Anda di halaman 1dari 2

Nama : Nur Aini Hanifiah

Umur : 27 tahun
NPM : 1806271586
Program studi : Ilmu Penyakit Dalam
Asal alumnus : FK Universitas Yarsi
No. HP : 081286508228
Email : hanifiah.aini@gmail.com
Motto : Nothing worth having, come easy

TUGAS FILSAFAT
Menguraikan manfaat liberal arts education bagi pengembangan diri sebagai ilmuwan
Liberal arts education bukanlah suatu hal yang baru di dunia pendidikan. Hal ini
sudah dikenal sejak lama, di Eropa misalnya sudah dikenal sejak abad 12 dengan
nama The Seven Liberal Arts, yang terdiri dari grammatica, rethorica, dialetica,
omusica, astronomica, arithmetica, geometrica. Semua tergabung menjadi suatu
kesatuan yan berlandaskan filosofi dan pemikiran kritis berdasarkan Socrates dan
Plato.1
Saat ini, meluasnya suatu informasi menghasilkan produktivitas dan inovasi yang
menguntungkan serta dapat juga menjadi tantangan untuk setiap individu. Setiap
individu dengan mudah dapat menjadi penyebar informasi atau pengguna
informasi. Semua informasi yang didapatkan harus ditelaah dengan kritis, maka
dari itu kemampuan berdasarkan liberal arts education diperlukan.
Berdasarkan John Henry Newman, liberal arts education membantu setiap
individu untuk berpikir, dengan cara membentuk cara berpikir yang sistematis
dan berfondasi kuat.2 Berpikir pun memerlukan latihan, karena tidak bisa secara
sembarangan. Dengan terus berlatih untuk berpikir, maka akan terbiasa untuk
berpikir secara sistematis. Dalam bidang medis, terutama bidang penyakit dalam
memerlukan hal seperti ini, karena ketika menemukan masalah klinis, sebagai
ahli penyakit dalam tidak bisa sembarangan dalam mendiagnosa, jadi harus
dengan pendekatan secara holistik dengan anamnesa terarah sesuai riwayat
penyakit, riwayat pengobatan, riwayat kebiasaan, riwayat keluarga, dan riwayat
psikososial dan diintegrasikan dengan pemeriksaan fisik serta rencana
manajemen berikutnya berupa rencana diagnostik penunjang dan tatalaksana.
Ilmu dibangun dari beberapa ilmu atau kumpulan pengetahuan, berdasarkan sains
dan pengalaman empiris. Liberal arts education yang sebelumnya melatih
bagaimana caranya untuk berpikir kritis, selanjutnya dari hasil pemikiran tersebut
akan melatih dan mengarahkan bagaimana atau apa yang dipelajari selanjutnya. 2
Hal tersebut sangat berguna dalam bidang medis, karena setiap individu atau
pasien berbeda, tidak bisa disamakan dengan tatalaksana sesuai textbook saja atau
guideline, kita harus melihat suatu individu itu secara keseluruhan, maka belajar
seumur hidup dalam dunia medis diperlukan dan liberal arts education
membantu hal tersebut. Maka dari itu, dalam dunia kedokteran perlunya diskusi
kasus bagi para ahli medis untuk menceritakan pengalamannya secara empiris,
tetapi tetap berlandaskan bukti dan sains yang sesuai dengan referensi yang tepat.
Selain itu, dalam kedokteran ilmu terus berkembang sehingga ilmu yang sudah
out-of-date dikembangkan ke ilmu yang lebih baru, dan dari landasan ilmu yang
sudah ada melatih kemampuan seorang dokter atau ahli medis sehingga menjadi
lebih kreatif dan inovatif. Perlunya melakukan penelitian dimulai dari penelitian
kecil seperti laporan kasus yang didiskusikan dengan ahlinya sampai penelitian
uji klinis atau telaah ilmiah tidak akan berjalan dengan baik jika tidak didasari
dengan rasa keingintahuan dan pemikiran kritis. Maka dari itu, liberal arts
education diperlukan dalam pengembangan ilmu dunia kedokteran.
Liberal arts education juga membantu untuk mengaplikasikan hal-hal medis
dalam literatur sesuai dengan kondisi klinis. Kita dibantu dengan melihat
keseluruhan penyakit atau individu tidak hanya sebagai pasien, tetapi sebagai satu
kesatuan yang holistic yang memiliki tubuh, jiwa, dan pikiran. Dalam hal
pendidikan pun, liberal arts education membantu kita untuk menjadi pengajar
atau ahli yang baik, dari semua hal yang didapat tersebut membantu kita untuk
berbagi pengalaman tersebut kepada orang lain atau sesama profesi dengan tidak
hanya berlandaskan pengalaman secara empiris, tetapi juga penelitian dan telaah
kritis sesuai dengan ilmu yang diajarkan. Sehingga dengan berbagi akan membuat
individu menuju kebahagiaan.
Sekarang ini, banyak staf pengajar kedokteran di beberapa universitas percaya
bahwa dokter yang terus berpikir kritis, mau belajar dan memiliki kemampuan
komunikasi yang baik akan membuatnya menjadi dokter yang baik. Semua itu
didapat dari liberal arts education, bahkan evidence based medicine (EBM) tidak
selamanya hanya berdasarkan sains atau literatur, semua itu kombinasi dari
pengalaman dan karakteristik pasien yang berbeda-beda. Maka dari itu,
mempelajari manusia sebagai suatu kesatuan lebih baik daripada hanya belajar
sains saja untuk memudahkan aplikasi dokter dalam klinis sehari-hari.

Referensi :
1. Flaming W. The seven liberal arts. 2010. Classical academic press-Princeton college.
Available from : http://classicalsubjects.com/resources/TheSevenLiberalArts.pdf
2. Harris, R. On the purpose of a liberal arts education. 2010. Virtual salt.
https://www.virtualsalt.com/libarted.htm

Anda mungkin juga menyukai