Anda di halaman 1dari 1

Atas nama rakyat

Di suatu negeri yang amat jauh, negeri yang damai sejuk aman dan nyaman untuk di tinggali oleh
semua makhluk hidup. Di negeri tersebut sektor pendidikannya di jadikan target utama untuk
menunjang masa depan, mulai dari taman kanak-kanak sampai ke jenjang perkuliahan. Akan tetapi
di masa perkuliahan yang awalnya masih lurus-lurus saja jalannya lambat laun mulai menyimpang
dari tatanan seorang mahasiswa. Mereka mulai mengenal politik sampai di jadikan alat politik untuk
mengalahkan lawannya. Notabene di kampus seorang mahasiswa di tempa untuk menjadi pribadi
yang unggul, cerdas, dan berintegritas, apadaya semuanya hanya omong kosong hanya segelintir
orang yang benar – benar menerapkannya. Kumpulan kumpulan mahasiswa saat ini di jadikan untuk
membentuk diskusi yang notabene bukan ranah mereka, mereka membahas bermacam-macam
muai dari bobroknya negeri mereka sampai melakukan aksi-aksi demo yang mereka sebut atas nama
rakyat. Rakyat mana yang mereka bela sebenarnya, penduduk di negeri tesebut kurang lebih 3 juta
jiwa akan tetapi yang mereka bela hanya segelintir rakyat mungkin rakyat di sekitar mereka saja,
mereka tidak berfikir bahwasannya rakyat lebih banyak pengalamannya dari pada mereka.
Mahasiswa sekarang sok berlagak aktivis, tapi mereka lupa bahwasannya aktivis-aktivis terdahulu
telah melakukan hal yang sama tetapi setelah mereka menjabat di negeri ini mereka lupa akan
rakyat yang mereka bela waktu mereka masih menjadi seorang mahasiswa. Waktu mereka masih
menjadi mahasiswa mereka lantangkan semboyan “anti korupsi” tetapi setelah mereka menjabat
semboyan mereka menjadi “antri korupsi” hahaaha ada ada saja di negeri tersebut. Seharusnya
mahasiswa sekarang berfikir agar mereka tidak terjerumus seperti para pendahulunya

Anda mungkin juga menyukai