Anda di halaman 1dari 7

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMK YAMATU TUALANG


Mata Pelajaran : Kimia
Komp.Keahlian : Semua Jurusan Teknik (TKR,TKL,TSM)
Kelas/semester : X/Ganjil
Tahun Pelajaran : 2018/2019
Alokasi Waktu : 3 x 45 minutes

A. Kompetensi Inti
3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan
faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan
lingkup kajian/kerja Kimia pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan
dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks
pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga
masyarakat nasional, regional, dan internasional.
4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja
yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kajian kimia
teknologi rekayasa. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas
yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan
tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.

B. Kompetensi Dasar
3.2 Menganalisis lambang unsur, rumus kimia dan persamaan reaksi
4.2 Mengintegrasikan penulisan lambang unsur dengan rumus kimia pada persamaan reaksi
kimia berdasarkan kasus-kasus dalam kehidupan sehari-hari

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


3.2.1 Memahami lambang unsur, rumus kimia dan persamaan reaksi.
3.2.2 Menganalisis lambang unsur, rumus kimia dan persamaan reaksi.
4.2.1 Menuliskan lambang unsur dengan rumus kimia pada persamaan reaksi kimia.
4.2.2 Mengintegrasikan penulisan lambang unsur dengan rumus kimia pada persamaan
reaksi kimia berdasarkan kasus-kasus dalam kehidupan sehari-hari.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat memahami lambang unsur,
rumus kimia dan persamaan reaksi.
2. Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat memberi contoh penulisan
lambang unsur, rumus kimia dan persamaan reaksi.
3. Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat menganalisis penulisan
lambang unsur, rumus kimia dan persamaan reaksi.
4. Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat menuliskan lambang unsur,
rumus kimia dan persamaan reaksi.
5. Dituliskan beberapa contoh kasus-kasus dalam kehidupan sehari-hari, peserta didik
mampu menganalisis unsur-unsur yang terlibat.
6. Dituliskan beberapa contoh kasus-kasus dalam kehidupan sehari-hari, peserta didik
mampu menuliskan lambang unsur dan rumus kimia yang terlibat.
7. Peserta didik mampu mengintegrasikan lambang unsur dan rumus kimia pada persamaan
reaksi kimia berdasarkan kasus-kasus dalam kehidupan sehari-hari.

E. Materi pembelajaran
1. Lambang Unsur
Unsur-unsur yang ditemukan semakin banyak. Untuk mempermudah
mempelajarinya, unsur-unsur diberi lambang tertentu yang disebut tanda unsur atau
lambang unsur.
Pada tahun 1814, seorang ahli kimia yang berasal dari Swedia, yaitu Jons JacobBerzelius
(1779-1848) menggunakan lambang atom untuk mempermudah mempelajari unsur-unsur
yang ada. Aturan tersebut yaitu sbb:
1) Setiap unsur ditandai dengan 1 atau 2 huruf yang diambil dari huruf nama latin unsur
tersebut.
2) Unsur yang menggunakan satu hururf, ditulis dengan huruf kapital, yaitu huruf
pertama dari nama ilmiah unsur tersebut.
Contoh :
Tabel 1.1 Beberapa Lambang Unsur yang Menggunakan Satu Huruf
Nama Latin Nama Indonesia Lambang Unsur
Carbonium Karbon C
Nitrogenium Nitrogen N
Hydrogenium Hidrogen H
Oxygenium Oksigen O
Sulfur Belerang S
Boronium Boron B

3) Untuk yang menggunakan dua huruf, caranya sbb:


- Huruf pertama ditulis dengan huruf kapital, yaitu huruf pertama dari nama ilmiah
unsur tersebut.
- Huruf kedua ditulis dengan huruf kecil, yaitu salah satu huruf lain yang diambil dari
nama ilmiah unsur tersebut.
Contoh :
Tabel 1.2 Beberapa Lambang Unsur yang Menggunakan Dua Huruf
Nama Latin Nama Indonesia Lambang Unsur
Argentum Perak Ag
Aluminium Aluminium Al
Aurum Aurum Au
Argon Argon Ar
Calsium Kalsium Ca
Plumbum Timbal Pb

Lambang unsur dan nama unsur yang digunakan pada saat ini berdasarkan
gagasan Berzelius atas kesepakatan dari organisasi kimia sedunia yang dikenal IUPAC
(International Unions of Pure and Applied Chemistry).
Secara lengkap lambang unsur dan nama unsur dapat dilihat dalam tabel sistem
periodik unsur.
2. Rumus Kimia
Rumus kimia suatu zat menyatakan jenis dan jumlah relatif atom-atom yang
terdapat dalam zat tersebut. Angka yang menyatakan jumlah atom suatu unsur dalam
rumus kimia disebut angka indeks.
Atom merupakan partikel terkecil dari suatu unsur yang masih mempunyai sifat-sifat
unsur tersebut. Atom berasal dari bahasa Yunani,yaitu atomos (a = tidak, tomos =
terbagi). Atom-atom unsur sejenis dapat bergabung membentuk molekul unsur. Molekul
unsur yang terdiri atas dua atom disebut molekul diatomik,contoh: O2,N2. Molekul yang
terbentuk oleh lebih dari dua unsur sejenis disebut molekul poliatomik, contoh : P4 dan S8.
Atom-atom yang berbeda dapat bergabung membentuk molekul senyawa, contoh senyawa
dengan rumus AxBy.
Rumus kimia suatu zat dapat berupa rumus molekul dan empiris.
1) Rumus molekul
Rumus molekul adalah rumus kimia yang menyatakan jenis dan banyaknya atom yang
sebenarnya dalam satu molekul zat dan dinyatakan dengan lambang unsur-unsurnya.
Zat yang mempunyai rumus molekul adalah unsur atau senyawa yang partikel
terkecilnya berupa molekul. Contoh : H2O, artinya satu molekul air terdiri dari dua atom
H dan satu atom O.
2) Rumus Empiris
Rumus empiris adalah rumus kimia yang menyatakan jenis dan perbandingan paling
sederhana dari atom-atom penyusunnya dalam molekul suatu zat. Rumus empiris
digunakan untuk zat yang penyusunnya ion-ion atau gabungan ion strukturnya tidak
pasti. Contoh : garam dapur tersusun atas ion-ion Natrium (Na) yang bermuatan positif
dan ion-ion klorida (Cl) yang bermuatan negatif, jadi rumus kimia natrium klorida
adalah NaCl. Penulisan rumus empiris digunakan untuk menyederhanakan rumus
molekul yang besar dan untuk menuliskan rumus kimia senyawa ion.
Semua senyawa mempunyai rumus empiris. Senyawa molekul mempunyai rumus
molekul di samping rumus empiris, sedangkan senyawa ion hanya memiliki rumus
empiris saja.
Nama Senyawa Rumus Kimia Nama Senyawa Rumus Kimia
Air H2O Asam Cuka CH3COOH
Amonia NH3 Alkohol C2H5OH
Glukosa C6H12O6 Urea CO(NH2)2

3. Persamaan Reaksi
Suatu persamaan reaksi terdiri atas dua ruas, yaitu ruas kiri dan kanan, yang
dipisahkan dengan sebuah anak panah. Ruas kiri menggambarkan zat-zat yang bereaksi
yang disebut pereaksi (reaktan) dan ruas kanan menggambarkan zat-zat hasil reaksi
(produk).
1) Aturan penulisan persamaan reaksi.
Persamaan reaksi menyatakan kesetaraan jumlah zat-zat yang bereaksi dengan jumlah
zat-zat hasil reaksi. Untuk menyatakanya digunakan rumus kimia zat-zat, koefisien
reaksi, dan wujud zat.
2Na(s) + Cl2(g) 2NaCl(s)

a. Rumus kimia zat-zat


Zat-zat yang terlibat dalam reaksi kimia dinyatakan oleh rumus kimianya. Rumus
pereaksi diletakkan di ruas kanan. Kedua ruas dihubungkan oleh tanda panah yang
menyatakan arah reaksi.
b. Koefisien reaksi
Koefisien reaksi menyatakan jumlah partikel dari setiap pereaksi dan produk reaksi.
Pada contoh di atas, 2 molekul Na bereaksi dengan 1 molekul Cl2 menghasilkan 2
molekul NaCl. Koefisien reaksi 1 umumnya tidak ditulis.
Koefisien reaksi diberikan agar persamaan reaksi sesuai Hukum Kekekalan Massa
dari Lavoiser, yang menyatakan bahwa :
“Massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama”
Jumlah atom dari setiap unsur di ruas kiri = Jumlah atom dari setiap unsur di ruas
kanan.
c. Wujud zat
Meskipun bukan keharusan, terkadang kita perlu mencantumkan wujud zat-zat
yang terlibat dalam suatu reaksi. Wujud zat ditulis dengan singkatan dalam tanda
kurung, sebagai subskrip di belakang rumus kimia zat yang bersangkutan.
Wujud zat Subskrip
Padat (solid) s
Cair (liquid) l
Gas (gas) g
Larut dalam air (aqueous) aq

4. Menyetarakan persamaan reaksi.


a. Kiat penyetaraan persamaan reaksi
Contoh :
Setarakan reaksi berikut :
Fe + O2 Fe2O3

Jawab :
1) Atom Fe di kiri ada 1 dan di kanan ada 2, maka yang di kiri dikalikan 2 :
2Fe + O2 Fe2O3

2) Atom O kiri ada 2 dan di kanan ada 3 maka yang dikiri dikalikan 3 dan dikanan
dikalikan 2
2Fe + O2 Fe2O3

Bagi reaksi-reaksi yang lebih banyak melibatkan jumlah zat yang bereaksi dan hasil reaksi,
cara menyetarakan koefisien reaksi adalah sbb :
a) Mulailah menyetarakan jumlah atom dari atom-atom yang memiliki indeks paling besar
dan atom-atom tersebut berada dalam satu zat, baik dari ruas kiri maupun ruas kanan.
b) Tetapkan koefisien reaksi dari zat dengan indeks terbesar tadi = 1 atau 2.
c) Setarakan jumlah atom yang terdapat lebih dari satu zat, baik di ruas kiri maupun ruas
kanan.
Contoh :
Setarakan koefisien reaksi berikut :
CH4 + O2 CO2 + H2 O

Jawab :
- Mulai dengan zat yang memiliki indeks terbesar, yaitu CH4. Beri koefisien CH4 = 1,
setarakan atom H dengan memberikan koefisien 2 pada H2O. Persamaan menjadi :
CH4 + O2 CO2 + 2H2O

- Setarakan jumlah atom O dengan memberikan koefisien 2 pada O. Persamaan menjadi:


CH4 + 2O2 CO2 + 2H2O

- Periksa lagi jumlah atom-atom di ruas kiri dan kanan.

F. Pendekatan Model dan Metode


1. Pendekatan : Pendekatan scientific learning (5M)
2. Model : Discovery Learning
3. Metode : Diskusi dan Presentasi

G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama 3 × 45 menit

Kegiatan Deskripsi Alokasi


waktu
Pendahuluan  Berdo’a dan mengabsen 15 menit
 Melakukan tanya jawab untuk menggali pengetahuan
awal siswa tentang lambang unsur dan rumus kimia.
 Menjelaskan bahwa materi yang akan dipelajari dekat
dengan lingkungan di sekitar kita.
 Menjelaskan KD dan Indikator yang akan dicapai
Kegiatan inti 1) Pemberian stimulus 70 Menit
Mengamati
 Guru meminta siswa untuk mengamati benda-benda
yang ada di sekitar ruang kelas dan meminta beberapa
siswa menuliskan di papan tulis.
 Siswa mengamati benda-benda yang ada di sekitar
ruang kelas dan menuliskanya di papan tulis.
 Guru meminta siswa untuk berdiskusi mengenai
perubahan yang terjadi pada benda-benda tersebut.
 Guru meminta siswa untuk mengamati benda-benda di
sekitar lingkungan yang juga mengalami perubahan
dan meminta beberapa siswa menuliskan di papan
tulis.
 Guru meminta siswa untuk berdiskusi mengenai
perubahan yang terjadi pada benda-benda di sekitar
lingkungan tersebut.
2) Identifikasi masalah
Mengamati
 Siswa berdiskusi tentang perubahan pada benda-
benda yang terdapat di ruang kelas dan dan di sekitar
lingkungan.
 Siswa menjelaskan perubahan yang terjadi pada
benda-benda yang terdapat di ruang kelas dan di
sekitar lingkungan.
3) Pengumpulan data
Mengumpulkan Informasi
 Guru menugaskan siswa untuk memisahkan contoh-
contoh perubahan yang terjadi pada benda-benda yang
telah dituliskan di papan tulis berdasarkan sifatnya.
 Siswa memisahkan contoh-contoh perubahan yang
terjadi pada benda-benda yang telah dituliskan di
papan tulis berdasarkan sifatnya.
4) Pembuktian
Menalar
 Berdasarkan hasil diskusi guru meminta siswa
menjelaskan pengertian dan contoh-contoh perubahan
fisika dan perubahan kimia.
 Siswa menjelaskan pengertian contoh-contoh
perubahan fisika dan perubahan kimia.
5) Menarik Kesimpulan/Generalisasi
Mengkomunikasikan
 Guru menugaskan siswa secara berkelompok mengisi
tabel tentang contoh-contoh perubahan materi.
 Secara berkelompok siswa mengisi tabel tentang
contoh-contoh perubahan materi.
 Siswa membacakan hasil diskusi kelompok tentang
contoh-contoh perubahan materi.

Penutup  Melakukan tanya jawab kembali kepada siswa tentang 25 menit


konsep yang di dapat hari ini untuk refleksi terhadap
kegiatan yang sudah dilaksanakan.
 Memberi tugas individu kepada siswa.

H.
I. Z
J. Z

Anda mungkin juga menyukai