Anda di halaman 1dari 2

BAHAN TALK SHOW IAI OLEH KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI

LAMPUNG

PERTANYAAN

1. Seiring dengan di berlakukannya akreditasi FKTP (Puskesmas dimana 3


profesi harus ada yaitu dokter dokter gigi dan Apoteker . Harus ada kebijakan
jangka pendek menengah dan dan panjang terkait kekurangan apoteker di
puskesmas bagaimana tanggapan ibu
2. Peningkatan kompetensi apoteker sangat mendukung upaya kesehatan di
wilayah provinsi Lampung seperti memfasilitasi seminar , pelatihan dan
pengabdian masyarakat. Bisakah kegiatan peningkatan kompetensi tersebut
dianggarkan oleh dinas kesehatan?
3. Bagaimana tanggapan ibu kadinkes tentang program nasional Germas dan
Program Gemacermat bagaimana IAI dapat berperan dalam kedua program
tersebut

Pointer jawaban

1. Dalam rangka akreditasi yang diatur di PMK 75 tahun 2014 tentang


puskesmas bahwa untuk tenaga farmasi/apoteker harus ada di puskesmas.,
kita ketahui saat ini tenaga kesehatan khususnya apoteker sangat terbatas,
untuk itu perlu terobosan2 yang harus dilakukan baik oleh kementerian
kesehatan, dinkes provinsi, dinkes Kabupaten serta puskesmas itu sendiri.
Ada beberapa langkah strategis yang dilakukan yaitu :
a. Jangka pendek melakukan MoU dengan puskesmas terdekat atau
Dinkes Kab/Kota tersebut yang mempunyai tenaga apoteker.
Menunjuk tenaga kesehatan yang ada dan dilakukan on the job
training atau pelatihan sehingga kopetensi sebagai tenaga farmasi bisa
sesuai standar dengan tetap pengawasan dari apoteker yang ada di
Dinkes atau tempat lain.
b. Jangka menengah yaitu dengan rekrutmen tenaga Honoror oleh
puskesmas bagi puskesmas yang sudah BLUD dan yang belum maka
Pemerintah daerah mengajukan formasi usulan honorer.
c. Jangka panjang yang di lakukan dan harus di usulkan
i. Kemenkes : melalui program Nusantara Sehat Kemenkes untuk
daerah terpencil dan perbatasan saat ini sudah ada 13 apoteker
di provinsi Lampung. Untuk tenaga lain melalui internsif dan
wajib kerja dokter spesialis
ii. Daerah : melakukan pengangkatan PTT nakes daerah ke BKD
masing masing kabupaten, mengusulkan kebutuhan apoteker
oleh dinkes Kabupaten kota masing masing ke Dinkes provinsi
untuk diteruskan ke kemenkes
2. Untuk peningkatan kapasitas kompetensi tenaga kesehatan pemerintah
daerah dan pusat selalu melakukan peningkatan SDM sesuai dengan
tupoksinya antara lain :
a. Melakukan peningkatan SDM dengan pola tugas belajar yang di biayai
oleh PPSDM kementerian kesehatan (dana kementerian kesehatan
dalam bentuk dekon)
b. Melakukan pelatihan bagi petugas farmasi puskesmas di Balai
pelatihan kesehatan masyarakat Dinkes Provinsi Lampung dengan
dana dari APBD Provinsi Lampung

Untuk kegiatan seminar dan pengabdian masyarakat itu lebih banyak


harus di lakukan oleh semua profesi karena menyangkut program masing
masing profesi, Dinkes hanya memfasilitasi dari segi regulasi, fasilitasi
tempat dan kalaupun dinkes melakukan sifatnya insidentil pada acara
acara HKN yang itu juga biasanya kerjasama dengan organisas profesi
masing masing

3. Program Germas dan Gema cermat yang saat ini sedang kita galakan dan
keduanya sangat berkaitan erat. Germas harus di gerakkan oleh semua
elemen kesehatan termasuk OP, apoteker sebagai OP juga ikut bertanggung
jawab menggerakkan Germas lewat pengabmas maupun kegiatan yang
dilakukan oleh Dinkes
Untuk kegiatan Gemacermat atau Gerakan masyarakat cerdas menggunakan
obat salah satu cara mendukung gerakan Germas. Dinkes Provinsi Lampung
telah beberapa kali melakukan Kegiatan Germacermat Di kabupaten kota
dimana setiap kegiatan melibatkan OP IAI sebagai pelaksana sekaligus
menjadi Agen Off Change (AoC) untuk meneruskan kegiatan yang telah di
lakukan oleh pemerintah, jadi sebagai agent perubahan untuk mencerdaskan
masayakakat juga kami berharap agar apoteker dapat memberi contoh
kepada masayarakat bagaimana memperoleh obat hanya pada sarana yang
resmi, tidak menjual antibiotik tanpa ada resep dokter, melakukan pelayanan
informasi obat di tempat pelayanan farmasi sehingga masyarakat teredukasi.
Pada pertemuan Gemacermat tahun 2017 Bandar Lampung telah ada
komtimen bersama peserta bahwa Bandar Lampung pada tahun 2018 bebas
dari antibiotik tanpa resep dokter, selanjutnya kami berharap pada Kabupaten
lain membuat target seperti itu sehingga kita melaksanakan praktek apoteker
sesuai dengan perundang undangan yang berlaku.
Jadi secara keseluruhan peran apoteker pada Germas adalah melalui
Gemacermat yang telah di canangkan terlebih dahulu

Anda mungkin juga menyukai