- Sesuai dengan rekomendasi dari survey akreditasi, bawasannya saat ini belum ada
program penempatan karyawan.Dimana didalam program ini juga akan dibahas mengenai
penugasan kembali staf, misal setelah melanjutkan pendidikan. Untuk itu kami mohon
arahan direktur terkait hal ini
Penyampaian Direktur
- Segera lakukan pembahasan mengenai program penempatan staf, sehingga pada saat ini
melakukan penempatan karyawan hal ini dapat dipakai sebagai acuan. Silahkan masing-
masing unit mengemukakan pendapat dan masukan mengenai pembahasan ini. Sehingga
hal ini bukan saja langkah pemenuhan dokumen dari pokja KPS, namun sebagai acuan
implementasi untuk penempatan karyawan.
- Terkait akan dibahas nya pada hari ini mengenai program penempatan karyawan. Perlu
dipahami untuk seluruh peserta rapat pada hari ini. Bahwa arti dari penempatan karyawan
adalah menempatkan pegawai sesuai dengan posisi yang sesuai dengan kemampuan
karyawan, penempatan karyawan merupakan proses penugasan kembali karyawan pada
tugas atau jabatan baru atau jabatan berbeda.
Penyampaian Direktur
- Sesuai dengan arti proses penempatan yang disampaikan oleh Ka. Seksi Pelayanan dan
SDM, maka kontribusi dari masing- masing unit sangat penting. Penempatan karyawan
yang sesuai dengan acuan kualifikasi tenaga di masing- masing unit, terutama di unit
pelayanan.
Penyampaian Ka. Instalasi Gawat Darurat
- Untuk kami di IGD, kualifikasi tenaga yang diperlukan dari 2 profesi yakni :
Dokter umum : Dokter yang sudah memiliki sertifikat ACLS/ ATLS
Perawat : Untuk saat ini mohon dapat di upayakan perawat dengan jenjang
pendidikan Ners dan sudah memiliki sertifikat BTCLS.
Dan untuk tenaga di IGD, maksimalkan menggunakan tenaga laki- laki karena diperlukan
untuk mobilisasi pasien, karena security terkadang tidak stanbay di depan IGD
Penyampaian Direktur :
- Untuk diklat, mohon untuk tahun ini diutamakan pelatihan yang memang menunjang
kenaikan kelas rumah sakit. Karena itu menjadi target rumah sakit ditahun ini.
- Kami dari unit rawat inap, untuk kualifikasi perawat, masih berani menggunakan tenaga
DIII namun sudah di lengkapi dengan pelatihan BTCLS, masukan kami agar perawat
yang masuk ke rawat inap untuk saat ini juga adalah laki- laki. Minimal dalam satu shift
jaga ada perawat laki- laki. Dan untuk saat ini perawat laki- laki di unit rawat inap masih
sangat minim. Dikarenakan untuk perawat perempuan banyak yang akan cuti melahirkan.
Hal ini akan terjadi banyak lemburan. Sehingga pelayanan menjadi sedikit terganggu
dengan performa kinerja yang menurun. Masukan kami agar perawat yang akan masuk
ke rawat inap adalah perawat yang sudah pernah melakukan tugas di poliklinik, sehingga
minimal karyawan tersebut sudah punya pengalaman dalam melakukan pelayanan.
Penyampaian Direktur