Anda di halaman 1dari 15

KEPERAWATAN DASAR 2

PENCEGAHAN MIKROORGANISME

Disusun oleh :

Muhammad tri prihantono

18.0601.0037

PRODI D – III KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG

1
KATA PENGANTAR

Assalamu‟alaikum. Wr. Wb.

Kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-NYA,
sehingga penyusun dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Tidak lupa shalawat
serta salam selalu kita curahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW yang telah
membimbing umatnya di jalan yang benar.Kami ucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang
sudah membantu dalam penyusunan makalah ini.

Makalah ini saya susun berdasarkan tugas dari mata kuliah keperawatan dasar 2 yang berjudul
“PENCEGAHAN MIKROORGANISME”.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya para remaja.
Penyusun juga meminta maaf apabila banyak kesalahan dalam penyusunan makalah ini.

Wassalamu‟alaikum. Wr. Wb.

Penyusun

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR........................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................................................4
A. Latar belakang.................................................................................................................................4
B. Rumusan masalah............................................................................................................................5
C. Tujuan..............................................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................................................6
A. Pengertian mikroorganisme.............................................................................................................6
B. Rantai infeksi....................................................................................................................................6
C. Transmisi mikroorganisme...............................................................................................................9
D. Pemutusan rantai infeksi................................................................................................................10
E. Tehnik mempertahankan sterilitas.................................................................................................11
BAB III PENUTUP........................................................................................................................................13
A. KESIMPULAN..................................................................................................................................13
B. SARAN............................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................................14

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Penyakit infeksi merupakan salah satu masalah kesehatan yang dari waktu ke
waktu terus berkembang. Infeksi merupakan penyakit yang dapat ditularkan dari satu
orang ke orang lain atau dari hewan ke manusia yang disebabkan oleh berbagai
mikroorganisme : bakteri, virus, riketsia, jamur, dan protozoa. Organisme-organisme ini
dapat menyerang seluruh tubuh atau sebagian organ saja. Mikroorganisme dapat
dihambat atau dirusak menggunakan antibiotik.[ CITATION Gib96 \l 1033 ]
Antibiotik adalah salah satu produk metabolik yang dihasilkan suatu organisme
tertentu, yang dalam jumlah kecil dapat merusak atau menghambat mikroorganisme.
Resistensi terhadap antibiotik hanyalah salah satu contoh proses alamiah yang tak pernah
ada akhirnya yang dilakukan oleh organisme untuk mengembangkan toleransi terhadap
keadaan lingkungan yang baru. Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa
adalah contoh bakteri yang dapat menyebabkan infeksi.[ CITATION MJP881 \l 1033 ]
Mikroorganisme dapat dijumpai dalam tanah, lingkungan akuatik, aliran air, dan
atmosfer. Beberapa mikroorganisme menyebabkan penyakit dan yang lain menjadi
penghuni dalam tubuh manusia. Banyak diantaranya terlibat dalam kegiatan manusia
sehari-hari misalnya pembuatan anggur, keju dan produksi penisilin.[ CITATION Mic071
\l 1033 ]

4
B. Rumusan masalah
Mengetahui lebih detail tentang pengertian, rantai infeksi, transmisi mikroorganisme,
pemutusan rantai infeksi, dan tehnik mempertahankan sterilitas.

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian mikroorganisme.
2. Untuk mengetahui rantai infeksi.
3. Untuk mengetahui transmisi mikroorganisme.
4. Untuk mengetahui pemutusan rantai infeksi.
5. Untuk mengetahui tehnik mempertahankan sterilitas.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian mikroorganisme
Mikroorganisme merupakan jasad hidup yang mempunyai ukuran sangat kecil.
Setiap sel tunggal mikroorganisme memiliki kemampuan untuk melangsungkan aktivitas
kehidupan antara lain dapat dapat mengalami pertumbuhan, menghasilkan energi dan
bereproduksi dengan sendirinya.

Mikroorganisme memiliki fleksibilitas metabolisme yang tinggi karena


mikroorganisme ini harus mempunyai kemampuan menyesuaikan diri yang besar
sehingga apabila ada interaksi yang tinggi dengan lingkungan menyebabkan terjadinya
konversi zat yang tinggi pula. Akan tetapi karena ukurannya yang kecil, maka tidak ada
tempat untuk menyimpan enzim-enzim yang telah dihasilkan. Dengan demikian enzim
yang tidak diperlukan tidak akan disimpan dalam bentuk persediaan.enzim-enzim tertentu
yang diperlukan untuk perngolahan bahan makanan akan diproduksi bila bahan makanan
tersebut sudah ada. Mikroorganisme ini juga tidak memerlukan tembat yang besar,
mudah ditumbuhkan dalam media buatan, dan tingkat pembiakannya relative cepat. Oleh
karena aktivitasnya tersebut, maka setiap mikroorganisme memiliki peranan dalam
kehidupan, baik yang merugikan maupun yang menguntungkan.

B. Rantai infeksi
1. Pengertian
Rantai infeksi adalah sebuah model yang digunakan untuk memahami proses infeksi.
Rantai Infeksi terdiri atas : agen infeksi, reservoir, portalkeluar dari reservoir, cara
penularan, dan portal masuk ke dalam host.Pemahaman karakteristik setiap poin
dalam mata rantai dapat membuat perawat merawat pasien yang rentan dengan infeksi
lebih baik lagi. Sebuah kesadaran siklus ini juga menjadikan perawat
lebih berpengetahuan tentang metode perlindungan diri.

6
7
2. Bagan rantai infeksi

INFECTIOUS
INFECTIOUS
AGENT
AGENT

SUSCEPTIBLE
SUSCEPTIBLE RESERVOIR
RESERVOIR
HOST
HOST

PORTAL
PORTAL OF
OF PORTAL OF EXIT
PORTAL OF EXIT
ENTRY
ENTRY

MODE
MODE OF
OF
TRANSMISSION
TRANSMISSION

a. INFECTIOUS AGENT/agen Infeksi


Sebuah organisme mikroba dengan kemampuan untuk menyebabkan penyakit.
Semakin besar virulensi organisme (kemampuan untuk tumbuh dan berkembang
biak), invasi(kemampuan untuk masuk ke dalam jaringan) dan patogenisitas
(kemampuan untuk menyebabkan penyakit), semakin besar kemungkinan bahwa
organisme akanmenyebabkan infeksi. Agen infeksius adalah bakteri, virus, jamur,
dan parasit.2.
b. RESERVOIR
Tempat di mana mikroorganisme dapat berkembang dan bereproduksi. Sebagai
contoh,mikroorganisme berkembang pada manusia, hewan, dan benda mati
seperti air, permukaan meja, dan gagang pintu.

8
c. PORTAL OF EXIT/portal keluar dari reservoir
Sebuah tempat keluar mikroorganism meninggalkan reservoir. Sebagai
contoh,mikroorganisme dapat meninggalkan reservoir melalui hidung atau mulut
ketikaseseorang bersin atau batuk. Mikroorganisme, terbawa dari tubuh oleh tinja,
juga dapatmeninggalkan reservoir usus yang terinfeksi.
d. MODE OF TRANSMISSION/Cara Penularan
1. Melalui Kontak Jasmaniah (PersonalContact)
 Kontak Langsung (Direct Contact)
 Kontak Tidak Langsung
2. Melalui makanan dan minuman (Food Borne Infections)
Bibit penyakit menular dengan perantaraan makanan dan minuman yang
telah terkontaminasi. Makanan dan minuman dapat terkontaminasi, dalam
perjalanan sebelum siap dikonsumsi.
3. Melalui Serangga (Artrhopod Borne Infection)
Bibit penyakit yang menular melalui serangga (arthropoda). Dalam hal
ini serangga pun dapat merupakan host (tuan rumah) dari bibit penyakit
ataupun sebagai (transmiter) saja.
4. Melalui udara (Air Bone Infection)
 Melalui debu di udara yang mengandung bibit penyakit
 Melalui tetes ludah halus (Droplet infections)
e. PORTAL OF ENTRY
Sebuah portal atau pintu gerbang atau tempat masuk mikroorganisme ke dalam
host/penderita.Portal termasuk lubang tubuh, selaput lendir, atau istirahat di kulit.
f. SUSCEPTIBLE HOST
Seseorang/Individu yang tidak bisa menahan invasi mikroorganisme ke dalam
tubuhnyadan mengakibatkan infeksi.

9
C. Transmisi mikroorganisme
Berkembang biaknya penyakit pada hospesdisertai timbulnya respon imunologikdengan / tanpa
gejala klinik.

Manusia → Host atau penjamu


Penyakit → Agent

Transmisi kuman adalah Proses masuknya kuman ke dalam penjamu sehingga timbul radang
atau penyakit.

ENVIRONMENT
ENVIRONMENT

AGENT
AGENT

HOST
HOST

FISIK
ENVIRONMENT
SOSIAL BIOLOGI

AIR, UDARA, TANAH, IKLIM, STATUS SOSIAL, AGAMA, ADAT MIKROORGANISME, SERANGGA,
GEOGRAFIS, PERUMAHAN, ISTIADAT, ORGANISASI SOSIAL, POLITIK BINATANG, TUMBUH-TUMBUHAN.
PANGAN, PANAS, RADIASI.

D.

AGEN HOST

BIOLOGIS, NUTRIEN, FISIK, CHEMIS, UMUR, SEX, RAS, NUTRISI, PEKERJAAN,


MEKANIS 10 KETURUNAN, KEKEBALAN, KEBIASAAN,
KULTUR DLL
D. Pemutusan rantai infeksi
1. Kesadaran untuk menjaga kebersihan diri
Misalnya dengan mandi teratur, keramas yang bersih, dan lain - lain.
Membersihkan diri berarti kita telah menghindarkan diri dan orang lain dari
penyakit menular.
2. Mencuci tangan

Tenaga kesehatan wajib mencuci tangan sebelum dan setelah melakukan


setiap pekerjaan pelayanan kesehatan.
3. Kebersihan pakaian
Biasakan mengganti pakaian setelah anda bepergian ataupun setelah
berkunjung ke rumah sakit. Jangan menyentuh bayi atau anak sebelum
mencuci tangan dan berganti pakaian. Juga bila anda usai melakukan
perjalanan jauh.
4. Lindungi orang lain dari resiko tertular
Bila kita sedang sakit batuk usahakan untuk menutup mulut anda dengan
saputangan agar orang lain di sekitar kita tidak tertular. Perhatikan juga untuk
tidak membuang dahak, ingus dan ludah di sembarangan tempat. Bagi ibu
menyusui yang sedang batuk pilek sebaiknya mengenakan masker atau
saputangan untuk menutup hidung saat menyusui bayi.
5. Lakukan upaya meningkatkan ketahanan tubuh
Menjaga daya tahan tubuh dengan olahraga teratur, gisi yang seimbang dan
istirahat yang cukup.
6. Alat mandi pribadi
Jangan bergantian sikat gigi, handuk ataupun alat mandi lainnya. Terutama
bila ada anggota keluarga yang sedang menderita penyakit kulit menular.
Gunakan sabun yang terpisah dari anggota keluarga lainnya.

11
E. Tehnik mempertahankan sterilitas
Sterilisasi adalah upaya menghilangkan semua mikroorganisme yang ada baik
dalam peralatan ataupun lingkungan rumah sakit baik dengan cara kimiawi maupun fisik
Ketika melakukan sterilisasi, baik itu ruangan atau alat yang digunakan harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut ini:

1. Desinfektan yang digunakan untuk sterilisasi haruslah merupakan bahan yang ramah
lingkungan.

2. Saat melakukan sterilisasi petugas harus menggunakan alat pelindung dan menguasai
cara sterilisasi yang aman.

3. Sterilisasi peralatan yang digunakan untuk perawatan fisik pasien dipanaskan pada
suhu 121 derajat Celsius selama 30 menit, atau sesuai dengan petunjuk dalam
sterilisasi alat yang digunakan.

4. Semua yang telah disterilkan harus aman dari mikroorganisme yang masih hidup.

Jika sudah mengetahui syarat yang harus diperhatikan dalam melakukan sterilisasi, hanya
tinggal menjalankan dengan hati-hati. Tata cara pelaksanaan sterilisasi alat kesehatan
rumah sakit adalah sebagi berikut:

1. Ruang operasi yang sudah selesai digunakan harus dilakukan disinfeksi dan juga
sterilisasi hingga aman jika digunakan pada operasi berikutnya.

2. Bahan dan instrument medis yang akan disterilisasi harus dipersiapkan dengan benar.

3. Indikasi yang kuat untuk tindakan sterilisasi adalah semua peralatan medis atau
peralatan perawatan dimana yang dimasukkan dalam jaringan tubuh, sistem vaskuler,
yang mennyentuh selaput lendir harus selalu dalam keadaan steril sebelum digunakan.
Selain itu semua, peralatan operasi juga harus dalam keadaan steril sebelum digunakan
lagi. Ketika selesai digunakan Alat kesehatan yang mengandung jaringan tubuh atau
darah harus disterilkan.

12
4. Setiap alat kesehatan yang mengalami perubahan konsidisi fisik ketika dibersihkan,
didisinfeksi atau disterilkan tidak boleh digunakan kembali. Sebaiknya hindari proses
berulang yang bisa menyebabkan toxin dan efektivitas.

5. Peralatan yang telah disterilkan harus ditempatkan pada ruang khusus yang
sebelumnya telah dikemas. Penempatan peralatan steril sebaiknya pada suhu 18 derajat
celcius hingga 22 derajat celcius dengan kelembaban 35% hingga 75%.

Dalam melakukan sterilisasi alat kesehatan rumah sakit terdapat beberapa metode yang
bisa dilakukan, berikt ini metode tersebut:

 Pemanasan Kering

Sterilisasi yang dilakukan dengan pemanasan secara kering. Jika temperature yang
digunakan kurang tinggi, cara ini cenderung kurang efektif. Sterilisasi dengan
pemanasan kering ini akan efektif jika temperature yang digunakan mencapai 160
derajat celcius sampai dengan 180 derajat celcius. Sterilisasi menggunakan sistem
pemanasan kering tidak dianjurkan untuk peralatan seperti atau gunting. Hal ini
dikarenakan bisa mempengaruhi ketajaman dari alat tersebut.

 Radiasi

Sterilisasi dilakukan dengan memanfaatkan radiasi. Radiasi yang biasa digunakan


adalah ultraviolet atau sinar-x. Radiasi yang dihasilkan baik itu oleh ultraviolet atau
sinar-x akan membuat mikroorganisme yang tumbuh akan mati.

 Pemanasan dengan uap air dan pengaruh tekanan

Suhu pada saat air mendidih adalah 100 derajat celcius, dimana suhu tersebut dapat
membunuh beberapa organisme berspora dalam waktu 10 menit saja. Benda yang
akan disterilkan dengan metode ini ditaruh diatas air mendidih, namun tidak
mengenai air secara langsung.

13
 Pemanasan secara terputus-putus

Metode sterilisasi ini dilakukan dengan terputus-putus, dimana benda yang


disterilkan tidak hanya dalam sekali proses selesai.

 Pembakaran langsung

Metode sterilisasi ini dilakukan dengan membakar benda yang akan disterilkan
secara langsung

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa Infeksi dapat masuk ke tubuh
manusia melalui beberapa tahap. Adapun tanda dan gejala yang diakibatkan infeksi
tersebut berbeda-beda, tergantung dari penyebab dari infeksi yang mengakibatkannya

B. SARAN

Disarankan bagi pembaca agar dapat lebih menjaga kesehatan diri diantaranyadengan
menjaga personal hygiene agar dapat terhindar dari penyakit yang
diakibatkanoleh mikroorganisme.

14
DAFTAR PUSTAKA

Gibson, I. D. (1996). Organisasi, Perilaku, Struktur, Proses. Jakarta: Bina Rupa Aksara.

M. J. Pelczar, C. E. (1988). Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: Universitas Indonesia Press.

Michael J Pelczar dan Chan, E. C. (2007). Dasar-Dasar Mikrobiologi Jilid I. Jakarta: UI Press.

15

Anda mungkin juga menyukai