Definisi
Asma adalah penyakit inflamasi kronis saluran napas yang ditandai oleh mengi dan/ atau batuk
berulang dengan karakteristik: timbul secara episodik, cenderung pada malam/ dini hari
(nokturnal), bersifat musiman, timbul setelah aktifitas fisis, terdapat riwayat asama dan/ atau
atopi lain pada pasien dan/ atau keluarganya
Epidemiologi
Insidensi asma pada masa kehamilan sekitar 13% penderita asma pada ibu hamil dengan
eksaserbasi akut, 20% -nya terjadi saat intrapartu. 7% pada tahun 2004 dan menurun menjadi 1-
4% di Amerika pada tahun 2016. Tingkat mortalitas pada ibu hamil penderita asma sebesar: 2,1
angka kematian dari 100.000 kejadian di Amerika Serikat. Asma pada ibu hamil banyak terjadi
wanita ras kulit hitam dibandingkan wanita ras kulit putih.
Faktor Risiko
Asma pada ibu hamil yang tidak terkontrol dengan baik dapat meningkatkan risiko beberapa
kelainan pada perinatal, seperti:
– Preeklamsia
– Hipertensi gestasional
– Hemoragik Uterina
– Lahir Prematur
– Anomali Kongengital
- Intermiten
- Mild
- Moderate
- Severe
Etiologi
– misal: debu tungau,alergen (rambut atau liur)dari hewan, terutama kucing dan
anjing; allergen dari serangga dan fungi)
• Obesitas
– serangga, tanaman, latex, debu kayu, dapat dikaitkan dengan asma okupasional
• Faktor Perinatal
Patogenesis
Terjadinya asma bronkiale dan kelainan patologinya terutama disebabkan oleh degranulasi sel
mast, yang membebaskan macam-macam mediator, antara lain histamin dan platelet aggregating
factor yang berperan pada fase awal, serta leukotrien dan factor kemotatik yang berperan pada
fase lambat. Akibatnya, pada fase dini terjadi bronkospasme, oedema dan hipersekresi bronkus,
sedangkan pada fase lambat terjadi penumpukan sel radang, yang kalau dibiarkan berlarut- larut
akan berkembang menjadi keadaan hiper-reponsif bronkial, suatu bentuk inflamasi kronik
dengan sel peran utamanya eosinofil. Degranulasi sel mast dapat terjadi secara dengan media IgE
atau tidak. Yang non IgE-mediated tidak ada kaitan dengan respons imun, faktor-faktor yang
berpengaruh adalah antara lain, faktor fisik misalnya cuaca panas / dingin, kelembaban dan
angin, faktor kimia misalnya berbagai polutan / iritan, iodium, mentol dan codein, dan faktor
neurogen yang membebaskan asetilkolin.
Patofisiologi
– Secara Fisiologis dengan kondisi asma terkontrol tanpa ekserbasi akut tidak ada
efek langsung yang dapat berpengaruh terhadap kondisi ibu saat hamil
Akumulasi eosinofil yang abnormal, limfosit, sel mast, makrofag, sel dendrit, dan
myofibroblast (faktor- faktor inflamasi), serta IgE
kontraksi otot polos pada saluran pernapasan, kongesti vaskular, dan oedem pada
mukosa dinding bronkus, sekresi mukus meningkat
Manifestasi Klinis
FEV1 Forced Expiratory Volume dalam 1 detik atau FVC Forced Vital Capacity (Kapasitas
Vital Paru)
Klasifikasi
Penatalaksanaan
– Monitor tingkat PEFR (Peak expiratory flow rate) dan FEV1 (Forced Expiratory
Volume 1s)
Saat in partu:
– Oxytocin
Medika mentosa:
– B- agonist inhalasi