PENDAHULUAN
1
I.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas dapat diketahui beberapa tujuan dari penulisan
makalah ini diantaranya.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Setiap massa menarik massa titik lainnya dengan gaya segaris dengan garis yang
menghubungkan kedua titik. Besar gaya tersebut berbanding lurus dengan perkalian kedua
massa tersebut dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua massa titik
tersebut.
F = besar dari gaya gravitasi antara kedua massa titik tersebut (N)
G adalah konstanta gravitasi (6,67 × 10−11 N m2 kg−2)
m1 adalah besar massa titik pertama (kg)
m2 adalah besar massa titik kedua (kg)
r adalah jarak antara kedua massa titik (m)
3
Dari persamaan ini dapat diturunkan persamaan untuk menghitung berat. Berat suatu
benda adalah hasil kali massa benda tersebut denganpercepatan gravitasi bumi. Persamaan
tersebut dapat dituliskan sebagai berikut: .
Di samping gaya gravitasi, hukum gravitasi Newton juga menetapkan tentang medan gravitasi
disekitar suatu benda atau umumnya sebuah planet. Medan gravitasi ini akan menunjukkan percepatan
gravitasi dari suatu benda di sekitar suatu benda atau planet.
Medan gravitasi adalah ruang yang masih dipengaruhi oleh gaya gravitasi. Besaran yang
menyatakan medan gravitasi disebut kuat medan gravitasi. Bila terdapat suatu obyek
bermassa pada posisi maka medan gravitasi yang disebabkan oleh obyek tersebut di
titik dirumuskan sebagai
Perhatikan bahwa tidak seperti dalam hal rumusan medan listrik, di mana muatan dapat
berharga positif atau negatif, dalam hal medan gravitasi massa selalu berharga positif, sehingga
medannya selalu menuju atau mengarah ke titik pusat penghasil medannya. Dengan kata lain apabila
di dalam lingkungan medan gravitasi ditempatkan obyek bermassa, maka obyek tersebut akan
mengalami gaya gravitasi yang arahnya menuju penyebab medan gravitasi. Dengan demikian dapat
dimengerti mengapa gaya gravitasi selalu bersifat tarik-menarik.
4
II.4 Percepatan Gravitasi
Percepatan gravitasi suatu obyek yang berada pada permukaan laut dikatakan ekivalen
dengan 1 g, yang didefinisikan memiliki nilai 9,80665 m/s2. Percepatan di tempat lain
seharusnya dikoreksi dari nilai ini sesuai dengan ketinggian dan juga pengaruh benda-benda
bermassa besar di sekitarnya. Umumnya digunakan nilai 9,81 m/s2 untuk mudahnya.
Nilai percepatan gravitasi diperoleh dari perumusan umum gaya gravitasi antara dua benda
(obyek dan bumi), yaitu
Nilai g dapat diukur dengan berbagai metoda. Bentuk-bentuk paling sederhana misalnya
dengan menggunakan pegas atau bandul yang diketahui konstanta-konstantanya. Dengan
melakukan pengukuran dapat ditentukan nilai percepatan gravitasi di suatu tempat, yang
umumnya berbeda dengan tempat lain.
Dalam bidang fisika bumi dikenal pula metoda gravitasi yaitu suatu metoda
pengukuran perbedaan percepatan gravitasi suatu tempat untuk memperkirakan kandungan
tanah yang berada di bawah titik pengukuran. Dengan cara ini dapat diduga (bersama-sama
dengan pemanfaatan metoda fisika bumi lainnya) struktur dan juga unsur-unsur pembentuk
lapisan tanah yang tersusun atas elemen yang memiliki rapat massa yang berbeda-beda.
5
II.5 Energi Potensial Gravitasi
Benda bermassa m yang terletak diluar bumi, energi potensial grafitasinya pada jarak r dari
pusat bumi, dinyatakan dengan persamaan :
Tanda negatif (-) berarti jika benda bergerak di bawah pengaruh gaya grafitasi dari jarak tak terhingga
(¥) ke jarak r maka energi potensialnya akan berkurang, karena dipergunakan untuk menambah energi
kinetik dengan makin besarnya laju benda waktu bergerak mendekati bumi.
Jika mula-mula benda berada di tempat yang jauh tak hingga ( r = ¥ ) dengan energi kinetik
sama dengan nol, maka dalam perjalanan mendekati bumi, medan gravitasi merubah energi potensial
menjadi energi kinetik. Pada waktu sampai di bumi energi kinetik benda sama dengan energi potensial
gravitasi. Jadi :
a benda.
a bumi.
jari bumi.
atan benda di permukaan bumi.
Hukum kekekalan Enegi Mekanik berbunyi Pada sistem yang terisolasi (hanya bekerja gaya
berat dan tidak ada gaya luar yang bekerja) selalu berlaku energi mekanik total sistem konstan. Pada
posting tentang macam-macam bentuk energi diantaranya adalah energi potensial dan energi kinetik.
Energi total yang dimaksud pada hukum kekekalan energi mekanik adalah jumlah antara
energi potensial dengan energi kinetik.
Penerapan hukum kekekalan energi mekanik adalah pada kasus benda jatuh dipermukaan
bumi atau berada dalam medan gravitasi bumi. Berhubungan dengan hukum kekekalan energi
mekanik dapat disimpulkan.
6
Pada kedudukan awal, kelajuan sama dengan nol sehingga Ek=0, s atau gerak jatuh bebas.
Sedangkan energi potensial Ep mencapai nilai maksimum, sama dengan energi mekaniknya.
Pada keadaan selanjutnya, energi potensial berkurang dan berubah menjadi energi kinetik.
Pada setengah perjalananya, besar energi potensial sama dengan energi kinetik.
Pada saat menyentuh tanah (bidang acuan), seluruh energi potensial berubah menjadi energi
kinetik sehingga energi potensialnya Ep=0, sedangkan energi kinetik Ek= mencapai nilai maksimum,
sama dengan energi mekaniknya. Jika resultan gaya luar yang bekerja pada benda sama dengan nol,
maka energy mekanik benda kekal. Secara matematis hukum kekalan energy mekanik dirumuskan:
Lintasan setiap planet mengelilingi matahari merupakan sebuah elips dengan matahari
terletak pada salah satu titik fokusnya
Gambaran orbit planet sesuai hukum I Kepler dapat dilihat seperti pada Gambar berikut ini.
7
Hukum kedua Kepler menjelaskan tentang kecepatan orbit planet. Bagaimana
kecepatan orbit planet tersebut? Perhatikan penjelasan berikut.
Setiap planet bergerak sedemikian sehingga suatu garis khayal yang ditarik dari matahari ke
planet tersebut mencakup daerah dengan luas yang sama dalam waktu yang sama
Gambaran orbit planet sesuai hukum II Kepler dapat dilihat seperti pada Gambar berikut ini.
Garis AM akan menyapau lurus hingga garis BM, luasnya sama dengan daerah yang disapu
garis Cm hingga DM. Jika tAB = tCD. Hukum kedua ini juga menjelaskan bahwa dititik A
dan B planet harus lebih cepat dibanding saat dititik C dan D.
“Kuadrat periode planet mengitari matahari sebanding dengan pangkat tiga rata-rata
planet dari matahari.”
8
Mungkin kalian pernah membaca literatur yang menyebutkan tentang jari-jari bumi,
massa bumi, orbit satelit, dan lain-lain. Kalian pasti bertanya-tanya bagaimana para ilmuwan
bisa mengetahui hal ini.
Berdasarkan hukum gravitasi Newton, data-data tersebut digunakan untuk
menghitung besaran lain tentang benda ruang angkasa yang tidak mungkin diukur dalam
laboratorium.
10
II.8.4 Menghitung Jarak Orbit Satelit Bumi
Apabila satelit berada pada jarak r dari pusat bumi, maka kelajuan satelit saat
mengorbit bumi dapat dihitung dengan menyamakan gaya gravitasi satelit dan gaya
sentripetalnya.
11
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Gaya gravitasi atau gaya tarik-menarik dapat berlaku secara universal dan sebanding
oleh massa masing-masing benda dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak kedua benda
Sebelum mencetuskan Hukum Gravitasi Universal, Newton telah melakukan perhitungan
untuk menentukan besar gaya gravitasi yang diberikan bumi pada bulan sebagaimana besar
gaya gravitasi bumi yang bekerja pada benda-benda di permukaan bumi.
Semua benda di alam semesta menarik semua benda lain dengan gaya sebanding
dengan hasil kali massa benda-benda tersebut dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak
antara benda-benda tersebut. Di samping gaya gravitasi, hukum gravitasi Newton juga
menetapkan tentang medan gravitasi disekitar suatu benda atau umumnya sebuah planet.
Medan gravitasi ini akan menunjukkan percepatan gravitasi dari suatu benda di sekitar suatu
benda atau planet. Besar percepatan gravitasi yang dialami semua benda di sebuah
permukaan planet adalah sama.
Pandangan lain mengenai gravitasi adalah konsep medan, di mana sebuah benda
bermassa mengubah ruang di sekitarnya dan menimbulkan medan gravitasi. Medan ini
bekerja pada semua partikel bermassa yang berada di dalam medan tersebut dengan
menimbulkan gaya tarik gravitasi.
Penerapan hukum gravitasi Newton dapat diterapkan untuk menjelaskan gerak benda-
benda angkasa. Salah seorang yang memiliki perhatian besar pada astronomi adalah
Johannes Kepler. Dia terkenal dengan tiga hukumnya tentang pergerakan benda-benda
angkasa, yaitu:
1. Hukum I Kepler
2. Hukum II Kepler
3. Hukum III Kepler
III.2 Saran
Berdasarkan pengalaman dan pembahasan materi ini, maka penulis memberikan
beberapa saran dan himbauan khususnya kepada pembaca. Diharapkan dengan saran dari
penulis, para pembaca mampu memahami dan mendalami materi gravitasi secara
12
menyeluruh. Diharapkan pula bagi para calon penulis selanjutnya agar tidak mengulang
kembali kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat oleh penulis dalam proses penulisan
makalah ini.
Bagi penulis selanjutnya,kami menghimbau gunakanlah waktu sebaik-baiknya ntuk
memahami materi sebelum melakukan proses penulisan makalah,dan gunakan pula waktu
sebaik mungkin pada saat proses penulisan.
13
DAFTAR PUSTAKA
Supiyanto.2007. Fisika SMA Jilid 2 untuk SMA Kelas XI. Jakarta: PT. Phibeta Aneka Gama
Ganesha Operation. 2013. Konsep Dasar & The King. Bandung: Ganesha Operation
http://bona-amanitogar.blog.friendster.com/2006/11/melawan-gravitasi
http://www.scribd.com/doc/2871388/Fisika-Rumusrumus-Fisika-SMA/
http://www.scribd.com/doc/12695667/Fisika-Kelas-Xi-Bab-2-Hukum-Newton-Tentang-
Gerak-Dan-Gravitasi/
http://dewamadebudiana.blogspot.com/2013/02/makalah-gravitasi.html
14