Kedokteran Gigi
Penyusun :
BMS I – 2017/2018
JURUSAN KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
2
Petunjuk Praktikum BMS 1
Kedokteran Gigi
16. Ketidakhadiran dalam praktikum harus disertai dengan alasan yang dapat
diterima. Alasan yang dapat diterima untuk tidak hadir dalam praktikum adalah:
- Ada anggota keluarga (Bapak, Ibu dan Adik/kakak) yang meninggal
- Sakit, yang harus dibuktikan dengan surat keterangan dokter. Ketua dan
seksi akademik blok yang berwenang memutuskan apakah surat
keterangan sakit tersebut valid atau tidak
- Melaksanakan tugas dari JurusanKedokteranGigi FK Unsoed, yang
dibuktikandengansurattugasdariDekan FK Unsoed.
- Pernikahan keluarga inti (kakak, adik, bapak, ibu)
BMS I – 2017/2018
JURUSAN KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
3
Petunjuk Praktikum BMS 1
Kedokteran Gigi
DESKRIPSI BLOK
Blok Basic Medical Science 1 merupakan blok kedua dalam semester kedua. Blok
ini mempunyai beban 6 SKS
KARAKTERISTIK MAHASISWA
Mahasiswa yang mengikuti Blok Basic Medical Science 1 adalah mahasiswa
Fakultas Kedokteran Gigi semester 2
TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Praktikum Patologi Klinik:
1 Mahasiswa dapat mengidentifikasi sel-sel berdasarkan stadium eritropoiesis.
2 Mahasiswa mengidentifikasi sel-sel berdasarkan stadium lekopoiesis.
3 Mahasiswa mengidentifikasi sel-sel berdasarkan stadium trombopoiesis.
4 Mahasiswa mampu menjelaskan dan melakukan pemeriksaan darah rutin,
meliputi: pengukuran kadar hemoglobin, hematokrit, penghitungan jumlah
eritrosit, indeks eritrosit, jumlah lekosit, hitung jenis leukosit (normal),
jumlah trombosit, laju endap darah, dan membuat apusan darah tepi
5 Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan rumple leed, clotting time dan
bleeding time sebagai aplikasi dari mekanisme hemostasis
BMS I – 2017/2018
JURUSAN KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
4
Petunjuk Praktikum BMS 1
Kedokteran Gigi
A. BAHAN PEMERIKSAAN
Bahan/sampel darah sesuai dengan pemeriksaan yang akan dilakukan.
Macam bahan pemeriksaan :
1. Darah Vena
Bayi baru lahir : Vena Umbilicalis.
Bayi : Vena Jugularis Ekterna.
Dewasa : Semua Vena Superficial ->terbaik Vena Mediana Cubiti.
2. Darah Kapiler
Bayi : Tumit kaki bagian lateral dan medial
Dewasa : Ujung jari tangan ke 2, 3, 4
BMS I – 2017/2018
JURUSAN KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
5
Petunjuk Praktikum BMS 1
Kedokteran Gigi
MATERI I
1) Pemeriksaan Hemoglobin
Metode yang dipergunakan :
A. Kolorimetri visual
1. Tallquis.
2. Spencer.
3. Haden Housser.
4. Sahli.
B. Kolorimetrik / Fotoelektrik
1.4 Metode SAHLI
Alat yang dipergunakan :
Spuit Torniquet
BMS I – 2017/2018
JURUSAN KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
6
Petunjuk Praktikum BMS 1
Kedokteran Gigi
Prinsippemeriksaan :
MengukurkadarHbberdasarwarna yang
terjadiakibatperubahanHbmenjadiasamhematinsetelahpenambahan
HCL 0,1 N ( tidaksemuaHbterukur ).
Sampel : - Darah vena. - Darah kapiler.
Cara pemeriksaan :
- Diisi tabung pengencer dengan HCL 0,1 N sampai angka 2 (± 5
tetes).
- Dihisap darah menggunakan pipet hb sampai angka 20 ul,
jangan sampai ada gelembung udara yang ikut terhisap.
- Dihapus darah yang ada pada ujung pipet.
- Dituang darah kedalam tabung pengencer, bilas dengan HCL
bila masih ada darah dalam pipet, aduk sampai darah dan reagen
tercampur.
- Didiiamkan 1 – 3 menit
- Ditambahkan aquadest tetes demi tetes, aduk dengan batang
kaca pengaduk.
- Dibandingan larutan dalam tabung pengencer dengan warna
larutan standart.
- Persamaan campuran dgn batang standard harus dicapai dalam
waktu 3-5 menit setelah darah tercampur dengan HCL.
- Bila sudah sama warnanya penambahan aquadest dihentikan,
baca kadar Hb pada skala yang ada di tabung pengencer / gr /
100 ml darah.
NilairujukanmenurutDacie :
- Dewasalaki – laki : 12,5 – 18,0 gr %
- Dewasawanita : 11,5 – 16,5 gr %
- Bayi< 3 bulan : 13,5 – 19,5 gr %
- Bayi> 3 bulan : 9,5 – 13,5 gr %
- Umur 1 tahun : 10,5 – 13,5 gr %
- Umur 3 – 6 tahun : 12,0 – 14,0 gr %
- Umur 10 – 12 tahun : 11,5 – 14,5 gr %
BMS I – 2017/2018
JURUSAN KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
7
Petunjuk Praktikum BMS 1
Kedokteran Gigi
Catatan :
- CaraSahlikurangtelitijikadibandingkandengancaracyanmethemo
globintetapimasihjauhlebihbaikdaripadaTallquis yang
menggunakankertasdandicocokandengankertasstandar.
- Kesalahansebesar 10 %.
- Kesalahan yang terjadiakibat :
1. Keadaan alat :
- Volume pipet tidak tepat.
- Warna tabung standar sudah pucat.
2. Tehnik / pemeriksa :
- Ketajaman mata berbeda-beda.
- Intensitas sinar kurang.
- Terdapat gelembung udara.
- Darah pada ujung pipet tidak dihapus
- Waktu tidak tepat satu menit, sehingga asamhematin
belum sempurna terbentuk.
3. Reagensia : HCL 0,1 N.
Bila menggunakan darah kapiler kemungkinan akan
memberikan hasil yang lebih rendah bila dipijit – pijit pada
waktu pengeluaran darah setelah penusukan.
BilikHitung NI
PipetLeukosit
BMS I – 2017/2018
JURUSAN KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
8
Petunjuk Praktikum BMS 1
Kedokteran Gigi
BilikhitungterbaikuntukpemeriksaanjumlahleukositadalahbilikhitungNeu
bauer Improved atauBurkerkarenamempunyaidaerahperhitungan yang
luas.
Neubauer Improved :
Luas seluruh bilik = 3 x 3 mm2.
Didalam bilik terdapat :
Kotak besar : 1 x 1 mm2.
Kotak sedang ada 2 macam :
- Ditengah : 1/5 x 1/5 mm2.
- Di empat sudut : ¼ x ¼ mm2.
Kotak kecil : 1/20 x 1/20 mm2.
Tinggi / dalam : 0,1 mm.
Kotak sedang : W: Leukosit ( 1,3,7,9 ): ¼ x ¼ mm2.
R: Eritrosit ( 5 ) : 1/5 x 1/5 mm2.
Gambar :
Pipet Leukosit :
- Didalamnya terdapat bola berwarna putih.
- Mempunyaigaris 0,5 – 1 – 11.
BMS I – 2017/2018
JURUSAN KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
9
Petunjuk Praktikum BMS 1
Kedokteran Gigi
Reagensia :
Larutan Turk
Larutan Turk terdiridari :
- Gentian Violet 1 % : 1 ml.
- Asam Acetat Glacial : 1 ml.
- Aquadest ad : 100 ml.
Bahan :Darah vena atau darah kapiler.
Prinsip pemeriksaan :
Menghitung sel leukosit di dalam suatu larutan yang merusak sel-sel
laindengan bilik hitung.
Cara kerja :
Dicari bilik hitung menggunakan mikroskop, kotak sedang di pojok
ujung bilik hitung.
Dihisap darah dengan pipet leukosit sampai angka 1(pengenceran =
10 kali) atau sampai 0,5 (pengenceran = 20 kali).
Dilakukanpenghitunganselleukositdenganpembesaranobyektif 10 x
atau 40 x.
Perhitungan :
Reagensia.
Sampel.
Pemeriksa.
Perawatan alat :
Pipet leukosit :
- Begitu selesai digunakan harus segera dicuci, dengan aquadest
dan disemprot aceton.
- Bila tersumbat jendalan darah diambil dengan kawat lembut.
- Bila gagal rendam dalam larutan ( salah satu ):
Ethanol 95 %.
Asam Acetat 0,5 %.
Dikromat cleaning solution.
Larutan Sodium Bikarbonat 1 %.
- Bilik hitung :
Bersihan secepat mungkin.
Rendam dalam larutan deterjen 2 – 3 jam.
Bilas air.
Bilas alkohol.
Keringkan dengan kain halus.
I II III
IV V VI
Preparat darah tepi dibagi dalam beberapa zone seperti diatas. Bila dilihat
dengan mikroskop akan tampak sebagai berikut :
BMS I – 2017/2018
JURUSAN KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
12
Petunjuk Praktikum BMS 1
Kedokteran Gigi
Bangunan khas.
Estimasi Trombosit menurut Barbara Brown.
Arah perhitungan tertentu seperti dibawah ini :
Bandingkan ukuran masing – masing sel dan amati bentuk inti, granula.
- Stab / batang.
- Segmen.
- Eosinofil. - Basofil
- Limfosit. -Monosit.
BMS I – 2017/2018
JURUSAN KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
14
Petunjuk Praktikum BMS 1
Kedokteran Gigi
Distribusi sel
Limfosit : di tengah.
Monosit : tepi / ekor.
Neutrofil : tepi / ekor.
Pelaporan :
Eos / Baso / Staf netro / Segmen netro / Limfo / Mono
Misal :
4 / - / 1 / 56 / 38 / 1.
Eritrosit berinti muda dilaporkan :……………./ 100 Leukosit.
Nilai normal menurut Miller :
Eosinofil : 1 – 4 %.
Basofil : 0 – 1 %.
Stab : 2 – 5 %.
Segmen : 50 – 70 %.
Limfosit : 20 – 40 %.
Monosit : 1 – 6 %.
BMS I – 2017/2018
JURUSAN KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
15
Petunjuk Praktikum BMS 1
Kedokteran Gigi
Materi II
1) Pemeriksaan Hitung JumlahEritrosit
Alat Hemositometer :
:
Spuit Torniquet
PipetEritrosit
Reagen :
Larutan Hayem
BMS I – 2017/2018
JURUSAN KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
16
Petunjuk Praktikum BMS 1
Kedokteran Gigi
BMS I – 2017/2018
JURUSAN KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
17
Petunjuk Praktikum BMS 1
Kedokteran Gigi
Perhitungan :
Jumlah eritrosit = jumlah eritrosit x400 x 10 (tinggi bilik hitung) x 100 (pengenceran)
Jml kotak kecil yg dihitung
Contoh:
Didapatkan 460 sel eritrosit dalam 80 kotak kecil ( 1/5 x 1/5 mm ) maka:
Jumlah eritrosit = 460 x 400 x 10 x100
80
= 2.300.000 / mm3
Nilai rujukan :
- Pria dewasa : 4,5 – 6,5 juta / mm3
- Wanita dewasa : 3,9 – 5,6 juta / mm3
- < 3 bulan : 4,0 – 5,6 juta / mm3
- 3 bulan : 3,2 – 4,5 juta / mm3
- 1 tahun : 3,6 – 5,0 juta / mm3
- 12 tahun : 4,2 – 5,2 juta / mm3
2) Pemeriksaan Hematokrit
Nilai Hematokrit adalah :Besarnya volume sel – sel eritrosit seluruhnya
didalam 100 mm3 darah dan dinyatakan dalam
%.
Prinsip pemeriksaan :
Darah dengan antikoagulan diputar / disentrifuge, kemudian
dibandingkan panjang kolom merah dengan kolom total.
Terdapat 2 metode pemeriksaan :
Makro Hematokrit tabung Wintrobe.
Mikro Hematokrit tabung kapiler.
Mikro Hematokrit
Alat :
Spuit Torniquet
BMS I – 2017/2018
JURUSAN KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
18
Petunjuk Praktikum BMS 1
Kedokteran Gigi
PipetHematokrit Vaselin
BMS I – 2017/2018
JURUSAN KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
19
Petunjuk Praktikum BMS 1
Kedokteran Gigi
Cara pemeriksaan :
BMS I – 2017/2018
JURUSAN KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
20
Petunjuk Praktikum BMS 1
Kedokteran Gigi
3) Pemeriksaan LajuEndapDarah
Macam pemeriksaan Laju Endap Darah :
1. Westergreen.
2. Wintrobe ( juga dapat mengukur hematokrit sekaligus )
3. Cutler.
4. Hellige vollmer ( menggunakan darah kapiler )
Prinsip Pemeriksaan :
Apabila sejumlah darah diberi antikoagulan, diletakan dalam tabung
gelas dalam posisi tegak lurus maka sel – sel akan mengendap,
sebaliknya plasma akan bergerak ke atas. Hal ini karena perbedaan
berat jenis.7
BMS I – 2017/2018
JURUSAN KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
21
Petunjuk Praktikum BMS 1
Kedokteran Gigi
WESTERGREEN
Alat :
TabungdanRakWestergreen
Reagensia :
Bahan
Darah EDTA
BMS I – 2017/2018
JURUSAN KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
22
Petunjuk Praktikum BMS 1
Kedokteran Gigi
Cara pemeriksaan :
Dihisap dalam semprit steril 0,4 ml lar natrium sitrat 3,8 %, masukan
dalam tabung
Dihisap 1,6 ml darah, masukan tabung, campur dengan Na sitrat 3,8%,
sehingga mendapatkan 2,0 ml campuran.
Dihisap darah itu ke dalam pipet Westergreen sampai garis bertanda 0
mm, kemudian biarkan pipet itu dalam keadaan tegak lurus dalam rak
Westergreen selama 60 menit.
Dibaca tingginya lapisan plasma dg milimeter dan laporkanlah angka
itu sebagai laju endap darah.
Gambar :
Pemeliharaan alat :
Tidak boleh dicuci dengan deterjen.
Cuci dengan aquadest, bilas dengan aceton.
Catatan : kesalahan karena :
Sampel harus fresh kurang dari 2 jam, darah tidak beku diberi
antikoagulan.
Alat kotor akan menyebabkan hemolisa.
Kolom tidak sesuai, misalnya sempit maka akan lebih lama.
Analisis : - Terhisap gelembung udara.
- Posisi tabung dalam rak miring.
- Diletakan ditempat yang panas dan sebagainya.
BMS I – 2017/2018
JURUSAN KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
23
Petunjuk Praktikum BMS 1
Kedokteran Gigi
Nilainormal : 27 – 32 Pikogram.
Nilai normal : 32 – 37 %.
BMS I – 2017/2018
JURUSAN KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
24
Petunjuk Praktikum BMS 1
Kedokteran Gigi
MATERI III
1) Pemeriksaan Rumple leed
Pemeriksaan rumple leed merupakan salah satu pemeriksaan penyaring
untuk mendeteksi kelainan sistem vaskuler dan trombosit.
Prinsip pemeriksaan :
Dengan melakukan bendungan terhadap vena pada tekanan tertentu,
bila dinding kapiler kurang kuat akan rusak/pecah oleh bendungan
dan terjadi perdarahan di bawah kulit.
Alat :
Tensimeter Stetosskop
Reagen : (-)
Cara pemeriksaan :
Dilakukan pengukuran tekanan sistoledan diastole, ambil rata-
ratanya.
Dilakukan bendungan pada lengan atas dengan tekanan rat-rata
tersebut, teekanan maksimal 100 mmHg dan pertahankan selama
10 menit.
Dibaca hasilnya pada volar lengan bawah kira-kira 4 cm di bawah
lipat siku dengan penampang 5 cm.
Penilaian hasil :
- Normal atau negatif : bila dalam waktu ≥10 menit tak
tampak petechiae atau tampak petechiae < 10 buah
- Positif : bila dalam waktu≥10 menit timbul ≥10 petechiae.
BMS I – 2017/2018
JURUSAN KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
25
Petunjuk Praktikum BMS 1
Kedokteran Gigi
Catatan :
- Bila dalam waktu <10 menit sudah tampak lebih dari 10 buah
petechiae, percobaan dihentikan.
- Bila adalm 10 menit tak tampak petechiae atau timbul bercak
kurang dari 10 buah, percobaan dihentikan, tunggu 5 menit dan
ulangi pembacaanya. Bila tak ada perubahan penilaiannya negatif.
- Sebelum percobaan dihentikan apakah ada bekas gigitan nyamuk
pada daerah volar lengan bawah/noda hitam yang mungkin
menyebabkan hasil menjadi positif palsu.
- Bila rat-rata tekanan darah lebih dari 100 mmHg lakukan
bendungan vena maksimal pada tekanan 100 mmHG.
Arti klinis :
RL positif :
- Gangguan vaskuler
- Gangguan trombosit.
Kegunaan pemeriksaan : untuk menguji kapiler dan fungsi trombosit.
BMS I – 2017/2018
JURUSAN KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
26
Petunjuk Praktikum BMS 1
Kedokteran Gigi
Alat :
Stopwatch torniquet
Reagen : (-)
Cara Pemeriksaan :
Disiapkan 3 tabung reaksi yang bebas dari kotoran letakkan
pada rak.
Diambil darah vena 5 ml secara legeartis, saat darah mulai
keluar jalankan stopwatch ( catat waktunya ).
Dimasukkan sampel ( no.2 ) perlahan-lahan pada 3 tabung
pertama dengan posisi miring masing-masing 1,5 ml, sisanya
masukan dalam tabung ke-3 sebagai kontrol.
Didiamkan 2-3 menit kemudian setiap 0.5 menit tabung I catat
waktunya. Bila sudah timbul bekuan lakukan hal yang sama
terhadap tabung ke-2 catat waktunya.
BMS I – 2017/2018
JURUSAN KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
27
Petunjuk Praktikum BMS 1
Kedokteran Gigi
Contoh :
Misal tabung I beku dalam waktu 9 menit, tabung II beku dalam
waktu 10 menit, maka waktu pembekuannya = ( 9+10 ) : 2 = 9,5
menit.
Arti klinis :
- Normal : 9 – 15 menit.
- Memanjang : kelainan beberapa faktor koagulasi (
koagulopati ) inhibitor dalam darah misal heparin.
Catatan :
1. Pengambilan darah tidak boleh terlalu banyak tusukan supaya
cairan jaringan tak ikut masuk dalam darah ( mempercepat
timbulnya bekuan darah )
2. Waktu pengambilan darah tidak boleh lebih dari 30 detik supaya
tak terjadi proses pembekuan sebelum pemeriksaan dikerjakan.
3. Alat-alat yang digunakan untuk pemeriksaan harus bebas kotoran
dan kering.
BMS I – 2017/2018
JURUSAN KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
28
Petunjuk Praktikum BMS 1
Kedokteran Gigi
Metode DUKE
Prinsip pemeriksaan :
Mengukur / menghitung waktu yang digunakan saat keluarnya darah dari
luka yang dibuat dengan standart tertentu sampai berhentinya perdarahan
lewat luka tersebut.
Alat dan Reagen :
Alat :
Stopwatch Penggaris
Reagen : (-)
Cara Pemeriksaan :
Dipijit-pijit cuping telinga tempat pemeriksaan supaya hiperemis.
Dibersihkan cuping telinga tersebut dengan kapas alkohol , biarkan
kering.
Ditusuk daerah tersebut (no. 2 ) dengan lancet sedalam 2-3 mm dan
biarkan darah keluar dengan bebas, saat darah keluar jalankan
stopwatch.
Dihisap darah vena yang keluar dengan kertas saring tiap setengah
menit sampai darah berhenti mengalir jangan sampai kertas saring
BMS I – 2017/2018
JURUSAN KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
29
Petunjuk Praktikum BMS 1
Kedokteran Gigi
BMS I – 2017/2018
JURUSAN KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
30
Petunjuk Praktikum BMS 1
Kedokteran Gigi
PRAKTIKUM
HISTOLOGI
BMS I – 2017/2018
JURUSAN KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
31
Petunjuk Praktikum BMS 1
Kedokteran Gigi
BMS I – 2017/2018
JURUSAN KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
32
Petunjuk Praktikum BMS 1
Kedokteran Gigi
1. GLANDULA THYROIDEA
Nomor Sediaan : EN-2
Teknik Pewarnaan : Hematoksilin-eosin (HE)
Perhatikan dan gambarlah :
a. Stroma yang memiliki anyaman kapiler yang disebut rete capillare folliculare.
b. Parenchyma tersusun oleh folliculi dengan ciri :
- ukuran tidak sama besar
- dindingnya tersusun oleh sel kuboid selapis yang disebut endocrinocytus
follicularis
- di dalam setiap folliculus berisi masa koloid (colloideum).
Catatan : dengan teknik pewarnaan HE, endocrinocytus parafollicularis tidak
tampak.
2. GLANDULA PARATHYROIDEA
Nomor Sediaan : EN-3
Teknik Pewarnaan : Hematoksilin-eosin (HE)
Perhatikan dan gambarlah :
a. Textus connectivus yang memisahkan kelenjar ini dengan kelenjar thyroidea.
b. Unsur sel terdiri atas :
- endocrinocytus principalis dengan kapiler darah di antara sel-sel. Sel ini
sebenarnya terdiri atas 2 jenis, namun sukar dibedakan :
endocrinocytus lucidus : jernih
endocrinocytus densus : gelap
- Endocrinocytus oxyphilicus (acidophilicus), jumlahnya sedikit dan
letaknya tesebar di sana-sini, bersifat acidophilus.
BMS I – 2017/2018
JURUSAN KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
33
Petunjuk Praktikum BMS 1
Kedokteran Gigi
Nama jaringan :
Pewarnaan :
Pembesaran Lemah :
Keterangan :
Pembesaran Kuat :
Keterangan :
BMS I – 2017/2018
JURUSAN KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
34
Petunjuk Praktikum BMS 1
Kedokteran Gigi
Nama jaringan :
Pewarnaan :
Pembesaran Lemah :
Keterangan :
Pembesaran Kuat :
Keterangan :
BMS I – 2017/2018
JURUSAN KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
35
Petunjuk Praktikum BMS 1
Kedokteran Gigi
4. INSULA PANCREATICA
Nomor Sediaan : EN-6
Teknik Pewarnaan : Victoria blue
Perhatikan dan gambar :
- Pars endocrina (insula pancreatica) yang tampak memucat berupa pulau-pulau
di antara pars exocrina.
- Endocrinocytus yang terdapat di dalam pars endocrina (insula pancreatica)
ialah
Endocrinocytus alpha atau glucagonocytus yang terdapat di tepi pulau
berwarna merah,
Endocrinocytus beta atau insulinocytus, terdapat di bagian tengah,
dekat sinusoideum, berwarna biru
Endocrinocytus delta, sulit dikenal, berwarna jernih/ pucat
Kapiler darah terdapat di sela-sela sel, membentuk sinusoideum.
BMS I – 2017/2018
JURUSAN KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
36
Petunjuk Praktikum BMS 1
Kedokteran Gigi
Nama Jaringan :
Pewarnaan :
Pembesaran Lemah :
Keterangan :
Pembesaran Kuat :
Keterangan:
Keterangan :
Keterangan :
BMS I – 2017/2018
JURUSAN KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
37
Petunjuk Praktikum BMS 1
Kedokteran Gigi
Nama jaringan :
Pewarnaan :
Pembesaran Lemah :
Keterangan :
Pembesaran Kuat :
Keterasngan:
BMS I – 2017/2018
JURUSAN KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
38
Petunjuk Praktikum BMS 1
Kedokteran Gigi
SISTEM VASKULAR
BMS I – 2017/2018
JURUSAN KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
39
Petunjuk Praktikum BMS 1
Kedokteran Gigi
2. AORTA
Nomor Sediaan : SCV-2a
Teknik Pewarnaan : Hematoksilin-eosin (HE)
Perhatikan dan gambarlah :
Dinding aorta tersusun oleh:
Tunica intima
Endotheliocytus berbentuk polihedral
Stratum subendotheliale mengandung serabut elastik
Membrana elastica interna (kurang jelas)
Tunica media tersusun oleh membrana elastica fenestrata berlapis-lapis diselingi oleh:
Otot polos tersebar
Membrana elastica externa yang tidak jelas
Tunica externa jaringan ikat tipis, dengan serabut kolagen tersusun secara spiral dan
membujur.
BMS I – 2017/2018
JURUSAN KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
40
Petunjuk Praktikum BMS 1
Kedokteran Gigi
Nama jaringan :
Pewarnaan :
Pembesaran Lemah :
Keterangan :
Keterangan :
Pembesaran Kuat :
Keterangan :
Keterangan :
BMS I – 2017/2018
JURUSAN KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
41
Petunjuk Praktikum BMS 1
Kedokteran Gigi
Nama jaringan :
Pewarnaan :
Pembesaran Lemah :
Keterangan :
Pembesaran Kuat :
Keterangan :
Keterangan :
BMS I – 2017/2018
JURUSAN KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
42