Anda di halaman 1dari 4

TUGAS MATA KULIAH GEOLOGI DINAMIK

DEFINISI GUNUNG API

RAHMAT KURNIAWAN
1401273
G
unung Api adalah gunung yang terbentuk dari material erupsi yang menumpuk di
sekitar pusat erupsi atau dengan kata lain adalah gunung yang terbentuk dari erupsi
magma.
Gunung api hanya terdapat pada tempat tertentu, yaitu pada jalur punggungan tengah
samudera, pada jalur pertemuan dua buah lempeng kerak bumi, dan pada titik-titik panas di
muka bumi tempat keluarnya magma, di benua maupun di samudera (hot spot).
Sebagian besar gunung api yang aktif di dunia berada di pertemuan lempeng tektonik dan
muncul di daerah-daerah yang berada di dalam di Larutan Pasifik yang disebut “cincin
gunung api” (ring of fire).
Namun gunung berapi dikelompokkan lagi menjadi beberapa jenis dan tipe yakni

1. Berdasarkan Letusannya

A. Jenis Gunung Api Stromboli


Jenis Gunung api ini sangat khas untuk gunung Stromboli dan juga beberapa gunung api
lainnya yang sedang meningkat kegiatannya. Gunung ini memiliki magma yang sangat cair,
ke arah permukaan sering dijumpai letusan pendek yang disertai dengan ledakan. Bahan yang
dikeluarkan berupa abu, bom, lapilli dan juga setengah padatan bongkah lava. Contoh letusan
tipe Stromboli yang ada di Indonesia ialah Gunung Raung di Jawa.
B. Jenis Gunung Api Hawaii
Jenis gunung api ini dicirikan dengan lava gunungnya yang cair dan tipis, serta dalam
perkembangannya akan dapat membentuk tipe gunung api perisai. Tipe ini banyak terdapat
pada gunung api perisai di Hawaii seperti di Kilauea dan juga Maunaloa. Contoh letusan tipe
Hawai di Indonesia ialah pembentukan plato lava di kawasan Pegunungan Dieng, Jawa
Tengah.
C. Jenis Gunung Api Merapi
Jenis gunung api ini dicirikan dengan lavanya yang cair dan kental. Dapur magmanya relatif
dangkal dan juga memiliki tekanan gas yang agak rendah. Contoh letusan tipe Merapi di
Indonesia ialah Gunung Merapi di Jawa Tengah dengan awan pijarnya yang tertimbun di
bagian lerengnya mengakibatkankan aliran lahar dingin setiap tahunnya. Contoh yang lain
ialah Gunung Galunggung di Jawa Barat.

D. Jenis Gunung Api Vulkano


Jenis gunung api ini memiliki ciri khas yakni pembentukan awan debu berbentuk bunga kol,
sebab gas yang ditembakkan ke atas meluas bahkan hingga jauh di atas kawah. Tipe gunung
api ini memiliki tekanan gas sedang dan juga lavanya yang kurang begitu cair. Di samping
mengeluarkan awan debu, jenis ini pun menghasilkan lava.
Berdasarkan kekuatan letusannya jenis gunung api ini dibedakan menjadi tipe vulkano kuat
(Gunung Vesuvius dan Gunung Etna) dan juga tipe Vulkano lemah (Gunung Bromo dan
Gunung Raung). Perbedaan yaitu antara kedua tipe ini pun sering kita dijumpai di Indonesia,
seperti misalnya Gunung Kelud serta Anak Gunung Bromo.
E. Jenis Gunung Api Perret
Ciri-ciri letusan gunung api tipe perret ialah dapat mengeluarkan lava cair dengan tekanan
gas yang sangat tinggi. Malah bisa membuat lubang kepundan tersumbat, yang bisa
mengakibatkan mengumpulnya gas dan juga uap di dalam tubuh bumi, karenyanya sering
timbul getaran sebelum letusan terjadi. Setelah meletus material-material, misalnya abu,
lapili, dan bom terlempar dengan dahsyat ke angkasa.

Di Indonesia pernah terjadi letusan gunung api tipe perret yang bisa dijadikan contoh yaitu
Gunung Krakatau yang meletus sangat dahsyat di tahun 1873, yang bahkan menyebabkan
gunung Krakatau (tua) itu sendiri lenyap dari permukaan laut dan juga mengeluarkan
semburan abu vulkanik setinggi 5 km.

2. Berdasarkan Bentuknya

A. Gunung Api Perisai


Gunung api perisai memiliki bentuk kerucut dengan lereng landai dan juga aliran lava panas
dari saluran tengah. Daerah persebaran magma luas dan juga proses pendinginan dan
pembekuannya relatif lambat. Frekuensi letusan gunung jenis ini biasanya sedang dan lambat
dengan jumlah cairan lava cair yang cukup banyak.

B. Gunung Api Kubah


Gunung api kibah memiliki bentuk kerucut cembung atau yang disebut konvek dengan lereng
yang curam. Aliran lava yang kental dari saluran pusat menyebabkankan aliran lava lambat
dan juga membentuk lapisan yang tebal. Proses pendinginan serta pembekuan lava relatif
cepat.
Banyak lava yang membeku di saluran, dampaknya saluran menjadi tertutup. Letusan yang
sangat keras bisa terjadi karena tekanan dari dalam Bumi yang tersumbat. Seluruh bagian
puncak gunung api juga bisa hancur dan juga lenyap seketika.

C. Gunung Api Strato


Gunung api strato memiliki bentuk kerucut berlereng curam dan juga luas yang terdiri dari
banyak lapisan lava yang terbentuk akibat aliran lava yang berulang-ulang. Lava bisa
mengalir melalui sisi kerucut. Sifat letusan gunung jenis ini relatif keras.

D. Gunung Api Lava Pijar dan Abu


Gunung jenis ini memiliki bentuk kerucut simetris dengan lereng cekung atau yang disebut
konkaf dan landai. Bahan ataupun emisi berupa asap, debu lembut, dan juga bau sulfur
menyengat. Sifat letusan gunung jenis ini relatif sedang. Contoh: Gunung Paracutin di
Mexico.

Pada umumnya bentuk gunung api di Indonesia adalah strato. Berbentuk kerucut dengan
puncak yang runcing atau lancip seperti kerucut. Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara,
Maluku banyak memiki gunung yang puncaknya berlapis-lapis ini. Puncak kerucut terbentuk
karena saat terjadi letusan, material yang dikeluarkan melalui lubang kepundan memiliki
letusan yang lemah dan berwujud kental. Hal ini terjadi secara berulang-ulang, menyebabkan
magma tidak terlempar jauh dari lubang kepundan, meleleh dan membeku disekitarnya.

Contoh Gunung Api Strato di Indonesia adalah Gunung Merapi diantara Jawa Tengah dan
DIY. Gunung Kerinci di Jambi Sumatra, Gunung Semeru Jawa Timur, Gunung Merbabu di
Jawa Tengah,

Anda mungkin juga menyukai