Rohmawati Kusumaningtias
Akuntansi Syari’ah (simbol baru) adalah seni dan ilmu meracik informasi
yang berfungsi sebagai doa dan dzikir untuk memenuhi kebutuhan materi,
mental, dan spiritual manusia dalam rangka beribadah dan kembali pada
Tuhan dengan jiwa yang suci dan tenang (makna baru)
Karakteristik Kualitatif
Seting alamiah
Data dikumpulkan secara langsung dari lingkungan nyata dalam situasi sebagaimana
adanya di tempat subjek melakukan kegiatan sehari-hari.
Peneliti sebagai Instrumen Utama
Peneliti sendiri sebagai instrumen utama. Semua instrumen berinteraksi dengan
dengan responden yang objek yang diteliti, maka hanya instrumen manusialah yang
dapat berinteraksi dan memaknai berbagai interaksi.
Bersifat Deskriptif
Data yang terkumpul berbentuk kata-kata atau gambar, bukan angka-angka. Hasil
penelitian berisi deskripsi dan kutipan-kutipan dari kumpulan data yang berasal dari
catatan wawancara, pengamatan, catatan lapangan, foto, rekaman, dokumen
pribadi, dan rekaman-rekaman lain.
Lebih mementingkan proses daripada hasil
Perhatian lebih dititikberatkan kepada gejala proses daripada hasil dari proses.
Misalnya, peneliti lebih mementingkan bagaimana orang-orang bertukar pikiran untuk
memperoleh pengertian yang sama tentang sesuatu daripada kesamaan pengertian
itu.
Karakteristik Kualitatif
Analisis data secara induktif
Penelitian kualitatif tidk mencari data untuk memperkuat atau menolak
hipotesis yang telah diajukan sebelum memulai penelitian, tetapi
melakukan abstraksi setelah melihat fenomena-fenomena yang ada.
Kebenaran esensi berasal dari bawah, berasal dari sejumlah besar satuan
bukti yang terkumpul yang saling berhubungan satu dengan lainnya.
Makna adalah esensial
Makna adalah esensial dan mendapat perhatian utama.
Laporan bernada studi kasus
Nada laporan lebih bersifat studi kasus, yaitu mendeskripsikan realitas yang
bersifat majemuk.
Interpretasi ideografik
Peneliti kualitatif menginterpretasikan data secara ideografik (kekhususan
suatu kasus), bukan secara nomotetik (berlaku secara umum), karena
interpretasi yang berbeda akan lebih memberi arti bagi realitas yang
berbeda konteksnya. Karena kekhususan tersebut maka penelitian tersebut
tidak ditujukan untuk generalisasi.
SUBJEK PENELITIAN
Pengumpulan data
Keabsahan data
Analisis data
Penyajian
16 Pengumpulan data
Wawancara/Interviews
Observasi berpartisipasi
Dokumentasi
Catatan-catatan dalam arsip
Artefak fisik/Physical artefacts (technological devices, tools or instruments,
a work of art)
20 Tentang Wawancara
Manusia
Recorder
Kamera & video
Hasil penggalian data dari lapangan harus segera dicatat dalam bentuk
transcript sebagai fieldnotes
22 Tentang Transkript sebagai Fieldnotes
Keterandalan:
- Kredibilitas (keterpercayaan)
- Dependabilitas (ketergantungan)
- Konfirmabilitas (kepastian)
Triangulasi
Ketekunan dalam pengamatan
Hubungan yang empatik
Penjelasan secara kontekstual
26 Analisis dan Interpretasi Data (1)
DATA REDUCTION
Anticip atory During Post
DATA DISPLAY
During Post
Critic Posmodernisme
Paradigma
Religius Spiritualis
Interpretive
Menyusun bangunan
Paradigma interpretif
(merekontruksi) ilmu ideografik,
dimaksudkan untuk memahami
yaitu memberikan deskripsi
dunia sebagaimana adanya,
Maksud &
atas fenomena berdasar
memahami sifat fundamental
realitas yang ada dan tidak
dunia sosial pada level
ada pretensi untuk mencari
Tujuan pengalaman subyektif
generalisasi.
Interpretif
Manusia dalam berilmu pengetahuan tidak dapat
interpretive-
hermenetik
Hermenetika berasal dari kata kerja Yunani hermeneuien
yang berarti menafsirkan atau menerjemahkan
Hermeneuien (juga) merupakan derivasi kata Hermes, yaitu
nama seorang dewa dalam mitologi Yunani yang bertugas
menyampaikan dan menjelaskan pesan dari Sang Dewa
kepada manusia
Atau, Hermes adalah seorang utusan yang memiliki tugas
Definisi menyampaikan pesan Yupiter kepada manusia
Atau, Hermes adalah Nabi Idries a.s. yang bertugas
menerjemahkan bahasa Tuhan (langit ) menjadi bahasa
bumi yang mudah dipahami manusia
Atau, Hermes dalam tradisi Yahudi dipahami sebagai Nabi
Musa yang juga bertugas menyampaikan pesan-pesan
Tuhan pada manusia
Secara sederhana, hermenetika dapat diartikan sebagai
seni atau ilmu menafsirkan teks
PERKEMBANGAN DAN TOKOH
HERMENETIKA
Periode awal, abad ke-19, hermeneutical theory dengan tokoh utama
Friedrich Schleiermacher (1768-1834) (termasuk juga di dalamnya Emilio
Betti)
Periode abad ke-20, philosophical hermeneutics dengan tokoh utama
Martin Heidegger (1889-1976) (termasuk di dalamnya Hans-Georg
Gadamer)
Periode akhir, critical hermeneutics dengan tokoh utama Jurgen Habermas
Pengantar_Hermeneutik
Bab 1: Pendahuluan
Bab 2: Metodologi dan Metode Penelitian
Bab 3: Konsep Hermenetika Gadamer
Bab 4: Sketsa Temuan Penelitian
Bab 5: Laba sebagai Bonus
Bab 6: Laba sebagai Kerja Keras
Bab 7: Laba sebagai Dividen
Bab 8: Laba sebagai Moral
Bab 9: Penutup
Contoh artikel: