K bisa menjadi salah satu solusi untuk
memberikan bantuan dengan cepat dan tepat.

Meskipun pertolongan pertama bukanlah pengobatan yang begitu sempurna yang


langsung berefek, kehadiran P3K di tempat kerja akan memiliki banyak manfaat dalam
mencegah keparahan cidera, mengurangi penderitaan, bahkan menyelamatkan nyawa
para korban.

Jika tindakan pertolongan pertama tidak dilakukan selama kecelakaan di tempat kerja,
konsekuensinya dapat memperburuk situasi korban bahkan menyebabkan kematian.

Kecelakaan kerja memang bukan sesuatu yang diinginkan siapa pun, termasuk pekerja.
Namun, perusahaan harus menyediakan berbagai fasilitas yang memadai untuk
mengantisipasi kecelakaan di tempat kerja.

Bagi perusahaan yang peduli dengan keselamatan dan kesehatan pekerjanya, maka
perusahaan harus menyediakan fasilitas dan petugas pertolongan pertama. Dengan
adanya fasilitas dan petugas pertolongan pertama, perusahaan dapat mengurangi
berbagai konsekuensi yang disebabkan oleh kecelakaan kerja.

Fasilitas P3K di Tempat Kerja


1. Ruang pertolongan pertama
Merupakan ruangan yang harus ada dan dirancang khusus oleh perusahaan untuk
penanganan pertama pada pekerja yang mengalami kecelakaan. Tidak hanya digunakan
untuk menangani pekerja yang mengalami kecelakaan saja. Tempat perawatan ini juga
dapat dimanfaatkan bagi pekerja yang sakit saat bekerja.

2. Lemari atau Kotak P3K dan isinya


Kotak P3K merupakan tempat yang digunakan untuk menyimpan berbagai peralatan
dan obat-obatan P3K. Selain dipasang di ruang pertolongan pertama, kotak-kotak ini
biasanya juga dipasang di beberapa tempat yang mudah dilihat dan dijangkau oleh para
pekerja.

Adapun isi dalam kotak K3 biasanya terdiri dari kasa dibungkus steril, perban, plester,
kapas, kain mittela, gunting, peniti, sarung tangan, masker, pinset, senter, kantong
plastik, alkohol 70%, manual P3K, tensimeter, stetoskop, obat-obatan, dan kebutuhan
P3K lainnya.

3. Alat Evakuasi dan Transportasi


Peralatan evakuasi yang dimaksud merupakan peralatan yang digunakan untuk
memindahkan korban kecelakaan kerja dari lokasi kecelakaan ke tempat lain yang lebih
aman dengan cara sederhana.

3
Prosedur Penanganan Dini Keadaan Daurat | MUS
4. Petugas Pertolongan Pertama
Ketersediaan petugas pertolongan pertama yang memiliki pengetahuan dan
keterampilan dalam menangani korban kecelakaan kerja sangatlah dibutuhkan
perusahaan. Petugas yang profesional dan terlatih biasanya mampu menghadapi
berbagai situasi kecelakaan kerja sehingga dapat mengurangi risiko kecelakaan.

Berdasar Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor


Per.15/Men/VIII/2008 tentang Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Kerja
menyebutkan bahwa jumlah ideal petugas P3K bagi perusahaan yang memiliki resiko
rendah terhadap kecelakaan adalah sejumlah 1 (satu) petugas P3K untuk menangani
150 tenaga kerja.

5. Fasilitas tambahan
Selain berbagai fasilitas pertolongan pertama yang disebutkan di atas, perusahaan
tertentu juga membutuhkan berbagai fasilitas tambahan untuk memastikan kegiatan
pertolongan pertama dapat berjalan dengan baik.

Fasilitas tambahan ini dapat berupa peralatan perlindungan pribadi atau peralatan


khusus yang digunakan di tempat kerja yang menangani potensi bahaya yang
memerlukan penanganan khusus.
Prinsip-prinsip Dasar Pertolongan Pertama dalam Kecelakaan
Ketika kecelakaan kerja terjadi, pekerja pertolongan pertama harus segera membantu
korban. Untuk kebaikan bersama, pekerja pertolongan pertama harus memperhatikan
prinsip-prinsip dasar pemberian pertolongan pertama untuk kecelakaan, yaitu:

1. Pastikan Anda bukan korban berikutnya


Ketika kecelakaan kerja terjadi, situasi panik biasanya akan muncul. Sebagai petugas
pertolongan pertama, cobalah untuk tetap tenang dan perhatikan situasi korban beserta
lingkungan dengan cermat sehingga Anda bukan korban kecelakaan berikutnya.
Pastikan Anda berada dalam posisi yang aman untuk dapat membantu orang lain.

2. Gunakan metode bantuan yang cepat, mudah, dan efisien


Untuk menangani pertolongan pertama dalam suatu kecelakaan, lakukan sesegera
mungkin dengan berbagai peralatan dan sumber daya.

3. Catat semua upaya bantuan yang telah dilakukan


Rekaman ini berfungsi untuk memberikan data yang valid kepada pihak lain (misalnya
rumah sakit / rujukan) tentang identitas korban, kronologi kejadian, serta gejala
penyakit yang diderita.

4
Prosedur Penanganan Dini Keadaan Daurat | MUS
Pertolongan Pertama Sistematis untuk Korban Kecelakaan
Membantu orang yang mengalami kecelakaan di area kerja memang membutuhkan
keterampilan mental dan pertolongan pertama yang kuat. Berikut beberapa tips yang
dapat dilakukan saat memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan di tempat
kerja:

1. Jangan panik
Meskipun situasi dan kondisi selama kecelakaan berlangsung tegang, cobalah untuk
tetap tenang dan segera mengambil tindakan dengan benar dan cepat.

2. Jauhkan korban dari kecelakaan berikutnya


Menjauhkan korban kecelakaan dari tempat semula berfungsi untuk menghindari
kecelakaan susulan yang mungkin terjadi. Selain itu, dengan menghindari lokasi
kecelakaan, pekerja pertolongan pertama akan dapat lebih fokus dalam merawat para
korban.

3. Perhatikan pernapasan, detak jantung, perdarahan, dan tanda-tanda syok


Jika korban kecelakaan mengalami masalah pernapasan, pendarahan, dan tanda-tanda
syok, segera berikan pertolongan pertama sesuai dengan standar operasional yang
berlaku.

4. Jangan memindahkan korban dengan tergesa-gesa


Jangan pindahkan korban sebelum diketahui persis jenis dan tingkat keparahan cidera
yang dialami, kecuali jika tempat itu tidak lagi memungkinkan untuk melakukan
perawatan.

Jika korban mengalami pendarahan dan harus dibawa menuju rumah sakit, hentikan
pendarahan terelebih dahulu dan pastikan korban mendapat penanganan terbaik
sebelum dipindah ke rumah sakit.

5
Prosedur Penanganan Dini Keadaan Daurat | MUS
5. Segera merujuk ke pusat medis terdekat
Pertolongan pertama pada kecelakaan pada prinsipnya adalah bantuan sementara. Jika
korban terluka parah, jangan ragu untuk merujuk ke pusat medis terdekat seperti
fasilitas kesehatan, dokter spesialis, maupun rumah sakit.

Referensi
1. Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (K3).
https://wandasaputra93.wordpress.com/2014/01/19/158/.
2. Apa saja syarat fasilitas P3K di tempat kerja.
https://k3community.blogspot.com/2017/11/apa-saja-syarat-fasilitas-p3k-di-
tempat.html.

6
Prosedur Penanganan Dini Keadaan Daurat | MUS

Anda mungkin juga menyukai