Anda di halaman 1dari 7

PROSEDUR PENANGGUNG

NO
JAWAB
1 Umum Kepala Bagian
1. Sebuah situasi darurat adalah hal yang menyebabkan, atau
akan menyebabkan, kehilangan jiwa atau kecelakaan pada
seseorang atau kerusakan properti dan lingkungan. Situasi
darurat didalam operasi organisasi adalah hal yang secara
alamiah. tindakan luar biasa harus diambil untuk
meringankan dampaknya kepada karyawan maupun
lingkungan dan pelanggan.
2. PT. membuat dan memelihara pedoman untuk
mengidentifikasi potensi untuk dan respon kepada situasi
darurat, juga untuk menghindari dan mengurangi potensi
bahaya yang mungkin dapat disebabkan oleh situasi tersebut.
3. Prosedur akan di kaji ulang dan direvisi, bila mana perlu,
khususnya setelah terjadinya kecelakaan atau situasi darurat.
Pengujian berkala (latihan) terhadap pedoman harus
dilaksanakan bila memungkinkan.
PPPK
PPPK adalah pertolongan pertama yang diberikan kepada korban
kecelakaan, ia tidak dapat menggantikan perawatan medis yang
terlatih. PPPK dapat menyelamatkan jiwa, menolong korban
agar tidak bertambah parah dan mempercepat proses
penyembuhan sebelum mendapatkan perawatan lebih lanjut.

1. Kotak alat -alat PPPK


Kotak alat - alat PPPK telah diusulkan agar disediakan
sebagai sebuah set kotak alat - alat medis yang komplit yang

2
sangat diperlukan untuk melaksanakan bantuan PPPK.
Terdapat kotak PPPK yang berisi antiseptik, cairan cuci mata
sarung tangan, masker, peniti dan item - item yang biasa
digunakan, untuk pertolongan pada kecelakaan serta hal kecil
lainnya kotak PPPK ditempatkan di area produksi dan ruang
kantor.

2. Penanganan PPPK
1) Kasus Non - Darurat (bila korban dapat masih dapat
berjalan).
a. Bila seseorang terluka tetapi masih dalam keadaan
aman untuk berjalan, mereka harus berjalan ke lemari
kotak PPPK yang terdekat dan meminta pertolongan
pemiliknya. Dia lalu minta bantuan dari pemilik
untuk melakukan PPPK.
b. Didalam situasi pemilik dari kotak PPPK yang paling
dekat untuk alasan apapun tidak berada di tempat,
maka orang yang terluka tersebut harus menemui
kepala bagian yang bertugas untuk dapat membantu
mereka menggunakan kotak PPPK yang berada di
lokasi tersebut. Dalam hal ini kepala bagian akan
melakukan PPPK.
c. Pemilik harus melaporkan kecelakaan ini kepada
anggota P2K3 yang bertanggung jawab untuk
keselamatan (atau oleh dirinya sendiri) atau kepada
Sekretaris P2K3 untuk mengusut kecelakaan dan
membuat laporan dalam 24 jam.
2) Kasus Darurat ( korban tidak bisa atau aman untuk
berjalan)
a. Dalam kasus darurat ketika seseorang yang
mengalami kecelakaan tidak dapat atau tidak aman
untuk berjalan, Pemilik lemari/kotak PPPK yang
terdekat harus segera di panggil. Pemilik harus
kemudian membawa kotak PPPK yang mudah
dibawa untuk menolong orang yang terluka tersebut,
dengan apa saja pertolongan darurat yang dianggap
perlu.
b. Dalam hal pemilik kotak yang terdekat dengan alasan
apapun tidak berada ditempat, Satpam yang bertugas
harus segera dipanggil. Satpam yang bertugas lalu
membawa kotak tersebut dari gardu satpam untuk
menolong orang yang terluka tersebut, dengan apa
saja pertolongan darurat yang dianggap perlu.
c. Bantu orang yang terluka untuk beristirahat dengan
nyaman. Jangan menggerakkannya kecuali terpaksa.
d. Bantu dengan PPPK kalau anda pernah memdapatkan
pelatihan PPPK.
e. Setelah mendapatkan PPPK, orang yang terluka dapat
langsung dibawa ke klinik terdekat atau rumah sakit
yang ditunjuk oleh PT. bila perlu. Beritahukan
Kepala bagian dan staff administrasi untuk bantuan
transportasi, administrasi dll.
f. Pemilik harus melaporkan kecelakaan ini kepada
anggota P2K3 yang bertanggung jawab untuk
keselamatan (atau oleh dirinya sendiri) atau kepada
Sekretaris P2K3 untuk menyelidiki kecelakaan dan
membuat laporan dalam 24 jam.

Keadaan Darurat / Kerusuhan


3 Berikut adalah langkah - langkah untuk menangani keadaan
darurat / kerusuhan :
1. Beritahukan anggota di lapangan melalui telepon sesegera
mungkin keadaan darurat / kerusuhan yang terjadi.
2. Keamanan meminta bantuan dan / atau pertolongan dari
pihak yang berwenang dengan menggunakan alat
telekomunikasi.
3. Supervisor / Koordinator melaporkan sesegera mungkin
keadaan darurat / kerusuhan yang dimaksud kepada manager
yang berwenang dan / atau Dewan direksi.
4. Sebelum mendapatkan bantuan dan / atau pertolongan, orang
yang terdekat dengan korban harus melakukan tindakan yang
perlu agar keadaan darurat / kerusuhan tidak menyebar.
5. Supervisor / koordinator melakukan koordinasi dengan
departemen terkait agar tindakan penghindaran keadaan
darurat / kerusuhan dapat dilakukan dengan benar dan
dipedomani untuk menghindari kepanikan karyawan.
Darurat Kebakaran
4 Bila terjadi kebakaran :
1. Orang yang menemukan kebakaran harus menelpon Security.
Security harus menghubungi Pemadam kebakaran setempat
untuk melaporkan kebakaran.
2. Satu orang melaporkan kepada kepala bagian dan / atau
kepala pabrik.
3. Satu orang akan menghidupkan sirene kebakaran bila
tersedia, atau berteriak “Kebakaran-kebakaran”
4. Supervisor yang terkait akan mengkoordinasikan
pemadaman kebakaran dengan peralatan yang tersedia
(APAR, pasir, hidrant), sambil menunggu kedatangan
pemadam kebakaran dari pihak yang berwenang
5. Setelah kedatangan supervisor yang berwenang, anggota
akan dikoordinasi oleh supervisor berwenang yang
dimaksud.
5 Evakuasi Darurat
1. Keluar dari bangunan dengan tenang dan secepat mungkin
menggunakan jalan keluar yang terdekat. Bila anda dilantai
dua, jangan melompat. Gunakan tangga untuk turun.
2. Beritahu semua orang di areamu. Matikan sumber api.
3. Tutup pintu dan jendela, tinggalkan pintu tidak terkunci,
gunakan jaket dan sepatu, dan ambil handuk untuk menutup
mukamu untuk menghindari asap.
4. Pergi ke tempat berkumpul untuk evakuasi di tempat parkir
didepan kantor direksi atau area aman sekitarnya.
5. Tunggu instruksi selanjutnya. Jauhi bangunan dan jendela.
6. Jangan kembali ke bangunan yang telah dikosongkan sampai
izin diberikan oleh koordinator keamanan.
7. Pengawas bangunan dan / atau tim keamanan akan
membantu dalam pengosongan bangunan, untuk memastikan
semua rekan sekerja telah keluar, tutup semua pintu, dan
tempatkan semua orang ditempat yang jauh dari bangunan.
6 Darurat Gempa Bumi
1. Membunyikan alarm atau tanda bahaya secara terus menerus
dengan jeda disertai dengan pemberitahuan adanya gempa
bumi melalui pengeras suara.
2. Memberikan pengarahan melalui pengeras suara kepada
semua karyawan untuk melakukan hal-hal sebagai berikut :
a. Selama goncangan, merunduk dan mencari tempat
perlindungan yang aman
b. Segera setelah goncangan, menjauhi jendela, dinding dan
jaringan / instalasi listrik.
c. Jangan panik, selalu berkumpul bersama dalam kelompok-
kelompok kecil.
d. Jangan terburu-buru mengungsi, kecuali bangunan ada
kecenderungan akan mengalami kerusakan yang parah serta
pada posisi didaerah yang berisiko tinggi.
e. Mematikan sumber energi listrik dan area vital seperti boiler,
pompa IPAL dan panel listrik. Mengunci area penting
termasuk gudang.
3. Memberitahukan kepada semua pegawai untuk menuju
kedaerah yang aman.
4. Memberitahukan kepada petugas pemeliharaan / teknisi
untuk memadamkan aliran listrik yang tidak dibutuhkan
5. Menghubungi petugas tanggap darurat yang berkompeten,
untuk segera datang ke lokasi kejadian dan mengambil alih
kendali.
a. Melakukan upaya – upaya penyelamatan dengan memberikan
pertolongan pertama.
b. Menghubungi pihak kepolisian dan Lembaga / Instansi yang
terkait dengan gempa bumi yang terjadi.
c. Membuat laporan terjadinya gempa bumi termasuk kerusakan
dan korban bila ada kepada pihak-pihak yang terkait.
6. Periksa lingkungan sekitar pasca terjadinya gempa, pastikan
kondisi lingkungan aman. Jika terjadi kebocoran limbah atau
tumpahan bahan kimia segera bersihkan dan perbaiki
7 Darurat Banjir
1. Membunyikan alarm atau tanda bahaya secara terus menerus
dengan jeda disertai dengan pemberitahuan adanya banjir.
2. Jika kondisi banjir membahyakan maka tim tanggap darurat
berkoordinasi dengan mekanik listrik untuk mematikan panel
listrik untuk memutus aliran listrik
3. Gunakan lampu emergency untuk proses evakuasi
4. Pastikan mematikan atau menutup aliran IPAL
5. Amankan bahan kimia cair berbahya ke tempat yang
8 tinggi Darurat Kebocoran Limbah Cair atau Kegagalan
System IPAL
Bila terjadi kebocoran limbah atau Kegagalan System IPAL
:
1. Hentikan mesin produksi flexo
2. Orang yang menemukan kebocoran limbah cair dan
kegegalan sytem kerja IPAL harus melaporkan kepada
kepala bagian / kepala pabrik
3. Memberitahukan kepala produksi untuk tidak membuang
cairan pencucian tinta, agar limbah cair pada bak
penampungan tidak semakin bertambah.
4. Mengisolasi area kebocoran limbah dan segera menutup
bagian yang mengalami kebocoran.
5. Menampung limbah cair yang bocor ke dalam wadah / bak
yang disediakan
6. Mengalirkan / membuang kebocoran limbah cair ke bak
penampungan limbah cair darurat.
7. Melaporkan kebocoran limbah cair dan kegegalan sytem
kerja IPAL kepada dinas terkait dalam hal ini Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten Gresik
9 Rencana tindakan jika hasil pengukuran harian IPAL
melebihi satandart atau tidak sesuai spesifikasi adalah
melakukan tindakan sesuai dengan Dokumen No. ISO-STG /
IK-13-8

10 Darurat Ledakan Boiller


1. Membunyikan alarm atau tanda bahaya secara terus menerus
dengan jeda disertai dengan pemberitahuan adanya bahaya
2. Jika kondisi membahyakan maka tim tanggap darurat
berkoordinasi dengan mekanik listrik untuk mematikan panel
listrik untuk memutus aliran listrik
3. Hentikan proses produksi
4. Gunakan lampu emergency untuk proses evakuasi
6. Pastikan mematikan atau menutup aliran IPAL
7. Amankan bahan kimia cair berbahya ke tempat yang aman
8. Hubungi kontak darurat (Rumah sakit, polisi)

Darurat kegagalan produksi


11 Kegagalan produksi terjadi karena keadaan force
major dan atau adanya keadaan darurat sepert i :
bencana alam, kebakaran, kerusakan mesin, demo
buruh, tindakan criminal (pembunuhan, pemerkosaan,
sabotase, terorisme) yang terjadi di perusahaan.
Bila terjadi kegagalan produksi :
1. Bagian terkait memberikan informasi ke Atasan
dan security terkait keadaan force major dan
darurat sehingga terjadi kegagalan produksi.
2. Bagian terkait dan security melakukan tindakan
yang perlu dilakukan terhadap keadaaan force
major atau keadaan darurat agar t idak meluas.
3. PT. menginformasikan kepada pelanggan akan
tetap mensuplai barang yang dipesan pelanggan dan
menjamin kualitas barang sesuai standart pelanggan.
4. Tidakan yang dilakukan oleh PT. adalah :
4.1. Meminjam spare part dari perusahaan lain
yang masih dalam bagian j ika kegagalan
produksi diakibatkan karena kerusakan mesin
produksi.
4.2. Mendatangkan bahan baku atau bahan
setengah jadi ( sheet ) dari Perusahaan lain
yang masih dalam bagian untuk memenuhi
pesanan pelanggan.
4.3. Meminjam mesin produksi di perusahaan lain
yang masih dalam bagian dan memastikan
kualitas barang sesuai dengan standart
pelanggan.
4.4. Untuk setiap pengiriman ke PT. TIV gudang
expedisi harus mengecek minimal 4 jam sekali
gps truck pengiriman. Jika ada kecelakaan dan
sopir tidak bisa dihubungi maka perwakilan
perusahaan harus segera datang ke lokasi
5. PT. akan bertanggung jawab dan menjamin kualitas
produk yang akan di serahkan ke pelanggan.
Darurat Terinfeksi Covid 19
12 Apabila terindikasi ada karyawan di PT. yang
terjangkit Covid 19 maka sesuai persyaratan
Danone tidak beroperasi selama 14 hari.
Untuk memenuhi dan menjamin kelancaran
supplay produk ke Danone Grup, PT. Surindo
akan tetap mensuplay karton ke Danone Grup
dari perusahaan lain tetapi masih dalam satu
grup yaitu dan memastikan kualitas barang sesuai
dengan standart pelanggan.

1. Referensi
ISO 14001:2015 Klausul 8.2 Kesiapan dan Tanggap Darurat
Peraturan pemerintah no. 50 tahun 2012 elemen 6.7
HAL-HAL PENTING TERKAIT KEADAAN DARURAT :
1. Penggunaan Alat Pelindung Diri ( APD )
2. Kotak P3K
3. Nomor telepon yang bisa dihubungi dalam situasi darurat:

Disiapkan oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh

Sekertaris P2K3 MR Factory Manager

Anda mungkin juga menyukai