Anda di halaman 1dari 2

Pengalaman

Seorang laki-laki usia 63 tahun datang ke IGD RSUP Dr Sardjito rujukan dari RSUD Wates setelah
terjatuh dari tangga bambu setinggi 2,5 meter saat bekerja sebagai kuli bangunan pada hari Selasa,
20 November 2018 pukul 14.30 WIB. Pasien terjatuh 7 jam SMRS dan langsung tidak sadarkan diri.
Pasien tidak ingat kejadian dan menurut saksi yang melihat, pasien jatuh dengan posisi bahu kiri dan
kepala bagian kiri membentur tanah. Pasien kemudian dibawa ke RSUD Wates dan dirujuk ke RSUP
Dr. Sardjito untuk penanganan lebih lanjut.

Dilakukan primary survey di IDG dan didapatkan keseluruhan clear. Pasien mengaku nyeri di bagian
punggung kiri dan merasakan nyeri kepala sejak setelah kejadia. Keluhan mual, muntah, kelemahan
angota gerak disangkal. Pada pemeriksaan, didapatkan lukam arhecting di kepala bagian
frontotemporal kiri sebanyak lima simpul jahitan dan luka lecet geser di lengan kiri atas. Telah
dilakukan pemeriksaan penunjang rontgen vertebra dan didapatkan fraktur kompresi vertebra
lumbalis 2-3. Dokter kemudian melakukan tatalaksana sesuai standar prosedur operasional rumah
sakit yang berlaku.

Masalah yang Dikaji

Pada pemeriksaan forensik klinis, menurut saya didapatkan luka robek di bagian lengan kiri atas.
Namun, dalam rekam medis luka tersebut dideskripsikan sebagai luka lecet geser. Bagaimana
definisi keduanya dan deskripsi luka yang benar ?

Analisa Masalah

Luka lecet secara umum terjadi karena adanya gesekan antara permukaan kulit dengan sesuatu yang
menyebabkan permukaan kulit terkelupas dan tampak titik-titik perdarahan. Luka ini hanya terjadi
pada permukaan kulit, namun menimbulkan nyeri akibat ujung-ujung saraf mengalami cedera.
Biasanya, bentuk dari luka lecet tidak beraturan.

Sedangkan luka robek terjadi karena adanya benturan dengan benda keras yang tumpul.
Karakteristik luka robek hampir sama seperti luka sayat, yaitu permukaan kulit dan lapisan
dibawahnya akan terputus sampai kedalaman yang bervariasi, hanya pada luka robek tepi lukanya
tidak beraturan.

Kesimpulan

Pada kasus ini, didapatkan luka berbentuk lurus horisontal dengan panjang 5 cm, lebar 0,5 cm. Tepi
luka tidak rata, tidak beraturan dan didapatkan dasar luka kemerahan, tidak didapatkan permukaan
kulit yang terkelupas dan tidak tampak bintik-bintik perdarahan disekitar luka. Berdasarkan deskripsi
luka, maka lupa pada lengan kiri pasien adalah luka robek.

Referensi

Dahlan, Sofwan. Ilmu Kedokteran Forensik. Pedoman Bagi Dokter dan Penegak Hukum. Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro. 2007. h. 47- 65. 2.

Idries AM. Pedoman Ilmu Kedokteran Forensik. Edisi Pertama. Jakarta : Binarupa Aksara, 1997.

Ilmu Kedokteran Forensik, Bagian Kedokteran Forensik Fakulatas Kedokteran Universitas Indonesia.
Thanatologi. Jakarta: Bagian Kedokteran Forensik Fakulatas Kedokteran Universitas Indonesia. 1997.
h. 25-35.
Peristiwa

Ditemukan jenazah seorang perempuan di kamar mandi lantai 5 gedung Fakultas MIPA UGM.
Penyidik kemudian meminta pemeriksaan luar dan dalam pada jenazah tersebut.

Informasi Kasus

Menurut pengakuan teman korban (Lutfi) pada hari Rabu, 27 April 2016 pukul 19.00 korban
menghadiri rapat Field Camp di Fakultas MIPA UGM sampai pukul 20.00. Setelah rapat, kedua teman
korban (Evan da Reza) sempat bertemu koeban di lingkungan kampus untuk berbincang mengenai
hasil rapat. Pada hari Kamis, 28 April 2016 penjaga kost korban mengaku sempat melihat korban
bernagkat kuliah menggunakan motor korban. Menurut pengakuan teman sekelas korban, korban
tidak menghadiri kegiatan kampus pada hari itu dan telepon selular korban tidak dapat dihubungi
pada kamis sore. Karena korban tidak pulang hingga hari Jumat, 29 April 2016 maka penjaga kost
menghubungi ibu korban dan sehari setelahnya ibu korban tiba di Yogyakarta.

Menurut Bripka Adi Yohan, hari Senin pukul 13.00 petugas SKKK Fakultas MIPA UGM (Sutriyadi)
mencium bau menyengat di kamar mandi putri lantai 5 gedung Fakultas MIPA UGM. Lalu, beliau
melaporkan ke SKKK Pusat. Petugas SKKK kemudian melubangi pintu kamar mandi dan mengintip ke
dalam dan menemukan jenazah wanita tergeletak di kamar mandi dengan ransel berwarna hijau
pada pukul 15.00 WIB. Setelah itu petugas SKKK melapor ke polisi dan polisi datang pukul 18.30 WIB.
Berdasarkan keterangan penyidik, jenazah terletak dengan posisi terlentang, kain menutupi hidung
dan mulut kornan serta ditemukan darah di kepala. Jenazah kemudian dibawa ke instalasi
kedokteran forensik RSUP Dr. Sardjito pada hari Selasa, 3 Mei 2016 pukul 01.00 WIB.

PL

PD

Lab/Penunjang

Analisis Kasus

Anda mungkin juga menyukai