Anda di halaman 1dari 7

BAB III

METODE PENILITIAN

A. Pendekatan / Desain Penelitian

Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kualitatif

dalam bentuk studi kasus yang mengeskplorasi suatu masalah asuhan

keperawatan pada klien yang mengalami gagal ginjal kronik di RSU dr.

Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan Kalimantan Timur. Pendekatan yang

digunakan adalah pendekatan asuhan keperawatan yang meliputi pengkajian,

diagnosis keperawatan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi

B. Subjek Penelitian

Subyek penelitian yang digunakan dalam penelitian keperawatan

merupakan individu dengan kasus yang akan diteliti secara rinci dan

mendalam. Adapun subyek penelitian yang akan diteliti yaitu dua orang klien

dengan diagnosa medis gagal ginjal kronik yang di rawat di RSU dr. Kanujoso

Djatiwibowo Balikpapan.

Kriteria untuk sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Klien berjenis kelamin laki-laki maupun perempuan.

2. Subyek terdiri dari 2 orang klien dewasa dengan kasus penyakit gagal

ginjal kronik

3. Klien yang dirawat di ruang perawatan RSU dr. Kanujoso Djatiwibowo

Balikpapan.

4. Klien bersedia menjadi responden selama penelitian studi kasus

berlangsung.

43
44

C. Batasan Istilah

Pada penyusunan proposal ini penyusun membatasi pada asuhan

keperawatan klien yang mengalami gagal ginjal kronik di RSU dr. Kanujoso

Djatiwibowo Balikpapan Kalimantan Timur.

Gagal ginjal kronik atau penyakit ginjal tahap akhir adalah destruksi

struktur ginjal yang progresif dan terus - menerus. Fungsi ginjal yang tidak

dapat pulih dimana kemampuan tubuh untuk mempertahankan keseimbangan

metabolic, dan cairan elektrolit mengalami kegagalan, yang menyebabkan

uremia (Elizabeth, 2009).

Kegagalan fungsi ginjal dapat menimbulkan komplikasi gangguan

kesehatan lainnya seperti nutrisi kurang dari kebutuhan yang merupakan

akibat dari fungsi ginjal menurun, eliminasi air, zat terlarut, dan sisa metabolic

rusak, terjadi akumulasi zat sisa dalam tubuh menyebabkan gejala uremia

(Berke, 2016)

Asuhan keperawatan pada pasien gagal ginjal kronik merupakan suatu

proses kegiatan dalam praktik keperawatan yang diberikan secara langsung

kepada pasien gagal ginjal kronik dalam tatanan pelayanan kesehatan meliputi

pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi, dan evaluasi.

D. Lokasi dan Waktu Penelitan

Penelitian ini dilakuakan di RSU dr. Kanujoso Djatiwibowo

Balikpapan Kalimantan Timur, pada klien yang mengalami gagal ginjal

kronik. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 18 Maret 2019 sampai

30 Maret 2019.
45

E. Prosedur Penlitian

Prosedur penelitian ini dilakukan melalui tahap sebagai berikut :

1. Mahasiswa melakukan penyusunan usulan penelitian dengan

menggunakan studi kasus.

2. Mahasiswa melakukan ujian proposal, setelah proposal disetujui oleh

penguji maka penelitian akan dilanjutkan dengan kegiatan

pengumpulan data.

3. Poltekkes Kemenkes Kaltim mengirimkan surat pengajuan izin

pengumpulan data ke RSU. dr. Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan.

4. Setelah surat dari Poltekkes Kemenkes Kaltim masuk, maka

mahasiswa dapat melakukan studi kasus.

5. Mahasiswa melapor kepada Kepala Ruangan dan CI.

6. Bersama Kepala ruangan, CI serta penguji, mahasiswa menentukan

klien studi kasus sesuai dengan kriteria inklusi untuk dilakukan

asuhan keperawatan.

7. Mahasiswa melakukan Bina Hubungan Saling Percaya kepada klien

yang telah ditentukan.

8. Setelah bina hubungan saling percaya berhasil dilakukan, kemudian

mahasiswa melakukan pengkajian kepada klien melalui pengisian

format pengkajian, observasi, dan wawancara.

9. Setelah pengkajian telah dilakukan mahasiswa mengumpulkan data

fokus untuk menegakkan diagnosa.


46

10. Setelah peneliti menegakkan diagnosa asuhan keperawatan

selanjutnya peneliti melakukan perencanaan asuhan keperawatan.

11. Mahasiswa melakukan perencanaan asuhan keperawatan sesuai

dengan perencanaan yang telah disusun.

12. Mahasiswa melakukan tindakan asuhan keperawatan sesuai dengan

perencanaan yang telah disusun.

13. Mahasiswa melakukan evaluasi asuhan keperawatan yang telah

diberikan kepada klien.

14. Kemudian mahasiswa melakukan dokumentasi keperawatan.

F. Pengumpulan Data

1) Teknik Pengumpulan Data

Pada sub bab ini dijelaskan terkait metode pengumpulan data yang

digunakan :

1. Wawancara

Wawancara selalu ada dua pihak yang masing-masing memiliki

kedudukan yang berbeda, pihak satu sebagai pencari informasi dan

pihak yang lain sebagi pemberi informasi (Soegijono, 2009).

Wawancara yang dilakukan pada klien maupun pada keluarga. Hasil

wawancara berisi tentang identitas klien, keluhan utama, riwayat

penyakit sekarang, riwayat penyakit dahulu, dan riwayat penyakit

keluarga.
47

2. Observasi dan Pemeriksaan Fisik

Selain wawancara, teknik pengumpulan data yang lain adalah

observasi dan pemeriksaan fisik. Observasi adalah teknik pengumpulan

data dengan cara melakukan pengamatan secara langsung ke objek

penelitan untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan (Margono,

2009). Hasil dari observasi dan pemeriksaan fisik yaitu tentang

mengenai keadaan umum klien, respon klien terhadap asuhan

keperawatan yang telah dilakukan sesua dengan diagnosa keperawatan

yang ditemukan. Pada pemeriksaan fisik dengan pendekatan IPPA

(inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi) pada tubuh klien untuk

mengetahui kelainan yang dirasakan oleh klien.

3. Studi dokumentasi dan Angket

Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu

(Sugiyono, 2009). Studi dokumentasi merupakan suatu tekni

pengumpulan data dengan cara mempelajari dokumen untuk

mendapatkan suatu data atau informasi yang berhubungan dengan

masalah yang diteliti. Studi dokumentasi dalam penelitian ini adalah

dengan melihat hasil dari pemeriksaan diagnostik dan data lain yang

relevan, seperti hasil laboratorium, radiologi, ataupun pemeriksaan fisik

lainnya untuk mengetahui kelainan-kelainan pada klien.

2) Instrumen Pengumpulan Data

Alat atau instrument pengumpulan data menggunakan format

asuhan keperawatan medikal bedah.


48

G. Keabsahan Data

Keabsahan data yang dilakukan peneliti dimaksudkan untuk

membuktikan kualitas data atau informasi yang diperoleh peneliti dengan

melakukan pengumpulan data menggunakan format asuhan keperawatan

sehingga menghasilkan sebuah data yang akurat. Selain itu, keabsahan

data dilakukan dengan memperpanjang waktu pengamatan atau tindakan

minimal selama tiga hari, sumber informasi tambahan menggunakan

triangulasi dari tiga sumber data utama yaitu klien, perawat dan keluarga

klien yang berkaitan dengan masalah yang teliti.

H. Analisa Data

Analisis data dilakukan sejak peneliti di lapangan, sewaktu

pengumpulan data sampai semua data terkumpul. Analisa data dilakukan

dengan cara mengemukakan fakta, fakta selanjutnya membandingkan dengan

teori yang ada dan selanjutnya dituangkan dalam opini pembahasan. Teknik

analisis yang digunakan dengan cara menarasikan jawaban-jawaban yang

diperoleh dari hasil interpretasikan dan dibandingkan dengan teori yang ada

sebagai bahan untuk memberikan rekomendasi dalam intervensi tersebut.

Urutan dalam analisis adalah :

1. Pengumpulan data

Data dikumpulkan dari hasil WOD (wawancara, observasi,

dokumen). Hasil ditulis dalam bentuk catatan lapangan, kemudian disalin

dalam bentuk transkrip (catatan terstruktur).


49

2. Mereduksi data

Data hasil wawancara yang terkumpul dalam bentuk catatan

lapangan dijadikan satu dalam bentuk transkip dan dikelompokan menjadi

data subyektif dan obyektif, dianalisis berdasarkan hasil pemeriksaan

diagnostik kemudian dibandingkan nilai normal.

3. Penyajian data

Penyajian data dapat dilakukan dengan tabel, gambar, bagan,

maupun teks naratif. Kerahasiaan dari klien dijamin dengan jalan

mengaburkan identitas dari klien.

4. Kesimpulan

Dari data yang disajikan, kemudian data dibahas dan

dibandingkan dengan hasil-hasil penelitian terdahulu dan secara teoritis

dengan perilaku kesehatan. Penarikan kesimpulan dilakukan dengan

metode induksi. Data yang dikumpulkan terkait dengan pengkajian,

diagnosis, perencanaan, tindakan dan evaluasi.

Anda mungkin juga menyukai