Anda di halaman 1dari 3

Terapi Bekam

A. Keuntungan Bekam
Pengobatan dengan cara bekam memberi banyak manfaat bagi manusia yang
melakukannya diantaranya adalah menjaga kesehatan tubuh, menghilangkan rasa lelah,
lesu letih, meningkatkan daya tahan tubuh, sakit bahu, alergi, perut kembung, mati rasa,
asam urat, kolesterol, penyakit jantung, migren, hipertensi, struk dan 72 macam
penyakit lainnya (Salmah, 2009)
Menurut Fathillah (2006) manfaat bekam diantaranya:
1. Membersihkan darah dari racun-racun sisa makanan dan dapat meningkatkan
aktifitas saraf tulang belakang
2. Mengatasi gangguan tekanan darah yang tidak normal
3. Menghilangkan rasa pusing, kejang-kejang dan keram pada otot
4. Bermanfaat bagi penderita asma, peneumonia dan angina pectoris
5. Menghilangkan sakut bahu, dada dan punggung
6. Dapat menyembuhkan penyakit encok dan reumatik
7. Dapat mengatasi gangguan kulit, radang selaput jantung dan radang ginjal
8. Mengatasi keracunan dan luka bernanah serta bisul
9. Meringankan rasa sakit dan masalh masuk angin
Menurut Robert J. Simon dalam British Medical Journal menyimupulkan
bahwa bekam layak menjadi bagian terapi modern yang berdasarkan alasan
berikut: setelah melakukan bekam, apabila diamati bahwa pewarnaan perubahan
kulit dari merah muda menjadi gelap yang jelas, karena ekstravasasi darah dari
kapiler kedalam jaringan kulit. Selain itu, kita amati polynucleosis yang luas, yang
memungkinkan pasien untuk melawan patogen infeksius. Dalam operasi bekam
digunakan untuk pengobatan abses dalam, bisul dan antraks setelah sayatan. Ini
menarik hampir tanpa rasa sakit, dan memungkinkan penyembuhan luka cepat
(Sarkosih, 2012).

B. Kerugian Terapi Bekam


Terapi bekam tidak memiliki efek samping yang berarti, hanya berupa
ketidaknyamanan minimal akibat sedikit inteveni pada kulit pasien. Dalam kasus di
mana pasien memiliki ambang batas nyeri yang rendah, dapat diberikan pembiusan
lokal. Begitu juga efek samping ringan lainnya yang mungkin terjadi adalh rasa sedikit
berkunang-kunang setelah terapi bekam, darah terdorong mengalir ke daerah yang
dibekam (hiperemis) beberapa merasa hangat dan lebih panas akibat dari pelebaran
pembuluh darah/vasodilatasi dan sedikit berkeringat mungkin terjadi (Sarkosih, 2012).
Kesimpulannya bahwa secara ilmiah dan rasional tidak ada alasan yang memicu
kekhawatiran. Wanita hamil atau menstruasi, pasien kanker dan pasien dengan patah
tulang atau spasme otot dikontraindikasikan untuk penelitian ini. Demikian juga, terapi
bekam tidak dianjurkan pada daerah terdapat ulkus, arteri atau tempat dimana ada
denyutan pembuluh darah (Chirali. 1999)
Terapi Akupuntur
A. Keuntungan Terapi Akupuntur
Menurut Indrawati (2011) akupuntur mempunyai manfaat dalam proses
kehamilan, selain murah dan sederhana, akupuntur menjadi metode tradisional
yang sangat bermanfaat serta tidak memiliki efek samping. Hal ini disebabkan
karena treatment akupuntur memang umumnya tidak cukup dilakukan satu atau
dua kali saja, tetapi harus rutin dan berkesinambungan, seperti halnya olahraga
yang harus kita lakukan dengan rutin untuk menjaga kesehatan.
Manfaat utama akupuntur adalah untuk mengendalikan rasa sakit dan
mengurangi stres. Sementara pada pengobatan masalah kesuburan, akupuntur
bisa meningkatkan aliran darah uterus, membuat mulut rahim rileks dan
menghambat hormon stres yang bisa menggangu proses embrio menjadi janin
(Harry, 2009)
Terapi akupuntur sendiri menunjukan bukti secara empiris bahwa teknik
akupuntur mampu meningkatkan perbaikan keseimbangan mobilitas, kegiatan
sehari-hari, kualitas hidupnya yang ditandai dengan peningkatan kekuatan otot
(Bethesda Stroke Center, 2010)
WHO (2007) juga menerangkan mengenai indikasi untuk penggunaan
akupuntur ini diantaranya:
1. Untuk gangguan Saluran Pernapasan, berbagai radang yang ditunkukan
untuk mengatasi kondisi alergi dan meningkatkan daya tahan tubuh
2. Mata: kelainan yang bersifat radang dan fungsional otot serta refraksi
3. Mulut: Penanggulangan nyeri dalam pencabutan gigi dan radang kronik
4. Saluran pencernaan: berbagai kelainan fungsional, sekresi asam lambung,
nyeri dan radang
5. Saraf, otot dan tulang; problem nyeri, kelemahan dan kelumpuhan serta
radang sendi

Keuntungan yang paling didominan selain membantu penyembuhan suatu


penyakit diantaranya:
1. Merupakan metode yang alami dan tidak menggunakan bahan kimia
yang dapat merusak tubuh
2. Membantu sistem kekebalan tubuh
3. Minim efek samping
4. Harganya relatif lebih murah jika dibandingkan dengan pengobatan
modern lain
(Kusuma dan Kiswojo 2002)

Berdasarkan pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa akupuntur


mempunyai manfaat untuk mengobati penyakit sistem pernapasan seperti asma,
kemudian kelumpuhan saraf otot wajah, cervical sindrom, cholera, colitis
Ulcerativa, Diabetes Melitus, Glaucoma, Hemiplegia-Hemiparase
(Kelumpuhan sebagian anggota gerak), Hemoroid, Hipertensi, persalinan,
insomnia, mengurangi rasa nyeri pada daerah punggung, ketergantungan obat,
Obesitas, Rhinitis Allergica, serta ulcus pepticum (Kusuma dan Kiswojo 2002)
B. Kerugian Terapi Akupuntur
Kerugian yang bisa terjadi pada pengguna akupuntur diantaranya, apabilatidak
ditangani oleh akupuntur yang terlatih, maka bisa menyebabkan salah lokasi penusukan
dan bisa saja mengenai organ dalam. Selain itu kerugian yang bisa timbul yaitu adanya
resiko terkena penyakit infeksi atau tertular penyakit apabila jarum yang digunakan
secara bersamaan lebih dari 1 orang (Kusuma dan Kiswojo 2002)

Daftar Pustaka
Fatahillah, Ahmad. 2006, Keampuhan Bekam, Pencegahan dan Penyembuhan Penyakit
Warisan Rasullah. Qultum Media: Jakarta
Bethesda Stroke Center, 2010. Peran Akupunktur Pada Stroke (Diakses pada bulan Oktober
2017) (www.strokebethesda.com)
Chirali, I. Z 1999. Traditional Chinese Medicine Cupping Theraphy, 6 th Ed. Churchill
Livingstone
Indrawati. 2011. Akupuntur Terapi aman untuk masalah Reproduksi
Harry.2011.Peran Akupuntur dalam Obsetetri. Jurnal Falkultas Kedokteran Universitas
Wijaya Kusuma:Surabaya
Kusuma dan Kiswojo 2002. Teori dan Praktek Ilmu Akupuntur. Gramedia: Jakarta
Salmah, Ummu.2009. Imunisasi dampak, Konspirasi dan Solusi Sehat ala Rasulullah SAW.
Nabawiyah Press: Tanggerang
Sarkosih. 2012. Tesis: Identifikasi Keselamatan Pasien Terapi Bekam di 4 (Empat) Wilayah
DKI Jakarta. UI: Jakarta
WHO.2007. International Standard Terminologies on Traditional Medicine in the Western
Pacific Region. World Health Organization Western Pacific Region, WHO

Anda mungkin juga menyukai