Anda di halaman 1dari 5

Unsur Ekstrinsik

1.Latar Belakang Pengarang

Agnes Davonar adalah seorang fenomenal dalam dunia sastra Indonesia. Ia memulai kariernya sebagai
seorang penulis amatir di sebuah blog. Kemudian dengan cepat berkembang menjadi penulis yang mau
belajar hingga melahirkan novel online dan 42 cerita pendek yang begitu melekat bagi semua pembaca
situs pribadinya.

Tak heran bila sebuah kutipan dari sebuah portal informasi detik.com mengatakan “bahwa tidak sulit
untuk mencari karya dari seorang Agnes Davonar”. Keunikan sendiri terdapat dalam nama Agnes
Davonar. Agnes berasal dari namanya, sedangkan Davonar diambil dari nama adiknya. Jadi mereka
adalah dua saudara yang bersatu dalam sebuah karya.

Agnes lahir di Jakarta 8 Oktober sedangkan Davonar lahir di Jakarta, 7 Agustus. Merka adalah dua
saudara yang besar dalam lingkungan seni. Ayahnya adalah seorang pelukis kaligrafi Cina sedangkan
ibunya adalah seorang ibu rumah tangga yang tangguh. Mereka berdua membentuk sebuah blog dengan
situs http://lieagneshendra.blogs.friendster.com .

Agnes bekerja sebagai karyawan swasta dan Davonar berkuliah di Universitas sastra Jepang Bina
Nusantara.

Keduanya memiliki hobby yang sama yakni menyukai olahraga. Tapi kelihaian menulis tekah
mengantarkan keduanya sebagai penulis muda berbakat dalam jajaran sastra Indonesia. Agnes Davonar
menyebutnya sebagai Novelis dan Cerpenis online.

Karena ketulusan dan kedisiplinan dalam berkarya sebuah situs peringkat Blog Topseratus.com
menempatkan Blognya sebagai peringkat pertama dari 100 blog terbaik di Indonesia. Sangat
mencengangkan, sebuah Blog sastra mengalahkan Blog dan situs internet yang pada umumnya lebih
memfokuskan pada music ataupun tips-tips mencari uang marketing melalui internet.

Surat kecil untuk Tuhan adalah kisah nyata yang pertama mereka tulis dan sempat dipublikasikan di blog
mereka. Ribuan air mata berjatuhan ketika kisah ini dibaca, atas permintaan pembacanya Agnes Davonar
pun membuat kisah ini menjadi novel keduanya dan pastinya kisah ini lebih sempurna dengan ribuan air
mata yang siap berjatuhan disetiap bait perjalanan Keke.

2. Nilai yang Terkandung dalam Novel

a. Nilai Agama

Dalam novel ini terkandung nilai keagamaan yang islami. Dan mengajarkan kita untuk lebih banyak
bersyukur kepada Tuhan dan tidak menyombongkan diri kita.

b. Nilai Moral
Terkandung nilai moral yang amat baik, yaitu disaat teman Keke mengejeknya, ia tetap diam dan hanya
tersenyum dengan ejekan itu. Di saat Keke jatuh sakit teman yang mengejeknya memberi dukungan
kepada ia untuk tetap bertahan untuk menghadapi penyakitnya.

c. Nilai Sosial

Saling membantu dan memberi dukungan kepada teman dan siapapun (orang lain) yang ada disekitar
kita.

d. Nilai Budaya

Terdapat nilai-nilai budaya di Jakarta, yaitu budaya para remaja didaerah Jakarta dan sekitarnya.

B. Unsur Intrinsik

Tema : Perjuangan seorang Remaja melawan penyakit kanker Ganas

(Rabdomiosarcoma),tetapi memiliki semangat untuk Hidup.

• Penokohan :

~Keke (Tokoh utama yang Berperan Sebagai “Aku”) :

Seorang remaja yang aktif,cerdas,dan percaya diri.Memiliki keinginan dan cita-cita dirinya sendiri,walau
hidupnya tidak akan lama Lagi.

~Ayah Keke :

Seorang ayah yang bijaksana dan perhatian kepada ketiga Anaknya.

~Andi :

Pehatian dan Penyayang.

~Pak Iyus :

Sangat setia pada keluarga Keke.Baik penyabar, perhatian terhadap Keke.

~Sahabat-Sahabat Keke. (Fadha,Maya,Shifa,Ida,Andhini)

Baik, setia menemani Keke Disaat-saat terakhir Keke.


~Bibi :

Seorang Pembantu rumah tangga yang baik dan perhatian kepada Keke.

~Kak Kiki :

Suka Bercanda dan sedikit jahil kepada Keke.

~dr.Adi Kusuma :

Seorang Dokter yang pertama merawat Keke ketika Keke sakit.dr.Adi sangat

Baik merawat Keke.

~Prof.Mukhlis :

Seorang Profesor yang ahli dalam bidang kanker.Prof Mukhlis sangat berjuang dalam mengatasi
penyakit kanker Keke.

• Latar/setting :

~ Latar tempat kejadian dalam cerita ini adalah di Kota Jakarta.

Tepatnya di kawasan Green Garden-Jakarta menuju ke Pedagang Kaki lima.

~ Latar waktu kejadian dalam novel tersebut adalah malam Hari

~ Suasana Kejadian dalam novel tersebut adalah Menyenangkan

• Alur/plot :

Dari kutipan novel “Surat Kecil Untuk Tuhan” memiliki alur yang bersifat maju. Cerita disusun
berdasarkan urutan waktu yang berjalan ke depan. Bukan berbalik ke masa lalu/lampau.

a. Pengenalan
Keke adalah seorang anak yang cantik dan pandai, ia suka bermain volly. Ia juga memiliki banyak kawan
dan tentunya memiliki keluarga yang bahagia walaupun ayah dan ibunya telah berpisah, namun ia selalu
bahagia dengan apa yang ia miliki.

b. Pemunculan Konflik

Kak Kiki kakaknya Keke menderita sakit mata, memang pada saat itu sakit mata sedang banyak
menyerang siswa disekolah Keke. Dan pada saat itu juga ternyata Keke tertular penyakit mata itu,
sehingga mata Keke membengkak. Awalnya memang bengkak biasa, namun lama kelamaan bengkak itu
makin membesar sampai wajah Kekepun ikut membesar. Dan dokter pun memvonis bahwa Keke
mengidap penyakit kanker jaringan lunak yang amat ganas.

c. Konflik Memuncak

Lama-lama kanker itu mulai melemahkan Keke, tapi ayah Keke terus berusaha untuk menyembuhkan
Keke. Setelah melakukan pengobatan alternatif kesana kemari, keadaan Keke tak kunjung membaik.
Hingga akhirnya Keke bertemu dengan seorang profesor yang hebat. Kemudian Keke melakukan
pengobatan kemoterapi. Kemoterapi ini berhasil, walaupun Keke harus meraskan dingin dan rambutnya
yang berguguran.

d. Penurunan Konflik

Kanker tersebut sempat hilang, namun kanker itu datang kembali dan semakin menyebar. Namun ayah
Keke terus berusaha. Disisi lain Keke terus berusaha untuk membahagiakan orang disekitarnya. Ia pun
mulai menyadari bahwa hidupnya takkan lama lagi. Ia makin rajin belajar karna ia ingin tetap belajar
pada detik-detik terakhir dihidupnya.

e. Penyelesaian

Setelah berusaha sedemikian kerasnya dengan tak ada hasil, maka ayah Keke mulai merelakan Keke jika
Keke harus pergi meninggalkannya. Saat Keke dirawat di rumah sakit, Keke sempat koma untuk beberapa
lama, dan sempat terbangun dari komanya. Namun setelah itu ia kembali tertidur dengan tenang untuk
selamanya. Ayah dan keluarga yang lain telah merelakan kepergian Keke. Dan pada saat Keke
memejamkan mata, seluruh ruangan rumah sakit tempat dimana Keke dirawat harum bunga melati.

• Gaya bahasa :

Gaya bahasa bentuk ungkapan :

Hal ini dapat dilihat dari bacaan hal 83 :

→ Aku merasa bagaikan makhluk asing yang tiba di Bumi. Ditempatkan

Di sebuah ruang kosong.


• Sudut Pandang : → Sebagai Orang Pertama yang menceritakan tentang dirinya

Sendiri.

Bukti dapat dilihat dari bacaan Hal 5 :

Hai sobat,,kenalkan. Namaku Gita Sesa Wanda Cantika.terlalu panjang ya..

Ok! Biar gampang sebut saja namaku Keke. Aku anak ke-tiga dari tiga

Bersaudara. Aku mempunyai dua kakak laki-laki,namanya juga dipersingkat

Saja.Panggil mereka Chiko yang tampan dan Kiki yang manis.Hehehe….

Jadi diantara keluarga ku, aku adalah anak perempuan satu-satunya.

• Amanat/pesan :

`Jangan mudah menyerah menjalani hidup ini, meskipun harus menderita

Penyakit kanker (Kanker Rabdomiosarkoma)

Bukti → Hal 64 : “…Ayah..Keke udah cukup sabar.Tapi Keke sudah tidak sanggup

Lagi…!! Keke ingin menyerah dan lebih baik Keke mati saja..!!”

Anda mungkin juga menyukai