PEMBAHASAN
Pencapaian pendidikan akan berjalan dengan baik apabila didukung oleh sarana dan
prasarana serta peralatan yang cukup memadai dan berkualitas. Pemerintah telah menyusun
standar sarana dan prasarana pendidikan yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 42 yang berbunyi:
(1) Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot,peralatan
pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta
perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan
berkelanjutan.
(2) Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas,
ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang
laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa,
tempat berolahraga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat berekreasi, dan ruang/tempat lain
yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.
B. Faktor Lingkungan
Capaian tingkat pendidikan dan kualitas pendidikan dipengaruhi oleh potensi yang
dimiliki suatu wilayah. Permasalahan mengenai pendidikan tidak hanya ditimbulkan dari
ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan tetapi juga disebabkan oleh factor lain yang cukup
kompleks yakni lingkungan. Faktor lingkungan merupakan aspek penting dalam menjelaskan
ketimpangan capaian pendidikan. Faktor lingkungan yang berkaitan dengan pendidikan
mencakup administrasi pemerintah daerah, demografi , geografi , sosial budaya, keagamaan,
ekonomi, politik, teknologi, transformasi, dan komunikasi(Subarna, 2014).
Rata-rata lama sekolah penduduk (15 tahun ke atas) naik dari 6,7 tahun (2000)
menjadi 7,1 tahun (2003).
Proporsi penduduk (10 tahun ke atas) yang berpendidikan SLTP ke atas naik
menjadi 36,21 % (2003).
Angka melek aksara penduduk (usia 15 tahun ke atas) naik menjadi 89,79 %.
Kualitas SDM Indonesia masih jauh tertinggal dibandingkan dengan negara-negara lain, hal
ini dapat diketahui dari :
Peningkatan rasio pelayanan pendidik dan tenaga kependidikan terhadap peserta didik.
Peningkatan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan untuk setiap jenis, jalur dan
jenjang pendidikan.
Peningkatan kesejahteraan dan perlindungan hukum terhadap pendidik dan tenaga
kependidikan.
Pelembagaan system standarisasi dan sertifikasi kompetensi pendidik dan tenaga
kependidikan.
REFERENSI
Kholid A., Mukti A, Rohman A. Pemikiran Pendidikan Islam. Radar Jaya Offset . 1999.
Jakarta, Hlm : 54-55
Said A., Riyadi. Indikator Kesejahteraan Rakyat 2016. Badan Pusat Statistik. 2016.
Jakarta, Hlm : 21-80