Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Keanekaragaman masyarakat sosial dan budaya indonesia merupakan sebuah
potensi kekayaan yang harus dioptimalkan sehingga terasa manfaatnya. Oleh
karena itu,potensi tersebut perlu diwujudkan menjadi kekuatan yang riil sehingga
mampu menjawab berbagai tantangan kekinian yang ditunjukan dengan
melemahnya ketahanan budaya yang berimplikasi pada menurun nya kebanggaan
nasional. Untuk itu,sinergi segenap komponen bangsa dalam melanjutkan
pembangunan karakter bangsa (national and character builiding ) yang sudah
dimulai sejak awal kemerdekaan perlu terus diperkuat sehingga memperkuat jati
diri bangsa dan mampu membentuk bangsa yang berkarakter,maju dan berdaya
saing. Seiring dengan menguatnya persaingan arus lokal dan global dalam
internalisasi nilai-nilai yang baru, ketahanan budaya juga perlu semakin diperkuat
sehingga memiliki kemampuan untuk menumbuh suburkan internalisasi dengan
berbagai nilai lokal,global yang bersifat positif dan produktif. Oleh sebab
itu,dalam upaya pengembangan kebudayaan diarahkan pada tujuan universal
pendidikan.
Bahasa merupakan salah satu ciri yang paling khas manusiawi yang
membedakannya dari makhluk- makhluk yang lain. Dari dulu di sadari bahwa
bahasa adalah kunci utama pengetahuan, memegang kunci utama berarti
memegang kunci jendela dunia. Sebab sejuta pengetahuan, seribu peradaban
semuanya tercipta dan terbahasakan, bahkan sejarah tidak akan terwujud jika tidak
ada bahasa didunia . begitu juga dengan sosiolingistik yang merupakan studi atau
pembahasan dari bahasa sehubungan dengan penutur bahasa itu sebagai anggota
masyarakat, maka kami merasa sangat penting membahas bahasa dalam konteks
sosial. Karena kita ketahui bahwa, ada dua aspek yang mendasar dalam pengertian
masyarakat. Yang pertama ialah bahwa anggota-anggota suatu masyarakat hidup
dan berusaha bersama secara berkelompok-kelompok. Aspek yang kedua ialah

1
bahwa anggota-anggota dan kelompok-kelompok masyarakat dapat hidup
bersama karena ada suatu perangkat hukum dan adat kebiasaan yang mengatur
kegiatan dan tindak laku mereka, termasuk tindak laku berbahasa.
1.2 Rumusan masalah
1. Apa pengertian komunikasi dalam konteks social ?
2. Apa pengertian komunikasi budaya ?
3. Apa fungsi komunikasi social dan komunikasi budaya ?
4. Bagaimana cara menjaga keanekaragaman budaya ?
1.3 Tujuan penulisan
1. Mengetahui pengertian komunikasi dalam koneks social.
2. Mengetahui pengertian komunikasi budaya.
3. Mengetahui fungsi komunikasi sosial dan komunikasi budaya.
4. Mengetahui cara menjaga keanekaragaman budaya.
5. Mahasiswa mampu memahamidan mengetahui tentang komunikasi dalam
pelayanan kesehatan.
1.4 Manfaat penulisan
1. Menambah wawasan tentang komunikasi dalam konteks sosial
latarbelakang budaya serta keyakinan bagi penulis dan pembaca.
2. Memberikan informasi mengenai komunikasi dalam konteks sosial
latarbelakang budaya serta keyakinan.
1.5 Sistematika penulisan
Dalam penulisan laporan makalah ini disusun secara sistematis terdiri dari empat
bab yaitu :
1.5.1. Bab I pendahuluan berisikan tentang latar belakang,rumusan masalah,tujuan
penulisan,manfaat penulisan,sistematika penulisan,dan metode penulisan.
1.5.2. Bab II pembahasan yang berisikan tentang komunikasi dalam konteks sosial
latarbelakang budaya serta keyakinan
1.5.3 Bab III penutup yang berisikan tentang kesimpulan dan saran
1.6 Metode penulisan
Metode penulisan makalah ini penulis mengambil sumber atau referensi dari
internet dan pusaka.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 komunikasi dalam konteks sosial


Dalam kehidupannya, manusia senantiasa terlibat dalam aktivitas komunikasi.
Manusia mungkin akan mati, atau setidaknya sengsara manakala dikucilkan sama
sekali sehingga ia tidak bisa melakukan komunikasi dengan dunia sekelilingnya.
Oleh sebab itu komunikasi merupakan tindakan manusia yang lahir dengan penuh
kesadaran, bahkan secara aktif manusia sengaja melahirkannya karena ada
maksud atau tujuan tertentu.Memang apabila manusia dibandingkan dengan
mahluk hidup lainnya seperti hewan, ia tidak akan hidup sendiri. Seekor anak
ayam, walaupun tanpa induk, mampu mencari makan sendiri. Manusia tanpa
manusia lainnya pasti akan mati. Manusia tidak dikaruniai Tuhan dengan alat-alat
fisik yang cukup untuk hidup sendiri.

Dapat dikatakan bahwa didalam kehidupan komunikasi adalah persyaratan yang


utama dalam kehidupan manusia. Tidak ada manusia yang melepaskan hidupnya
untuk berkomuikasi antar sesama. Dengan seperti itu, komunikasi sosial sangat
penting dalam kehidupan manusia pada umumnya untuk membantunya
berinteraksi dengan sesama, karena manusia tercipta sebagai mahluk
sosial.Karena sifat manusia yang selalu berubah-ubah hingga kini belum dapat
diselidiki dan dianalisis secara tuntas hubungan antara unsur-unsur didalam
masyarakat secara lebih mendalam dan terorganisir

2.1.1 Fungsi komunikasi sosial

Orang yang tidak pernah berkomunikasi dengan manusia bisa dipastikan akan
tersesat, karena ia tidak sempat menata dirinya dalam suatu lingkungan sosial.
Komunikasi yang memungkin individu membangun suatu kerangka rujukan dan
menggunakannya sebagai panutan untuk menafsirkan, situasi apapun yang ia
hadapi. Komunikasi pula yang memungkinkannya mempelajari dan menerapkan

3
strategi-strategi adaptif untuk mengatasi situasi-situasi problematik yang ia
masuki. Tanpa melibatkan diri dalam komunikasi, seseorang tidak akan tahu
bagaimana makan, minum, berbicara sebagai manusia dan memperlakukan
manusi lain secara beradap, karena cara-cara berprilaku tersebut harus dipelajari
lewat pengasuhan keluarga dan pergaulan dengan orang lain yang intinya adalah
komunikasi. Implasif adalah fungsi komunikasi sosial ini adalah fungsi
komunikasi kultural. Para ilmuan sosial mengakui bahwa budaya dan komunikasi
itu mempunyai hubungan timbal balik, seperti dua sisi dari satu mata uang.
Budaya menjadi bagian dari perilaku komunikasi, dan pada gilirannya komunikasi
pun turut menentukan, memelihara, mengembangkan atau mewariskan budaya.

Fungsi komunikasi sosial bisa terbentuk dengan adanya pembentukan dari


dalam:pembentukan konsep diri, pernyataan eksistenssi diri dan untuk
kelangsungan hidup, memupuk hubungan & memperoleh kebahagiaan.

2.2 komunikasi antarbudaya

Komunikasi yang terjadi diantara orang orang yang memiliki kebudayaan yang
berbeda ( bisa ras,etnik, atau pun sosio ekonomi nya dan gabungan dari semua
pada perbedaan ini ). Menurut Stewart L. Tubbs komunikasi antar budaya ini
adalah komunikasi antara orang-orang yang berbeda kebudayaan nya ( baik
dalam arti berbeda ras,etnik atau pun perbedaaan-perbedaan sosio ekonomi nya ) .
kebudayaan adalah cara hidup yang berkembang dan dianut oleh sekelompok
orang serta berlangsung dari generasi ke generasi. Hamid Maulana menyebutkan
komunikasi antar budaya ini sebagai HUMAN Flow Across National Boundries.
Misalnya dalam keterlibatan suatu konfrensi internasional yang dimana bangsa-
bangsa dari berbagai negara berkumpul dan berkomunikasi dengan satu sama
yang lainnya. Sedangkan menurut Fred E. Jandt mengartikan komunikasi antar
budaya itu sebagai suatu interaksi tatap muka di antara orang-orang yang berbeda
budaya nya.

“Intercultural communication generally refers to face-to-face interaction among


people of diverse culture”

4
Guo-Ming Chen dan William J. Sartosa mengatakan bahwa komunikasi
antarbudaya adalah proses negosiasi atau pertukaran sistem simbolik yang
membimbing perilaku manusia dan membatasi mereka dalam menjalankan
fungsinya sebagai kelompok. Selanjutnya komunikasi antarbudaya itu dilakukan:

1. Dengan negosiasi untuk melibatkan manusia di dalam pertemuan antarbudaya


yang membahas satu tema (penyampaian tema melalui simbol) yang sedang
dipertentangkan. Simbol tidak sendirinya mempunyai makna tetapi dia dapat
berarti ke dalam satu konteks dan makna-makna itu dinegosiasikan atau
diperjuangkan.

2. Melalui pertukaran sistem simbol yang tergantung daripersetujuan


antarsubjek yang terlibat dalam komunikasi, sebuah keputusan dibuat untuk
berpartisipasi dalam proses pemberian makna yang sama.

3. Sebagai pembimbing perilaku budaya yang tidak terprogram namun


bermanfaat karena mempunyai pengaruh terhadap perilaku kita.

4. Menunjukkan fungsi sebuah kelompok sehingga kita dapat membedakan


diri dari kelompok lain dan mengidentifikasinya dengan berbagai cara.

2.2.1 fungsi komunikasi antarbudaya

A. Fungsi Pribadi

Fungsi pribadi adalah fungsi-fungsi komunikasi yang ditunjukan melalui perilaku


komunikasi yang bersumber dari seorang individu.

Pendeta Budha Jepang menyatakan identitas melalui baju yang dikenakan.

1. Menyatakan Identitas Sosial


Dalam proses komunikasi antarbudaya terdapat beberapa perilaku komunikasi
individu yang digunakan untuk menyatakan identitas sosial. Perilaku itu
dinyatakan melalui tindakan berbahasa yang baik secara verbal mau pu non
verbal. Dari perilaku berbahasa itulah dapat diketahui identitas diri maupun sosial,

5
misalnya dapat diketahui asal- usul pada suku bangsa, agama maupun pada
tingkat pendidikan seseorang.
2. Menyatakan Integrasi Sosial
Inti konsep integrasi sosial adalah menerima kesatuan dan persatuan
antarpribadi,antarkelompok namun tetap mengakui perbedaan-perbedaan yang
dimiliki oleh setiap unsur. Perlu dipahami bahwa salah satu tujuan komunikasi
adalah memberikan makna yang sama atas pesan yang dibagi antara komunikator
dan komunikan. Dalam kasus komunikasi antarbudaya yang melibatkan
perbedaan budaya antar komunikator dengan komunikan, maka integrasi sosial
merupakan tujuan utama komunikasi. Dan prinsip utama dalam proses pertukaran
pesan komunikasi antarbudaya adalah: saya memperlakukan anda sebagaimana
kebudayaan anda memperlakukan anda dan bukan sebagaimana yang saya
kehendaki. Dengan demikian komunikator dan komunikan dapat meningkatkan
integrasi sosial atas relasi mereka.
3. Menambah Pengetahuan
Seringkali komunikasi antarpribadi maupun antarbudaya menambah pengetahuan
bersama, saling mempelajari kebudayaannya masing-masing.
4. Melepaskan Diri atau Jalan Keluar

Kadang-kadang kita berkomunikasi dengan orang lain untuk melepaskan diri atau
mencari jalan keluar atas masalah yang sedang kita hadapi. Pilihan komunikasi
seperti itu kita namakan sebagai komunikas yang berfungsi sebagai menciptakan
hubungan yang komplementer dan hubungan yang simetris.Hubungan
komplementer selalu dilakukan oleh dua pihak mempunyai perlaku yang berbeda.
Perilaku seseorang berfungsi sebagai stimulus perilaku komplementer dari yang
lain. Dalam hubungan komplementer, perbedaan di antara dua pihak
dimaksimumkan. Sebaliknya hubungan yang simetris dilakukan oleh dua orang
yang saling bercermin pada perilaku lainnya. Perilaku satu orang tercermin pada
perilaku yang lainnya.

6
B. Fungsi Sosial

1. Pengawasan

Fungsi sosial yang pertama adalah pengawasan. Praktek komunikasi antarbudaya


di antara komunikator dan komunikan yang berbada kebudayaan berfungsi saling
mengawasi. Dalam setiap proses komunikasi antarbudaya fungsi ini bermanfaat
untuk menginformasikan "perkembangan" tentang lingkungan. Fungsi ini lebih
banyak dilakukan oleh media massa yang menyebarlusakan secara rutin
perkembangan peristiwa yang terjadi disekitar kita meskipun peristiwa itu terjadi
dalam sebuah konteks kebudayaan yang berbeda.

2. Menjembatani

Dalam proses komunikasi antarbudaya, maka fungsi komunikasi yang dilakukan


antara dua orang yang berbeda budaya itu merupakan jembatan atas perbedaan di
antara mereka. Fungsi menjembatani itu dapat terkontrol melalui pesan-pesan
yang mereka pertukarkan, keduanya saling menjelaskan perbedaan tafsir atas
sebuah pesan sehingga menghasilkan makna yang sama. Fungsi ini dijalankan
pula oleh pelbagai konteks komunikasi termasuk komunikasi massa.

3. Sosialisasi Nilai

Fungsi sosialisasi merupakan fungsi untuk mengajarkan dan memperkenalkan


nilai-nilai kebudayaan suatu masyarakat kepada masyarakat lain.

4.Menghibur

Fungsi menghibur juga sering tampil dalam proses komunikasi antarbudaya.


Misalnya menonton tarian hula-hula dan "Hawaian" di taman kota yang terletak di
depan Honolulu Zaw,Honolulu, Hawai . Hiburan tersebut termasuk dalam
kategori hiburan antar budaya.

7
2.2.2 hakikat komunikasi antar budaya

a. Enkulturasi

Tarian adalah merupakan salah satu bentuk enkulturasi yang ditransmisikan sejak
kecil. Enkulturasi mengacu pada suatu proses dengan nama kultur( budaya ) yang
ditransmisikan dari satu generasi kegenerasi selanjutnya. Kita mempelajari kultur,
bukan untuk mewarisinya. Kultur yang ditransmisikan yang melalui proses
belajar,bukan melalui gen. Orang tua,kelompok,teman,sekolah,lembaga
keagaamaan,dan lembaga pemerintahan yang merupakan guru-guru utama di
dalam bidang kultur. Enkulturasi ini terjadi melalui mereka.

b. Akulturasi

Cina dan Inggris yang berakulturasi.

Akulturasi mengacu pada proses dimana kultur seseorang yang dimodifikasi yang
melalui kontak atau pemaparan langsung denga kultur lainnya. Misalnya, bila
sekelompok imigran yang kemudian berdiam diri di Amerika Serikat ( kultur tuan
rumah ), kultur mereka sendiri akan dipengaruhi oleh kultur tuan rumah
ini.berangsur-angsur,nilai-nilai,cara berperilaku,serta kepercayaan dari kultur tuan
rumah akan menjadi bagian dari kultur kelompok imigran itu sendiri. Pada waktu
yang sama,kultur tuan rumah pun ikut berubah.

8
2.2.3 prinsip prinsip dalam komunikasi antar budaya
1. Relativitas bahasa
2. Bahasa sebagai cermin budaya
3. Mengurangi ketidakpastian
4. Kesadaran diri dan perbedaan antarbudaya
5. Interaksi awal dan perbedaan antar budaya
6. Memaksimalkan.
2.3 komunikasi keyakinan
keyakinan agama dan keyakinan spiritual yang merupakan bagian dari integral
dari keyakinan budaya seseorang dan dapat mempengaruhi keyakinan klien
mengenai terhadap penyakit praktek penyembuhan dan pilihan tabib atau pun
pemberian dalam perawatan kesehatan.keyakinan spiritual dan agama yang
merupakan kekuatan dan kenyamaan bagi klien.perawat yang memiliki keyakinan
yang sama dengan kliennya cenderung lebih mudah untuk memahami dan
mengambil suatu tindakan untuk menangani kliennya,perawat profesional harus
bisa memahami dan mengantisipasi dan mengambil suatu tindakan yang tepat
untuk klien yang berbeda keyakinan terhadap perawat tersebut. Contoh : Klien
yang menolak memakan daging dikarenakan oleh keyakinan yang dimiliki
olehagamanya.Perawat harus mengambil tindakan yang tepatbagaimana cara
membujuk pasien tersebut untukmemakan daging tersebut. Misalnya diberikan
penjelasan yang kuat mengenai alasan kenapa pasien tersebut harus makan
daging.

9
BAB III
PENUTUP

3.1 kesimpulan

Dalam kehidupannya, manusia senantiasa terlibat dalam aktivitas


komunikasi. Manusia mungkin akan mati, atau setidaknya sengsara manakala
dikucilkan sama sekali sehingga ia tidak bisa melakukan komunikasi dengan
dunia sekelilingnya. Oleh sebab itu komunikasi merupakan tindakan manusia
yang lahir dengan penuh kesadaran, bahkan secara aktif manusia pun sengaja
melahirkannya karena adanya maksud atau tujuan tertentu.

Manusia adalah mahkluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri melainkan
selalu berinteraksi dengan sesamanya. Untuk keperluan tersebut, manusia
menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi sekaligus sebagai identitas
kelompok. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan terbentuknya bagian bahasa di
dunia yang memiliki ciri-ciri yang unik yang menyebabkan berbeda dengan
bahasa lainnya.

3.2 saran

Penulis menyarankan kepada semua pembaca mengetahui dan memahami


tentang komunikasi dalam konteks sosial latarbelakang budaya serta keyakinan.
Penulis juga memohon saran dan kritik nya dari pembaca dan Ns. Neneng Aria.N
S.Kep, M.Kep selaku pembimbing Mata Kuliah KOMUNIKASI
KEPERAWATAN untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan dalam laporan makalah ini.

10
DAFTAR PUSAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_sosial
King Larry dan Gilbert Bill. Seni Berbicara Kepada Siapa Saja, Kapan Saja,
Dimana Saja. Jakarta: gramedia Pustaka Utama. 2000
Jallaludi Rakhmat, Psikologi Komunikasi. Bandung: Remadja Karya, 1985
http://staff.undip.ac.id/sastra/dhanang/2009/07/23/peningkatan-kualitas-
pembelajaran-sejarah-dan/
http://rendhi.wordpress.com/makalah-pengaruh-globalisasi-terhadap-eksistensi-
kebudayaan-daerah/
/Keragaman Budaya Indonesia « Tijok’s Weblog isbde.htm
file:///G:/isbdti.htm
file:///G:/artikel.phpisbd.htm

11

Anda mungkin juga menyukai