Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) FLUOR ALBUS (KEPUTIHAN)

DI POLIKLINIK KEBIDANAN RSUP DR. M.DJAMIL PADANG TAHUN 2014

A. Latar Belakang
Pada saat wanita dalam keadaan normal, organ vagina memproduksi cairan

yang berwarna bening, tidak berbau, tidak berwarna dan tidak berlebihan. Cairan

tersebut berungsi sebagai sistem perlindungan alami, mengurangi gesekan di

dinding vagina pada saat berjalan dan pada saat melakukan hubungan seksual.

Faktor-faktor yang menyebabkan keputihan adalah penggunaan pakaian

yang terlalu ketat dan celana dalam tersebut terbuat dari bahan sintesis. Apabila

dibiarkan dalam keadaan basah, misalnya pakaian yang dipakai setelah

berolahraga sangat mendukung pertumbuhan jamur. Begitu juga dengan

pemakaian sprey atau pembersih vagina untuk alat genetalia yang harus

diwaspadai karena rentan mengubah keasaman vagina. Selain itu kelelahan dan

stres juga dapat memicu terjadinya keputihan ( Pribakti, 2010).

Kebersihan organ seksual apabila tidak diperhatikan bisa menyebabkan

terjadinya berbagai macam penyakit, mulai dari keputihan yang patologis akibat

jamur dan bakteri, sampai dengan terjadinya ca.serviks (Margono et al, 2003).

Penelitian di Indonesia tentang kesehatan reproduksi pada remaja menyatakan

bahwa yang pernah mengalami keputihan sebanyak 75% mengalami keputihan

minimal satu kali dalam hidupnya.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 40 menit, diharapkan peserta
memahami tentang fluor albus (keputihan).
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan, sasaran mampu :
a. Menyebutkan pengertian fluor albus (keputihan)
b. Menyebutkan penyebab fluor albus (keputihan)
c. Menyebutkan tanda dan gejala fluor albus (keputihan)
d. Menyebutkan akibat fluor albus (keputihan)
e. Menyebutkan penatalaksanaan dan cara pencegahan fluor albus
(keputihan)

C. Pelaksanaan Kegiatan
1. Topik
Penyuluhan tentang fluor albus (keputihan)

2. Sasaran/Target
Pasien dan keluarga yang berobat di Poliklinik Kebidanan RSUP
Dr.M.Djamil Padang.

3. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab

4. Media dan Alat


a. Leaflet
b. Infokus
c. Laptop

5. Waktu dan Tempat


Hari / Tanggal : Rabu, 26 November 2014
Jam : 10.00 – 10.40 WIB
Tempat : Poliklinik Kebidanan RSUP Dr.M.Djamil Padang

6. Pengorganisasian
a. Penyaji
b. Moderator
c. Observer
d. Fasilitator
e. Dokumentator

7. Uraian Tugas
a. Moderator
1) Bertanggung jawab dalam kelancaran diskusi pada penyuluhan
2) Memperkenalkan anggota kelompok
3) Menyampaikan kontrak waktu
4) Merangkum semua audien sesuai kontrak
5) Mengarahkan diskusi pada hal yang terkait pada tujuan diskusi
b. Penyaji
1) Bertangung jawab memberikan penyuluhan
2) Memahami topik penyuluhan
3) Mengkaji pengetahuan audien tentang fluor albus (keputihan)
4) Menjelaskan tentang fluor albus (keputihan)
5) Memberikan reinforcement positif atas partisipasi aktif audien
c. Fasilitator
1) Memfasilitasi tempat/perlengkapan
2) Menjalankan absensi audien dan mengawasi langsung pengisian di
awal acara.
3) Memperhatikan presentasi dari penyaji dan memberi kode pada
moderator jika ada ketidaksesuaian dengan dibantu oleh observer.
4) Memotivasi peserta untuk aktif berperan dalam diskusi, baik dalam
mengajukan pertanyaan maupun menjawab pertanyaan.
5) Membagikan leaflet.
d. Observer
1) Mengoreksi kesesuaian penyuluhan dengan jadwal dan target
2) Mengamati jalannya kegiatan penyuluhan dari awal sampai selesai
3) Memberikan laporan evaluasi penyuluhan dengan merujuk ke SAP

8. Setting Tempat
Keterangan :
: Penyaji
: Moderator
: Observer
: Peserta
: Fasilitator
: Pembimbing
: Media
: Dokumentator

9. Proses Kegiatan
No. Kegiatan Mahasiswa Kegiatan Peserta Waktu
1 Pembukaan 5 menit
 Memberi salam  Menjawab salam
 Memperkenalkan anggota  Mendengarkan dan
kelompok dan memperhatikan
pembimbing
 Melakukan kontrak  Mendengarkan dan
waktu dan bahasa memperhatikan
 Menyebutkan materi atau  Mendengarkan dan
dan tujuan penyuluhan memperhatikan
 Menyebutkan tata tertib
penyuluhan
2 Pelaksanaan 30 menit
A. Penyajian
 Menggali pengetahuan  Mengemukakan
audien tentang fluor pendapat
albus (keputihan)
 Memberikan
reinforcement positif  Mendengarkan dan
 Menjelaskan tentang memperhatikan
pengertian fluor albus  Mendengarkan dan
(keputihan) memperhatikan
 Menggali pengetahuan  Mengemukakan
audien tentang pendapat
penyebab fluor albus
(keputihan)
 Memberikan  Mendengarkan dan
reinforcement positif memperhatikan
 Menjelaskan penyebab  Mendengarkan dan
fluor albus (keputihan) memperhatikan
 Menggali pengetahuan
audien tentang tanda  Mengemukakan
dan gejala fluor albus pendapat
(keputihan)
 Memberikan  Mendengarkan dan
reinforcement positif memperhatikan
 Menjelaskan tanda  Mendengarkan dan
dan gejala fluor albus memperhatikan
(keputihan)
 Menggali pengetahuan  Mengemukakan
audien tentang akibat pendapat
fluor albus (keputihan)
 Memberikan
reinforcement positif  Mendengarkan dan
 Menjelaskan tentang memperhatikan
akibat fluor albus  Mendengarkan dan
(keputihan) memperhatikan
 Menggali pengetahuan
audien tentang cara
pencegahan fluor
albus (keputihan)  Mengemukakan
 Memberikan pendapat
reinforcement positif
 Menjelaskan tentang  Mendengarkan dan
penatalaksanaan dan memperhatikan
cara pencegahan fluor
albus (keputihan)
B. Tanya Jawab
 Memberi kesempatan  Memberikan pertanyaan
pasien dan keluarga
untuk bertanya
 Memberikan  Mendengarkan dan
reinforcement positif memperhatikan
 Menjawab pertanyaan  Mendengarkan dan
(jika ada) memperhatikan
3 Penutup 5 menit
 Menyimpulkan bersama-  Ikut menyimpulkan
sama
 Mengucapkan  Menjawab salam
terimakasih dan
mengucapkan salam
penutup

D. Evaluasi
2. Evaluasi struktur
a. SAP sudah dikonsulkan / ACC 1 hari sebelum kegiatan
b. Peserta hadir ditempat penyuluhan sesuai jadwal
c. Alat dan media sesuai dengan rencana
d. Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan sesuai satuan acara penyuluhan.
3. Evaluasi proses
a. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang direncanakan
b. Peserta penyuluhan mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
c. Peserta berperan aktif dalam jalannya diskusi
d. Peran dan fungsi masing-masing sesuai dengan yang direncanakan
4. Evaluasi hasil
Setelah dilakukan penyuluhan selama 40 menit peserta mampu :
a. 80% sasaran mampu menyebutkan tentang pengertian fluor albus
(keputihan)
b. 75% sasaran mampu menyebutkan penyebab fluor albus (keputihan)
c. 75% sasaran mampu menyebutkan tanda dan gejala fluor albus
(keputihan)
d. 75% sasaran mampu menyebutkan akibat fluor albus (keputihan)
e. 75% sasaran mampu menyebutkan penatalaksanaan dan cara pencegahan
fluor albus (keputihan)

E. Tata Tertib Penyuluhan


1. Peserta penyuluhan mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir.
2. Jika ada peserta yang ingin keluar dari kegiatan penyuluhan, harus minta
izin kepada moderator.
LAMPIRAN MATERI

A. Pengertian
Keputihan atau Fluor Albus merupakan sekresi vaginal abnormal pada
wanita. Keputihan yang disebabkan oleh infeksi biasanya disertai dengan rasa
gatal di dalam vagina dan di sekitar bibir vagina bagian luar. Yang sering
menimbulkan keputihan ini antara lain bakteri, virus, jamur atau juga parasit.
Infeksi ini dapat menjalar dan menimbulkan peradangan ke saluran kencing,
sehingga menimbulkan rasa pedih saat si penderita buang air kecil.
Keputihan (fluor albus) atau keputihan adalah pengeluaran cairan dari jalan
lahir yang bukan darah.Fluor albus atau keputihan adalah nama gejala yang
diberikan pada cairan yang keluar dari saluran genetalia wanita, yang tidak
berubah. Fuor albus atau keputihan adalah sekret putih yang kental keluar dari
vagina maupun rongga uterus (Kamus Kedokteran).

B. Penyebab
1. Memakai pakaian dalam yang ketat dari bahan sintetis

2. Tidak mengganti panty liner

3. Membilas vagina dari arah yang salah. Yaitu dari arah anus ke arah depan
vagina

4. Sering bertukar celana dalam/handuk dengan orang lain

5. Kurang menjaga kebersihan vagina

6. Kelelahan yang amat sangat

7. Stress

8. Tidak segera mengganti pembalut saat menstruasi

9. Memakai sembarang sabun untuk membasuh vagina

10. Tidak mejalani pola hidup sehat (makan tidak teratur, tidak pernah olah
raga, tidur kurang)

11. Tinggal di daerah tropis yang lembap

12. Lingkungan sanitasi yang kotor.


13. Sering berganti pasangan dalam berhubungan sex

14. Hormon yang tidak seimbang

15. Sering menggaruk vagina.

Sedangkan dengan memperhatikan cairan yang keluar, kadang-kadang


dapat diketahui penyebab keputihan.

1. Infeksi kencing nanah, misalnya, menghasilkan cairan kental, bernanah dan


berwarna kuning kehijauan.

2. Parasit Trichomonas Vaginalis menghasilkan banyak cairan, berupa cairan


encer berwarna kuning kelabu.

3. Keputihan yang disertai bau busuk dapat disebabkan oleh kanker.

C. Tanda dan Gejala


1. Keluarnya cairan berwarna putih kekuningan atau putih kelabu dari saluran
vagina. Cairan ini dapat encer atau kental, dan kadang-kadang berbusa.
Mungkin gejala ini merupakan proses normal sebelum atau sesudah haid pada
wanita tertentu.

2. Pada penderita tertentu, terdapat rasa gatal yang menyertainya. Biasanya


keputihan yang normal tidak disertai dengan rasa gatal. Keputihan juga dapat
dialami oleh wanita yang terlalu lelah atau yang daya tahan tubuhnya lemah.
Sebagian besar cairan tersebut berasal dari leher rahim, walaupun ada yang
berasal dari vagina yang terinfeksi, atau alat kelamin luar.

3. Gadis muda kadang-kadang juga mengalami keputihan sesaat sebelum masa


pubertas, biasanya gejala ini akan hilang dengan sendirinya.

4. Rasa seperti terbakar di vagina terutama saat berhubungan seksual atau


berkemih.

5. Kemerahan dan bengkak di vulva dan nyeri di vagina


D. Akibat
Keputihan yang berlebihan dan dalam jangka waktu yang lama bisa
mengakibatkan kemandulan.

F. Penatalaksanaan dan cara pencegahan


1. Penatalaksaan keputihan
Penatalaksanaan leukorea atau keputihan tergantung dari penyebab infeksi
seperti jamur, bakteri atau parasit. Umumnya diberikan obat-obatan untuk
mengatasi keluhan dan menghentikan proses infeksi sesuai dengan
penyebabnya. Obat-obatan yang digunakan dalam mengatasi keputihan
biasanya berasal dari golongan flukonazol untuk mengatasi infeksi candida
dan golongan metronidazol untuk mengatasi infeksi bakteri dan parasit.

2. Keputihan dapat dicegah dengan cara sebagai berikut:

a. Menjaga alat kelamin tetap bersih dan kering.


b. Menghindari pakaian ketat.
c. Seing mengganti pembalut saat datang haid.
d. Menghindari douche (mencuci/membilas) vagina dengan larutan
antiseptik.
e. Mencuci alat kelamin bagian luar dengan air bersih.
f. Menjaga kebersihan daerah alat kelamin
g. Membilas alat kelamin dengan cara yang benar
h. Jangan suka tukar-tukaran celana dalam menggunakan celana
dalam bersama dengan teman wanita lainnya
i. Jangan menggunakan handuk bersamaan ( suka tukar-tukaran
handuk )
j. Lebih berhati – hati dalam menggunakan sarana toilet umum
k. Jalani Pola hidup sehat, cukup tidur, olah raga teratur, makan
makanan dengan gizi yang seimbang
l. Hindari gonta ganti pasangan dalam berhubungan
m. Bagi wanita yang sudah melakukan hubungan suami isteri, setiap
tahun harus melakukan papsmear untuk mendeteksi perangai sel-
sel yang ada di mulut dan leher rahim
DAFTAR PUSTAKA

Idhawati, C. 2011. Asuhan Kebidanan Gangguan Reproduksi Pada Ny. K Dengan Leukore
Candidiasis Vulvovaginalis Di Ruang KIA Puskesmas Sawit I. Akbid Mamba’ul
Ulum Surakarta.

Indah Arthanasia. 2011. Perawatan Gangguan Bermacam-macam Keputihan Pada Organ


Reproduksi Wanita

Manuaba, 2001. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan. Jakarta: EGC

Manuaba, IBG. 2008. Gawat Darurat Obstetric-Ginekologi Dan Obstetric-Ginekologi


Sosial Untuk Profesi Bidan. Jakarta: EGC. Hlm: 296-299.
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) FLUOR ALBUS (KEPUTIHAN)
DI POLIKLINIK KEBIDANAN RSUP DR. M.DJAMIL PADANG
TAHUN 2014

OLEH :

HILDA

WIWING SRI SUMARNI

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKes AMANAH PADANG
2014

Anda mungkin juga menyukai