Anda di halaman 1dari 7

PELATIHAN K3

DEMO PENANGGULANGAN BAHAYA, CARA PENGGUNAAN PEMADAM API


DAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN

Demo Penanggulangan Bahaya

Upaya pencegahan kecelakaan kerja diperlukan untuk menghindari kerugian-kerugian yang timbul


serta untuk meningkatkan kinerja keselamatan kerja di tempat kerja.  maka dapat dirancang
berbagai upaya untuk mencegah kecelakaan kerja di tempat kerja, antara lain :

1. Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja melalui Pengendalian Bahaya Di Tempat Kerja :

- Pemantauan dan Pengendalian Kondisi Tidak Aman di tempat kerja.


- Pemantauan dan Pengendalian Tindakan Tidak Aman di tempat kerja.

2. Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja melalui Pembinaan dan Pengawasan :

- Pelatihan dan Pendidikan K3 terhadap tenaga kerja.


- Konseling dan Konsultasi mengenai penerapan K3 bersama tenaga kerja.
- Pengembangan Sumber Daya ataupun Teknologi yang berkaitan dengan peningkatan
penerapan K3 di tempat kerja.

3. Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja melalui Sistem Manajemen :

- Prosedur dan Aturan K3 di tempat kerja.


- Penyediaan Sarana dan Prasarana K3 dan pendukungnya di tempat kerja.
- Penghargaan dan Sanksi terhadap penerapan K3 di tempat kerja kepada tenaga kerja.
Cara Penggunaan Pemadam Api

Pengertian (Definisi) APAR (Alat Pemadam Api Ringan) ialah alat yang ringan serta mudah dilayani
untuk satu orang guna memadamkan api/kebakaran pada mula terjadi kebakaran (definisi
berdasarkan Permenakertrans RI No 4/MEN/1980 tentang Syarat-syarat Pemasangan dan
Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan).

Tata cara (Prosedur) penggunaan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) / Tabung Pemadam Kebakaran :

1. Tarik/Lepas Pin pengunci tuas APAR / Tabung


Pemadam.
2. Arahkan selang ke titik pusat api.
3. Tekan tuas untuk mengeluarkan isi APAR /
Tabung Pemadam.
4. Sapukan secara merata sampai api padam.

Hal yang perlu diketahui dalam penggunaan APAR :

1. Perhatikan arah angin (usahakan badan/muka menghadap searah dengan arah angin)
supaya media pemadam benar-benar efektif menuju ke pusat api dan jilatan api tidak
mengenai tubuh petugas pemadam.

2. Perhatikan sumber kebakaran dan gunakan jenis APAR yang sesuai dengan klasifikasi sumber


kebakaran.
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan

Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) adalah pertolongan dan perawatan sementara yang
dilakukan kepada korban kecelakaan di tempat kerja menggunakan peralatan sederhana sebelum
korban mendapatkan pertolongan yang sempurna. Meski hanya menggunakan peralatan sederhana,
P3K bisa menjadi salah satu solusi untuk memberi pertolongan secara cepat dan tepat.

A. Fasilitas Pertolongan Pertama Pada Kecelekaan di Tempat Kerja :


1. Ruang P3K
Ruang P3K merupakan ruangan yang disediakan dan dirancang khusus oleh perusahaan
untuk penanganan pertama tenaga kerja yang mengalami kecelakaan maupun tempat
merawat pekerja yang sedang sakit saat bekerja. Lokasi yang ideal untuk ruang P3K adalah
ruangan yang dekat dengan toilet/kamar mandi, dekat jalan keluar, mudah dijangkau dari
area kerja, dan dekat dengan tempat parkir kendaraan.
Syarat utama ruang P3K adalah bersih/steril dan memiliki luas yang cukup untuk
menampung tempat tidur, lemari/kotak obat P3K, timbangan badan, tempat menyimpan
tandu dan kursi roda, tempat sampah, air minum, penyejuk ruangan, meja dan kursi. Selain
itu, ruang P3K yang baik juga terdapat petugas kesehatan yang telah terlatih P3K.
2. Lemari atau Kotak P3K dan isinya
Lemari atau kotak P3K adalah tempat yang digunakan untuk menyimpan berbagai peralatan
dan obat  pertolongan pertama pada kecelakaan. Selain dipasang di ruang P3K, kotak ini
biasanya juga dipasang di beberapa tempat yang mudah dilihat dan dijangkau oleh pekerja.
Kotak P3K yang baik harus kuat dan mudah diangkat/dipindah. Biasanya kotak ini terbuat
dari bahan kayu atau logam, berwarna putih, diberi lambang palang merah dan tulisan “P3K”
atau “First Aid” dibagian kaca pintu kotak K3 sebagai penanda.
3. Alat Evakuasi dan Transportasi
Alat Evakuasi adalah peralatan yang digunakan untuk memindahkan korban kecelakaan kerja
dari lokasi kecelakaan ke tempat lain yang lebih aman dengan cara-cara yang sederhana.
Dalam melakukan evakuasi, penolong bisa menggunakan alat transportasi seadanya, dan
saat korban dievakuasi maka penolong juga wajib melakukan perawatan darurat selama
perjalanan. Beberap alat evakuasi dan transportasi yang bisa digunakan pertolongan
pertama adalah tandu, alat bantu pernafasan, kursi roda, dan jika memungkinkan bisa
menggunakan mobil ambulan atau kendaraan lain yang dapat digunakan untuk mengangkut
korban.
4. Petugas P3K
Petugas P3K yang mimiliki pengetahuan dan keterampilan penanganan korban kecelakaan
kerja sangat dibutuhkan di perusahaan. Petugas yang cekatan dan mampu mengatasi
berbagai situasi kecelakaan kerja, akan dapat mengurangi resiko akibat kecelakaan.
Petugas P3K di tempat kerja mempunyai tugas :
- Melaksanakan tindakan P3K di tempat kerja,
- Merawat fasilitas P3K di tempat kerja,
- Mencatat setiap kegiatan P3K dalam buku kegiatan, dan
- Melaporkan kegiatan P3K kepada pengurus.
5. Fasilitas Tambahan
Selain berbagai fasilitas P3K yang telah disebutkan diatas, perusahaan tertentu juga
membutuhkan berbagai fasilitas tambahan untuk menjamin kegiatan P3K dapat berjalan
dengan baik. Fasilitas tambahan tersebut bisa berupa alat pelindung diri atau peralatan
khusus yang digunakan di tempat kerja yang menangani potensi bahaya yang membutuhkan
penanganan khusus.
Alat pelindung diri ini khusus disediakan untuk perlindungan petugas K3 maupun korban
kecelakaan. Hal ini disesuaikan dengan potensi bahaya di tempat kerja, misalnya alat
pencuci mata, seragam anti api, alat pembasahan tubuh cepat, dan lain sebagainya.

B. Prinsip Dasar Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan

1. Pastikan Anda bukan menjadi korban berikutnya.


Saat terjadi kecelakaan kerja biasanya timbul situasi panik. Sebagai petugas P3K usahakan
tetap tenang dan lihatlah situasi dengan cermat sehingga Anda tidak menjadi korban
kecelakaan berikutnya. Pastikan diri Anda dalam posisi aman untuk bisa menolong orang lain.
2. Pakailah metode pertolongan yang cepat, mudah dan efesien.
Untuk menangani pertolongan pertama pada kecelakaan, lakukan sesegera mungkin dengan
berbagai peralatan dan sumber daya yang ada.
3. Catat semua usaha pertolongan yang telah dilakukan.
Pencatatan ini berfungsi untuk memberikan data secara falid kepada pihak lain (misalanya
rumah sakit/rujukan) tentang identitas korban, kronologi kejadian, dan gejala penyakit yang
diderita
C. Sistematika Pertolongan Pertama pada korban kecelakaan

Beberpa tips untuk memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan kerja :

1. Jangan Panik.
Meski situasi dan kondisi saat terjadi kecelakaan crowded, usahakan tetap tenang dan
segera mengambil tindakan secara tepat dan cepat.
2. Jauhkan korban dari kecelakaan berikutnya.
Menjauhkan korban kecelakaan dari tempat semula berfungsi untuk menghindari
kecelakaan susulan yang mungkin bisa saja terjadi. Selain itu, dengan menghindar dari lokasi
terjadinya kecelakaan, petugas P3K akan dapat lebih fokus mengurus korban.
3. Perhatikan pernafasan,denyut jantung, pendarahan dan tanda-tanda shock.
Jika korban kecelakaan mengalami kendala dalam pernafasan, pendarahan, dan terjadi
tenda-tanda shock maka segera beri pertolongan pertama sesuai dengan SOP. 
4. Jangan memindahkan korban secara terburu-buru.
Jangan pindahkan korban sebelum diketahui secara pasti jenis dan keparahan cidera yang
dialami, kecuali bila tempat tersebut tidak memungkinkan lagi untuk melalukan perawatan.
Apabila korban hendak diusung, hentikan pendarahan dan pastikan tulang yang patah sudah
dibidai.
5. Segera rujuk ke pusat pengobatan terdekat.
Pertolongan pertama pada prinsipnya adalah pertolongan sementara. Apabila korban
mengalami luka parah, jangan segan untuk merujuk ke pusat pengobatan terdekat, bisa ke
puskesmas, dokter spesialis maupun rumah sakit.
Gambar Terkait Pelatihan K3

Anda mungkin juga menyukai