Warang
Warang
5.Pendekatan Administratif
Salah satu ciri yang menonjol dari abat sekarang ini ialah terciptanya berbagai jenis organisasi.
Dengan perkataan lain,apakah orang berbicara tentang politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan
dan keamanan, ilmu pengetahuan, teknologi dan berbagai segi kehidupan dan penghidupan lainnya,
kesemuanya tidak mungkin bisa dilepaskan kaitannya dengan organisasi .
6.Pendekatan Teknologikal
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mempunyi dampak yang sangat kuat terhadap
manajemen sumber daya manusia. Dampak tersebut dapat dikatakan bersifat negatif karena kesan
yang segera timbul ialah bahwa pemanfaatan berbagai hasil temuan dibidang teknologi berakibat
pada berkurangnya kesempatan kerja karena semakin banyak kegiatan yang tadinya dilakukan oleh
manusia kini “diambil alih” oleh berbagai jenis mesin.
Semua orang sepakat bahwa harus dicari jalan keluar dari situasi dilematik demikian. Yang
belum disepakati benar ialah caranya. Titik tolaknya ialah dengan cara menemukan titik- titik
persamaan pandangan.
Keberhasilan pendekatan teknologikal terletak pada kearifan manusia menggabungkan
kemajuan dibidang teknologi dengan manajemen sumber daya manusia yang berangkat dari harkat dan
martabat manusia..
BAB II
PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA
Berbicara tentang perencanaan perencanaan sumber daya manusia yang menjadi fokus perhatian
ialah langkah-langkah tertentu yang diambil oleh menejemen guna lebih menjamin bahwa bagi
organisasi tersedia tenaga kerja yang tepat untuk menduduki berbagai kedudukan, jabatan dan
pekerjaanyang tepet pada waktu yang tepat, kesemuanya dalam rangka pencapaian tujuan dan
berbagai sasaran yang telah dan akan tetap dilaksanakan. Kata kunci dalam pengertian di atas adalah
“tepat”. Tepat dalam hubungan ini harus dilihat secara konekstual dalam arti dikaitkan dengan tiga
hal, yaitu:
a.Penunaian kewajiban sosial organisasi,
b.Pencapaian tujuan organisasi, dan
c.Pencapaian tujan-tujuan pribadi para anggota organisasi yang bersangkutan.
MANFAAT PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA
Terdapat enam manfaat yang dapat dipetik melalui suatu perencanaan sumber daya manusia secara
mantap.
Pertama: organisasi dapat memanfaatkan sumber daya manusia yang sudah ada dalam organisasi
secara lebih baik. Merupakan hal yang wajar bahwa apabila seseorang mengambil keputusan tentang
masa depan yang diinginkannya, ia berangkat dari sekuatan dan kemampuan yng sudah dimilikinya
sekarang.
Kedua: Melalui perencanaan sumber daya manusia yang matang, produktivitasnya karena dari tenaga
yang sudah ada dapat ditingkatkan. Hal ini dapat terwujud melalui adanya penyesuaian-penyesuaian
tertentu, seperti peningkatan disiplin kerja dan peningkatan ketrampilan sehingga setiap orang
menghasilkan sesuatu yang berkaitan langsung dengan kepentingan organisasi.
Ketiga: Perencanaan sumber daya manusia berkaitan dengan penentuan kebutuhan akan tenaga kerja
di masa depan, baik dalam arti jumlah dan kualifikasinya untuk mengisi berbagai jabatan dan
menyelenggarakan berbagai aktifitas baru kelak.
Keempat: Salah satu segi menejemen sumber daya manusia yang dewasa ini dirasakan semakin
penting ialah penanganan informasi ketenagakerjaan. Informasi demikian mencakup banyak hal,
seperti:Jumlah tenaga kerja yang dimiliki, Masa kerja setiap pekerja.
Kelima: Seperti telah dimaklumi salah satu kegiatan pendahuluan dalam melakukan perencanaan
termasuk perencanaan sumber daya manusia adalah penelitian.
Keenam: Rencana sumber daya manusia merupakan dasar dari penyusunan program kerja bagi satuan
kerja yang menangani sumber daya manusia dalam organisasi.tanpa perencanaan sumber daya
manusia, sukar menyusun program kerja yang relistik.
BAB III
ANALISIS DAN RANCANG BANGUN PEKERJAAN
Dewasa ini semakin dipahami bahwa memiliki informasi dan memahami pentingnya informasi
tentang sumbe daya manusia yang terdapat dalam suatu organisasi merupakan salah satu tantangan
yang harus dihadapi dalam kehidupan organisasional. Tantangan demikian menjadi lenih jelas lagi
terlihat apabila diingat bahwa hanya berdasarkan informasi yang mutakhir, lengkap dan dapat
dipercayalah analisis dan rancang bangun pekerjaan dapat dilakukan secara tepat.
PENTINGNYA INFORMASI ANALISIS PEKERJAAN
Analisis pekerjaan adalah usaha yang sistematik dalam mengumpulkan, menilai dan
mengorganisasikan semua jenis pekerjaan yang terdapat dalam suatu organisasi. Kegiatan analisis
pekerjaan merupakan hal yang sangat penting bagi suatu organisasi. Teori manajemen sumber daya
manusia member petunjuk bahwa ada paling sedikit sepuluh kegiatan pengelolaan sumber daya
manusia yang penyelenggaraannya dengan baik didasarkan pada informasi yang berhasil
dikumpulkan dan diolah.
Pertama: Informasi analisis pekerjaan
Kedua: Menghilangkan persyaratan pekerjaan
Ketiga: Analisis pekerjaan harus juga mampu menemukan unsure-unsur pekerjaan yang mendorong
atau menghambat mutu kekaryaan para anggota organisasi.
Keempat: Merencanakan ketenagakerjaan untuk masa depan.
Kelima: Analisis pekerjaan harus mampu mencocokan lamaran yang masuk dengan lowongan yang
tersedia..
Keenam: Analisis pekerjaan sangat membantu dalam menentukan kebijaksanaan dan program
pelatihan.
Ketujuh: Menyusun rencana pengembangan potensi para pekerja.
Kedelapan: Untuk kepentingan penentuan standar prestasi kerja yang realistik.
Kesembilan: Informasi analisis pekerjaan sangat penting pula arti dan peranannya dalam penempatan
para pegawai agar benar-benar sesuai dengan pengetahuan, keterampilan dan pengalaman yang
dimilikinya.
Kesepuluh: Informasi tentang analisis pekerjaan juga sangat penting artinya dalam merumuskan dan
menentukan system serta tingkat imbalan yang adil dan tepat
BAB IV
REKRUTMEN TENAGA KERJA
BERBAGAI KENDALA DALAM REKRUTMEN
Kendala yang dihadapi ada tiga bentuk, yaitu kendala yang bersumber dari organisasi yang
bersangkutan sendiri, kebiasaan para pencari tenaga kerja sendiri dan faktor-faktor eksternal yang
bersumber dari lingkungan dimana organisasi bergerak.
Faktor-faktor Organisasi.
Beberapa kebijaksanaan yang mungkin menjadi kendala dalam proses rekrutmen:
a.Kebijaksanaan promosi dari dalam.
b.Kebijaksanaan tentang imbalan.
c.Kebijaksanaan tentang status kepegawaian.
d.Rencana sumber daya manusia.
Kondisi Eksternal (Lingkungan)
Beberapa contoh dari faktor-faktor yang perlu diperhitungkan dalam proses rekrutmen adalah sebagai
berikut:
1.Tingkat pengangguran
2.Kedudukan organisasi pencari tenaga kerja baru
3.Langka tidaknya keahlian atau keterampilan tertentu.
4.Proyeksi angkatan kerja pada umumnya
5.Peraturan perundang-undangan di bidang ketenagakerjaan
6.Praktek rekrutmen oleh organisasi-organisasi lain.
7.Tuntutan tugas yang kelak akan dikerjakan oleh para pekerja baru.
FORMULIR LAMARAN
Setiap perusahaan atau organisasi memiliki formulir lamaran yang biasanya dirancang sendiri
sehingga sesuai dengan kebutuhan organisasi/perusahaan tersebut. Formulir lamaran itu dirancang
sedemikian rupa sehingga:
a.Berbagai informasi tentang pelamar terdapat di dalamnya,
b.Format informasi yang diperoleh seragam yang pada gilirannya mudahkan pemrosesan selanjutnya.
Pada umumya suatu formulir lamaran menggali informasi tentang delapan hal, yaitu:
a.Data pribadi,
b.Status pelamar,
c.Keahlian dan keterampilan,
d.Riwayat pengalaman,
e.Latar belakang kemiliteran,
f.Piagam penghargaan,
g.Kegemaran atau hobi,
h.Referensi,
BAB V
SELEKSI PEGAWAI
Proses seleksi pegawai merupakan salah satu bagian yang teramat penting dalam keseluruhan
proses manajemen sumber daya manusia. Dikatakan demikian karena apakah dalam organisasi terdapat
sekelompok pegawai yang memenuhi tuntutan organisasional atau tidak sangat tergantung pada cermat
tidaknya proses seleksi itu dilakukan
BAB VI
PENEMPATAN PEGAWAI
Salah satu cara yang segera daspat ditempuh ialah menunjukkan sikap penerimaan yang ikslas
sambil menegaskan bahwa pegawai baru itu diharapkan akan menjadi pekerja yang produktif, loyal
kepada organisasi dan kepada teman sekerja serta berperilaku positif, sekaligus memberikan kesan
bahwa organisasi akan berusaha memnuhi keentingan pegawai yang bersangkutan.
PROGRAM PENGENALAN
Salah satu teknik yang sangat lumrah digunakan untuk mencoba mengurangi jumlah pegawai
baru yang minta berhenti adalah dengan menyelenggarakan program pengenalan, yang juga dikenal
luas sebagai program orientasi.
Aspek Organisasi
Tujuh topic yang relevan diperkenalkan sebagai berikut:
1.Sejarah organisasi.
2.Struktur dan tipe organisasi
3.Nomenllatur dan literature yang digunakan
4.Pengenalan para pejabat
5.Tata ruang dan tata letak fasilitas kerja
6.Berbagai ketentuan normative
7.Produk organisasi
Kepentingan Pegawai baru
Yang dimaksud dengan kepentingan pegawai baru adalah
1.Penghasilan
2.Jam kerja
3.Hak curi
4.Fasilitas yang disediakan
5.Pendidikan dan pelatihan
6.Perihal pension
Ruang Lingkup Tugas
Ada aspek lain dari penekanan kuat tentang keperluan ini, yaitu bahwa dalam diri pegawai baru
itu harus segera tertanam keyakinan bahwa ia melakukan sesuatu yang penting bagi organisasi dan
bahwa ia akan mendapat perlakuan sebagai individu dengan jati diri yang khas dan tidak akan
“tenggelam dalam arus pekerjaan yang anonym.
Perkenalan
Pihak-pihak yang perlu segera dikenalnya antara lian atasasan langsungnya dari siapa ia akan
menerima perintah atau instruksi dan kepada siapa dia melapor, rekan-rekan sekerjanya dalam satu
satuan kerja dimana ia akan ditempatkan, para pejabat dan petugas di bagian pendidikan dan pelatihan
dan, kaalu ada, kepada orang yang berperan memberikan konseling, orang yang akan dibutuhkannya
untuk berkonsultasi dan memina nasehat.
PENEMPATAN
Menurut pandangan ini jiak seluruh proses telah ditempuh danlamaran diterima, akhirnya
seseorang memeperoleh status sebagai pegawai dan ditempatkan pada posisi tertentu utnuk
melaksanakan tugas atau pekerjaan tertentu pula.
Promosi
Organisasi pada umunya menggunakan dua kriteria utama dalam mempertimbangkan seseorang
untuk dipromosikan yaitu prestasi kerja dan senioriotas.
Alih Tugas
Dalam rangka penempatan alih tugas dapat mengambil dalah satu dari dua.
Manfat dari alih tugas:
1.Pengalaman baru
2.Cakrawala pandangan yang lebihluas
3.Tidak terjadinya kebosanan atau kejenuhan
4.Perolehan pengetahuan dan keterampilan baru
5.Perolehan perspektif baru mengenai kehidupan organisasional
6.Persiapan untuk mrenghadapi tugas baru
7.Motivasi dan kepuasan kerja yang lebih tinggi berkat tantangan dan situasi baru yang dihadapi.
Demosi
Demosi dikaitkan dengan pengenaan sanksi disiplin karena berbagai alasan:
1.Penilaian negative oleh atasan karena prestasikerja yang kurang memuaskan
2.Perilaku pegawai yang disfungsional, seperti tyingka kemangkiran yang tinggi
PEMUSATAN HUBUNGAN KERJA
Yang dimaksud dengan pemusatan hubungan kerja aalah apabila ikatan formal antara organisasi
selaku pemakai tenaga kerja dan karyawan terputus.
BAB VII
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
Kemampuan pegawai baru yang digabung dengan program pengenalan dan pelatihan tertentu
belum sepenuhnya menjamin hilangnya kesenjangan antara kemampuan kerjadan tuntutan tugas. Di
sinilah letak pentingnya pengembangan sumber daya manusia. Pelatihan dimaksudkan untuk
membantu meningkatkan kemampuan para pegawai melaksanakan tugas sekarang, sedangkan
pengembangan lebih berorientasi pada peningkatan produktivitas kerja para pekerja di masa depan.
Organisasi terdapat paling sedikit tujuh manfaat penyelenggaraan program pelatihan dan
pengembangan, yaitu:
1.Meningkatkan produktivitas kerja organisasi
2.Terwujudnya hubungan yang serasi antara atasan dan bawahan
3.Terjadinya proses pengambilan keputusan yang lebih cepat dan tepat
4.Meningkatakan semangat kerja
5.Mendorong sikap keterbukaan manajemen
6.Memperlancar jalannya komunikasi
7.Penyelesaian konflik secara fungsional
Pengalaman dan penelitian menunjukkan adanya paling sedikit sepuluh manfaat bagi para
karyawan suatau organisasi, yaitu:
1.Pegawai membuat keputusan dengan lebih baik
2.Kemampuan para pekerja menyelesaiakan pelbagai masalah yang dihadapinya
3.Terjadinya internalisasi dan operasionalisasi faktor – faktor motivasional
4.Timbul dorongan pada diri para pekerja untuk terus meningkatakan kemampuan kerjanya
5.Kemampuan pegawai untuk mengatasi stres, frustasi, dan konflik
6.Tersedianya informasi berbagai program yang dapat dimanfaatkan oleh para pegawai
7.Meningkatnya kepuasan kerja
8.Semakin besarnya pengakuan atas kemampuan seseorang
9.Makin besarnya tekad pekerja untuk lebih mandiri
10.Mengurangi ketakutan menghadapi tugas – tugas baru di masa depan
BAB VIII
PERENCANAAN KARIER
Jika seseorang berbicara mengenai karier dalam kehidupan organisasional, biasanya yang
dimaksud ialah keseluruhan pekerjaan yang dilakukan dan jabatan yang dipangku oleh seseorang
selama dia berkarya. Yang jelas bahwa prestasi kerja, pengalaman, pelatihan dan pengembangan
ternyata berperan penting dalam menempuh berbagai jalur karier yang dapat ditempuh oleh
seseorang.
Agar mengetahui pola karier yang terbuka baginya, seorang pekerja perlu memahami tiga hal.
Pertama, ialah sasaran karier yang ingin dicapai. Kedua, ialah perencanaan karier dalam arti
keterlibatan seseorang dalam pemilihan jalur dan sasaran kariernya. Ketiga, kesedian mengambil
langkah – langkah yang diperlukan dalam rangka pengembangan karier sambil berkarya.
Agar dapat menentukan jalur karier, tujuan karier dan pengembangan karier yang dapat mereka
tempuh, para pegawai perlu mempertimbangkan lima faktor, yaitu:
1.Perlakuan yang adil dalam karier
2.Keperdulian para atasan langsung
3.Informasi tentang berbagai peluang promosi
4.Minat untuk dipromosikan
5.Tingkat kepuasan
PERANAN BAGIAN KEPEGAWAIAN
Terdapat tiga kelompok orang dalam suatu organisasi yang berkepentingan dan terlibat dalam
perencanaan karier para pegawai, yaitu para spesialisyang mengelola sumber daya manusia, para
manajer dan penyelia serta para pegawai yang bersangkutan sendiri.
Pihak ketiga yang terlibat dalam perencanaan karier adalah pekerja yang bersangkutan sendiri.
Masalahnya ialah banyak di antara para pekerja yang tidak memahami seluk beluk dan teknik
perencanaan karier.
PENGEMBANGAN KARIER
Bagian pengelola sumber daya manusia dapat turut berperan dalam kegiatan pengembangan ,
sesungguhnya yang paling bertanggung jawab adalah pekerja yang bersangkutan sendiri karena
dialah yang paling berkepentingan dan dia pulalah yang kelak akan memetik dan menikmati hasilnya.
Jika seseorang sudah siap memikul tanggung jawab demikian, tujuh hal perlu mendapat
perhatiannya, yaitu:
1.Preestasi kerja yang memuaskan
2.Pengenalan oleh pihak lain
3.Kesetiaan pada organisasi
4.Pemanfaatan mentor dan sponsor
5.Dukungan para bawahan
6.Pemanfaatan kesempatan untuk bertumbuh
7.Berhenti atas permintaan dan kemauan sendiri
DUKUNGAN BAGIAN KEPEGAWAIAN
Persepsi seorang pekerja tentang kemungkinan meniyi karier dalam satu organisasi akan sangat
diwarnai oleh padangan samapai sejauh mana kebutuhan dan kepentinagan pribadinya itu akan
terpenuhi. Sesungguhnya persepsi itulah yang menjadi dasar keputusan seseorang apakah akan terus
berkarya dalam berorganisasi tertentu ataukah pindah ke organisasi yang lain dimana kepentingan
pribadinya itu diperhitungkan akan lebih terjamin.
BAB IX
PENILAIAN PRESTASI KERJA
Pentingnya penilaian prestasi kerjayang rasional dan diterapkan secara objektif terlihat pada dua
kepentingan, yaitu kepentingan pegawai yang bersangkutan dan kepentingan organisasi.
1.Bagi para pegawai
Penilaian tersebut berperan sebagai umpan balik tentang berbagai hal seperti kemampuan, keletihan,
kekurangan dan potensinya yang pada gilirannya bermanfaat untuk menentukan tujuan, jalur, rencana
dan pengembangan kariernya.
2.Bagi organisasi
Hasil penilaian prestasi kerja bagi pegawai sangat penting arti dan peranannya dalam pengam bilan
keputusan tentang berbagai hal, seperti identifikasi kebutuhan program pendidikan dan pelatihan,
rekrutmen, seleksi, program pengenalan, penempatan, promosi, system imbalan dan berbagai aspek
lain dari keseluruhan proses manajemen sumber daya manusia secara efektif.
Teori manajemen sumber daya manusia memberi petunjuk bahwa terdapat tiga kelemahan
dalam argumentasi tersebut.
a)Tanpa kriteria yang relatif seragam, gaya penilaian akan sangat beraneka ragam dengan
kemungkinan interpretasi yang beda-beda.
b)Tidak ada jaminan bahwa atasan penilai mendasarkan penilaiannya pada criteria yang objektif.
Dengan perkataan lain, penilaian sangat bersifat sangat subyektif
c)Hasil penilaian sangat mungkin tidak terdokumentasikan dengan baik, padahal hasil penilaian
tersebut harus merupakan bagian dari keseluruhan dokumen kepegawaian pegawai yang dinilai.
Yang dimaksud dengan sistem penilaian prestasi kerja ialah suatu pendekatan dalam melakukan
penilaian prestasi kerja para pegawai dimana terdapat beberapa faktor, yaitu:
1.Yang dinilai adalah manusia yang disamping memiliki kemampuan tertentu juga tidak luput dari
berbagai kelemahan dan kekukarangan,
2.Penilaian yang dilakukan pada serangkaian tolak ukurtertentu yang realistic, berkaitan langsung
dengan tugas seseorang serta criteria yang diterapkan dan diterapkan secara obyektif.
3.Hasil penilaian harus disampaikan kepada pegawai yang dinilai dengan tiga maksud, yaitu:
a.Dalam hal penilaian tersebut positif, menjadi dorongan kuat pegawai yang bersangkutan untuk lebih
berprestasi lagi dimasa yang akan dating sehingga kesempatan meniti karir lebih terbuka baginya.
b.Dalam hal penilitian tersebut bersifat negatif, pegawai yang bersangkutan mengetahui
kelemahannya dan dengan demikian dapat mengambil berbagai langkah yang diperlukan untuk
mengatasi kelemahan tersebut.
c.Jika seorang merasa mendapat penilaian yang tidak objektif, kepadanya diberikan kesemptan untuk
mengajukan keberatannya sehingga pada akhirnya ia dapat memahami dan menerima hasil penilaian
yang diperolehnya.
4.Hasil penilaian yang dilakukan secara berkala itu terdokumentasikan secara rapi dalam arsip
kepegawaian setiap orang sehingga tidak ada informasi hilang, baik yang sifatnya menguntungkan
maupun merugikan pegawai.
5.Hasil penilaian prestasi kerja setiap orang menjadi bahan yang selalu dipertimbangkan dalam setiap
keputusan yang diambil mengenai mutasi pegawai, baik dalam arti promosi, alih tugas, alih wilayah,
demosi maupun dalam .memberhentikan tidak atas permintaan sendiri.
Pengalaman banyak organisasi menunjukkan bahwa suatu system penilaian prestasi kerja yang
baik sangat bermanfaat untuk berbagai kepentingan, seperti:
1.Mendorong peningkatan prestasi kerja
2.Sebagai bahan pengambilan keputusan dalam pemberian imbalan
3.Untuk kepentingan mutasi pegawai
4.Guna menyusun program pendidikan dan pelatihan
5.Mambantu para pegawai menentukan rencana kariernya
SISTEN INSENTIF
Berbagai sistem insentif yang dikenal dapat digolongkanmenjadi dua kelompok utama, yaitu
sistem insentif pada tingkat individual dan pada ttingkat kelompok.
Sistem individual : “piecework”, bonus produksi, komisi, kurva “kematangan” dan insentif bagi para
eksekutif.
Sistem kelompok : insentif produksi, bagi keutungan dan pengurangan biaya.
BAB XI
PEMELIHARAAN HUBUNGAN DENGAN KARYAWAN
Memelihara hubungan tersebut antara lain menyangkut motivasi dankepuasan kerja,
penanggulangan stres, konseling dan pengenaan sanksi disipliner, sistem komunikasi, perubahan dan
pengembangan organisasi serta meningkatkan mutu hidup kekaryaan para pekerja.
SEKILAS TENTANG MOTIVASI
Begitu penting teori motivasi diterapkan secara tepat sehingga makin banyak ilmuwan yang
menekuni kegiatan pengembangan teori tersebut. Berikut adalah beberapa teorinya :
1.Teori Abraham H. Maslow
Kebutuhan manusia digolongkan sebagai rangkaian bukan sebagai hierarki. Diantaranya :
a.Kebutuhan yang satu saat sudah terpenuhi sangat mungkin akan timbu lagi diwaktu yang akan
datang.
b.Pemusan berbagai kebutuhan tertentu, terutama kebutuhan fisik, bisa bergeser dari pendekatan
kuanitatif menjadi pendekatan kualitatif dalam pemuasannya.
c.Berbagai kebutuhan tersebut tidak akan mensapai “titik jenuh” dalam arti tibanya tibanya suatu
kondisi dalam mana seseorang tidak lagi dapat berbuat sesuatu dalam pemenuhan kebutuhan itu.
2.Teori Claiton Alderfer
Teori Adlerfer dikenal dengan akronim “ERG”. E = Existence, R=Relatedness, G= Growth
Teori Adlerfer disimak lebih lanjut akan terlihat bahwa :
a.Makin tidak dipenuhinya suau kebutuhan tertentu, makin besar pula keinginan untuk
memuaskannya.
b.Kuatnya keinginan memuaskan kebutuhan “lebih tinggi” semakin besar apabila kebutuhan yang
“lebih rendah” elah dipuaskan.
c.Sebaliknya, semakin sulit memuaskan kebutuhan yang tingkatnya lebih tinggi, semakin tinggi
keinginan untuk memuaskan kebutuhan yang lebih mendasar.
3.Teori Herzbreg
Menurut teori ini, yang dimaksud faktor motivasional adalah hal-hal pendorong berprestasi yang
intrinsik, yang berarti bersumber dari dalam diri seseorang.
4.Teori keadilan
Inti teori ini terletak pada pandangan bahwa manusia terdorong untukmenghilankan
kesenjangan antara usaha yang dibuat bagi kepentingan organisasi dan imbalan yang diterimanya.
5.Teori harapan
Menurut teori ini, motivasi merupakan akibat dari suatu hasil yang ingin dicapai oleh seseorang
dan perkiraan yang bersangkutan bahwa bahwa tindakannya akan pada hasil yang diinginkannya.
6.Teori Penguatan dan Modifikasi Perilaku
Penting untuk memperhatikan bahwa car-cara yang digunakan untuk memodifikasi perilaku
tetap memperhitungkan harkat dan martabat manusia yang harus selalu diakui dan dihormati.
7.Teori Kaitan Imbalan dengan Prestasi
Menurut model ini, motivasi seorang karyawan dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik yang
bersifat internal maupun eksternal.
KEPUASAN KERJA
Pemahaman yang lebih tepat tentang kepuasan kerja dapat terwujud apabia analisis tentag
kepuasan kerja dikaitkan dengan prestasi kerja, tingkat kemangkiran, keinginan pindah, usia pekerja,
tingkat jabatan dan besar kecilnya organisasi.
1.Kepuasan Kerja Dan Prestasi
2.Kepuasan Kerja Dan kemangkiran
3.Kepuasan Kerja Dan keinginan pindah
4.Kepuasan Kerja Dan usia pekerja
5.Kepuasan Kerja Dan tingkat jabatan
6.Kepuasan Kerja Dan besar kecilnya organisasi
PENGEMBANGAN ORGANISASI
Ciri-ciri pengembangan organisasi
1.Sorotan perhatian ditujukan kepada organisasi sebagai keseluruhan agar mampu menghadapi
perubahan.
2.Pengembangan organisasi mengutamakan interaksi positif antara berbagai satuan kerja dalam
organisasi.
3.Pengembangan organisasi pada umumnya menggunakan “agen pengubah” yang berperan untuk
mendorong dan mengkoordinasikan perubahan dalam suatu kelompok kerja.
4.Pengembangan organisasi dikenal pula dengan sitilah “penyempurnaan organisasi melalui
penelitian” karena kegiatan pengembangan organisasi menekankan pentingnya kemampuan
memecahkan masalah.
5.Pengembangan organisasi berupa proses belajar elalui pengalaman.
6.Pengembangan organisasi melibatkan kelompok.
7.Umpan balik
BAB XII
PEMELIHARAAN HUBUNGAN INDUSTRIAL
Salah satu hubungan antara organisasi dengan para anggotanya menyangkut apa yang lazim
dikenal dengan istilah hubungan industrial. Hubungan yang serasi dan harmonis antara manajemen
dengan para pekerja yang terdapat dalam organisasi perlu ditumbuhkan demi kepentingan semua pihak
dalam organisasi. Kekurang berhasilan memelihara hubungan yang serasi dan harmonis akan
merugikan banyak pihak.
Dalam tulisan ini istilah industrial digunakan dalam arti umum, yaitu hubungan formal yang
terdapat antara kelompok manajemen dan kelompok pekerja yang terdapat dalam suatu organisasi.
Istilah lainnya “hubungan kerja”. Dalam penggunaan sehari-hari “hubungan kerja” mencakup segala
jenis organisasi, sedangkan “hubungan industrial” dipakai dalam organisasi niaga.
Dalam konteks demikianlah pemeliharaan industrial dibahas. Cakupan materi yang dibahas
meliputi :
a.Tinjauan singkat mengenai pertumbuhan gerakan buruh,
b.Tahap-tahap dalam hubungan kerja,
c.Arbitrasi dan peranan pemerintah dalam penyelesaian pertikaian perburuhan.
PERKEMBANGAN GERAKAN BURUH SEPINTAS KILAS
Dapat dikatakan masyarakat pra industrial tidak terdapat pemeliharaan hubungan industrial
karena pada umumnya mereka adalah petani yang menggunakan teknik dan metode yang sama atau
turun temurun. Artinya, dibandingkan dengan masyarakat industri relatif statik. Kegiatan diluar
pertanianpun sangat sedikit dipengaruhi oleh teknologi.
Gilda yang pertama adalah gilda pedagang yang bertugas mengatur lalu lintas perdagangan di
satu wilayah tertentu, biasanya dalam sistem monopoli yang diperoleh atas “kemurahan hati raja”.
Hanya gildalah yang boleh berdagang sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang dikeluarkan oleh gilda
yang bersangkutan.
Dengan dominannya itu, berkembang pula hubungan yang sangat penting artinya tata kehidupan
kemasyarakatan dijamin bahwa :
a.Jumlah orang yang menguasai keterampilan tertentu disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat
setempat;
b.Mutu barang atau jasa dapat dipertahankan sesuai dengan keinginan konsumen atau pelanggan;
c.Harga yang harus dibayar konsumen bersifat wajar dan adil;
d.Organisasi yang mengasilkan barang dan jasa memperoleh keuntungan yang sesuai dengan
ketentuan yang disepakati bersama antara tiga pihak diatas.
Dampak Revolusi Industri Terhadap Gerakan Buruh.
sejarah mencatat bahwa timbulnya revolusi indutri membawa dua perubahan fundamental dalam
perekonomian pekerja, yaitu :
1.Perubahan dalam produksi barang dan jasa yang beralih dari tangan perseorangan ke tangan
perusahaan,
2.Beralihnya pengelolaan ekonomi dari sistem feodal dan perorangan yang sifatnya statik menjadi
sistem yang sifatnya “impersonal” dan dinamik.
ARBITRASI
Arbitrasi adalah “dengar pendapat” dan pentuan suatu hal yang dipermasalahkan kedua belah
pihak yang bertentangan oleh beberapa orang yang dipilih kedua belah pihak untuk mencarikan
penyelesaian. Esensialia dari arbitrasi adalah bersifat sukarela dalam arti bahwa kedua belah pihak
yang bersengketa sepakat untuk meminta bantuan arbitrator, kecuali diharuskan oleh pemerintah.
Keputusan arbitrator bersifat mengikat dan harus ditaati kedua belah pihak.
Arbitrasi digunakan dalam tiga hal bidang utama, yaitu perdagangan, hubungan antar negara
dan hubungan industrial. Faktor perselisihan yang memerlukan arbitrasi seperti :
a.Upah dan gaji,
b.Jam kerja,
c.Syarat-syarat kerja,
d.Kesejahteraan sosial para karyawan, dll.
Arbitrasi bertujuan agar dalam organisasi terdapat hubungan kerja yang serasi dan mencegah
konflik. Dalam hal terjadinya perselisihan antara pekerja dan manajemen , dua langkah yang
ditempuh. Pertama: kedua belah pihak berusaha menyelesaikan sendiri perselisihan yang terjadi
melalui negosiasi. Kedua: apabila kedua pihak tidak berhasil menyelesaikan pertikaian sendiri,
penyelesaian diserahkan ke arbitrator untuk mencarikan jalan kluar.
b. Kuesioner.
Kuesioner diarahkan pada penggalian informasi tentang sikap para obyek penelitian. Manfaat
teknik ini ialah responden tidak diharuskan mengungkapkan identitasnya-bersifat anonom –
jawabannya yang diperoleh pada umumnya lebih bersifat obyektif dan dinyatakan secara terus terang.
Manfaat lainnya ialah dapat dicapai jumlah responde yang relatif besar.
Kelemahan teknik ini ialah kemungkinan jawaban yang tidak rasional atau tidak obyektif,
karena kerahasiaan identitas respondennya. Yang kedua, kemungkinan rendahnya presentase
responden yang mengisi dan mengembalikan kuesioner kepada peneliti. Kelemahan yang ketiga ialah
interpretasi responden yang tidak tepat tentang makna pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner.
Informasi Eksternal.
Sumber-sumber utama informasi eksternal yang dapat digali ialah instansi pemerintah, kamar
dagang dan industri dan berbagai asosiasi.instansi pemerintah secara fungsional menangani
ketenagakerjaan merupakan sumber informasi yang penting. Sumber informasi lain ialah kamar
dagang dan industri karena organisasi tersebut biasanya mengumpulkan dan menerbitkan berbagai
informasi yang menyangkut beberapa aspek ketenagakerjaan untuk diketahui dan dimanfaatkan oleh
para anggotanya.
LAPORAN AUDIT
Semua jenis penelitian agar mempunyai makna operasional, semua hasil analisis yang dilakukan
harus dtuangkan dalam suatu laporan. Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam
format suatu laporan, seperti :
1.format apapun yang digunakan, laporan harus tersusun secara sistematik sehingga mudah dipahami
oleh berbagai pihak berkepentingan.
2.Bahasa yang digunakan haruslah sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan interpretasi yabg
tidak tepat.
3.Informasi yang terdapat dalam laporan harus memenuhi persyaratan kemutakhiran, kelengkapan
dan dapat dipercaya.
4.Laporan audit yang disusun harus bersifat faktual. Artinya dalam laporan tergambar bukan hanya
praktek-praktek, tetapi juga hal-hal perbaikan dan penyempurnaan.
5.Laporan audit, meskipun sifatnya “melihat belakang”, bahan yang terdapat di dalamnya harus dapat
digunakan untuk berbagai kepentingan manajemen sumber daya manusia di masa depan.
Suatu audit yang memenuhi persyaratan diatas, harus berguna untuk paling sedikit empat kelompok
orang dalam organisasi, yaitu :
a. Bagi para manajer teknikal dan fungsional, isi laporan bermanfaat dalam arti dari audit yang
dilakukan dapat diketahui hal-hal yang sudah dilaksanakan oleh bagian kepegawaian dengan baik,
sekaligus melihat kekurangan yang masih ada.
b. Bagi ara pejabat dan petugas bagian kepegawaian yang menangani segi-segi tertentu manajemen
sumber daya manusia, isi laporan audit kepegawaian sangat bermanfaat. Artinya, manfaat itu sangat
ideal bagi kepentingan perencanaan ketenagakerjaan, rekrutmen, seleksi, perencanaan karier, sistem
imbalan, pendidikan dan pelatihan dan pemeliharaan hubungan industrial yang serasi.
c. Bagi manajer sumber daya manusia informal dalam laporan audit kepegawian itu juga sangat
bermanfaat, bukan hanya untuk kepentingan penilaian atas hal-hal yang sudah terjadi, yang jauh lebih
penting untuk menumbuhkan sikap yang proaktif, yang berorientasi ke masa depan. Sikap proaktif
dimaksud juga harus terwujud dalam dua hal lain, yaitu:
a.Penghargaan yang tepat terhadap harkat dan martabat para anggota organisasi,
b.Memantapkan pendekatan kesisteman dalam mengelola organisasi,
d. para pekerja memperoleh manfaat yang diperoleh bermuara pada peningkatan mutu hidup para
pekerja sesuai dengan harkat dan martabatnya. Itulah sebabnya secara tegas dinyatakan “ benang
merah” yang terlihat dari seluruh pembahasan teori dan praktek manajemen sumber daya manusia
ialah bahwa semua organisasi harus memandang dan memperlakukan manusia sebagai unsur yang
terpenting dalam semua aspek segi kehidupan organisasional.