Anda di halaman 1dari 16

DASAR-DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

KOTA

PENATAAN KAWASAN KAMPUS FAKULTAS TEKNIK

“Drainase”

Dosen Pembimbing :

Amiany, ST., MT

Nama Anggota :

Tuti Ariani Savitri DBB 117 014

Monika Maharani DBB 117 031

Miranda Asteriananda DBB 117 033

Sonia Jesica Yunirawati DBB 117 040

UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN ARSITEKTUR

TAHUN 2019

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI i

I. PENDAHULUAN 1
1.1 LATAR BELAKANG 1

1.2 RUMUSAN MASALAH 3

1.3 TUJUAN 3

1.4 GAMBARAN UMUM 3

II. PENYELESAIAN 7

2.1 LOKASI 7
2.2 PENYELESAIAN DESAI 8

III. KESIMPULAN 13

3.1 KESIMPULAN 13
3.2 SARAN 13

DAFTAR PUSTAKA 14

2
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Siklus keberadaan air di suatu lokasi di mana manusia bermukim, pada masa
tertentu akan mengalami keadaan berlebih, sehingga dapat mengganggu kehidupan
manusia. Selain itu semakin kompleksnya kegiatan manusia dapat menghasilkan
limbah berupa air buangan yang dapat mengganggu kelangsungan hidup manusia,
dan dengan adanya keinginan untuk meningkatkan kenyamanan dan kesejahteraan
hidup maka manusia mulai berusaha untuk mengatur lingkungannya dengan cara
melindungi daerah pemukimannya dari air berlebih dan air buangan.

Sistem drainase suatu kawasan pemukiman maupun kampus sangat penting


untuk menjamin kenyamanan penghuninya, karena tidak sedikit kompleks
perumahan atau kampus yang mengalami banjir karena sistem drainase yang
kurang baik disamping itu juga kurang adanya perawatan yang baik terhadap
saluran drainase. Saluran drainase suatu kawasan merupakan sarana atau prasarana
untuk mengalirkan air hujan, dari suatu tempat ketempat lain, misalnya dari daerah
permukiman kedaerah pembuangan seperti saluran utama, sungai, danau, laut, dan
lain-lain.

Drainase merupakan salah satu komponen yang tidak terpisahkan dalam


rancangan perencanaan pembangunan. Komponen ini telah menjadi prasarana
umum yang dibutuhkan masyarakat khususnya diperkotaan dalam rangka menuju
kehidupan kota yang nyaman, bersih, dan sehat. Drainase sendiri berarti
mengalirkan, menguras, membuang, atau mengalihkan air. Jadi, drainase ini pada
umumnya berfungsi sebagai pengendali kebutuhan air permukaan untuk
memperbaiki dan mengurangi daerah becek, genangan air, dan banjir. Teknik yang
ada dalam sistem drainase ini adalah dengan pemasangan pipa yang digunakan
untuk mengairi dan mengalirkan air bersih dari satu sumber menuju ke berbagai
tempat tujuan. Selain air bersih, drainase ini juga mengalirkan air limbah menuju
ke tempat pembuangan yang tepat sesuai dengan fungsinya.

Di sisi lain, proses pembangunan ruang perkuliahan dan prasarana lain terus
dilakukan. Hal ini tentu saja akan berakibat semakin mengecilnya presentase
kawasan hijau sebagai tempat resapan air hujan ke dalam tanah. Pada saat yang
3
sama proses penerimaan jumlah mahasiswa juga semakin bertambah. Dengan
demikian kebutuhan air bersih bisa dipastikan akan bertambah. Apabila keadaan ini
dibiarkan tanpa perencanaan dan perhitungan yang memadai akan muncul
permasalahan baru yaitu banjir yang semakin besar pada saat musim hujan dan
muka air tanah yang terus menurun pada saat musim kemarau.

Selain itu semakin kompleksnya kegiatan manusia dapat menghasilkan


limbah berupa air buangan yang dapat mengganggu kelangsungan hidupnya, dan
dengan adanya keinginan untuk meningkatkan kenyamanan dan kesejahteraan
hidup maka manusia mulai berusaha untuk mengatur lingkungannya dengan cara
melindungi daerah pemukimannya dari air berlebih dan air buangan.
Didalam daerah yang belum berkembang/pedesaan, drainase terjadi secara
alamiah sebagai bagian dari siklus hidrologi. Drainase alami ini berlangsung tidak
secara statis melainkan terus berubah secara konstan menurut keadaan fisik
lingkungan sekitar. Seiring dengan berkembangnya kawasan perkotaan yang
ditandai dengan banyak didirikannya bangunan-bangunan yang dapat menunjang
kehidupan dan kenyamanan masyarakat kota, maka sejalan dengan itu diperlukan
pula suatu sistem pengeringan dan pengaliran air yang baik untuk menjaga
kenyamanan masyarakat kota. Sehingga drainase perkotaan harus saling padu
dengan sampah, sanitasi dan pengendalian banjir perkotaan.
Drainase perkotaan bertujuan untuk mengalirkan air lebih dari suatu
kawasan yang berasal dari air hujan maupun air buangan, agar tidak terjadi
genangan yang berlebihan pada suatu kawasan tertentu. Karena suatu kota terbagi-
bagi menjadi beberapa kawasan, maka drainase di masing-masing kawasan
merupakan komponen yang saling terkait dalam suatu jaringan drainase perkotaan
dan membentuk satu sistem drainase perkotaan.
Dengan adanya suatu sistem drainase di perkotaan maka akan diperoleh
banyak manfaat pada kawasan perkotaan yang bersangkutan, yaitu akan semakin
meningkatnya kesehatan, kenyamanan dan keasrian daerah pemukiman khususnya
dan daerah perkotaan pada umumnya, dan dengan tidak adanya genangan air, banjir
dan pembuangan limbah yang tidak teratur, maka kualitas hidup penduduk di
wilayah bersangkutan akan menjadi lebih baik sehingga dapat meningkatkan
kesejahteraan dan ketentraman seluruh masyarakat.

4
Karena drainase merupakan komponen penting dalam tata ruang maupun
infrastruktur suatu kawasan yang memiliki banyak manfaat, maka keberadaanya
harus senantiasa kita jaga dan rawat dengan sebaik mungkin. Salah satunya dengan
cara menghindari perilaku manajemen sampah buruk yang dapat menyebabkan
tersumbatnya sistem drainase. Pada akhirnya bisa terjadi banjir.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana desain drainase Fakultas Teknik?

1.3 Tujuan

Merancang drainase Fakultas Teknik.

1.4 Gambaran Umum

Elemen Drainase Studi Banding I Studi Banding II Studi Banding III


(Sistem Drainase di (Sistem Drainase di (Sistem Drainase di
China): Parit Fushou Belanda): Polder Prancis): Canal Saint-

pada zaman Dinasty System Martin

Qing
Panjang Dua terowongan Panjang sungai Waal Panjang saluran tahun
panjang, yang hanya 80 km, namun 1878 adalah 600 km.
dibangun dengan batu memiliki peran yang Hingga tahun 1977,
bata dengan panjang sangat vital di panjang terowongn
seluruhnya 7,83 mil Belanda. menjadi 1600 km.
atau 12,6 km jauhnya,
menyilang di kota dan
air mengalir ke dua
kolam yang berfungsi
sebagai reservoir.

5
Fungsi Pembuangan limbah Mengumpulkan air Pembuangan limbah
perkotaan, drainase buangan seperti air cair, mengumpulkan air
hujan dan kontrol kotor dan air hujan. air hujan.
kelembaban.
Reservoir, digunakan
untuk memelihara
ikan, dan lumpur
digunakan sebagai
pupuk organik
sayuran, membentuk
siklus lingkungan
alam.
Lebar Permukaan 9,114 meter 6-8 meter 6-8 inchi

Peletakan Di bawah tanah Di sungai Di bawah tanah

Vegetasi Tidak ada. (Gambar Ada. (Gambar 2). Tidak ada. (Gambar 3).
1).

Metode Dua terowongan Air yang dianggap Saluran pembuangan


panjang, yang jernih tadi langsung atau tiriskan Prancis
dibangun dengan batu dialirkan ke tanah dibangun dengan
bata dengan panjang yang permukaannya mengisi parit dengan
seluruhnya, menyilang terdapat rumput- kerikil dan pipa
di kota dan air rumput hijau sebagai berlubang digunakan di
mengalir ke dua kolam penyaring alami dari bagian bawah untuk
yang berfungsi sebagai alam, Sehingga akan mengalihkan air bawah
reservoir. terserap oleh tanah. tanah.
Sedangkan air hujan
yang kotor yang ada
dijalan akan terserap

6
kedalam paving blok
yang terdapat pada
median jalan.

Gambar 1.

Contoh drainase bawah tanah di China.

7
Gambar 2.

Contoh drainase di Belanda.

Gambar 3.

Contoh drainase di jalan raya kota Paris.

8
BAB II

PENYELESAIAN

2. 1 Lokasi

Drainase yang minim di selasar


fakultas menyebabkan banjir
dikarnakan air tidak mengalir ke
drainase utama.

Kedalaman drainase yang dangkal tidak mampu


menampung debit air yang meningkat saat hujan
sehingga menyebabkan banjir

9
2. 2 Penyelesaan Desain
1. Lokasi 1 Bentuk Drainase
Studio Perancangan Arsitektur. Persegi enam agar
a. Desain banyak menampung
air.

Ukuran Drainase
yang besar agar
menampung banyak
air dan dapat
Gambar 2.1.a.1 memperindah
bangunan

Gambar 2.1.a.2

Material Dinding Material bagian


Akrilik bulat bening yang terus
dari batu agar bawah drainase dari
sampai atas agar air yang jatuh
terlihat seperti susunan bebatuan
tidak berceceran keluar dan
kolam. agar terlihat sepert
langsung jatuh ke drainase.
kolam ketika air
menggenang

10
b. Visualisas

Existing Desain

Gambar 2.1.b.1

Gambar 2.1.b.2

Gambar 2.1.b.3

Gambar 2.1.b.4

11
2. Lokasi 2
Samping Lokasi Jurusan Arsitektur
a. Desain
Material sama
dengan desain
drainase di
gedung studio
perancangan
arsitektur
Bentuk persegi
agar air yang
jatuh dari atap
Gambar 2.2.a.1 mudah masuk
ke drainase

Space yang
lebar antara
selasar dengan
dranase agar
bisa membuat
tempat
Gambar 2.2.a.2 bersantai dan
dan taman
mini

Pemilihan materal dinding


Dasar drainase yang terbuat dari
dranase dari bebatuan agar
material susunan batu untuk
seperti kolam hias untuk
mempercantk drainase saat air
mempercantik drainase
mengalir.

12
b. Visualisasi

Existing Desain

Gambar 2.2.b.1

Gambar 2.2.b.2

Gambar 2.2.b.3

Gambar 2.2.b.4

13
Gambar 2.2.b.5

14
BAB III

KESIMPULAN

3. 1. Kesimpulan
Menurut kami drainase fakultas teknik harusnya
- Lebih Tertata rapi dan tetap fungsional dalam mengeluarkan air
sehingga mencegah terjadinya banjir
- Ukuran drainase juga harus diperhatikan agar ketika volume air hujan
bertambah, tidak merembes keluar drainase
- Drainase harusnya juga memiliki nilai estetika yang dapat menunjang
keindahan kawasan fakultas teknik
- Dengan pemilihan material yang tepat dan eamah lingkungan, agar tidak
merusak lingkungan.
- Mengalirkan air yang berasal dari air hujan maupun air buangan, agar
tidak terjadi serangan yang berlebih pada suatu kawasan tertentu
- Menjamin kenyamanan, kesehatan dan keasrian lingkungan kampus
karena air hujan dan air buangan dapat mengalir ketempat pembuangan
dan tidak sempat menggenang di suatu tempat yang memungkinkan
akan menimbulkan masalah.
3. 2. Saran
Drainase di lingkungan fakultas teknik harus lebih di perhatikan lagi, karna
masih jauh dari sempurna.

15
DAFTAR PUSTAKA

Routes to Finance. 2015. Bagaimana Membangun Tirai Prancis di


https://id.routestofinance.com/how-to-build-french-drain (Diakses 15 April 2019).
Nurawaliah, Hanifah. 10 September, 2015. Nggak Usah Miris dengan Drainase
Kota Paris! di https://selalubermakna.wordpress.com/2015/09/10/nggak-usah-
miris-dengan-drainase-kota-paris/ (diakses 15 April 2019).

Hurahura. 24 Juli, 2010. Sistem Drainase Kuno Selamatkan Kota Dari Banjir di
https://hurahura.wordpress.com/2010/07/24/sistem-drainase-kuno-selamatkan-
kota-dari-banjir/ (diakses 15 April 2019).

Solusi Industri. 15 September 2017. Melirik Sistem Eco-Drainase di Belanda


untuk Mengurangi Banjir di http://solusiindustri.com/melirik-sistem-eco-
drainase-di-belanda-untuk-mengurangi-banjir/ (diakses 15 April 2019).

Wahyudi, S. I. (2010). Perbandingan Penanganan Banjir Rob di La Briere


(Prancis), Rotterdam (Belanda) dan Perspektif di Semarang (Indonesia). Journal
Riptek, 4, 2-35.

16

Anda mungkin juga menyukai