Anda di halaman 1dari 7

REGULATOR AC 1 FASA

FAKULTAS TEKNIK UNP JOBSHEET/LABSHEET


JURUSAN : TEKNIK ELEKTRO NOMOR : XIV
PROGRAM STUDI :DIV WAKTU : 2 x 50 MENIT
TOPIK : REGULATOR AC 1 FASA
MATA KULIAH /KODE : ELEKTRONIKA DAYA 1/ GELOMBANG PENUH
TEI051 TERKENDALI

I. TUJUAN
1. Mahasiswa terampil merangkai Regulator AC 1 fasa gelombang penuh dengan
menggunakan SCR
2. Mahasiswa dapat memahami karakteristik Regulator AC 1 fasa gelombang penuh
dengan berbagai variasi beban
3. Mahasiswa dapat menggambarkan bentuk gelombang arus dan tegangan
Regulator AC 1 fasa gelombang penuh pada berbagai variasi beban

II. TEORI SINGKAT


Regulator AC digunakan untuk mengendalikan tegangan rms output. Aplikasi
dari Regulator AC ini adalah untuk kendali kecepatan motor, untuk dimmer lampu,
untuk pengatur suhu pemanas dan sebagainya. Pengaturan nilai rms tegangan
dilakukan dengan cara mengatur sudut penyalaan saklar dayanya yang akan mendelay
gelombang tegangan output, sehingga regulator AC ini disebut juga dengan phase
delay control. Pada umumnya regulator AC menggunakan SCR dan TRIAC sebagai
saklar dayanya. Ada dua jenis Regulator AC, yaitu setengah gelombang dan
gelombang penuh. Pada Regulator AC setengah gelombang, yang didelay hanya
gelombang tegangan positif. Regulator AC setengah gelombang ini umumnya
menggunakan sebuah SCR dan sebuah diode yang dipasang antiparallel. Regulator
AC jenis ini jarang diaplikasikan di lapangan. Pada Regulator AC gelombang penuh,
Penundaan penyalaan dilakukan pada gelombang positif dan negatif. Regulator AC
jenis ini menggunakan dua buah SCR yang dipasang anti parallel atau sebuah TRIAC.
Gambar 1 menunjukkan skema Regulator AC 1 fasa gelombang penuh menggunakan
dua buah SCR.

Gambar 1. Skema Regulator AC 1 fasa gelombang penuh dengan SCR

Regulator AC 1 fasa dapat dioperasikan dalam 3 mode, yaitu :


1. Sudut penyalaan besar dari sudut fasa ( α > φ ). Pada mode ini arus output tidak
kontiniu.
2. Sudut penyalaan kecil dari sudut fasa ( α < φ ). Pada mode ini satu buah SCR akan
gagal menyala

69
3. Sudut penyalaan sama dengan sudut fasa ( α = φ ). Pada mode ini arus output akan
kontiniu.

1. Beban R
Bentuk gelombang output Regulator AC 1 fasa beban R ditunjukkan pada Gambar
2.

Gambar 2. Gelombang output Regulator AC 1 fasa gelombang penuh beban R

Sudut penyalaan = α . Sudut pemadaman = β (β = π) dan sudut konduksi γ = β- α.


Tegangan output rms :

1
π
V 2m
π
Vm 2 (π − α ) + sin 2α
Vorms = ∫ v dθ = ∫ sin ωtdωt =
2 2

π 0
π α 2 π

Vorms
Arus rms : I orms = , Daya output : Po = I 2orms R
R
1/ 2
Po ⎡ α sin 2α ⎤
Faktor daya : PF = cos ϕ = = 1− +
VA ⎢⎣ π 2π ⎥⎦
Dengan VA = VA = I sVs .
Vm
Vs merupakan tegangan rms input yang dirumuskan dengan Vs =
2
I orms
Arus rms yang mengalir pada setiap SCR dirumuskan dengan : I oSCR =
2

2. Beban RL
Gambar 3 menunjukkan bentuk gelombang output Regulator AC 1 fasa yang
melayani beban RL.

70
Gambar 3. Gelombang output Regulator AC 1 fasa gelombang penuh beban RL

Sudut penyalaan = α . Sudut pemadaman = β (β = π+τ) dan sudut konduksi γ = β-


α. Tegangan output rms :

Vm 2 ( β − α ) + sin 2 β − 2sin β
Vorms =
2 π

⎛ R (φ −α ) ⎞
Vm ⎡ ⎜⎜ ⎟⎟

Arus rms : I orms = ⎢sin (φ − α ) e⎝ ω L ⎠ + sin (φ − α ) ⎥ , Daya output :
Z ⎢ ⎥
⎣ ⎦
Po = I ormsVorms cos φ . Faktor daya : PF = cos φ
ωL
dan Z = R 2 + (ω L )
2
dengan φ = tan −1
R

III. BAHAN DAN ALAT


1. Power Supply (60-132)
2. Thyristor control panel (70-220)
3. Resistor load (67-142)
4. Induktor load (67-300)
5. Kapasitor load (67-201)
6. Moving Iron Volmeter/Amperemeter AC/DC 0-3 A (68-114)
7. Digital Volmeter/Amperemeter AC/DC (68-116)
8. Osiloscop Double Beam
9. Kabel jumper

IV. LANGKAH KERJA


1. Membuat rangkaian AC Regulator AC 1 Fasa Gelombang Penuh
a. Rangkailah alat dan bahan sesuai dengan diagram rangkaian yang ditunjuk
kan oleh Gambar 4.

71
Gambar 4. Rangkaian percobaan

b. Buat rangkaian power suplai dalam konfigurasi B, seperti yang ditunjukkan


gambar 5.

Gambar 5. Rangkaian power suplay

2. Percobaan dengan beban Resistor


a. Posisikan semua saklar kapasitor dalam kondisi OFF dan posisikan induktor
dalam keadaan terhubung singkat dengan menghubungkan terminal link.
b. Posisikan selektor penyalaan sudut pada posisi (P1,3,5 0°-180° and P2,4,6 -
180°-360°).
c. Posisikan semua saklar resistor dalam kondisi ON, sehingga resistor
memiliki nilai 182 Ω
d. Kalibrasi osiloskop
e. Posisikan tegangan referensi penyalaan SCR pada posisi 0
f. Hubungkan power suplai ke sumber
g. Hidupkan Thyristor control panel (70-220) dan Power Suplply (60-132)
h. Variasikan tegangan referensi penyalaan SCR mulai dari 0 sampai 10 Volt,

72
seperti yang ditunjukkan pada Tabel 1
i. Amati bentuk gelombang arus dan tegangan yang ditunjukkan oleh
osiloskop. Untuk melihat tegangan input, pindahkan rangkaian osiloskop ke
sisi input.
j. Moving Iron Volmeter/Amperemeter AC/DC 0-3 A (68-114) digunakan
untuk melihat nilai rms tegangan dan arus, sedangkan Digital Volmeter
/Amperemeter AC/DC (68-116) digunakan untuk melihat nilai rata-rata arus
dan tegangan.
k. Catat nilai puncak, rms dan nilai rata-rata dari arus dan tegangan dalam
Tabel 1.
l. Matikan power suplai dan beralih ke percobaan 2

3. Percobaan dengan beban Resistor dan Induktor


a. Posisikan semua saklar kapasitor dalam kondisi OFF dan lepaskan hubung-
an terminal link inductor sehingga inductor menjadi beban bagi penyearah.
b. Setting nilai induktor dalam keadaan minimum
c. Ulangi langkah e sampai g
d. Buat nilai inductor menjadi 700 mH dengan mengatur switchnya dan
masukkan hasil pengamatan ke dalam tabel 2.

4. Percobaan dengan beban Resistor dan Kapasitor


a. Posisikan saklar kapasitor dalam kondisi ON (10 µF) dan pasang hubungan
terminal link induktor .
b. Posisikan semua saklar resistor dalam kondisi ON, sehingga resistor
memiliki nilai 182 Ω
c. Ulangi langkah e sampai k pada percobaan 2 dan masukkan hasil penga
matan ke dalam tabel 3
d. Matikan power suplai dan kembalikan alat dan bahan ke tempat semula

Tabel 1. Hasil Percobaan Beban R


Vref Input Output Bentuk Gelombang
SCR Vrms Irms Vm Vrms Vdc Irms Idc Vs Vout Iout
0
1
2
4
6
8
10

Tabel 2. Hasil Percobaan Beban RL


Vref Input Output Bentuk Gelombang
SCR Vrms Irms Vm Vrms Vdc Irms Idc Vs Vout Iout
0
2
4
6
8
10

73
Tabel 3. Hasil Percobaan Beban RC
Vref Input Output Bentuk Gelombang
SCR Vrms Irms Vm Vrms Vdc Irms Idc Vs Vout Iout
0
2
4
6
8
10

V. TUGAS
Buatlah laporan sementara berdasarkan hasil praktek yang telah anda dapatkan,
kemudian buatlah laporan lengkap untuk dikumpul minggu depan

VI. ANALISIS
1. Hitung nilai rms arus dan tegangan output, daya output dan factor daya
2. Tentukan sudut penyalaan dan pemadaman SCR pada setiap variasi tegangan
referensi penyalaan SCR
3. Tentukan mode operasi rangkaian berdasarkan tegangan referensi penyalaan
SCR pada kedua percobaan.

Gambar 6. Konfigurasi rangkaian pada panel thyristor

74
Gambar 7. Konfigurasi rangkaian pada panel

75

Anda mungkin juga menyukai