LEMBAR PENGESAHAN

Asuhan keperawatan pasien dengan STEMI (St Elevasi Miokard Infark) pada tanggal 6
April s.d 19 April 2019 di Ruang IRD lantai 1 RSUD. Dr. Soetomo sebagai laporan praktek
klinik keperawatan gadar semester VIII atas nama Amita Pratama Putri (P27820715010).

Surabaya, 19 April 2019

Pembimbing Ruangan Pembimbing Pendidikan

Akhmad Ismail, S.Kep.Ns Endang Soelistyowati, SST,S.Pd, M.Kes

NIP. 197812172005011008 NIP. 196507111991032001

Mengetahui

Kepala Ruangan IRD

Kurniawati, S.ST

NIP. 196806041988032005
 ASUHAN KEPERAWATAN
PADA PASIEN DENGAN ST ELEVASI MIOKARD INFARK (STEMI)
DI IRD RSUD DR SOETOMO SURABAYA

Nama Mahasiswa : Amita Pratama Putri

NIM : P27820715010
Ruangan : Ruang IRD Lantai 1
No.RM : 1274xxxx
Tanggal pengkajian : 11 April 2019 10.30 WIB

I. Identitas
Nama : Tn. M
Jenis Kelamin : Laki-laki
Suku / bangsa : Madura / Indonesia
Agama : Islam
Pekerjaan : Pegawai swasta
Pendidikan : Tamat SLTA
Alamat : Lamongan, Jawa Timur
Tanggal MRS : 11 April 2019
Diagnosa Medis : Stemi Anterior
II. Riwayat Kesehatan
a) Keluhan Utama : Nyeri dada
b) Riwayat penyakit sekarang
Pasien mengatakan pada tanggal 11 April 2019 pagi pukul 07.00 WIB, pasien
mengeluh nyeri dada tembus punggung. Keluarga membawa pasien ke RS
bangkalan, karena keterbatasan alat pasien kemudian langsung dirujuk ke RSDS
dan masuk IGD. Kemudian pasien sampai di IRD RSDS pukul 10.30 WIB dan
langsung dipindah ke IGD PPJT.
c) Riwayat penyakit sebelumnya
Pasien memiliki riwayat DM
d) Riwayat penyakit keluarga
Pasien mengatakan ibu pasien memiliki riwayat penyakit jantung.
e) Pemeriksaan Fisik
- Keadaan Umum : Cukup
Kesadaran : E:4 V:5 M:6
Tanda – tanda vital :
Tekanan Darah : 120 / 77 mmHg
Nadi : 88 x/menit
 Suhu : 36,2 0 C
Pernapasan : 21 x/menit
SpO2 : 100%
BB : 65kg
TB : 160cm
- B1 (Breathing)
Bentuk dada simetris, tidak ada oedema pada dada, pernafasan 21 x/menit
reguler, pasien tidak sesak, terpasang O2 nasal 3 lpm, suara nafas vesikuler.
Tidak ada wheezing dan ronchi.
- B2 (Blood)
S1 S2 tunggal tidak ada suara jantung tambahan, CRT <2 detik , TD 120 /
77 mmHg, Nadi 88x/ menit reguler, konjungtiva merah muda, sklera putih.
- B3 (Brain)
Kesadaran compos mentis, GCS 456, suhu 36,2 0 C, ada nyeri dada dengan
skala nyeri 6, terus menerus
- B4 (Bladder)
Pasien memakai dower kateter, warna urine kuning jernih, produksi ±200ml/
3 jam
- B5 (Bowel)
Pasien mual tapi tidak muntah, bising usus 12x/mnt, supel, pasien belum
BAB sejak MRS
- B6 (Bone)
Pasien istirahat total , tidak ada edema di kedua ekstrimitas, akral hangat
kering merah, terpasang infus Nacl 0,9% 400 ml di tangan kiri, ADL pasien
di bantu total.
f) Pola Fungi Kesehatan
a. Pola persepsi dan tatalaksana hidup sehat
SMRS : Pasien bisa melakukan aktifitas secara mandiri , pasien juga
merupakan tulang punggung keluarga, pasien mengatakan tidak pernah
mengkonsumsi rokok.
MRS : aktifitas pasien dibatasi
b. Pola nutrisi dan metabolisme
SMRS : pasien makan 3x/hari dengan porsi sedang, pasien dalam sehari
mampu minum 2 liter perhari
MRS : pasien belum makan sejak MRS, minum pasien sangat dibatasi
hanya beberapa tetes, pasien mual tapi tidak muntah
c. Pola eliminasi
SMRS : BAB dan BAK pasien lancar. BAB setiap pagi hari 1x
 MRS : Pasien belum BAB, pasien BAK melalui dower kateter warna
kuning jernih, produksi 200ml/ 3jam
d. Pola istirahat dan tidur
SMRS : pasien tidur pukul 22..00 WIB dan bangun pukul 04.00 pagi
untuk berangkat kerja. Pasien tidur ±6 jam / hari
MRS : pasien tidak bisa tidur karena merasakan nyeri yang terus
menerus
e. Pola aktifitas
SMRS :Pasien aktif dan lincah dan gesit, pasien tidak mau banyak diam
MRS :Pasien harus berbaring di tempat tidur untuk menjaga kondisinya.
f. Pola hubungan dan peran
SMRS : Pasien memiliki hubungan yang baik dengan keluarga.
MRS : pasien memiliki hubungan yang baik dengan keluarga.
g. Pola persepsi dan konsep diri
SMRS : tidak terkaji
MRS : Pasien cemas atas penyakit yang dialaminya
h. Pola sensori dan kognitif
SMRS : pasien mudah bergaul dan komunikatif
MRS : Pasien komunikatif
i. Pola reproduksi dan seksual
SMRS : pasien laki-laki 55 tahun memiliki 1 orang istri, 3 orang anak, 1
laki-laki dan 2 perempuan
j. Pola penanggulangan stress
SMRS : pasien rajin bekerja dan sering berkumpul bersama keluarga
MRS : pasien merasa stress menghadapi penyakitnya, pasien takut dan
cemas, ketika pasien sering dikunjungi keluarga dan sering diajak berbicara
pasien merasa lebih tenang.
k. Pola tata nilai dan kepercayaan
SMRS : pasien rajin sholat 5 waktu
MRS : Pasien tidak bisa menjalankan aktifitas ibadahnya karena
keterbatasan gerak
g) Pemeriksaan Lab tgl 11/04/2019

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan

Kimia Klinik
 BUN 14 mg/dL 8 - 18
 SGOT 32 U/L <41
 SGPT 26 U/L 0-35
 Albumin 4,1 g/dL 3,40-5,00
 GDA 382 Mg/dl
Hematologi
 WBC 17,2 x10ʌ3/uL 3.37-10.0
 RBC 5,3 x10ʌ3/uL 3.6-5.46
 HGB 12,8 g/dL 13.3-16.6
 HCT 38,9 % 35.2-46.7
 PLT 195 x10ʌ3/uL 150-450
Elektrolit
 Natrium 138 mol/l 136-144
 Kalium 4,1 mol/l 3.8-5.6
 Klorida 102 mol/l 97-103
Gas Darah
 pH 7,30 mmHg 2,45- 7,25
 pC02 35 mmHg 25 – 45
 p02 133 mol/l 80 – 100
 HC03 17,2 mol/l 22 – 26
 TC02 18,3 mol/l 23 – 30
 BEecf -9,2 mmol/l -3,5 - +2,0
 S02 99 % 94 - 98

h) EKG 29 Maret 2019

 Kesimpulan : irama sinus 94x/menit, low voltage QRS, ST elevation, consider
anterior injury or acute infarct
i) Hasil bacaan echocardiograpy
1. Katup-katup tak tampak kelainan
2. Dimensi ruang jantung
- LA normal (LA mayor 4,9 cm; minor 2,5 cm)
- RA normal (RA mayor 4,8 cm; minor 2,4 cm)
- LV dilatasi ( LVIDd 6,4 cm)
- RV normal (RVDB 2,2 cm)
3. Fungsi sistolik LV menurun (EF Tech 51%; mad A2C 48%; mad A4C
37%;biplane 55%)
- Fungsi diastolik abnormal relaksasi
- Fungsi sistolik RV normal (TAPSE 7,4 cm)
4. Analisa segmental LV hipokinetik anterior (B-MA), anteroseptal (B-M);
interoseptal (B-M); septal (A); segmen lain normokinetik
- Terdapat LVH eksentrik (LVdml 231,49/m2, RWT 0,408)
Parameter hemodinamik
PCWP 8 mmHg
SVR 1050 dynes. Sec/cm
mPAP 35,8 mmHg
PVR 472 dynes sec/cm
LVCO 4,57 L/min
LVCI 2,7 L/min.m2
EST RAP 10 mmHg
j) Terapi yang diberikan
1. Inj. Ketorolac 30 mg per IV
2. Pump ISDN 5 mg/ml
3. NaCl 0,9% 400 mL sisa dari RS Bangkalan