(P2KH)
seperti median dan boulevard jalan. Berikut adalah hasil rekapitulasi perhitungan RTH eksisting
Kota Malang.
Tabel 2.1 Jumlah RTH di Kota Malang
Jumlah RTH Kota Malang banyak di dominasi oleh RTH berupa Sempadan Sungai yang
sekarang kondisi Eksisitingnya adalah berupa hamparan lahan terbuka atau lahan kosong berisi
semak belukar, selain itu juga jalur hijau jalan dan taman yang tersebar di seluruh wilayah Kota
Malang. Pembahasan Gambaran RTH pada bab ini terbagi menjadi dua , yakni RTH Berbentuk
Hub (Area) dan Link (Jalur) yang terbagi kedalam masing-masing Bagian Wilayah Kota.
2.1.1 BWK Malang Barat
Keberadaan ruang terbuka di BWK Malang Barat sangat penting karena memberikan
manfaat seperti memperlancar sirkulasi udara, mencegah melimpahnya air buangan sehingga
dapat mencegah terjadinya banjir, mengurangi polusi akibat kendaraan bermotor dan menambah
nilai estetika kawasan. RTH pada dasarnya memiliki dua fungsi utama yaitu fungsi kelestarian dan
keseimbangan lingkungan hidup manusia serta fungsi estetika/keindahan lingkungan.
Tabel 2.2 RTH di BWK Malang Barat
A. RTH Taman
Selain untuk mengatasi masalah polusi udara dan suara, taman juga dapat
berfungsi sebagai arena bermain anak-anak, duduk santai. Sebagai peneduh dapat
ditanami tanaman hias dan tanaman peneduh. Taman-taman di BWKMalang Barat berupa
taman-taman perumahan.
Bandungrejosari, Kelurahan Mulyorejo dan Kelurahan Karang Besuki dll. Luas keseluruhan makam
di BWK Malang Barat 6,58 Ha.
Makam di Kel. Karang Besuki Makam di Kel. Bandungrejosari Makam Islam di Kel. Mulyorejo
Gambar 2.3 Makam di BWK Malang Barat
D. Taman Bibit
Taman Bibit adalah sebidang tanah yang merupakan bagioan dari Ruang Terbuka Hijau
Kota yang digunakan sebagai tempat penangkaran bibit pohon pelindUng dan bibit tanaman hias.
dalam wilayah perkotaan yang dapat berfungsi sebagai peneduh, mempunyai nilai
estetika. Penempatan RTH pada jalur jalan juga berfungsi sebagai pembatas jalan, batas
Untuk lebih jelasnya mengenai kondisi RTH Di Bagian Wilayah Kota Malang Barat dapat
dilihat pad Peta 2.1.
Sekat Halaman
Gambar 2.7 Visualisasi Hutan Kota yang terdapat di BWK Malang Tengah
Gambar 2.8 Visualisasi Taman Kota yang terdapat di BWK Malang Tengah
C. Pemakaman
Untuk pemakaman di BWK Malang Tengah meliputi pemakaman yang dikelola oleh Dinas
Pertamanan, swadaya masyarakat, milik keluarga/yayasan maupun tanah waqaf, tanah adat, dan
tanah kelurahan. Persebaran dan ketersediaan RTH berupa makam di BWK Malang Tengah cukup
terbatas dan hanya tersedia di beberapa kelurahan. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada tabel
berikut ini.
Gambar 2.9 Visualisasi Jalur Hijau yang terdapat di BWK Malang Tengah
Berikut ini adalah persebaran lokasi beberapa Jalur Hijau yang terdapat di wilayadh BWK
Malang Tengah. Baik yang berupa taman, Taman bibit, pulau jalan. Untuk lebih jelasnya dapat di
lihat pada tabel berikut ini.
Untuk lebih jelasnya mengenai kondisi sebaran eksisting ruang terbuka Hijau di BWK
Sekat Halaman
Sekat Halaman
Gambar 2.10 RTH Taman Kota (Taman Gor Velodrom) BWK Malang Timur
Gambar 2.11 RTH Taman Kota (Taman Gor Velodrom) BWK Malang Timur
E. Pemakaman
Secara eksisting, dapat dilihat pada gambar dibawah bahwa jenis vegetasi yang ada saat
ini belum tertata dengan baik. Pepohonan yang ada, terkesan tumbuh secara liar dan tidak ada
perawatan serta penataan dengan baik. Sehingga kesan ‘seram’ yang biasa terlihat dipemakaman
masih dapat terlihat.
B. Median jalan
Pepohon yang ada disamping kiri kanan sungai dibiarkan tumbuh secara liar, tanpa penataan.
Untuk lebih jelasnya mengenai kondisi sebaran eksisting ruang terbuka Hijau di BWK
Sekat Halaman
B. Taman Perumahan
Di setiap perumahan haruslah memiliki taman sebesar 2% dari luas area perumahanan.
Taman perumahan berfungsi sebagai daerah resapan air dan untuk memenuhi RTH yang
diperlukan.
C. Pemakaman Umum
Fasilitas pemakaman berfungsi sebagai areal yang disediakan untuk keperluan
pemakaman mayat/jenazah yang dimiliki/dikelola oleh pemerintah. Untuk fasilitas umum yang
berupa pemakaman yang terdapat di Kecamatan Blimbing seluas 24,96 ha yang tersebar pada
tiap kelurahan di Kecamatan Blimbing. Pada tabel 5. dapat dilihat luasan dari fasilitas pemakaman
di Kecamatan Blimbing.
Salah satu gambaran pemakaman yang ada di BWK Malang Timur Laut, dapat dilihat
D. Lapangan Hijau
Sub Malang Timur Laut terdapat lapangan hijau yaitu lapangan rampal yang
fungsinya selain menjadi tempat daerah resapan air saat ini sering digunakan oleh
Masterplan Ruang Terbuka Hjau (RTH)
Kota Malang II-24
Tahun 2012-2032
Program Pengembangan Kota Hijau
(P2KH)
rampal terdapat lapangan desa pandanwangi dan terdapat lapangan olahraga Blimbing.
Kondisi kawasan sempadan sungai di wilayah BWK Malang Timur Laut berdasarkan survey
dapat dilihat pada tabel berikut dan gambar
Tabel 2.7 Kondisi Kawasan Garis Sempadan di Kecamatan Blimbing
Kelurahan Kondisi Eksisting
JODIPAN Berdasarkan kondisi eksisting pada kelurahan Jodipan didominasi oleh lahan
perumahan dengan rata-rata garis sempadan bangunan adalah 2,6 meter dan
garis sempadan pagar adalah 4,4 meter. Selain itu terdapat juga perdagangan
Terdapat jalur kereta api dengan sempadan 6 meter
Terdapat aliran DAS Brantas dengan sempadan sungai rata-rata adalah 5 meter
POLEHAN Berdasarkan kondisi eksisting pada kelurahan Polehan didominasi oleh lahan
permukiman berupa rumah tinggal/ kavling. Rata- rata garis sempadan bangunan
di kelurahan Polehan adalah 3,2 meter dengan garis sempadan pagar adalah 4
meter
Tidak ada jalur kereta api.
Terdapat sungai dengan kedalaman lebih dari 2 meter.
PURWANTORO Berdasarkan kondisi eksisting pada kelurahan Purwantoro didominasi oleh
permukiman. Rata- rata garis sempadan bangunan di kelurahan Purwantoro
adalah 4,16 meter dengan garis sempadan pagar adalah 4,7 meter
Tidak ada jalur kereta api.
Terdapat sungai dengan kedalaman lebih dari 2 meter.
BLIMBING Berdasarkan kondisi eksisting pada kelurahan Blimbing didominasi oleh lahan
permukiman berupa rumah tinggal/ kavling. Rata- rata garis sempadan bangunan
di kelurahan Blimbing adalah 4,19 meter dengan garis sempadan pagar adalah
4,7 meter.
Terdapat Jalur Kereta Api dengan jarak 5 meter.
Tidak ada sungai.
Pandanwangi Berdasarkan kondisi eksisting pada kelurahan Pandanwangi didominasi oleh lahan
permukiman berupa kompleks perumahan dan rumah tinggal/ kavling. Rata- rata
garis sempadan bangunan di kelurahan Pandanwangi adalah 4 meter dengan
garis sempadan pagar adalah 4,7 meter
Tidak terdapat jalur kereta api.
Terdapat sungai dengan kedalaman lebih dari 2 meter
Purwodadi Berdasarkan kondisi eksisting pada kelurahan Purwodadi didominasi oleh lahan
permukiman berupa kompleks perumahan dan rumah tinggal/ kavling. Rata- rata
garis sempadan bangunan di kelurahan Blimbing adalah 6 meter dengan garis
sempadan pagar : 6 meter
Terdapat jalur kereta api dengan garis sempadan 6 meter
Tidak terdapat sungai
Polowijen Berdasarkan kondisi eksisting pada kelurahan Bandungrejosari didominasi oleh
lahan permukiman berupa kompleks perumahan dan rumah tinggal/ kavling.
Rata- rata garis sempadan bangunan di kelurahan Ciptomulyo adalah 6,02 meter
dengan garis sempadan pagar adalah 5,1 meter
Terdapat jalur kereta api dengan lebar sempadan rel 3-6 meter
Tidak terdapat sungai
Arjosari Berdasarkan kondisi eksisting pada kelurahan Arjosari didominasi oleh lahan
permukiman berupa kompleks perumahan dan rumah tinggal/ kavling. Rata- rata
garis sempadan bangunan di kelurahan Bandulan adalah 4,77 meter dengan garis
4,87 meter
Tidak Terdapat jalur kereta api
RTH di Sungai Brantas di Jodipan Selatan RTH di sempadan Sungai di Jl. Lahor
Gambar 2.23 RTH Sempadan Sungai di BWK Timur Laut
kecelakaan, sehingga perlu pengaturan sempadan kereta api, sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
Untuk lebih jelasnya mengenai kondisi sebaran eksisting ruang terbuka Hijau di BWK
Sekat Halaman
tanah kelurahan. Persebaran dan ketersediaan RTH berupa makam di BWK Malang Utara cukup
terbatas dan hanya tersedia di beberapa kelurahan. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada tabel
berikut ini.
Ruang terbuka hijau merupakan bagian dari kawasan perkotaan yang sebenarnya sangat
mempengaruhi kualitas lingkungan perkotaan. Fungsi ruang terbuka hijau ini bermacam-macam,
yaitu dapat sebagai fungsi ekologis, fungsi estetis, fungsi social. Ruang terbuka hijau ini dapat
berupa taman lingkungan, taman kota, lapangan olahraga, jalur hijau pada jalan (di median jalan,
di tepi jalan, boulevard), makam, sepanjang bantaran sungai, sekitar sempadan sumber air.
Untuk RTH yang berupa taman lingkungan umumnya terdapat pada kawasan perumahan
developer,seperti: di Perumahan Permata Jingga, Perumahan Bukit dan Permata Hijau, Perumahan
Batu Permata, dan sebagainya. Untuk taman kota yaitu terdapat di Jalan Jakarta dan di Jalan
Salatiga. Untuk RTH berupa lapangan olahraga umumnya tersebar pada sekitar kawasan
perumahan dan sekitar kawasan pendidikan.
C. RTH Taman
RTH taman lebih banyak memiliki fungsi sosial dan estetika, dan ekologi. RTH
taman ini dapat bersifat aktip, maupun pasip, RTH taman yang bersifat aktif ini dapat
D. Lapangan Olahraga
RTH lapangan olah raga dan makam lebih banyak memiliki fungsi sosial dan
ekologi dari pada fungsi yang lain.
RTH yang berupa lapangan olah raga maupun makam dapat diklasifikasikan
sebagai RTH dengan skope layanan kota maupun dapat dikelompokan sebagai RTH
Kelompok yang ke lima ini memiliki fungsi sebagai penyangga kawasan dan
resapan air, dan memiliki skope layanan kota, kelompok ini adalah Hutan kota dan Taman
bibit.
A. Jalur Hijau
Kawasan jalur tengah atau yang bisa disebut jalur hijau di BWK Malang Utara adalah
berupa taman pada batas jalan, taman monumen, dan pohon-pohon peneduh baik sebagai
pembatas jalan maupun di tepi jalan. Berikut ini adalah persebaran lokasi beberapa Jalur Hijau
yang terdapat di wilayadh BWK Malang Utara. Baik yang berupa taman, Taman bibit, pulau jalan.
Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada tabel berikut ini.
Gambar 2.31 Visualisasi Jalur Hijau yang terdapat di BWK Malang Utara
dan lain-lain. RTH ini akan di tempatkan pada seluruh SUTT dan sungai-sungai yang ada
di kawasan kota malang. Sedangkan buffer zone akan ditempatkan pada kawasan industri,
Untuk RTH sempadan sungai yaitu di sepanjang aliran sungai Brantas dan Kali Metro.
Sedangkan jalur hijau dan median jalan persebarannya berada di jalan-jalan arteri Sekunder dan
Kolektor antara lain berada di sepanjang Jalan Soekarno-Hatta, jalan Mawar, Jalan Borobudur,
Jalan Veteran dan jalan-jalan yang berada di dalam perumahan seperti perumahan Joyo Grand,
Perumahan Griya Shanta. Selain berfungsi sebagai RTH, fasilitas tersebut juga berfungsi sebagi
pemisah jalur dan juga meningkatkan estetika lingkungan.
Untuk lebih jelasnya mengenai kondisi sebaran eksisting ruang terbuka Hijau di BWK
Sekat Halaman