Anda di halaman 1dari 25

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan ekonomi di era globalisasi ini menuntut suatu perusahaan

untuk berusaha mengikuti perkembangan-perkembangan yang terjadi.

Persaingan yang ketat antar perusahaan dengan berbagai jenis usaha juga

menuntut perusahaan untuk memenuhi pangsa pasar, meningkatkan kualitas

pelayanan, pendistribusian yang semakin cepat dan mampu menghasilkan

produk yang berkualitas tinggi dengan inovasi baru. Agar dapat bersaing

dengan perusahaan lain, perusahaan harus mampu mengelola sumber dana

perusahaan sesuai dengan rencana yang sudah ditetetapkan, dalam hal ini

perusahaan memerlukan pengambilan keputusan yang tepat. Keputusan tersebut

dapat dilakukan dengan menerapkan suatu sistem yang dapat menghasilkan

informasi yang jelas dan dapat dipercaya.

Sistem akuntansi merupakan salah satu bagian penting perusahaan dari

seluruh sistem informasi yang diperlukan oleh pihak manajemen perusahaan,

oleh karena itu dalam menjalankan setiap kegiatan usahanya, perusahaan sangat

memerlukan suatu sistem yang baik dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan

agar kegiatan yang dilakukan perusahaan dapat dilaksanakan secara lancar dan

tersusun rapi, selain itu dapat mempermudah dalam pelaksanaan serta

pengawasan. Menurut Mulyadi (2001,Sistem adalah suatu jaringan prosedur

yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok

1
perusahaan. Sistem Akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan

laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi

keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan

perusahaan (Mulyadi 2001, 3).

Sistem akuntansi dana kas kecil (petty cash) mempunyai peranan

penting dalam suatu kegiatan perusahaan. Menurut Soemarso (2002, 320) Kas

adalah segala sesuatu (baik yang berbentuk uang atau bukan) yang dapat

tersedia dengan segera dan diterima sebagai alat pelunasan kewajiban pada nilai

nominalnya. Kas merupakan aktiva perusahaan yang paling likuid dan sering

digunakan dalam operasional perusahaan. Masalah kas adalah masalah yang

kompleks, karena kas merupakan aktiva yang mudah untuk dipindahtangankan,

sehingga diperlukan penanganan khusus terhadap sistem akuntansi dana kas

kecil, selain itu perlu adanya pengawasan yang ketat dalam mengontrol akun

kas pada perusahaan. Dalam sistem dana kas kecil perlu adanya prosedur-

prosedur yang baik agar perusahaan dapat menyajikan laporan keuangan yang

relevan, penyajian data lebih jelas dan terperinci serta dapat meminimalisir

terjadinya hal-hal yang dapat merugikan perusahaan, diantaranya

penyelewengan, penyalahgunaan, pencurian dan penggelapan kas.

Perusahaan EMP Bentu Korinci Baru Ltd, sebagai entitas perusahaan yang

bergerak dalam bidang Gas dan Perminyakan, tentunya perusahaan ini memiliki

kegiatan operasional yang mengakibatkan pengeluaran kas dalam jumlah kecil.

Menurut Al. Haryono Jusup (2001, 28) jika pengeluaran kas yang

relative kecil dilakukan menggunakan cek, maka jumlah lembar cek yang

1
dibuat untuk pengeluaran-pengeluaran kecil semacam itu akan banyak sekali.

Hal ini menyebabkan pemborosan waktu dan mahal, oleh karena itu agar

perusahaan tidak perlu menarik cek untuk setiap pengeluaran kas yang

jumlahnya relatif kecil, maka perusahaan perlu membentuk suatu kas kecil yang

disediakan khusus untuk itu.

Berdasarkan kasus diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian di

Perusahaan EMP Bentu Korinci Baru Ltd dengan judul “EVALUASI SISTEM

AKUNTANSI DANA KAS KECIL (PETTY CASH) PADA PERUSAHAAN

EMP BENTU KORINCI BARU LTD”

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana sistem akuntansi dana kas kecil (petty cash) yang diterapkan

di Perusahaan EMP Bentu Korinci Baru Ltd.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui bagaimanakah sistem dan

prosedur dana kas kecil (petty cash) yang diterapkan di Perusahaan EMP Bentu

Korinci Baru Ltd.

1.4 Sasaran Penelitian

Adapun sasaran yang ingin dicapai melalui Praktek Kerja Lapangan

adalah sebagai berikut:

1.4.1 Bagi Penulis

Untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang penerapan sistem

informasi akuntansi pengeluaran dana kas kecil (petty cash) secara langsung

yang diteliti, dapat membandingkannya dengan ilmu yang selama ini diperoleh

2
dibangku kuliah dan mampu mengimplementasikan ilmu tersebut didunia kerja,

1.4.2 Perusahaan EMP Bentu Korinci Baru Ltd

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran

sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan sistem dan prosedur dana kas

kecil (petty cash) yang diterapkan pada Perusahaan EMP Bentu Korinci Baru

Ltd

1.4.3 Bagi Pembaca

Hasil Penelitian diharapkan dapat menambah wawasan bagi pembaca

dan dapat digunakan sebagai bahan referensi, informasi dan dasar penelitian.

1.4.4 Bagi Akademik

Penelitian ini diharapkan dapat memperluas wawasan pengetahuan dan

dapat digunakan sebagai bahan referensi dalam melakukan penelitian selanjutnya

mengenai pengaruh penerapan akuntansi keuangan dalam perusahaan khususnya

untuk menganalisi laporan keuangan.

1.5 MANFAAT

Adapun pelaksaan praktek kerja lapangan ini diharapkan memberi manfaat

sebagai beikut:

 Sebagai pelaksanaan mata kuliah wajib kerja praktek

 Dapat mengaplikasikan ilmu-ilmu teoritis yang selama ini didapat

di perkuliahan.

3
 Mendapatkan pengalaman nyata dari dunia kerja sekaligus

memperluas wawasan mahasiswa tentang dunia kerja yang

sesungguhnya.

 Mengembangkan diri.

 Memperoleh pengalaman mengenai kondisi kerja sehingga mempu

beradaptasi dengan dunia kerja.

4
BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Gambaran Umum Perusahaan

PT Energi Mega Persada Tbk (EMP) merupakan salah satu perusahaan

swasta di Indonesia yang bergerak di bidang pertambangan minyak dan gas bumi.

Perusahaan di bawah naungan Bakrie group ini merupakan perusahaan dari hasil

Merger atau penggabungan beberapa perusahaan yang bergerak di bidang yang

sama, antara lain Kondur Petroleum S.A, Kalila Bentu dan Korinci Baru, PT.

Insani Mitrasani Gelam (Gelam), dan PT. Sembarani Persada Oil (Semco).

Perusahaan ini fokus pada bidang eksplorasi dan produksi pertambangan

minyak dan gas. EMP mempunyai visi menjadi perusahaan pertambangan minyak

dan gas bumi kelas dunia yang terdepan di Asia. Komitmen perseroan untuk

menjadi perusahaan migas terkemuka dalam bidang migas dituangkan juga dalam

filosofinya mengenai tanggung jawab sosial perusahaan. Sebagai perusahaan yang

beroperasi di segenap pelosok negeri, Perseroan menginginkan kehadirannya di

daerah operasi dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat.

Komitmen perusahaan untuk menerapkan tata kelola perusahaan dan

pertanggung jawaban diterapkan di semua praktik bisnis yang dilakukan. Salah

satunya dengan prinsip tata kelola perusahaan yang baik dalam penempatan tugas

dan tanggung jawab oleh struktur sumber daya manusia.

Blok Bentu diberikan kepada Scepter Resources Bentu pada bulan Mei

1991. Kemudian diakuisisi sepenuhnya oleh Kalila (Bentu) Ltd pada tahun 2005.

5
Tahun 2006, EMP mengakuisisi PT. Tunas Harapan Perkasa yang merupakan

perusahaan induk dari Kalila Bentu. Sejak saat terjadinya pengakuisisian tersebut,

EMP mengelola Bentu dan merubah namanya menjadi EMP Bentu Ltd.

2.2 Visi dan Misi Perusahaan

A. Visi Perusahaan

EMP memiliki visi “To become the leading independent oil & gas

exploration & production company in Asia, implementing safety, health, and

environment excellence, uphold good corporate governance, contributing in

community development.”

Yang berarti: “menjadi perusahaan eksplorasi dan produksi minyak dan

gas independen terkemuka di Asia.”

B. Misi Perusahaan

Adapun misi yang dilakukan oleh EMP adalah sebagai berikut:

 Menerapkan keunggulan dalam kesehatan, keselamatan kerja dan

lingkungan,

 Menjunjung tinggi tata kelola perusahaan yang baik, dan

 Berkontribusi dalam pengembangan komunitas.

6
BAB III

LANDASAN TEORI

3.1 Pengertian Sistem

Pengertian sistem menurut Mulyadi (2001, 5) adalah suatu jaringan

prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan

pokok perusahaan. Suatu sistem dikatakan baik apabila didalamnya terdapat

prinsip-prinsip pengendalian intern yang apabila dilaksanakan dengan baik

akan dapat mendorong terciptanya efisiensi operasi, melindungi kekayaan

perusahaan dari pemborosan, kecurangan dan pencurian serta menjamin

terciptanya data akuntansi yang tepat dan dapat dipercaya. Sistem menurut

Romney dan Steinbart (2003, 2) adalah rangkaian dari dua atau lebih

komponen-komponen yang saling berhubungan, yang berinteraksi untuk

mencapai suatu tujuan.Dari pengertian di atas, penulis dapat menyimpulkan

bahwa sistem adalah suatu jaringan prosedur yang digunakan untuk operasional

perusahaan sehingga data yang dihasilkan lebih rinci dan terpercaya.

3.2 Pengertian Prosedur

Mulyadi (2001, 5) berpendapat bahwa prosedur adalah suatu urutan

kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen

atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi

perusahaan yang terjadi berulang-ulang.

3.3 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Pengertian Sistem Informasi Akuntansi (SIA) menurut Bodnar dan

Hopwood (2000, 1) adalah kumpulan sumber daya seperti manusia dan

7
peralatan, yang diatur untuk mengubah data menjadi informasi. Informasi ini

dikomunikasikan kepada beragam pengambil keputusan. Sistem Informasi

Akuntansi mewujudkan perubahan ini apakah secara manual atau

terkomputerisasi. Pengertian Sistem akuntansi menurut Mulyadi (2001, 3)

adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian

rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen

guna memudahkan pengelolaan perusahaan.

Menurut Mulyadi (2001, 19) sistem akuntansi memiliki beberapa

tujuan, diantaranya adalah:

1. Untuk menyediakan informasi bagi pengelolaan kegiatan usaha baru,

2. Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah

ada, baik mengenai mutu, ketepatan penyajian dan struktur

informasinya,

3. Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan intern,

yaitu untuk memperbaiki tingkat keandalan (reliability) informasi

akuntansi dan untuk menyediakan catatan lengkap mengenai

pertanggungjawaban dan perlindungan kekayaan perusahaan,

4. Untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan

akuntansi.

3.4 Pengertian Sistem Akuntansi Dana Kas Kecil (Petty cash)

Menurut Soemarso (2002, 320) Kas adalah segala sesuatu (baik yang

berbentuk uang atau bukan) yang dapat tersedia dengan segera dan diterima

sebagai alat pelunasan kewajiban pada nilai nominalnya.

8
Menurut Soemarso (2002, 320) Dana kas kecil adalah sejumlah uang

tunai tertentu yang disisihkan dalam perusahaan dan digunakan untuk melayani

pengeluaran-pengeluaran tertentu. Biasanya pengeluaran-pengeluaran yang

dilakukan melalui dana kas kecil adalah pengeluaran-pengeluaran yang

jumlahnya tidak besar, sedangkan menurut Baridwan (2004, 86) Dana kas kecil

adalah uang kas yang disediakan untuk membayar pengeluaran-pengeluaran

yang jumlahnya relatif kecil dan tidak ekonomis bila dibayar dengan cek.

Menurut Mulyadi (2001, 529) Penyelenggaraan dana kas kecil untuk

memungkinkan pengeluaran kas dengan uang tunai dapat diselenggarakan

dengan dua cara yaitu dengan sistem saldo berfluktuasi (fluctuating-fund-

balance system) dan imprest system. Dalam sistem saldo berfluktuasi,

penyelenggaraan dana kas kecil dilakukan dengan prosedur sebagai berikut:

1. Pembentukan dana kas kecil dicatat dengan mendebit rekening Dana

kas kecil,

2. Pengeluaran dana kas kecil dicatat dengan mengkredit rekening

Dana Kas kecil sehingga setiap saat saldo rekening ini berfluktuasi,

3. Pengisian kembali dana kas kecil dilakukan dengan jumlah sesuai

dengan keperluan dan dicatat dengan mendebit rekening Dana kas

kecil. Dalam sistem ini, saldo rekening Dana kas kecil berfluktuasi

dari waktu ke waktu.

Dengan demikian, dalam sistem saldo berfluktuasi catatan kas

perusahaan tidak dapat direkonsiliasi dengan catatan bank, oleh karena itu

rekonsiliasi bank bukan merupakan alat pengendalian bagi catatan kas

9
perusahaan.

Dalam imprest system, penyelenggaraan dana kas kecil dilakukan

sebagai berikut:

1. Pembentukan dana kas kecil dilakukan dengan cek dan dicatat

dengan mendebit rekening Dana kas kecil. Saldo rekening Dana

kas kecil ini tidak boleh berubah dari yang telah ditetapkan

sebelumnya, kecuali jika saldo yang telah ditetapkan tersebut

dinaikkan atau dikurangi,

2. Pengeluaran dana kas kecil tidak dicatat dalam jurnal (sehingga

tidak mengkredit rekening Dana kas kecil). Bukti-bukti pengeluaran

dana kas kecil dikumpulkan saja dalam arsip sementara yang

diselenggarakan oleh pemegang dana kas kecil,

3. Pengisian kembali dana kas kecil dilakukan sejumlah rupiah yang

tercantum dalam kumpulan bukti pengeluaran kas kecil. Pengisian

kembali dana kas kecil ini dilakukan dengan cek dan dicatat dengan

mendebit rekening Biaya dan mengkredit rekening Kas. Rekening

Dana kas kecil tidak terpengaruh dengan dengan pengeluaran dana

kas kecil. Dengan demikian pengawasan terhadap dana kas kecil

mudah dilakukan, yaitu dengan secara periodik atau secara

mendadak menghitung dana kecil. Jumlah uang yang ada ditambah

dengan permintaan pengeluaran kas kecil yang belum

dipertanggung- jawabkan dan bukti pengeluaran dana kas kecil

harus sama dengan saldo rekening dana kas kecil yang tercantum

10
dalam buku besar.

Berikut hal-hal yang terkait dengan Sistem Dana kas kecil (petty cash) adalah:

1. Fungsi yang terkait

Fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi sistem dana kas kecil (petty cash)

menurut Mulyadi (2001, 534) adalah:

a. Fungsi Kas

Dalam sistem dana kas kecil, fungsi ini bertanggung jawab dalam mengisi cek,

memintakan otorisasi atas cek dan menyerahkan cek kepada pemegang dana kas kecil

pada saat pembentukan dana kas kecil dan pada saat pengisian kembali dana kas kecil.

b. Fungsi Akuntansi

Dalam sistem dana kas kecil, fungsi akuntansi bertanggung jawab atas:

1) Pencatatan pengeluaran kas kecil yang menyangkut biaya dan persediaan,

2) Pencatatan transaksi pembentukan dana kas kecil,

3) Pencatatan pengisian kembali dana kas kecil dalam jurnal pengeluaran kas

atau register cek,

4) Pencatatan pengeluaran dana kas kecil dalam jurnal pengeluaran dana kas

kecil (fluctuating-fund-balance-system),

5) Pembuatan bukti kas keluar yang memberikan otorisasi kepada fungsi kas

dalam mengeluarkan cek sebesar yang tercantum dalam dokumen tersebut.

Fungsi ini juga bertanggung jawab untuk melakukan verifikasi

kelengkapan dan kesahihan dokumen pendukung yang dipakai sebagai

dasar pembuatan bukti kas keluar.

a. Fungsi Pemegang Dana kas kecil

11
Fungsi ini bertanggung jawab atas penyimpanan dana kas kecil, pengeluaran

dana kas kecil sesuai dengan otorisasi dari pejabat tertentu yang ditunjuk dan

permintaan pengisian kembali dana kas kecil.

b. Fungsi Pemeriksa Intern

Dalam sistem kas, fungsi ini bertanggung jawab atas penghitungan dana kas

kecil (cash) secara periodik dan pencocokan hasil penghitungannya dengan catatan

kas. Fungsi ini bertanggung jawab atas pemeriksaan secara mendadak (surprised audit)

terhadap saldo dana kas kecil yang ada ditangan pemegang dana kas kecil.

2. Dokumen yang digunakan

Dokumen pokok yang digunakan dalam sistem dana kas kecil menurut

Mulyadi (2001, 530) adalah:

a) Bukti Kas Keluar

Dokumen ini berfungsi sebagai perintah pengeluaran kas dari fungsi akuntansi

kepada fungsi kas sebesar yang tercantum dalam dokumen tersebut. Dalam sistem dana

kas kecil, dokumen ini diperlukan pada saat pembentukan dana kas kecil dan pada saat

pengisian kembali dana kas kecil.

b) Cek

Dokumen ini berfungsi untuk pembentukan dana kas kecil dan pengisian

kembali dana kas kecil.

c) Permintaan Pengeluaran Kas Kecil

Dokumen ini digunakan oleh pemakai dana kas kecil untuk meminta uang ke

pemegang dana kas kecil. Bagi pemegang dana kas kecil, dokumen ini berfungsi

sebagai bukti telah dikeluarkannya kas kecil olehnya. Dokumen ini diarsipkan oleh

pemegang dana kas kecil menurut nama pemakai dana kas kecil.

12
d) Bukti Pengeluaran Kas Kecil

Dokumen ini dibuat oleh pemakai dana kas kecil untuk

mempertanggungjawabkan pemakaian dana kas kecil. Dokumen ini dilampiri dengan

bukti-bukti pengeluaran kas kecil dan diserahkan oleh pemakai dana kas kecil kepada

pemegang dana kas kecil. Dalam sistem dana kas kecil dengan imprest system, bukti

pengeluaran kas kecil dilampiri dengan dokumen pendukungnya disimpan dalam arsip

sementara oleh pemegang dana kas kecil untuk keperluan pengisian kembali dana kas

kecil. Dalam imprest systemtidak dilakukan pencatatan bukti pengeluaran kas kecil

dalam catatan akuntansi. Dalam fluctuating- fund-balance system, bukti pengeluaran

kas kecil dilampiri dengan dokumen pendukungnya diserahkan oleh pemegang dana

kas kecil kepada fungsi akuntansi untuk dicatat dalam jurnal pengeluaran dana kas

kecil.

e) Permintaan Pengisian Kembali Kas Kecil

Dokumen ini dibuat oleh pemegang dana kas kecil untuk meminta kepada

Bagian Utang agar dibuatkan bukti kas keluar guna pengisian kembali dana kas kecil.

Dalam sistem dana kas kecil dengan imprest system, jumlah yang diminta untuk

pengisian kembali dana kas kecil adalah sebesar jumlah uang tunai yang telah

dikeluarkan sesuai yang tercantum dalam bukti pengeluaran kas kecil yang

dikumpulkan dalam arsip pemegang dana kas kecil. dalam sistem dana kas kecil

dengan fluctuating-fund-balance system pengisian kembali dana kas kecil tidak

didasarkan pada jumlah uang tunai yang telah dikeluarkan sesuai dengan bukti

pengeluaran kas kecil, namun sesuai dengan kebutuhan pengeluaran uang tunai yang

diperkirakan oleh pemegang dana kas kecil. Dengan demikian, jumlah pengisian

kembali dana kas kecil dalam fluctuating-fund-balance system dapat lebih besar atau

lebih kecil dari pada jumlah dana kas kecil yang telah dikeluarkan sesuai dengan

13
jumlah yang tercantum dalam bukti pengeluaran kas kecil.

3. Catatan akuntansi yang digunakan

Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem dana kas kecil menurut

Mulyadi (2001, 532) adalah:

a. Jurnal Pengeluaran Kas (cash disbursement journal

Dalam sistem dana kas kecil, catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat

pengeluaran kas dalam pembentukan dana kecil dan dalam pengisian kembali dana kas

kecil. Dokumen sumber yang dipakai sebagai dasar pencatatan dalam jurnal

pengeluaran kas adalah bukti kas keluar yang telah dicap “lunas” oleh fungsi kas.

b. Register Cek (check register)

Dalam sistem dana kas kecil, catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat cek

perusahaan yang dikeluarkan untuk pembentukan dan pengisian kembali dana kas kecil.

c. Jurnal Pengeluaran Dana Kas Kecil

Untuk mencatat transaksi pengeluaran dana kas kecil diperlukan jurnal khusus,

jurnal ini sekaligus berfungsi sebagai alat distribusi pendebitan yang timbul sebagai akibat

pengeluaran dana kas kecil.

3.5 Prosedur pengisian kembali dana kas kecil

Prosedur pengisian kembali dana kas kecil dalam imprest system sedikit

berbeda dengan prosedur yang sama dalam fluctuating-fund- balance system.

Pengisian kembali dana kas kecil dalam imprest system didasarkan atas jumlah

uang tunai yang telah dikeluarkan menurut bukti pengeluaran kas kecil,

sedangkan dalam fluctuating-fund-balance system didasarkan atas taksiran

jumlah uang tunai yang diperlukan oleh pemegang dana kas kecil. Disamping

itu, pengisian kembali dana kas kecil dalam imprest system dicatat dengan

14
mendebit rekening biaya, sedangkan dalam fluctuating-fund-balance system

dicatat dengan mendebit rekening Dana Kas Kecil.

Dalam imprest system, permintaan pengisian kembali dana kas kecil

dilakukan oleh pemegang dana kas kecil dengan menggunakan formulir

permintaan pengisian kembali kas kecil. Dokumen ini dilampiri dengan bukti

pengeluaran kas kecil dan dokumen pendukungnya diserahkan oleh pemegang

dana kas kecil kepada bagian Utang. Bagian Utang membuat bukti kas keluar

sebesar jumlah rupiah yang dicantumkan dalam permintaan pengisian kembali

kas kecil. Bukti kas keluar dicatat dalam register bukti kas keluar oleh Bagian

Utang. Bukti kas keluar lembar ke-2 diserahkan oleh bagian Utang ke bagian

Kartu Biaya untuk kepentingan pencatatan rincian biaya overhead pabrik, biaya

administrasi umum dan biaya pemasaran dalam kartu biaya yang bersangkutan.

Bukti kas keluar dilampiri dengan dokumen pendukungnya diserahkan oleh

bagian Utang ke bagian Kasa. Berdasarkan bukti kas keluar tersebut, Bagian

Kasa membuat cek atas nama dan memintakan tanda tangan otorisasi atas cek.

Cek diserahkan kepada pemegang dana kas kecil dan bukti kas keluar

diserahkan kepada bagian Jurnal setelah dibubuhi cap lunas oleh bagian Kasa

kemudian Bagian Jurnal mencatat pengeluaran kas dalam register cek.

Dalam sistem dana kas kecil dengan fluctuating-fund-balance system,

permintaan pengisian kembali dana kas kecil dilakukan oleh pemegang dana

kas kecil juga dengan menggunakan formulir permintaan pengisian kembali kas

kecil. Namun, dokumen ini tidak dilampiri dengan bukti pengeluaran kas kecil

dan dokumen pendukungnya karena dalam fluctuating-fund-balance system,

15
dokumen pendukung (bukti pengeluaran kas kecil dan dokumen

pendukungnya) telah diserahkan oleh pemegang dana kas kecil kepada Bagian

Jurnal untuk kepentingan pencatatan pengeluaran kas kecil. Dengan demikian,

dalam sistem dana kas kecil dengan fluctuating-fund-balance systempermintaan

pengisian kembali kas kecil yang dibuat oleh pemegang dana kas kecil

diserahkan kepada bagian Utang tanpa dilampiri dengan dokumen pendukung.

Bagian Utang kemudian mencatat bukti kas keluar didalam register bukti kas

keluar.

16
BAB IV

PELAKSAAN

4.1 Waktu

Waktu pelaksanaan kerja praktek, kami mohonkan sedapat mungkin sesuai

dengan kalender akademik UIN suska riau, yaitu: tanggal 07 Januari 2018 s/d 22

Februari 2018.

4.2 Metodologi

Adapun langkah kerja praktek secara umum yaitu:

1. Persiapan

Meliputi pemahaman tujuan kerja praktek dan persiapan materi serta teori

yang mendasarinya.

2. Studi pendahuluan

Meliputi studi dokumentasi perusahaan, identifikasi data yang diperlukan

untuk mengidentifikasikan pelaksanaan kerja peraktek.

3. Pelaksanaan

Pelaksanaan kerja praktek direncanakan selama 2 bulan meliputi tahap :

a. Inisiasi

Tahap inisiasi merupakan tahap pengenalan umum kondisi perusahaan,

termasuk orientasi masalah yang diusulkan oleh perusahaan.

b. Penentuan Topik Masalah Yang Dipelajari

Pada tahap ini kami sudah bisa melihat masalah-masalah yang ada dan

17
kemudian menentukan topik permasalahan apa yang akan dikaji.

c. Pendefinisian Masalah

Pendefinisian masalah yang dikaji dalam pelaksanaan kerja praktek.

d. Perancangan dan Pengembangan Alternatif Solusi

Data dan informasi yang diperoleh pada tahap pelaksanaan penelitian

digunakan untuk merancang dan mengembangkan alternatif solusi untuk

menyelesaikan masalah yang dihadapi atau dianalisis serta dikaitkan dengan teori

yang ada sebelumnya.

e. Evaluasi

Pada tahap ini dilakukan studi kelayakan terhadap solusi yang ditawarkan

sekaligus mempresentasikan hasil kerja praktek pada perusahaan.

4.3 Data Diri

Nama : Nurhayati

NIM : 11673201321

Fakultas : Ekonomi dan Ilmu Sosial

Jurusan : Akuntansi

Tempat, Tanggal Lahir : Siarang-arang,04 Agustus 1997

Jenis Kelamin : Perempuan

No. Telepon Seluler : 0822-8473-3887

Email : nurhayati6274@gmail.com

Alamat Kampus : Jl.Subrantas Km.15, Pekanbaru, 28293

18
BAB V

PENUTUP

Demikian proposal “Praktik Kerja Lapangan” ini saya buat sebagai

pelengkap permohonan praktik kerja lapangan dengan harapan semoga proposal

ini dapat diterima dan dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah dibuat,

karena saya akan berusaha sebaik-baiknya sesuai dengan kompetensi yang saya

miliki. Saya mengharapkan diberikannya kesempatan untuk mendapatkan

pengetahuan dan wawasan dengan praktik kerja lapangan di Instansi Sawsta yang

Bapak/Ibu pimpin.

Saya mengharapkan bantuan dan dorongan serta peran dari berbagai pihak

untuk terlaksananya kegiatan ini sesuai dengan tujuan, karena saya menyadari

tanpa peran dari semua pihak, kegiatan ini tidak akan berjalan lancar. Besar

harapan saya untuk diijinkan melaksanakan kerja praktek di perusahaan yang

Bapak/Ibu pimpin. Selama praktik kerja lapangan, saya sebagai mahasiswa akan

patuh terhadap peraturan-peraturan yang telah diterapkan. Atas segala perhatian

dan kesempatan yang diberikan, saya ucapkan terima kasih.

Semoga Tuhan senantiasa memberikan bimbingan, rahmat serta ridha-Nya

kepada kita semua.

19

Anda mungkin juga menyukai