Kualitas Air
1. Pengertian Kualitas Air
Kualitas air adalah kondisi kalitatif air yang diukur dan atau di uji
berdasarkan parameter-parameter tertentu dan metode tertentu berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku (Pasal 1 keputusan Menteri
Negara Lingkungan Hidup Nomor 115 tahun 2003). Kualitas air dapat
dinyatakan dengan parameter kualitas air. Parameter ini meliputi parameter
fisik, kimia, dan mikrobiologis(Masduqi,2009).
Menurut Acehpedia (2010), kualitas air dapat diketahui dengan
melakukan pengujian tertentu terhadap air tersebut. Pengujian yang dilakukan
adalah uji kimia, fisik, biologi, atau uji kenampakan (bau dan warna).
Pengelolaan kualitas air adalah upaya pemaliharaan air sehingga tercapai
kualitas air yang diinginkan sesuai peruntukannya untuk menjamin agar kondisi
air tetap dalam kondisi alamiahnya.
b) Suhu
Menurut Nontji (1987), suhu air merupakan faktor yang banyak
mendapat perhatian dalam pengkajian- pengkajian kaelautan. Data suhu air
dapat dimanfaatkan bukan saja untuk mempelajari gejala-gejala fisika didalam
laut, tetapi juga dengan kaitannya kehidupan hewan atau tumbuhan. Bahkan
dapat juga dimanfaatkan untuk pengkajian meteorologi. Suhu air dipermukaan
dipengaruhi oleh kondisi meteorologi. Faktor- faktor metereolohi yang berperan
disini adalah curah hujan, penguapan, kelembaban udara, suhu udara,
kecepatan angin, dan radiasi matahari.
Suhu mempengaruhi aktivitas metabolisme organisme, karena itu
penyebaran organisme baik dilautan maupun diperairan tawar dibatasi oleh
suhu perairan tersebut. Suhu sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
kehidupan biota air. Secara umum, laju pertumbuhan meningkat sejalan
dengan kenaikan suhu, dapat menekan kehidupan hewan budidaya bahkan
menyebabkan kematian bila peningkatan suhu sampai ekstrim(drastis)(Kordi
dan Andi,2009).
b) Oksigan Terlarut / DO
Mnurut Wibisono (2005), konsentrasi gas oksigen sangat dipengaruhi oleh
suhu, makin tinggi suhu, makin berkurang tingkat kelarutan oksigen. Dilaut,
oksigen terlarut (Dissolved Oxygen / DO) berasal dari dua sumber, yakni dari
atmosfer dan dari hasil proses fotosintesis fitoplankton dan berjenis tanaman
laut. Keberadaan oksigen terlarut ini sangat memungkinkan untuk langsung
dimanfaatkan bagi kebanyakan organisme untuk kehidupan, antara lain pada
proses respirasi dimana oksigen diperlukan untuk pembakaran (metabolisme)
bahan organik sehingga terbentuk energi yang diikuti dengan pembentukan
Co2 dan H20.
Oksigen yang diperlukan biota air untuk pernafasannya harus terlarut
dalam air. Oksigen merupakan salah satu faktor pembatas, sehinnga bila
ketersediaannya didalam air tidak mencukupi kebutuhan biota budidaya,
maka segal aktivitas biota akan terhambat. Kebutuhan oksigen pada ikan
mempunyai kepentingan pada dua aspek, yaitu kebutuhan lingkungan bagi
spesies tertentu dan kebutuhan konsumtif yang terandung pada metabolisme
ikan(Kordi dan Andi,2009).
C) CO2
Karbondioksida (Co2), merupakan gas yang dibutuhkan oleh tumbuh-
tumbuhan air renik maupun tinhkat tinggi untuk melakukan proses fotosintesis.
Meskipun peranan karbondioksida sangat besar bagi kehidupan organisme air,
namun kandungannya yang berlebihan sangat menganggu, bahkan menjadi
racu secara langsung bagi biota budidaya, terutama dikolam dan
ditambak(Kordi dan Andi,2009).
Meskipun presentase karbondioksida di atmosfer relatif kecil, akan tetapi
keberadaan karbondioksida di perairan relatif banyak,kerana karbondioksida
memiliki kelarutan yang relatif banyak.
d) Amonia
Makin tinggi pH, air tambak/kolam, daya racun amnia semakin
meningkat, sebab sebagian besar berada dalam bentuk NH3, sedangkan
amonia dalam molekul (NH3) lebih beracun daripada yang berbentuk ion
(NH4+). Amonia dalam bentuk molekul dapat bagian membran sel lebih cepat
daripada ion NH4+ (Kordi dan Andi,2009).
Menurut Andayani(2005), sumber amonia dalam air kolam adalah eksresi
amonia oleh ikan dan crustacea. Jumlah amonia yang dieksresikan oleh ikan
bisa diestimasikan dari penggunaan protei netto( Pertambahan protein pakan-
protein ikan) dan protein prosentase dalam pakan dengan rumus :
Amonia – Nitrogen (g/kg pakan) = (1-0- NPU)(protein+6,25)(1000)
Keterangan : NPU : Net protein Utilization /penggunaan protein netto
Protein : protein dalam pakan
6,25 : Rati rata-rata dari jumlah nitrogen.
e) Nitrat nitrogen
Menurut Susana (2002), senyawa kimia nitrogen urea (N-urea) ,algae
memanfaatkan senyawa tersebut untuk pertumbuhannya sebagai sumber
nitrogen yang berasal dari senyawa nitrogen-organik. Beberapa bentuk
senyawa nitrogen (organik dan anorganik) yang terdapat dalam perairan
konsentrasinya lambat laun akan berubah bila didalamnya ada faktor yang
mempengaruhinya sehingga antara lain akn menyebabkan suatu
permasalahan tersendiri dalam perairan tersebut.
Menurut Andayani(2005), konsentasi nitrogen organik di perairan yang
tidak terpolusi sangat beraneka ragam. Bahkan konsentrasi amonia nitrogen
tinggi pada kolam yang diberi pupuk daripada yang hanya biberi pakan.
Nitrogen juga mengandung bahan organik terlarut. Konsentrsi organik nitrogan
umumnya dibawah 1mg/liter pada perairan yang tidak polutan. Dan pada
perairan yang planktonya blooming dapat meningkat menjadi 2-3 mg/liter.
f) Orthophospat
Menurut Andayani (2005), orthophospat yang larut, dengan mudah
tesedia bagi tanaman, tetapi ketersediaan bentuk-bentuk lain belum
ditentukan dengan pasti. Konsentrasi fosfor dalam air sangat rendah :
konsentasi ortophospate yang biasanya tidak lebih dari 5-20mg/liter dan jarang
melebihi 1000mg/liter. Fosfat ditambahkan sebagai pupuk dalam kolam, pada
awalnya tinggi orthophospat yang terlarut dalam air dan konsentrasi akan turun
dalam beberapa hari setelah perlakuan.
Menurut Muchtar (2002), fitoplankton merupakan salah satu parameter
biolagi yang erat hubungannya dengan fosfat dan nitrat. Tinggi rendahnya
kelimpahan fitoplankton disuatu perairan tergantung tergantung pada
kandungan zat hara fosfat dan nitrat. Sama halnya seprti zat hara lainnya,
kandungan fosfat dan nitrat disuatu perairan, secara alami terdapat sesuai
dengan kebutuhan organisme yang hidup diperairan tersebut.
Pengaturan air pertama kali harus dimulai dari saluran air yang mengarah ke
sungai, yang kemudian harus diklasifikasikan berdasarkan ting-kat pencemaran,
apakah itu baik sekali, baik, cukup, buruk dan buruk sekali. Dalam pengelolaan
manajemen sungai, hal itu harus ditetapkan untuk mencapai tingkatan status
baik untuk setiap per-airan sungai. Ini untuk menjaga status dan kualitas sungai,
sebab ini akan berdampak pada manusia, binatang dan tumbuhan yang
menggantungkan hidup-nya pada perairan seperti sungai terse-but.
Pengaturan itu lebih lanjut harus memastikan status baik itu tetap terjaga.
Hal lain yang harus diperhatikan adalah:
Status ekologi dari sungai, ini berkaitan dengan kualitas dari komunitas biologi,
karakteristis kimia dan hidrologi.
Status kimia, ini berkenaan dengan standar minimum kandungan kimia yang
terdapat dalam sungai. Tentu saja penentuan standar bagus atau tidak
didapat dari suatu hasil penelitian sebelumnya tentang kan-dungan kimia suatu
perairan.
Sasaran lainya.
2. cairan berminyak
4. berupa panas
5. anorganik
6. zat kimia
Bahan buangan zat kimia banyak ragamnya, tetapi dalam bahan pencemar
air ini akan dikelompokkan menjadi :
a. Sabun (deterjen, sampo dan bahan pembersih lainnya).
b. Bahan pemberantas hama (insektisida),
c. Zat warna kimia,
d. Zat radioaktif
http://inilingkunganku.blogspot.com/2014/01/kualitas-air-dan-parameter-kualitas-air.html
sumber 2
2. Suhu
Suhu merupakan parameter kualitas air selanjutnya yang dapat
mempengaruhi perkembangan organisme di dalamnya. Suhu di suatu
wilayah perairan bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor, misalnya
musim, ketinggian wilayah perairan dari permukaan laut, kedalaman
air bahkan aliran airnya. Suhu air yang paling ideal bagi pertumbuhan
organisme di dalamnya adalah perairan dengan perbedaan suhu yang
tidak begitu signifikan antara di siang maupun malam hari.
3. Kecerahan
Faktor yang mempengaruhi kualitas air selanjutnya adalah tingkat
kecerahan. Kecerahan adalah parameter fisika kualitas air. Tingkat
kecerahan air akan sangat berpengaruh pada fotosisntesis dari
organisme-organisme penghuni wilayah perairan tersebut. Apalagi
jika perairan tersebut hendak digunakan sebagai lokasi budidaya ikan
atau organisme pangan lain, maka tingkat kecerahan adalah faktor
yang sangat penting untuk menunjang kehidupan di dalamnya. Air
yang baik untuk lingkungan hidup hendaknya tidak terlalu cerah
maupun terlalu keruh.
Jika di satu wilayah perairan terdapat jenis ikan tertentu dalam jumlah
banyak, maka hal tersebut bisa mengindikasikan kualitas airnya.
Begitu juga sebaliknya, jika tidak banyak ikan yang hidup di wilayah
perairan tersebut, maka kualitas airnya pun tidak bisa dibilang bagus.
Sebagai sumber daya alam yang memiliki peran penting, air tidak
hanya bisa dimanfaatkan oleh manusia saja. Beberapa organisme juga
memanfaatkan wilayah perairan sebagai tempat tinggalnya. Maka dari
itu, diperlukan pengujian tentang parameter kualitas air untuk
mengukur kualitas air dari unsur-unsur Fisika, Kimia maupun
biologinya.
Hal ini bisa dilihat pada daerah yang padat penduduk dimana di sungai sudah banyak
menumpuk sampah plastic dan juga sampah anorganik lainnya yang membuat kualitas air
menjadi lebih buruk. Padahal air yang sudah terkena berbagai jenis pencemar ini sangatlah
tidak baik dan berbahaya bagi para penggunanya apalagi kalau sampai dikonsumsi dan masuk
ke dalam tubuh maka berbagai penyakit dapat muncul dari air tersebut. Dewasa ini pencemaran
air merupakan masalah global yang melanda berbagai negara di dunia.
Dampak yang terjadi dengan adanya pencemaran air ini diantaranya adalah sekitar 1400 jiwa
meninggal setiap harinya di dunia karena berbagai penyakit yang disebabkan oleh air yang
tercemar. Penyebab dari pencemaran air ini lebih banyak disebabkan oleh manusia karena
berabagai kegiatan yang dilakukannya seperti pengolahan pabrik dan lainnya. memang ada
beberapa pencemaran air yang terjadi karena fenomena alam seperti penyebab gunung
meletus, gempa bumi, angin ribut dan lainnya namun jumlahnya lebih sedikit dibandingkan
dengan yang dilakukan oleh manusia.
Sebuah benda dapat dikatakan sebagai polutan jika memiliki kadar yang sudah melampaui
batas, dan berada di tempat serta waktu yang tidak tepat. jenis-jenis polutan ini dapat berupa
debu, bahan kimia, paparan radiasi dan lainnya. polutan yang terdapat di dalam lingkungan
tertentu ini mampu merusak lingkungan tersebut tergantung pada seberapa besar kadar polutan
di dalamnya dan makhluk hidup yang dipengaruhinya. Semakin banyak jumlah polutan maka
semakin rusak sebuah lingkungan yang terkena begitu pula sebaliknya.
Pencemaran air terjadi jika ada polutan yang masuk ke dalam air seperti zat kimia, energi dan
unsur lainnya sehingga merubah bentuk asli dari air menjadi berubah warna dan mengeluarkan
bau yang tidak enak. Adapun beberapa zat kimia yang bisa mencemari air diantaranya adalah
zat fosfat yang berasal dari deterjen yang digunakan untuk mencuci baju, kebocoran bahan
bakar minyak dari kapal atau tangki yang tumpah, logam berat hasil buangan dari pabrik,
limbah organic dari sampah rumah tangga dan juga kotoran hewan.
Sumber Pencemaran Air
Ada berbagai jenis sumber pencemaran air diantaranya seperti sampah yang berasal dari
masyarakat baik itu dari limbah rumah tangga maupun dari limbah pertanian dalam skala kecil
maupun dalam skala besar. Saat ini tercatat ada beberapa jenis polutan yang mampu membuat
pencemaran air diantaranya adalah sumber bahan yang mengandung bibit penyakit, limbah
yang membutuhkan oksigen tinggi serta waktu yang lama untuk terurai, bahan yang tidak
sedimen serta bahan yang mengandung radioaktif panas tinggi. semua bahan tersebut memiliki
dampak yang tidak baik dan berbahaya bagi kesehatan manusia.
Mengapa berbagai sumber pencemaran air ini berbahaya? Hal ini disebabkan ketika ada
berbagai polutan atau limbah yang masuk ke dalam air maka bakteri pembusuk harus bekerja
lebih keras dan membutuhkan oksigen lebih banyak sehingga kandungan oksigen di dalam air
dapat berkurang drastis dan membuat makhluk hidup di sekitarnya menjadi kekurangan oksigen
dan bisa menimbulkan berbagai jenis penyakit serta berujung pada kematian. Selain dampak
tersebut jika berbagai limbah terus dibuang ke dalam air maka bisa menyumbat aliran air itu
sendiri sehingga dapat menjadi penyebab banjir pada musim hujan.
Adanya kotoran hewan dalam jumlah besar pada perairan yang membuat air terkontaminasi
oleh berbagai virus dan bakteri dari kotoran tersebut dan terjadinya perubahan warna dan rasa
di dalam air tersebut sehingga membuat air sangat mudah menyebabkan penyakit bagi siapa
saja yang mengkonsumsi.
Bukan hanya limbah yang dapat dilihat oleh kasat mata saja yang mampu mencemari air
namun juga beberapa mikoorganisme yang tidak kasat mata. Beberapa mikroorganisme seperti
virus, bakteri, kuman, protozoa dan parasit kerap kali juga mampu membuat pencemaran pada
air. Berbagai mikroorganisme tersebut terdapat di dalam air sebagai hasil dari buangan limbah
padat lainnya seperti limbah rumah tangga, limbah pertanian, limbah rumah sakit, limbah
industri dan limbah lainnya. adanya berbagai kuman di dalam air ini sangat berbahaya bagi
orang yang menggunakan air tersebut karena sangat rawan menyebabkan berbagai jenis
penyakit. Adapun berbagai jenis penyakit yang disebabkan oleh pencemaran air tersebut
diantaranya adalah tifus, kolera dan juga disentri.
Saat ini para pelaku pertanian sudah banyak menggunakan pupuk berbahan kimia sebagai
pengusir hama dan penyubur tanaman. Hal ini sudah dilakukan sejak lama dan oleh banyak
petani. Memang penggunaan pupuk kimia ini mampu meningkatkan jumlah hasil panen dari
pertanian tersebut namun disisi lain ada dampak negatifnya yaitu dapat mencemari air di
sungai, danau hingga laut dengan menggunakan zat fosfat yang ada di dalam pupuk tersebut.
Hal ini jika dilakukan secara terus-menerus maka akan semakin banyak pihak yang mengalami
kerugian terutama bagi mereka yang tidak mengerti asal-usul dari pencemaran tersebut. Oleh
karena itu sebaiknya anda untuk mempertimbangkan penggunaan pupuk kimia dan pestisida
supaya lebih bijak lagi.
Adanya berbagai baha kimia organic di dalam air dapat membuat rasa dari air tersebut berubah
dan sangat disarankan untuk tidak dikonsumsi. Bahan kimia anorganik tersebut misalnya saja
logam, garam dan asam. Biasanya ikan yang berada pada air yang mengandung zat tersebut
akan mati dan bukan hanya ikan saja namun juga mandeknya pertumbuhan dari berbagai jenis
tumbuhan yang dilalui oleh air tersebut. Ini tentunya tidak baik bagi kelangsungan kehidupan
kita.
Bahan kimia organic yang sering digunakan oleh banyak orang misalnya saja deterjen, minyak,
pestisida, larutan pembersih dan pestisida jika terlarut dalam air juga bisa menyebabkan
kematian pada ikan yang hidup di air tersebut. Setidaknya terdapat sekitar 700 jenis bahan
kimia organic yang terdapat di dalam permukaan air dan jika terus dikonsumsi tanpa ada
pemasakan yang benar akan menimbulkan berbagai jenis penyakit misalnya saja ginjal,
berbagai jenis kanker dan juga menyebabkan cacat pada kelahiran.
Insektisida – Pada sektor pertanian bahan kimia yang satu ini masih sangat banyak digunakan
karena fungsinya sebagai pembasmi serangga yang biasanya menjadi hama pada pertanian.
Apabila penggunaan dari insektisida ini berlebihan dari ambang batas maka dapat
membahayakan ekosistem air dan kehidupan yang ada disekitarnya.
Pembersih – Nah untuk zat kimia yang termasuk ke dalam pembersih ini sangat banyak
ditemukan bahkan digunakan oleh banyak orang misalnya saja shampoo, detergen serta bahan
pembersih lainnya. tanda yang bisa dilihat pada air apakah mengalami pencemaran yang
disebabkan oleh zat pembersih ini adalah jika muncul buih pada permukaan air yang cukup
banyak sehingga mengindikasikan bahwa air tersebut tidak layak untuk dikonsumsi.
Larutan Penyamak Kulit – Pada industri penyamakan kulit biasanya akan menggunakan
senyawa krom untuk kegiatan usahanya. Jika senyawa krom ini dibuang sembarangan ke
dalam air maka hal ini dapat membuat peningkatan jumlah ion di dalam air tersebut. Untuk
mencegah hal ini terjadi sangat diharuskan bagi industri penyamakan kulit untuk memiliki sistme
instalasi pengolahan limbah yang mumpuni dan standar supaya bisa mengolah sisa larutan
senyawa berbahaya tersebut supaya saat masuk ke dalam air sudah dalam keadaan yang tidak
berbahaya.
Zat Warna Kimia – Zat warnai kimia yang biasanya digunakan untuk mewarnai kain dan
lainnya ini juga memiliki dampak yang berbahaya jika langsung dibuang ke dalam air.
2. Limbah Padat
Limbah padat yang dimaksud di sini adalah limbah yang mengarah pada hasil pengolahan IPAL
yang masih belum maksimal. limbah ini biasanya memiliki ukuran yang kecil dan cukup halus
sehingga tidak bisa mengendap di dalam dasar permukaan sungai, danau atau laut melainkan
hanya bisa melayang-layang di dalam air saja dan ini tentunya membuat air menjadi lebih keruh
dan tidak bisa dikonsumsi. Jika hal ini terjadi maka ekosistem yang ada di dalam perairan
tersebut juga akan mengalami gangguan hidup terutama pada saat akan melakukan
fotosintesis karena cahaya matahari akan sangat sulit menembus masuk ke dalam air.
Limbah Bahan Makanan – Limbah dari bahan makanan ini merupakan salah satu jenis limbah
organic yang membusuk karena terdapat mikroorganisme pembusuk di dalamnya sehingga
menimbulkan ketidaknyamanan bagi siapa saja yang ada di dekatnya. Limbah ini juga mampu
menimbulkan uap di udara yang tidak baik untuk dihirup.
Limbah Organik – Limbah organic merupakan limbah yang mampu teruraikan dengan waktu
yang cukup singkat karena bantuan dari mikroorganisme pembusuk. Oleh karena itu jika limbah
organic ini dibuang langsung ke dalam air mampu meningkatkan jumlah mikroorganisme di
dalam air yang berarti kemungkinan untuk berubah menjadi bakteri pathogen juga akan
semakin tinggi. oleh karena itu jangan seenaknya sendiri saat membuang sampah ya.
Limbah Anorganik – Kebalikan dari limbah organic, pada limbah anorganik ini tidak mudah
teruraikan karena sangat sulit disusupi oleh mikroorganisme pembusuk kalaupun bisa maka
waktunya akan sangat lama hingga limbah tersebut teruraikan. Limbah anorganik ini banyak
dihasilkan oleh industri besar atau kecil serta sampah dari rumah tangga.
Kehidupan organisme dan ekosistem yang ada di dalam wilayah air tercemar tersebut akan
mengalami gangguan bahkan kerusakan karena kadar oksigen di dalam air menjadi berkurang
drastis.
Munculnya pertumbuhan ganggang dan juga tumbuhan air sebagai parasit yang sangat pesat.
Hal ini tidak baik karena bisa menganggu berbagai aktivitas manusia misalnya menghambat
saat menjaring ikan dan lainnya.
Jika terjadi penumpukan limbah atau sampah dalam jumlah cukup besar di dalam air maka bisa
menyebabkan pendangkalan air baik itu di danau dan sungai dan hal ini sangat berbahaya
terutama jika musim hujan karena bisa menimbulkan banjir. (baca : proses terjadinya hujan)
Dalam jangka panjang jika air tersebut terus dikonsumsi maka dapat menyebabkan resiko
terkena berbagai penyakit kanker dan juga resiko bayi cacat lahir.
Jika pencemaran air menggukana peptisida yang ditujukan untuk membunuh hama namun jika
dilakukan secara berlebih maka bisa juga membunuh hewan dan tumbuhan lain yang ada
disekitarnya padahal mereka ini memiliki fungsi yang sangat baik.
Menyebabkan terjadinya kepunahan pada berbagai biota kuno diantaranya seperti plankton
hingga spesies burung.
Terjadinya mutasi sel di dalam tubuh yang akan menyebabkan kanker dan leukemia.
Pencemaran air ini juga mampu menyebabkan erosi
Kekurangan sumber daya air yang bersih yang aman dikonsumsi oleh manusia
Menjadi sumber dari berbagai jenis penyakit yang serius
Menyebabkan penyebab tanah longsor
Menghemat Air – Cara menangani pencemaran air dengan metode ini adalah metode yang
paling sederhana namun yang paling utama harus dilakukan yaitu dengan menghemat air.
Mengapa ini bisa menjadi solusi? Hal ini disebabkan semakin sedikit air yang digunakan maka
jumlah pencemaran yang akan terjadi juga akan sedikit begitu pula sebaliknya. hal ini juga
sangat baik untuk melakukan hemat air supaya ketersediaan air di dunia ini tetap terjaga.
Membuang Sampah pada Tempatnya – Hal yang harus diperhatikan lagi dalam cara
menangani pencemaran air adalah dengan tidak membuang sampah sembarangan. Sebaiknya
untuk memilah mana sampah organic, sampah anorganik padat, limbah kimia dan lainnya. jika
sampah sudah dikelompokkan berdasarkan jenisnya maka untuk membuangnya juga akan
lebih mudah karena satu jenis sampah dengan lainnya akan memiliki cara pembuangan yang
berbeda. Usahakan untuk tidak membuang sampah langsung ke dalam air karena selain
menyebabkan air keruh juga bisa menyebabkan penyumbatan pada perairan sehingga sangat
rawan terjadi peluapan.
Melakukan Servis Kendaraan – Melakukan servis kendaraan secara rutin mungkin tidak
memiliki kaitan dengan pencemaran air. Namun ternyata hal ini berkaitan karena kendaraan
yang tidak diservis secara rutin maka sangat mungkin terjadi kebocoran bahan bakar baik itu oli
atau bahan kimia lainnya yang bisa menjadi penyebab pencemaran air.
Awasi Penggunaan Pupuk Kimia dan Pestisida – Meskipun pupuk kimia dan pestisida
sangat membantu para petani untuk menyuburkan tanaman dan membunuh hama namun perlu
diingat bahwa air yang sudah terkontaminasi oleh kedua bahan tersebut sudah tidak layak
dikonsumsi oleh manusia. Untuk mengatasi penggunaan pupuk kimia dan juga pestisida dapat
dilakukan dengan menggantinya dengan pupuk kompos yang alami saja serta melakukan
penyiraman tanaman pada saat pagi dan sore hari supaya mengurangi terjadinya pengupan
dan juga mampu membantu dalam melakukan penghematan air.
Hukum yang Ketat – Berikan hukuman yang ketat dan berat kepada mereka yang membuang
limbah sembarangan terutama pada para pelaku industri besar yang membuang limbah zat
kimia dalam jumlah besar.
Demikian informasi mengenai pencemaran air. Pencemaran air sangat merugikan bagi
berbagai pihak jadi sebaiknya jangan dilakukan ya. Terima kasih.
https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/hidrologi/pencemaran-air
PENCEMARAN AIR
Pencemaran lingkungan hidup menurut UU Republik Indonesia No
23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, yang
dimaksud dengan pencemaran lingkungan hidup yaitu; masuknya
atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan atau komponen
lain ke dalam lingkungan hidup, oleh kegiatan manusia sehingga
kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan
lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai dengan
peruntukkannya. Demikian pula dengan lingkungan air yang dapat
pula tercemar karena masuknya atau dimasukannya mahluk hidup
atau zat yang membahayakan bagi kesehatan. Air dikatakan
tercemar apabila kualitasnya turun sampai ke tingkat yang
membahayakan sehingga air tidak bisa digunakan sesuai
peruntukannya.
Kelas 1 : air yang dapat digunakan untuk bahan baku air minum
atau peruntukan lainnya mempersyaratkan mutu air yang sama
Kelas 3 : air yang dapat digunakan untuk budidaya ikan air tawar,
peternakan dan pertanian
Salah satu dampak negatif kemajuan ilmu dan teknologi yang tidak
digunakan dengan benar adalah terjadinya polusi (pencemaran).
Polusi adalah peristiwa masuknya zat, energi, unsur atau
komponen lain yang merugikan kedalam lingkungan akibat aktivitas
manusia atau proses alami. Dan segala sesuatu yang
menyebabkan polusi disebut Polutan. Sesuatu benda dapat
dikatakan polutan bila :
– DO (Dissolved Oxygen)
Agar ikan dapat hidup, air harus mengandung oksigen paling sedikit
5 mg/ liter atau 5 ppm (part per million). Apabila kadar oksigen
kurang dari 5 ppm, ikan akan mati, tetapi bakteri yang kebutuhan
oksigen terlarutnya lebih rendah dari 5 ppm akan berkembang.
ü Padat
ü Cairan minyak
ü Zat kimia
d. Zat radioaktif
b. Sabun dengan air sadah tidak dapat membentuk busa, tapi akan
membentuk endapan (C17H35COO)2Ca) dengan reaksi:
2(C17H35COONa) + CaSO4 → (C17H35COO)2Ca + Na2SO4
1. Limbah Pemukiman
Limbah pemukiman mengandung limbah domestik berupa sampah
organik dan sampah anorganik serta deterjen. Sampah organik
adalah sampah yang dapat diuraikan atau dibusukkan oleh bakteri.
Contohnya sisa-sisa sayuran, buah-buahan, dan daun-daunan.
Sedangkan sampah anorganik sepertikertas, plastik, gelas atau
kaca, kain, kayu-kayuan, logam, karet, dan kulit. Sampah-sampah
ini tidak dapat diuraikan oleh bakteri (non biodegrable). Sampah
organik yang dibuang ke sungai menyebabkan berkurangnya
jumlah oksigen terlarut, karena sebagian besar digunakan bakteri
untuk proses pembusukannya. Apabila sampah anorganik yang
dibuang ke sungai, cahaya matahari dapat terhalang dan
menghambat proses fotosintesis dari tumbuhan air dan alga yang
menghasilkan oksigen.
1. Limbah Industri
Limbah industri sangat potensial sebagai penyebab terjadinya
pencemaran air. Pada umumnya limbah industri mengandung
limbah B3, yaitu bahan berbahaya dan beracun. Menurut PP 18
tahun 99 pasal 1, limbah B3 adalah sisa suatu usaha atau kegiatan
yang mengandung bahan berbahaya dan beracun yang dapat
mencemarkan atau merusak lingkungan hidup sehingga
membahayakan kesehatan serta kelangsungan hidup manusia dan
mahluk lainnya. Karakteristik limbah B3 adalah korosif/
menyebabkan karat, mudah terbakar dan meledak, bersifat toksik/
beracun dan menyebabkan infeksi/ penyakit. Limbah industri yang
berbahaya antara lain yang mengandung logam dan cairan asam.
Misalnya limbah yang dihasilkan industri pelapisan logam, yang
mengandung tembaga dan nikel serta cairan asam sianida, asam
borat, asam kromat, asam nitrat dan asam fosfat. Limbah ini bersifat
korosif, dapat mematikan tumbuhan dan hewan air. Pada manusia
menyebabkan iritasi pada kulit dan mata, mengganggu pernafasan
dan menyebabkan kanker.
1. Limbah Pertambangan
Limbah pertambangan seperti batubara biasanya tercemar asam
sulfat dan senyawa besi, yang dapat mengalir ke luar daerah
pertambangan. Air yang mengandung kedua senyawa ini dapat
berubah menjadi asam. Bila air yang bersifat asam ini melewati
daerah batuan karang/ kapur akan melarutkan senyawa Ca dan Mg
dari batuan tersebut. Selanjutnya senyawa Ca dan Mg yang larut
terbawa air akan memberi efek terjadinya AIR SADAH, yang tidak
bisa digunakan untuk mencuci karena sabun tidak bisa berbuih. Bila
dipaksakan akan memboroskan sabun, karena sabun tidak akan
berbuih sebelum semua ion Ca dan Mg mengendap. Limbah
pertambangan yang bersifat asam bisa menyebabkan korosi dan
melarutkan logam-logam sehingga air yang dicemari bersifat racun
dan dapat memusnahkan kehidupan akuatik.
3. Cadmium Sebagai racun yang akut bagi manusia seperti batu ginjal.
Secara fisik kualitas air yang baik adalah bening, tidak keruh, tidak
berbau, berasa tawar dan tidak berwarna, serta suhu air hendaknya
di bawah suhu udara. Secara kimiawi kualitas air yang baik meliputi
pH yang bersifat normal/netral, bahan kimia yang tidak melebihi
ambang batas ketetapan serta tingkat kesadahan yang rendah,
kekurangan atau kelebihan suatu zat kimia dalm air akan
menyebabkan gangguan fisiologis pada manusia.
Tidak melebihi 50
Bahan-bahan padat Tidak melebihi 1500 mg/L
mg/L
Tidak melebihi 6
Warna Tidak melebihi 50 satuan
satuan
Ph 6,5 – 9,0
CO2 0
Tembaga (Cu) 1
Zat organik 10 Komposis
i ideal
bahan
kimia dalam air
Air yang kita minum harus bersih sesuai standar, demikian juga air
yang kita gunakan untuk mandi, mencuci, memasak, juga harus
bersih. Bersih disini artinya bersih dari segi fisik, kimiawi dan
biologis. Bersih secara fisik artinya jernih, tidak berwarna, tawar dan
tidak berbau.
Ada 2 cara untuk mendapatkan air bersih dalam skala terbatas yaitu
:
Pada cara kedua ini digunakan 2 buah drum yang berukuran sama
yang dilengkapi dengan keran air, sebagai bak pengendap dan bak
penyaring. Tinggi keran air dari dasar drum kira-kira 5-10 cm (harus
lebih tinggi dari lumpur yang akan terkumpul). Tetapi drum bisa juga
diganti dengan gentong. Setelah air kotor masuk ke drum
pengendap, masukkan 1 gr tawas/ 1 gr kapur/ 2,5 gr kaporit untuk
setiap 10 liter air, lalu diaduk perlahan ke satu arah. Pengadukan
sebaiknya dilakukan pada malam hari sehingga pengendapan
berlangsung sempurna pada keesokan paginya.
https://3superelektron.wordpress.com/pencemaran-air/
Selain dilipiuti oleh udara yang banyak mengandung Oksigen (sehingga makhluk hidup dapat
bernafas), alasan lainnya mengapa planet Bumi bisa dihuni oleh makhluk hidup adalah
kandungan airnya. Seperti yang kita ketahui bersama bahwasannya air (baca : jenis air)
merupakan komponen yang sangat penting bagi makhluk hidup unutuk dapat bertahan hidup.
Tidak kalah pentingnya dengan udara (baca: ciri-ciri udara yang bersih dan sehat), apabila
makhluk hidup kekurangan air maka makhluk hidup tersebut tidak akan bertahan hidup lama.
Hal ini karena air menjadi sumber cairan yang notabebe selalu dibutuhkana tubuh makhluk
hidup, baik manusia, binatang, maupun tumbuh- tumbuhan.
Sebagai salah satu jenis sumber daya alam, yakni sumber daya alam yang dapat diperbaharui,
maka air ini mempunyai banyak sekali fungsi atau kegunaan. Bahkan apabila kita disuruh
menyebutkan semua fungsi air (baca: fungsi air hujan) maka kita tidak akan bisa
menyebutkannya semua karena sangat banyak. Untuk mengetahui beberapa fungsi dari air,
maka akan dijelaskan sebagai berikut.
Fungsi Air
Karena air merupakan sumber daya alam yang sangat dibutuhkan oleh semua makhluk hidup,
maka air mempunyai banyak fungsi. Berikut ini merupakan beberapa fungsi dari air:
Itulah beberapa fungsi atau manfaat dari air yang bisa kita rasakan. Selain manfaat- manfaat
yang telah ditulis, masih banyak sekali manfaat air lainnya yang akan kita temukan dalam
kehidupan sehari- hari, baik yang kita sadari maupun tidak.
Setelah mengetahui fungsi dari air, maka kita akan menyadari betapa air sangat penting untuk
kehidupan makhluk hidup maupun untuk kondisi Bumi sendiri. Air yang mempunyai banyak
fungsi ini tentu saja adalah air yang bersih. Banyak sumber air bersih alami yang dapat kita
temukan di permukaan Bumi. Sumbr air bersih yang dapat kita temukan di Bumi diantaranya
adalah macam- macam laut, sungai (baca: ekosistem sungai), macam- macam danau, rawa,
mata air (baca: proses terjadinya mata air), dan lain sebagainya. Sumber air yang demikian
adalah yang terbentuk secara alami. Selain sumber air yang alami, kita juga dapat menemukan
sumber air yang sengaja dibuat oleh manusia. Bebrapa sumber air yang sengaja dibuat oleh
manusia antara lain berupa sumur, waduk, bendungan (baca: bendungan terbesar di dunia),
dan lain sebagainya.
Pencemaran Air
Banyak sumber air bersih yang akan kita dapatkan, namun diantara sumber air bersih tersebut,
tidak jarang juga kita menemukan berbagai sumber air yang tercemar (baca: ciri-ciri air
tercemar). Air yang tercemar adalah air yang sudah tidak bersih atau tidak murni lagi. Air yang
tercemar ini adalah yang tidak mempunyai fungsi seprti air yang semestinya. Selain itu air ini
jelas menurun kualitasnya. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya pencemaran
pada air, diantaranya:
1. Pencemaran tingkat pertama. Pencemaran ini adalah pencemaran yang ringan, tidak
menimbulkan kerugian bagi manusia baik jika dilihat dari kadar zat pencemarnya maupun dilihat
dari waktu kontaknya dengan lingkungan.
2. Pencemaran tingkat kedua. Pencemaran ini merupakan pencemaran yang sudah menimbulkan
iritasi ringan pada panca indera dan juga pada alat vegetatif lainnya, serta menimbulkan
gangguan pada komponene ekosistem lainnya.
3. Pemcemaran tingkat ketiga. Pencemaran ini merupakan pencemaran yang sudah sampai
menimbulkan reaksi yang fatal pada tubuh dan juga menyebabkan sakit yang bersifat kronis.
4. Pencemaran tingkat keempat. Pencemaran ini adalah jenis pencemaran yang paling parah.
Pencemaran ini merupakan pencemaran yang telah menimbulkan dan juga menybabkan
kematian makhluk hidup di suatu lingkungan yang diakibatkan karena kadar zat pencemarnya
terlalu tinggi.
Itulah beberapa tahapan pencemaran air yang telah digolongkan oleh WHO. Indikator yang
telah diberikan oleh WHO ini bertahap dari yang paling ringan hingga yang paling berat. Suatu
pencemaran bisa terjdi secara bertahap, namun bisa juga langsung dikategorikan tahap
pencemaran berat. Hal ini tergantung jenis dan kadar zat pencemar itu sendiri.
Indikator Pencemaran
untuk mengetahui air yang tercemar atau tidak terkadang kita masih sangat sulit untuk
membedakannya. Secara sederhana, untuk mengetahui air yang tercemar kita dapat melihat
dari warna, bau, dan rasa dari air tersebut. Air yang murni dan bersih adalah air yang tidak
berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa. Jadi secara umum kita dapat menemui air yang
tercemar apabila telah berwarna, berbau, atau berasa. Namun ternyata dengan melihat tampak
luarnya saja tidaklah cukup. Pencemaran air juga termasuk dalam kandungan air tersebut.
Maka dari itulah untuk mengetahui apakan suatu air tercemar atau tidak, maka bisa dilihat
melalui beberapa indikator pencemaran air. Beberapa indokator pencemaran air atau ciri-ciri
dari air yang tercemar adalah sebagai berikut:
Terjadi perubahan pada suhu air. Air yang mempunyai suhu panas apabila dibuang ke area
lingkungan (baca: fungsi lingkungan) secara langsung maka akan dapat merusak lingkungan
tersebut.
Memiliki pH yang tidak normal. pH normal yang dimiliki air yakni antara 6,5 – 7,5. Apabila air
mempunyai pH diatas atau dibawah pH tersebut maka bisa dikatakan bahwa air tersebut telah
terkontaminasi oleh polutan.
Terjadi perubahan pada warna, bau, dan juga rasa. Seperti yang telah dikatakan sebelumnya
bahwa air yang murni dan sehat atau bersih adalah air yang tidak berwarna, tidak berbau, dan
tidak berasa. Sehingga apabila kita menemukan air yang berwarna, berbau, dan berasa ini ada
kemungkinan air tersebut telah tercemar.
Adanya endapan, koloidal, dan bahan terlarut. Bahan- bahan yang demikian apabila terdapat
dan bercampur dengan air maka dapat menghalangi masuknya sinar matahari. Ketika sinar
matahari sulit masuk maka mikroorganisme yang ada di air tersebut tidak bisa melakukan
fotosintesis. Akibatnya air akan kekurangan kandungan oksigen.
Timbulnya banyak mikroorganisme. Salah satu tanda air yang tercemar adalah timbulnya
banyak miroorganisme. Mikroorganisme sendiri mempunyai peran utama dalam proses
degradasi bahan- bahan buangan limbah. Ketika bahan buangan ini meningkat, maka secara
otomatis mikroorganisme akan ikut berkembang biak. Perkembangbiakan mikroorganisme ini
kemungkinan besar tidak tertutup, sehingga memungkinkan mikroba patogen yang merugikan
juga akan ikut berkembang.
Meningkatnya radioaktivitas pada air. Salah satu tanda air yang tercemar lainnya adalah
meningkatnya radioaktivitas dari air tersebut. Radioaktivitas sendiri merupakan proses
timbulnya zat- zat radiaoktif. Zat- zat radioaktif ini dapat kita temui di berbagai kegiatan. Apabila
produksi zat radiaoktif di dalam air meningkat, maka hal ini akan menyebabkan kerusakan
biologis pada air tersebut apabila tidak segera dilakukan proses penanganan yang tepat.
Itulah beberapa indikator atau ciri- ciri dari air yang tercemar. Ciri- ciri yang disebutkan di atas
sudah lengkap. Namun apabila ingin mengetahui lebih lengkap mengenai hal tersebut bisa
dibaca di ciri- ciri air yang tercemar.
Air yang tercemar mengandung berbagai macam larutan yang akan menghalangi sinar
matahari (baca: lapisan matahari) masuk ke dalam air tersebut. Hal ini akan berakibat
tumbuhan- tumbuhan air kesulitan melakukan proses fotosintesis. Fotosintesis pada tumbuhan
akan menyebabkan tumbuhan tersebut memproduksi oksigen. Apabila tumbuhan terhalang
melakukan fotosintesis, hal ini akan menyebabkan air mendapatkan oksigen yang hanya
sedikit.
Masih dalam kaitan dampak pencemaran air yang menurunkan jumlah oksigen, dampak ini
akan diikuti oleh matinya binatang- binatang air. Hal ini karena binatang air bernafas
menggunakan oksigen. Ketika jumlah oksigen yang tersedia di dalam air menurun, otomatis
binatang akan kesulitan untuk bernafas. Hal ini akan berakibat matinya binatang- binatang air
karena tidak meperoleh oksigen untuk bernafas.
Air yang tercemar adalah air yang telah mengandung aneka bahan polutan. Banyak jenis
polutan yang merupakan bahan- bahan kimia. Ketika air banyak mengandung bahan kimia, hal
ini akan meningkatkan kecepatan reaksi kimia yang terjadi di dalam air.
4. Mengganggu kehidupan binatang dan tumbuhan
Air yang tercemar jelas akan mengganggu kehidupan semua makhluk hidup, baik yang berada
di darat (baca: ekosistem darat) maupun di air (baca: ekosistem air), baik berpa manusia,
binatang, maupun tumbuh- tumbuhan. Air yang tercemar akan diminum pleh makhluk hidup
yang tinggal di daratan. Hal ini akan menyebabkan berbagai polutan masuk ke dalam perut
sehingga menimbulkan rasa sakit. Dan untuk binatang serta tumbuhan air, jelas akan terganggu
karena air merupakan habitat dari tumbuhan dan bintang air tersebut.
Air yang tercemar jelas akan mengganggu kesuburan tanah. Hal ini karena air akan meresap ke
tanah yang ada di sebelah kanan atau kiri. Hal ini berakibat tanah tersebut ikut mengandung
berbagai zat polutan. Jika tanah telah tercemar zat polutan, otomatis tanah tersebut tidaklah
subur.
Masih serangkaian dengan dampak pencemaran air yang mengganggu kesuburan tanah, hal ini
akan otomatis menggnggu produktivitas tumbuhan. Bagaimanapun tumbuhan hidup di atas
tanah. Ketika tanah yang mereka tempati tidak subur lagi, dan justru terkontaminasi zat polutan,
maka tumbuhan tidak akan produktif lagi. Justru hal ini akan meberikan dampak berupa matinya
tumbuh- tumbuhan yang berada di sekitar yang tercemar tersebut.
Itulah beberapa dampak pencemaran udara yang dapat dita rasakan. Selain dampak yang telah
disebutkan, pastilah ada dampak lain yang bersifat merugikan. Oleh karena itu, mari kita jaga
sumber air kita dari bahaya pencemaran air.
https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/hidrologi/dampak-pencemaran-air
ABSTRAK
Di zaman sekarang, air menjadi masalah yang memerlukan perhatian serius. Untuk
mendapatkan air yang baik sesuai dengan standar terntentu sudah cukup sulit untuk
di dapatkan. Hal ini dikarenakan air sudah banyak tercemar oleh bermacam-macam
limbah dari berbagai hasil kegiatan manusia. Sehingga menyebabkan kualitas air
menurun, begitupun dengan kuantitasnya.
Makalah ini bertujuan untuk membahas mengenai pencemaran air yang makin marak
terjadi. Di dalam makalah ini juga akan dibahas sumber, dampak dan
penanggulangan pencemaran air. Diharapkan dengan adanya penjelasan mengenai
dampak pencemaran air beserta cara penanggulangannya, maka akan timbul
kesadaran pada diri kita semua. Pada akhirnya pencemaran dapat dikurangi dan akan
didapat sumber air yang aman untuk kita konsumsi.
Data yang dikumpulkan dalam penulisan karya tulis ini adalah dengan menggunakan
data sekunder yaitu data yang diperoleh dari beberapa literature ilmiah. Secara umum,
sumber-sumber pencemaran air adalah limbah industri (bahan kimia baik cair
ataupun padatan, sisa-sisa bahan bakar, tumpahan minyak dan oli, kebocoran pipa-
pipa minyak tanah yang ditimbun dalam tanah), . pengungangan lahan hijau/hutan
akibat perumahan, bangunan, limbah pertanian (pembakaran lahan, pestisida), limbah
pengolahan kayu, penggunakan bom oleh nelayan dalam mencari ikan di laut, rumah
tangga (limbah cair, seperti sisa mandi, MCK, sampah padatan seperti plastik, gelas,
kaleng, batu batere, sampah cair seperti detergen dan sampah organik, seperti sisa-
sisa makanan dan sayuran).
Usaha-usaha yang dapat dilakukan menjaga air agar tetap bersih diantaranya :
menempatkan daerah industri atau pabrik jauh dari daerah perumahan atau
pemukiman, pembuangan limbah industri diatur sehingga tidak mencermari
lingkungan atau ekosistem, pengawasan terhadap penggunaan jenis–jenis pestisida
dan zat–zat kimia lain yang dapat menimbulkan pencemaran, memperluas gerakan
penghijauan, tindakan tegas terhadap perilaku pencemaran lingkungan, memberikan
kesadaran terhadap masyaratkat tentang arti lingkungan hidup sehingga manusia
lebih lebih mencintai lingkungan hidupnya, melakukan intensifikasi pertanian.
Kata kunci : pencemaran, air, kulitas dan lingkungan
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Air merupakan kebutuhan utama bagi proses kehidupan di bumi, sehingga tidak ada
kehidupan seandainya tidak ada air di bumi. Namun, air dapat menjadi malapetaka
jika tersedia dalam kondisi yang tidak benar, baik kualitas maupun kuantitas airnya.
Air yang bersih sangat dibutuhkan manusia, baik untuk keperluan sehari-hari, untuk
keperluan industri, untuk kebersihan sanitasi kota, dan sebagainya.
Di zaman sekarang, air menjadi masalah yang memerlukan perhatian serius. Untuk
mendapatkan air yang baik sesuai dengan standar terntentu sudah cukup sulit untuk
di dapatkan. Hal ini dikarenakan air sudah banyak tercemar oleh bermacam-macam
limbah dari berbagai hasil kegiatan manusia. Sehingga menyebabkan kualitas air
menurun, begitupun dengan kuantitasnya.
Sebelumnya telah terjadi banyak pencemaran air, seperti di Teluk Jakarta yang
berakibat bagi para petambak. Bukan hanya beberapa spesies ikan yang hilang, tetapi
udang dan bandeng juga banyak yang mati. Secara kimiawi, pencemaran yang terjadi
di Teluk Jakarta termasuk cukup parah. Sehingga indicator pencemar seperti kerang
hijau terlah berkembang secara pesat. Selain itu, penggunaan pestisida yang
berlebihan dan berlangsung lama juga akan berakibat terjadinya pencemaran air.
Seperti yang terjadi di NTB, dimana terjadi pencemaran air akibat penggunaan
pestisida yang berlebihan dalam waktu yang lama.
Krisis air juga terjadi di hampir semua Pulau Jawa dan sebagian Sumatera, terutama
kota-kota besar baik akibat pencemaran limbah cair industri, rumah tangga maupun
pertanian. Selain merosotnya kualitas air akibat pencemaran, krisis air juga terjadi
dari kurangnya ketersediaan air dan terjadinya erosi akibat pembabatan hutan di hulu
serta perubahan pemanfaatan lahan di hulu dan hilir.
Pencemaran air yang terjadi di berbagai wilayah di Indonesia, seperti beberapa contoh
di atas, telah mengakibatkan terjadinya krisis air bersih. Lemahnya pengawasan
pemerintah serta keengganan untuk melakukan penegakan hukum secara benar
menjadikan problem pencemaran air menjadi hal yang kronis yang makin lama makin
parah.
B. Rumusan Masalah
Apa yang harus dilakukan untuk mencegah dan mengatasi pencemaran air?
C. Tujuan
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, makalah ini bertujuan untuk
membahas mengenai pencemaran air yang makin marak terjadi. Di dalam makalah ini
juga akan dibahas sumber, dampak dan penanggulangan pencemaran air.
Diharapakan dengan adanya penjelasan mengenai dampak pencemaran air beserta
cara penanggulangannya, maka akan timbul kesadaran pada diri kita semua. Pada
akhirnya pencemaran dapat dikurangi dan akan didapat sumber air yang aman untuk
kita konsumsi.
D. Manfaat
Makalah ini kiranya dapat bermanfaat dalam memberikan informasi tentang
pencemaran air, sumber, dampak serta penanggulangannya, terutama bagi kita
semua yang membutuhkan air yang aman, bersih serta sehat.
BAB II
PEMBAHASAN
1. A. Pengertian Pencemaran Air
2. 1. Apa itu pencemaran air?
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air
seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia.Danau, sungai,
lautan dan air tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan manusia dan
merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Selain mengalirkan air juga
mengalirkan sedimen dan polutan. Berbagai macam fungsinya sangat membantu
kehidupan manusia. Kemanfaatan terbesar danau, sungi, lautan dan air tanah adalah
untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan air hujan
dan air limbah, bahkan sebenarnya berpotensi sebagai objek wisata.
Dalam PP No 20/1990 tentang Pengendalian Pencemaran Air, pencemaran air di
definisikan sebagai : “Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk
hidup, zat, energi, dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia
sehingga kualitas dari air tersebut turun hingga batas tertentu yang menyebabkan air
tidak berguna lagi sesuai dengan peruntukannya.(Pasal 1, angka 2).
Pencemaran air terjadi pada sumber-sumber air seperti danau, sungai, laut dan air
tanah yang disebabkan oleh aktivitas manusia. Air dikatakan tercemar jika tidak dapat
digunakan sesuai dengan fungsinya. Walaupun fenomena alam, seperti gunung
meletus, pertumbuhan ganggang, gulma yang sangat cepat, badai dan gempa bumi
merupakan penyebab utama perubahan kualitas air, namun fenomena tersebut tidak
dapat disalahkan sebagai penyebab pencemaran air. Pencemaran ini dapat disebabkan
oleh limbah industri, perumahan, pertanian, rumah tangga, industri, dan
penangkapan ikan dengan menggunakan racun. Polutan industri antara lain polutan
organik (limbah cair), polutan anorganik (padatan, logam berat), sisa bahan bakar,
tumpaham minyak tanah dan oli merupakan sumber utama pencemaran air, terutama
air tanah. Disamping itu penggundulan hutan, baik untuk pembukaan lahan
pertanian, perumahan dan konstruksi bangunan lainnya mengakibatkan pencemaran
air tanah.
Limbah rumah tangga seperti sampah organik (sisa-sisa makanan), sampah anorganik
(plastik, gelas, kaleng) serta bahan kimia (detergen, batu batere) juga berperan besar
dalam pencemaran air, baik air di permukaan maupun air tanah. Polutan dalam air
mencakup unsur-unsur kimia, pathogen/bakteri dan perubahan sifat Fisika dan kimia
dari air. Banyak unsur-unsur kimia merupakan racun yang mencemari air.
Patogen/bakteri mengakibatkan pencemaran air sehingga menimbulkan penyakit
pada manusia dan binatang. Adapuan sifat fisika dan kimia air meliputi derajat
keasaman, konduktivitas listrik, suhu dan pertilisasi permukaan air. Di negara-negara
berkembang, seperti Indonesia, pencemaran air (air permukaan dan air tanah)
merupakan penyebab utama gangguan kesehatan manusia/penyakit.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa di seluruh dunia, lebih dari 14.000 orang
meninggal dunia setiap hari akibat penyakit yang ditimbulkan oleh pencemaran air.
Secara umum, sumber-sumber pencemaran air adalah sebagai berikut :
1. Limbah industri (bahan kimia baik cair ataupun padatan, sisa-sisa bahan bakar,
tumpahan minyak dan oli, kebocoran pipa-pipa minyak tanah yang ditimbun dalam
tanah)
2. Pengungangan lahan hijau/hutan akibat perumahan, bangunan
3. Limbah pertanian (pembakaran lahan, pestisida)
4. Limbah pengolahan kayu
5. Penggunakan bom oleh nelayan dalam mencari ikan di laut
6. Rumah tangga (limbah cair, seperti sisa mandi, MCK, sampah padatan seperti
plastik, gelas, kaleng, batu batere, sampah cair seperti detergen dan sampah organik,
seperti sisa-sisa makanan dan sayuran).
2. Penyebab pencemaran air
Berdasarkan defisini dari pencemaran air, dapat diketahui bahwa penyebab
pencemaran air dapat berupa masuknya makhluk hidup, zat, energi ataupun
komponen lain sehingga kualias air menurun dan air pun tercemar. Banyak penyebab
pencemaran air, tetapi secara umum dapat dikategorikan menjadi 2 (dua) yaitu
sumber kontaminan langsung dan dan tidak langsung.Sumber langsung meliputi
efluen yang keluar industri, TPA sampah, rumah tangga dan sebagainya.Sumber tak
langsung adalah kontaminan yang memasuki badan air dari tanah, air tanah atau
atmosfir berupa hujan.Pada dasarnya sumber pencemaran air berasal dari industri,
rumah tangga (pemukiman) dan pertanian.Tanah dan air mengandung sisa dari
aktifitas pertanian seperti pupuk dan pestisida.Kontaminan dari atmosfir juga berasal
dari aktifitas manusia yaitu pencemaran udara yang menghasilkan hujan asam.
Selain itu pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki
karakteristik yang berbeda-beda, seperti :
Zaman sekarang ini manusia telah mengenal banyak sekali jenis-jenis zat kimia.Dan
hampir 100.000 zat kimia digunakan secara komersil.Sebagian besar sisa zat kimia
tersebut dibuang ke badan air atau air tanah.Seperti pestisida yang digunakan di
pertanian, industri atau rumah tangga, deterjen yang digunakan di rumah tangga,
atau PCBs yang biasa digunakan dalam alat-alat elektronik.
3.1. Bahan Buangan Padat
Bahan buangan padat adalah bahan buangan yang berbentuk padat, baik yang kasar
maupun yang halus, misalnya sampah. Buangan tersebut bila dibuang ke air menjadi
pencemaran dan akan menimbulkan pelarutan, pengendapan ataupun pembentukan
koloidal.
3.2. Bahan buangan organik dan olahan bahan makanan
Bahan buangan organic umumnya berupa limbah yang dapat membusuk atau
terdegradasi oleh mikroorganisme, sehingga bila dibuang ke perairan akan
menaikkan populasi mikroorganisme.
3.3. Bahan buangan anorganik
Bahan buangan anorganik sukar didegradasi oleh mikroorganisme, umumnya adalah
logam. Apabila masuk ke perairan, maka akan terjadi peningkatan jumlah ion logam
dalam air. Bahan buangan anorganik ini biasanya berasal dari limbah industri yang
melimbatkan unsur-unsur logam seperti timbal (Pb), Arsen (As), Magnesium (Mg), dll.
3.4. Bahan buangan cairan berminyak
Bahan buangan berminyak yang dibuang ke air lingkungan akan mengapung
menutupi permukaan air. Jika bahan buangan minyak mengandung senyawa yang
volatile, maka akan terjadi penguapan dan luas permukaan minyak yang menutupi
permukaan air akan menyusut. Penyusutan minyak ini tergantung jenis minyak dan
waktu.Lapisan minyak pada permukaan air dapat terdegradasi oleh mikroorganisme
tertentu, tetapi membutuhkan waktu yang lama.
3.5. Bahan buangan berupa panas
Perubahan kecil pada temperatur air lingkungan bukan saja dapat menghalau ikan
atau spesies lainnya, namun juga akan mempercepat proses biologis pada tumbuhan
dan hewan bahkan akan menurunkan tingkat oksigen dalam air. Akibatnya akan
terjadi kematian pada ikan atau akan terjadi kerusakan ekosistem.
3.6. Bahan buangan zat kimia
Bahan buangan zat kimia banyak ragamnya, tetapi dalam bahan pencemaran air ini
akan dikelompokkan menjadi :
a. Sabun (deterjen, sampo dan bahan pembersih lainnya),
b. Bahan pemberantas hama (insektisida),
1. Fosfat
Fosfat berasal dari penggunaan pupuk buatan yang berlebihan dan deterjen.
Kedua senyawa ini berasal dari penggunaan pupuk buatan yang berlebihan dan proses
pembusukan materi organic.
Senyawa ini berasal dari pemanfaatan bahan-bahan pelumas, plastik dan alat listrik.
Residu ini berasal dari penyemprotan pestisida pada tanaman untuk membunuh
serangga.
Minyak dan hidrokarbon dapat berasal dari kebocoran pada roda dan kapal
pengangkut minyak.
1. Radio Nuklida
Radio nuklida atau unsur radioaktif berasal dari kebocoran tangki penyimpanan
limbah radioaktif.
1. Logam-logam Berat
Logam berat berasal dari industri bahan kimia, penambangan dan bensin.
1. Limbah Pertanian
Limbah pertanian berasal dari kotoran hewan dan tempat penyimpanan makanan
ternak.
1. Kotoran manusia
Adapun cara lain untuk mengatasi polusi air atau yang dikenai dengan sebutan banjir
pun ada dua macam :
1. Banjir Bandang dapat diatasi secara meluas dengan didukung berbagai disiplin ilmu.
2. Banjir genangan dapat diatasi dengan membersihkan air dari penyumbatan yang
mengakibatkan air meluap.
Banyak orang mengatakan ” lebih baik mecegah dari pada mengatasi”, hal ini berlaku
pula pada banjir genangan di bawah ini ada sejumlah langkah yang dapat kita lakukan
untuk mencegah banjir genangan :
v Dalam merencanakan jalan – jalan lingkungan baik itu program pemerintah maupun
swadaya masyarakat sebaiknya memilih material jalan yang menyerap air misalnya,
penggunaan bahan dari paving blok (blok – blok adukan beton yang disusun dengan
rongga – rongga resapan air disela–selanya. Hal yang tidak kalah pentingnya adalah
penataan saluran / drainase lingkungan pembuatannyapun harus bersamaan dengan
pembuatan jalan tersebut.
v Apabila di halaman pekarangan rumah kita masih terdapat ruang – ruang terbuka,
buatlah sumur–sumur resapan air hujan sebanyak–banyaknya. Fungsi sumur resapan
air ini untuk mempercepat air meresap kedalam tanah. Dengan membuat sumur
resapan air hujan tersebut, sebenarnya kita dapat memperoleh manfaat Persediaan air
bersih dalam tanah disekitar rumah kita yang cukup baik dan banyak serta tanah
bekas galian sumur dapat dipergunakan untuk menimbun lahan–lahan yang rendah
atau meninggikan lantai rumah. Apabila air hujan tidak tertampung dalam sebuah
selokan – selokan rumah/talang – talang rumah, air dapat dialirkan kesumur – sumur
resapan. Janganlah membuang sampah atau mengeluarkan air limbah rumah tangga
(air bekas mandi, cucian dan sebagainya) kedalam sumur resapan air hujan karena
bisa mencemarkan kandungan air tanah. Khusus untuk buangan air limbah rumah
tangga, buatlah sumur resapan tersendiri. Apabila air banjir masuk kerumah
mencapai ketinggian 20-50 cm satu-satunya jalan adalah meninggikan lantai rumah
kita diatas ambang permukaan air banjir. Cara lain adalah membuat tanggul di depan
pintu masuk rumah kita. Cara ini sudah umum dilakukan orang hanya teknisnya
sering kurang terencana secara mendetail.
Kendala dalam mengatasi pencemaran air :
1. Kurangnya kesadaran diri dari orang – orang untuk membuang sampah pada
tempatnya
2. Kurangnya sistem drainase di jalan – jalan
3. limbah – limbah yang tidak diolah oleh manajemen pabrik dengan baik, sehingga
mencemari lingkungan sekitar
4. Kurangnya perhatian dari pemerintah mengenai pencemaran lingkungan.
BAB III
PENUTUP
1. A. Kesimpulan
Polusi adalah peristiwa masuknya zat, energi, unsur atau komponen- komponen
lain ke dalam lingkungan akibat aktivitas manusia ataupun prose alami
Segala sesuatu yang menyebabkan polusi disebut poutan
Polusi air adalah pristiwa masuknya zat, energi, unsur atau komponen- komponen
lain ke dalam air sehingga kualitas air terggangu
Sumber polusi air antara lain limbah rumah tangga, sampah masyarakat, limbah
pertanian, limbah industri dan sebagianya
Akibat yang ditimbulkan dari polusi air adalah banjir, merusak system organ
manusia,menimbulkan berbagai bibit penyakit, kanker, kelahiran bayi cacat dan
lain- lain
1. B. Saran
Sebaiknya kita harus berhati- hati dalam menggunakan air karena air itu ada yang
terpolusi dan ada yang tidak
Jagalah air di lingkungan rumah dan sekitar agar tetap bersih dan terhindar dari
pencemaran air
Jangan membuang sampah ke sungai atau kolam, buanglah sampah pada
tempatnya agar tidak terjadi pencemaran air.
DAFTAR PUSTAKA
https://uwityangyoyo.wordpress.com/2012/02/01/menurunnya-kualitas-air-akibat-kerusakan-
lingkungan/
Begitu banyak fungsi air seperti yang telah diuraikan di atas membuat kebutuhan akan air
bersih bagi manusia sangat banyak. Manusia membutuhkan air bersih untuk dapat melancarka
kehidupan manusia. air bersih merupakan air yang memiliki keadaan atau kondisi yang baik,
yang mana air bersih ini ditandai dengan beberapa hal seperti tidak berwarna alias bening, tidak
berasa dan tidak berbau. Namun ketiga syarat tersebut tidak selalu ada. Terkadang kita
menemukan air yang berwarna, berbau dan berasa namun merupakan air bersih (seperti
minuman sirup, dll). Namun air yang demikian kurang cocok apabila digunakan untuk aktivitas
lain selain minum. Yang dimaksid dengan air yang tidak bersih adalah air yang memenuhi
semua maupun salah satu dari syarat di atas yang sifatnya negatif, seperti air tersebut tidak
berwarna, tidak berasa namun berbau yang tidak enak. Atau suatu air tidak berasa dan tidak
berbau namun berwarna tertentu yang tidak jernih. Nah hal itu bisa jadi air tersebut tidaklah
bersih.
2. Berbau
Ciri- ciri kedua yang dimiliki oleh air yang tercemar adalah air tersebut berbau. Berbau disini
bisa saja berbau yang tidak sedap mekipun terkadang juga berbau yang sedap bagi manusia
(misalnya wangi karena bahan kimia). Air yang berbau berarti air tersebut telah terkontaminasi
oleh bahan- bahan kimia dari sisa pengolahan suatu barang maupun berasal dari aktivitas-
aktivitas organisme yang ada di dalam air sehingga mengakibatkan air memiliki bau yang tidak
enak.
3. Berasa
Ciri- ciri ketiga dari air yang tercemar adalah memiliki rasa. Rasa yang dimiliki oleh air yang
tercemar tentu saja rasa yang tidak enak bagi manusia. Rasa yang dimiliki oleh air tercemar ini
berasal dari bahan- bahan yang telah mencemari air tersebut dan bercampur ke dalam air
sehingga air ini memiliki rasa yang tidak enak.
Nah itulah beberapa ciri- ciri fisik yang dimiliki oleh air yang tercemar. Karena ciri- ciri tersebut
merupakan ciri fisik sehingga langsung bisa kita deteksi menggunakan panca indera kita untuk
dapat membedakannya dengan air yang sehat.
Faktor pencemaran air yang pertama adalah sampah. Sampah adalah bahan- bahan yang
sudah diambil manfaatnya oleh manusia sehingga tersisa yang tidak ada manfaatnya. Sampah
dibedakan menjadi dua yaitu sampah organik dan non organik. Sampah organik adalah sampah
hijau yang mudah untuk diuraikan, sementara sampah non organik biasanya berupa sampah
plastik yang sulit untuk diuraikan. Sampah jumlahnya ada banyak sekali di dunia. Setiap hari
manusia memproduksi sampah. Apabila satu rumah dalam satu hari memproduksi satu
keranjang sampah, bisa kita bayangkan sendiri berapa banyak sampah yang diproduksi
manusia di dunia dalam satu hari. Sampah yang mencemari air tidak hanya sampah- sampah
yang dibuang ke saluran air saja, namun juga sampah- sampah yang dibuang ke tanah,
bertumpuk sehingga air dari sampah tersebut akan meresap ke tanah kemudian mencemari
sumber air tanah atau sumber air di daerah tersebut.
2. Limbah Industri
Pencemaran air tingkat besar disebabkan oleh limbah perindustrian. Perusahaan yang
mengolah atau memproduksi suatu produk biasanya juga menghasilkan limbah. limbah cair
yang diabuang ke laut atau sungai secara langsung tanpa mengolahnya terlebih dahulu akan
menyebabkan pencemaran air sungai atau laut sehingga menyebabkan se;luruh sumber air
masyarakat menjadi tercemar. Akibatnya masyarakat akan menuai dampak dari pencemaran
tersebut. Solusi untuk hal ini adalah pengolahan limbah cair atau pengolahan limbah
industri terlebih dahulu sebelum dibuang ke sumber air.
3. Pertambangan
Pertambangan juga merupakan salah satu faktor yang menyebabkan pencemaran air.
Bagaimanapun pengolahan berbagai barang tambang akan berdampak bagi kualitas air baik
secara langsung (ke air) meupun secara tidak langsung (melalui udara yang kemudian akan
turu ke tanah dan juga ke perairan). Salah satu tambang yang demikian adalah pertambangan
batubara.
Penggunaan bahan peledak atau pukat harimau untuk menangkap ikan tidak hanya akan
membuat ekosostem terumbu karang atau ekosistem laut menjadi rusak porak poranda, namun
juga akan menyumbangkan pencemaran bagi air laut. Tidak hanya ikan besar saja yang mati,
namun ikan- ikan kecil juga akan ikut mati. Akibatnya tidak akan banyak ikan yang meneruskan
perjalanan rantai makanan di laut karena banyak ikan yang sudah mati.
Peternakan dan perikanan juga turut menyumbangkan bahan pencemar bagi air. Mengapa?
Karena limbah yang dihasilkan dari peternakan seperti kotoran ternak dan sisa makanan ternak
apabila langsung dibuang ke air maka air tersebut akan tercemar (khususnya air sungai). Maka
dari itulah dibutuhkan sistem pengolahan khusus untuk hal semacam ini.
6. Limbah pertanian
Limbah pertanian juga bisa menyebabkan pencemaran di air. Macam- macam limbah
pertanian ini bisa berupa potongan- potongan tanaman hasil pertanian maupun penggunaan
pestisida yang berlebihan. Hal ini tentu akan sangat berbahaya bagi masyarakat apabila tidak
mengetahui.
Tumpahnya minyak di laut menjadi pencemar yang sangat buruk di laut. Seperti yang kita tahu
bahwa kilang minyak kebanyakan berada di laut. Dan ketika minyak tersebut tumpah atau bocor
maka yang akan terjadi adalah tercemarnya air laut. Dan hal ini akan menyebabkan banyak
ikan menjadi mati.
8. Detergen
Penggunaan detergen dan pembuangan limbah detergen langsung ke dalam air akan
menyebabkan banyak sekali permasalahan tanah, seperti matinya ikan- ikan dan organisme air
lainnya.
9. Batubara
Pengolahan batubara akan menyebabkan pencemaran air. Asap yang tercemar akan turun ke
air dan menyebabkan air ikut tercemar.
Perusakan hutan dan pembuangan katu serta ranting- ranting dan dedaunan akan
menyebabkan sumber air menjadi tercemar.
Itulah beberapa faktor yang menyebabkan pencemaran di air. Faktor- faktor diatas kebanyakan
berupa bagian dari aktivitas manusia. namun ada pula yang berasal dari alam, seperti bencana
alam. Semoga artikel yang kami sampaikan
https://ilmugeografi.com/bencana-alam/faktor-penyebab-pencemaran-air
Sebenarnya, ekosistem air dapat melakukan ‘rehabilitasi’ secara alami apabila terjadi
pencemaran air. Namun kemampuan rehabilitasi ini ada batasnya. Oleh karena itu,
setidaknya harus ada upaya untuk pencegah dan penanggulangan pencemaran air. Cara
mengatasi pencemaran air dapat dilakukan mulai dari pengenalan dan pengertian yang
baik oleh perilaku masyarakat. Cara mengatasi pencemaran air dapat dilakukan usaha
preventif, misalnya dengan membuang sisa-sisa makanan dan bahan organic ke dalam
tong sampah dan jangan dibuang di sungai.
Selain itu, ada beragam tindakan lain selain tindakan preventif yang bisa kita lakukan.
Berikut ini beberapa tindakan yang dapat kita lakukan oleh masyarakat sebagai Cara
mengatasi pencemaran air , yaitu:
Gunakan air dengan bijaksana. Kurangi penggunaan air untuk kegiatan yang
kurang berguna dan gunakan dalam jumlah yang tepat.
Kurangi penggunaan detergen. Sebisa mungkin pilihlah detergen yang ramah
lingkungan dan dapat terurai di alam secara cepat.
Kurangi konsumsi obat-obatan kimia berbahaya. Obat-obatan kimia yang
berbahaya seperti pestisida, dan obat nyamuk cair merupakan salah satu penyebab
rusaknya ekosistem air
Tidak menggunakan sungai untuk mencuci mobil, truk, dan sepeda motor.
Tidak menggunakan sungai untuk wahana memandikan hewan ternak dan
sebagai tempat kakus.
Jangan membuang sampah rumah tangga di sungai/danau. Kelola sampah rumah
tangga dengan baik dan usahakan menanam pohon di pinggiran sungai/danau.
Sadar akan kelangsungan ketersediaan air dengan tidak merusak atau
mengeksploitasi sumber mata air agar tidak tercemar.
Mengoptimalkan pelaksanaan rehabilitasi lahan kritis yang bertujuan untuk
meningkatkan konservasi air bawah tanah
Menanggulangi kerusakan lahan bekas pembuangan limbah B3.
Beberapa langkah di atas merupakan cara mengatasi pencemaran air secara sederhana
yang dapat dimulai dari diri sendiri. Sebenarnya tidak terlalu susah untuk
mengatasi pencemaran air apabila kita menyadari bahwa air merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari kehidupan dan setiap orang wajib untuk menjaga dan
melestarikan ekosistem air.
http://ekosistem-ekologi.blogspot.com/2013/04/cara-mengatasi-pencemaran-air-berawal.html
Salah satu hal yang bisa kita lakukan untuk mencegah atau mengurangi pencemaran air tanah
adalah menggunakan bahan- bahan yang ramah lingkungan, khususnya yang digunakan untuk
beraktivitas sehari- hari. Beberapa bahan yang bisa dialihkan dengan bahan yang ramah
lingkungan adalah bahan bakar, sabun atau pembersih, obat- obatan dan lain sebagainya.
Limbah memang merupakan penyebab polusi air yang paling umum kita temui. Banyak
kegiatan yang menghasilkan limbah yang akan mencemari air, mulai dari industri, perdagangan,
rumah tangga hingga di sektor pariwisata. Semua limbah ini dapat memberikan pengaruh buruk
bagi air. Karena memang tidak bisa dicegah adanya, maka kita perlu mengetahui dan
melakukan pengolahan limbah secara efektif dan juga tepat agar nantinya limbah tidak menjadi
polutan yang mencemari air. Pengolahan yang dilakukan dapat berupa pengolahan secara
tradisional maupun diolah dengan menggunakan teknologi tertentu untuk menghasilkan limbah
yang tidak merugikan.
3. Menjauhkan sumber polutan dari sumber air
Cara lain yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya pencemaran air adalah dengan
menjauhkan polutan atau sumber polusi dari sumber air, khususnya sumber- sumber air yang
vital atau digunakan oleh banyak masyarakat. Lalu caranya bagaimana? Caranya dengan
mendirikan kawasan industri yang jauh dari sumber air yang digunakan oleh warga. Kawasan
industri bisa didirikan di tempat yang masih sepi dan belum banyak penduduknya. Dengan
berada di jauh dengan sumber air masyarakat maka limbah yang dihasilkan oleh kegiatan
industri bisa lebih terkontrol .
Bagi para pelaku industrial yang memiliki kekuasaan untuk mendirikan pabrik atau
sebangsanya, maka dengan tidak mendirikan pabrik di dekat sumber air akan sangat
membantu sebagai upaya melestarikan lingkungan sungai sekitarnya. Hal ini karena limbah
yang akan dihasilkan pabrik tidak akan mencemari sumber air masyarakat.
Nah, ini yang selalu diajarkan oleh pemerintah untuk mendidik rakyat agar bisa lebih mencintai
lingkungannya. Banyak masyarakt yang belum menyadari akan pentingnya membuang sampah
dengan tertib. Banyak orang yang masih membuang sampah rumah tangga mereka ke sungai.
Padahal sampah- sampah yang mereka buang tersebut akan mencemari ekosistem sungai dan
apabila dilakukan dalam jangka waktu yang cukup lama maka akan menghambat aliran air
sungai, akibatnya akan terjadi banjir. Selain itu air sungai yang telah ditumpuki sampah ini akan
membuat sungai menjadi kotor, bau dan berwarna yang airnya tidak bagus untuk dikonsumsi.
Detergen adalah salah satu benda yang tidak lepas dari kegatan rumah tangga. Detergen yang
banyak digunakan oleh ibu rumah tangga kebanyakan mengandung bahan kimia yang
jumkahnya sangat banyak. Biasanya hal ini ditandai dengan busa yang melimpah ruah. Ketika
selesai mencuci maka beberapa orang akan membuangnya ke sungai dan sebagainya. Hal ini
akan memberikan efak yang tidak baik seperti matinya mikroorganisme. Maka dari itulah sudah
saatnya kita menggunakan detergen yang ramah lingkungan
Bagi para petani khususnya, pengunaan pestisida memang sangat penting, begitu pula dengan
pupuk kimia. Kedua barang ini sudah menjadi senjata bagi petani untuk memperoleh
keuntungan karena dapat menghsilkan tanaman yang berkualitas. Namun tanpa disadari ketika
petani menggunakan pestidisa dan pupuk kimia secara berlebihan, maka hal itu dapat
mencemari lingkugan sekitarnya termasuk lingkungan air dan ekosistem darat.
Acara bersih kali atau bersih pantai merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk
mencegah pencemaran air tanah.
Pohon merupakan penghasil oksigen sealigus sebagai pembersih sungai alami yang jitu.
Semakin banyak kita menanam pohon maka makin banyak pula udara serta air bersih yang
akan kita dapatkan karena akar pepohonan yang menyimpan dan menguncinya di dalam tanah.
Dengan mengelola sampah kita sendiri, maka kita melakukan tindakan pencemaran air.
Sampah yang bisa kita kelola mulai dari sampah kita sendiri seperti plastik, kaleng dan lain
sebagainya. Dengan mengelola sampah dengan cara yang baik maka kita akan menuai
keuntungan berupa kebersihan.
Asap kendaraan bermotor dapat menyebabkan polusi tidak hanya di udara namun juga di air.
Untuk menguranginya maka salah satu caranya yaitu dengan mengurangi kegiatan yang
melibatkan bahan bakar seperti memakai kendaraan bermotor.
Itulah beberapa penyebab dari terjadinya pencemaran air. Banyak limbah yang dapat
menyebabkan pencemaran air, semoga bermanfaat bagi kita semua.
https://ilmugeografi.com/bencana-alam/cara-mencegah-pencemaran-air
Upaya Penanggulangan
Pencemaran Air
October 12, 2014Artikel GeografiComments: 1
Upaya Penanggulangan Pencemaran Air|Pencemaran Air menimbulkan
dampak buruk terhadap manusia dan makhluk lain. Akibat ulah manusia
berbagai macam penyakit timbul yang dampaknya juga kembali kepada
manusia dan hewan-hewan hanya karna ulah manusia, hewan pun terkena
dampaknya karena mengkomsumsi air yang telah tercemar atau memakan
ikan yang pada tubuhnya telah terdapat timbunan bahan berbahaya dan
racun, tetapi apakah kita harus diam ?…apakah ini harus dibiarkan saja
?….tentu saja tidak, kita yang berbuat kita juga yang harus bertanggung
jawab itulah mungkin kata yang tepat untuk manusia, dari ulah kita, semua
terkenda dampaknya. Diperlukan cara untuk menanggulangi pencemaran air
dengan mengurangi pencemaran air, bahkan kalau bisa menghilangkan
pencemaran perairan. Sehingga diperlukan usaha-usaha atau upaya dalam
penanggulangan pencemaran perairan.Oleh karna itu mari kita membahas
tentang Usaha-usaha penanggulangan pencemaran air atau
perairan seperti yang ada dibawah ini..
http://www.artikelsiana.com/2014/10/upaya-penanggulangan-pencemaran-air-usaha.html