PENDAHULUAN
antar individu dalam berbagai tingkat struktur sosial, kelurga, komunitas ban system
kesehatan untuk mengubah praktik – praktik mereka yang berkaitan dengan kesehatan
anak. agar memiliki dampak,maka praktik – praktik ini perlu dilakukan dengan benar
dan mengikuti perkembangan zaman. Hal ini karena, setiap anak dilahirkan dengan
membawa potensi kelebihan dan kekurangan. Ia adalah sosok pribadi mandiri dengan
Oleh sebab itu, dalam proses berkomunikasi dengan anak harus memperhatikan
Dari uraian tersebut diatas penulis membuat makalah dengan judul “Komunikasi pada
anak “.
1.2.4 Apa saja hambatan yang terjadi pada saat berkomunikasi pada anak?
1.3 Tujuan
1.3.4 Mendapatkan informasi tentang hambatan yang terjadi pada saat berkomunikasi
pada anak.
BAB II
KONSEP DASAR
2.1 Definisi
penerimaan berita yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang memungkinkan
pesan atau berita itu bias diterima atau dipahami. (Kamus penerbit Gita Media Press.
melakukan perbaikan kesehatan yang berkaitan dengan praktek dan pada gilirannya
serta ilmu-ilmu sosial yang lain. Hal ini saling melengkapi, saling tukar menukar
prinsip dan tehnik umum satu sama lain sehingga masing-masing memberikan
perawat dapat mengembangkan hubungan kerja yang baik dengan anak maupun dengan
keluarga. Perawat banyak menerima informasi dari orang tua, karena kontak antara
orang tua dengan antar umum akrab, informasi yang diberikan orang tua dapat
bermain untuk membuat mereka berpartisipasi. Anak yang lebih besar dapat secara
aktif terlibat dalam komunikasi. Anak-anak umumnya responsive terhadap pesan non
verbal,gerakan yang tiba-tiba atau mengancam akan membuat mereka takut. Perawat
memasuki ruang dengan senyum yang lebar dan gerakan tangane tertentu akan
membirkan anak terlebih dahulu bertindak dalam hubungan interpersonal. Nada suara
kontak mata. Anak kecil sering kali merasa tidak dapat berbuat apa-apa terutama dalam
situasi yang meliputi interaksi dengan personal perawatan kesehatan(W haley dan
Wong, 1995)
langsung dan sederhana, harus jujur, membohongi anak dengan mengatakan bahwa
prosedut yang menyakitkan tidak menyakitkan hanya akan membuat mereka marah.
Untuk meminimalkan ketakutan dan kecemasan perawat harus selalu dengan segera
mengatakan pada mereka apa yang akan terjadi. Menggambar dan bemain adalah cara
yang efektif untuk berkomunikasi dengan anak. Hal ini memberikan kesempatan bagi
anak untuk berkomunikasi secara non-verbal [membuat gambar] dan secara verbal
-bayi merespon tingkahlaku non verbal pemberian perawatan. Mereka akan tenang
-bayi akan mendapatkan kenyamanan dari suara yang lembut meskipun kata-katanya
tidak dimengerti
-bayi yang agak besar [6 bulan] menahgalami kecemasan karena berpisah; karena itu
orang tua harus mengawasi ketika bayi di gendong oleh orang asing.
-anak bersifat egosentris dan hanya memahami hal-hal yanug berhubungan dengan
-anak memahami anologi secara literal [mis. Anak harus di izinkan untuk melakukan
-anak memahami kalimat yang pemdek dan sederhana, kata-kata yang dipahami dan
-anak mencapai alas an dan penjelasan atas segala sesuatu namun tidak membutuhkan
pengesahan.
-anak tertarik dalam aspek fungsional objek dan kegiatan (apa yang akan terjadi,
perkusi)
4.penggunaan sikap non verbal seperti kedipan mata /gerakan jari untuk merespon.
Dalam berkomunikasi dengan anak perawat akan menemui beberapa hambatan dalam
PROSES KEPERAWATAN
I.Pengkajian.
Hal yang dilakukan adalah wawancara dan pengambilan riwayat (identitas anak),
pemeriksaan fisik (penggunaan saluran visual, auditari, dan taktil), observasi tingkah laku
non verbal, pengulangan catatan medis, literature, dan tes diagnostic. Dalam kasus ini,
perawat mengkaji kemampuan anak untuk berkomunikasi, meliputi observasi suara, gaya,
dan kosa kata yang digunakan. Kendala fisik menyebkan ketidak mampuan untuk
menemukan nama atau kata. Penyakit psikologis atau depresi dapat mempengaruhi
II.Diagnosa Keperawatan.
intervensi yang tepat dapat dipilih. Factor-faktor pendukung yang akurat juga
harusdidefinisikan. Dalam hal ini yang harus diperhatikan adalah sebaiknya perawat
III.Intervensi.
intervensispesifik di rencanakan.
IV.Implementasi.
membantu hal ini di harapkan, akan merasa nyaman dalam melakukan interaksi meskipun
terjadi perubahan selain itu yang harus di lakukan adalah mendiskusikan dengan
kontak dengan sumber kesehatan lainnya, mencatat perkembangan klien dalam rencana
V.Evaluasi.
sebelumnya untuk menentukan apakah strategi atau intervensi telah efektif dan apakah
mengevaluasi yaitu: kemahiran untuk memberikan respon verbal dan non verbal, hasil
tertulis tentang akibat yang di harapkan, memperbaharui rencana tertulis, dan penjelasan
PENUTUP
A.Kesimpulan.
dari berbagai disiplin ilmu yang saling melengkapi, tukar menukar prinsip dan tehnik
umum satu sama lain sehingga masing-masing memberikan sumbangan yang unik bagi
prinsip, strategi / tehnik, dan hambatan – hambatan yang mungkin akan timbul / ada
dalam komunikasi. Tehnik komunikasi dengan anak sangatlah bervariasi, tergantung pada
umur dari anak tersebut. Pembagian rentang umur dapat dibedakan atas:
1) Bayi, (0-1)
2) toddler (1-3)
3) anak-anak pra sekolah (3-5)
4) anak usia sekolah (5-12)
B.Saran.
berkomunikasi dengan anak lebih efektif karena telah mengetahui bagaimana prinsip
dan strategi berkomunikasi dengan anak, serta mengetahui hambatan yang akan
Graeff, AJudith, dkk. 1996 . Komunikasi dalam kesehatan dan perubahan perilaku.
Peran
1. Perawat1 : Iqbal
2. Bayi : Rio
3. Bapak : Candra Agung
4. Ibu : Sri setiawati
5. Dokter : Deken
6. Perawat 2 : Erdi
7. Perawat 3 : Arie
Seorang anak perempuan usia 5 tahun dirawat dengan diagnosis leukimia. Hasil
pemeriksaan fisik didapatkan data adanya fissure anal, anak tampak rewel dan mengeluhsakit
terus menerus, terutama saat buang air besar (BAB), dokter sudah memberikan obat pelunak
feses untuk mengurangi rasa nyeri saat BAB, ibu pasien berkata ”anak saya selalu kesakitan
setiap BAB, adakah obat untuk mengurangi rasa sakit pada anak saya?”
Ibu :”Pak, bagaimana anak kita ini? Ibu tidak bisa tidur pak?”(sambil jalan kesana
kemari kebingungan)
Pak :”Kita harus bersabar bu.”
Ibu : “Apa yang harus kita lakukan pak demi anak kita?bapak jangan diam saja
dong!”
Pak : “Coba kamu beri dia minum dan diberikan kompres. Soalnya badannya panas
sekali.”
Ibu :”Diam ya Nak…ibu kasih minum kasihan sekali kamu.”
Tetapi banyak hal yang dilakukan oleh pasangan suami istri tersebut akan tetapi bayi
tersebut tetap saja tidak berhenti menagis malah semakin keras.
Waktu menunjukan pukul 23.00.
Ibu : “ Pak, ibu nggak kuat harus seperti ini menunggui anak kita yang sedang sakit
dan kasihan juga anak kita pak? Bagaimana kalau ibu ke ruang perawat dan meminta dokter
untuk memeriksa nya?”
Bapak : iya buu..
Ibu :” Suster…suster tolong anak saya…..”
Kemudian perawat memberikan pertolongan kepada bu wati menuju ruang perawat.
Perawat1 :” Mohon tunggu sebentar ya bu anak ibu akan segera diperiksa oleh dokter.”
Ibu :”Iya sus kasihan anak saya rewel nangis terus. Cepat ya sus.”
Perawat2 :”Selamat malam dok. Di ruang kemuning ada seorang anak yang rewel
menangis kesakitan, badanya panas dan sudah saya ukur suhu tubuhnya.”
Dokter :” Baik saya akan segera kesana.”
Perawat2 : “Permisi Bu, siapa nama anak ibu ini?”
Ibu :”......... sus.”
Perawat2 :”Berapa usia anak ibu ini?”
Ibu : “5 tahun.”
Perawat2 :”sudah Berapa hari anak ibu panas dan rewel seperti ini?”
Ibu : “Sejak tadi pagi sus. Sebenarnya dia kenapa sus?”
Perawat2 :”Silahkan ibu menemui dokter dulu untuk keterangan yang lebih jelas.”
Perawat 3 :”Wah pintar sekali kamu Nak udah nggak nangis lagi. Anak yang pintar.”
Ibu :”Berapa suhunya sus?”
Perawat3 :”Suhunya sudah mulai turun bu saat ini suhunya 37,5. Tetapi setelah ini anak
ibu akan diambil darahnya oleh petugas laboratorium untuk pemeriksaan lebih lanjut.”
Ibu :”Iya mbak lakukan saja yang terbaik untuk anak saya.”
Perawat3 :”Baiklah bu saya permisi dulu.Cepat sembuh ya nak.”
Ibu :”Terima kasih sus.”
Perawat3 :”Iya sama-sama bu.”
Waktu menunjukkan pukul 09.00 WIB dokter&perawat datang ke kamar Anak .... untuk visit
Perawat1 : ”Selamat pagi bu. Bagaimana apakah masih rewel semalam anaknya bu??
Nampaknya anak bapak sudah tenang ya pak? Ini ada dokter mau memeriksa anak ibu.
Ibu : “iya mas”silahkan dokk
Dokter :“bagaimana keadaan semalam bu? Apa masih rewel menangis??”
Ibu :”Iya dok, tapi sesekali menangis rewel dan memegangi dubur nya dok,
bagaimana ini dok tindak lanjutnya. Saya ga mau anak saya rewel nangis terus kasian saya
dok. Tolong dok berikan obat untuk mengurangi rasa nyeri nya..
Dokter : “baik bu, ibu sabar yaa. Obat yang semalam saya berikan nanti dilanjutkan
untuk diminum agar rasa nyeri nya berkurang. Anak ibu jangan terlalu banyak beraktivitas
diluar ruangan ya bu, diajak main di tmpat tdur untuk mengalihkan rasa nyeri yang dirasakan
saat mau BAB seperti diajak menggambar,mewarnai,bermain boneka,dll.
Ibu : “baik dok.”
Dokter : “baik saya permisi ya pak bu”.
Bpak&Ibu : “terimakasih dokter”.