No. Diagnosa Tujuan dan Kriteria Intervensi Rasional
hasil
1. Defisit Nutrisi Setelah diberikan NIC : Manajemen Nutrisi Rasional :
berhubungan dengan asuhan keperawatan Aktifitas Keperawatan : gangguan selama 3 x 24 jam, metabolisme(SDKI) diharapkan (NOC) : 1. Pantau masukan makanan 1. Penurunan berat badan terus menerus DS : status nutrisi: asupan setiap hari dan timbang berat dalam keadaan masukan kalori yang Pasien mengatakan nutrisi badan tiap hari cukup merupakan indikasi kegagalan nafsu makan terhadap terapi antitiriod di meningkat 2. Dorong klien makan dan 2. Penurunan berat badan terus menerus Makan dengan Ditingkatkan ke 5 meningkatkan jumlah dalam keadaan masukan kalori yang porsi yang banyak Dipertahankan ke 4 makan cukup merupakan indikasi kegagalan dan sering 1: Tidak Adekuat terhadap terapi antitiriod DO: Sedikit Adekuat 3. Menghindari konsumsi 3. Makanan beryodium tinggi dapat
Pasien terlihat berat Cukup Adekuat garam yang beryodium meningkatkan tiroksin
badannya menurun. Sebagian besar secara berlebihan 4. Hindari makanan yang dapat
Adekuat 4. Menghindari makanan yang meningkatkan peristaltic usus
beryodium tinggi sepewrti Mengkonstriksikan pembuluh darah, Sepenuhnya Adekuat Dengan Kriteria Hasil ubur-ubur,gagang menurunkan edema, dan memberikan laut,lumut laut, kenyamanan dan anastesi lokal Asupan kalsium 5. Pilihlah makanan yang 5. Bising usu hiperaktif mencerminkan Asupan vitamin mengandung cukup peningkatkan motilitas lambung yang Asupan mineral karbohidrat dan lemak yang menurnkan atau mengubah fungsi Asupan natrium berfungsi sebagai protein. 6. Membantu menjaga pemasukan kalori Asupan lemak 6. Hindari konsumsi cukup tinggi untuk menambah kalori Asupan protein kafein,alcohol,dan tetap tinggi. tembakau. 7. Dapat menghindari stimulan dan 7. konsumsi makanan yang meningkatnya denyut jantung dan mengandung suplemen memperburuk gejala. alami 8. Dapat mengetahui bising usus normal 8. Auskultasi bising usus 9. memerlukan bantuan untuk menjamin 9. Konsultasi dengan ahli gizi pemasukan zat-zat makanan yang adekuat dan mengidentifikasi makanan pengganti yang paling sesuai. 2. Pola nafas tidak Setelah dilakukan NIC : Manajemen jalan nafas Rasional : efektif berhubungan intervensi Aktivitas Keperawatan : dengan hambatan keperawatan selama 3 upaya nafas(SDKI) x 24 jam, diharapkan 1.Auskultasi bunyi nafas dan catat DS : (NOC) adanya bunyi nafas adventisius, 1.Bunyi nafas menurun / tak ada bila jalan Dispneu seperti krekels, mengi, gesekan Status pernafasan nafas obstruksi sekunder terhadap Ortopneu pleural. perdarahan, bekuan atau kolaps jalan nafas Ditingkatkan pada 2.Tinggikan kepala dan bantu DO : kecil ( atelektasis ). Ronki dan mengi level 5 mengubah posisi. Bangunkan menyertai obstruksi jalan nafas / kegagalan Pola nafas Dipertahankan klien turun tempat tidur dan pernafasan. abnormal pada level 4 ambulasi sesegera mungkin. 2.Duduk tinggi memungkinkan ekspansi paru Fase ekspirasi 1 : Sangat berat 3.Dorong / bantu klien dalam dan memudahkan pernafasan. memanjang 2 : berat nafas dalam dan latihan batuk. 3.Dapat meningkatkan / banyaknya sputum 3 : Cukup Penghisapan per oral atau dimana gangguan ventilasi dan ditambah 4 : ringan nasotrakeal bila diindikasikan. ketidaknyamanan upaya bernafas. 4.Berikan oksigen tambahan. 5 : dispneu 4.Memaksimalkan bernafas dan menurunkan 5.Observasi frekuensi, kedalaman Dengan kriteria hasil : kerja nafas. pernafasan dan ekspansi dada. 5.Kecepatan biasanya meningkat. Dispnea dan Penggunaan otot Catat upaya pernafasan, terjadi peningkatan kerja nafas. bantu nafas termasuk penggunaan otot 6.Kongesti alveolar mengakibatkan batuk Dispneu bantu / pelebaran nasal. kering / iritasi. Gangguan ekkspirasi 6.Observsi pola batuk dan karakter sekret.
3. Penurunan curah Setelah dilakukan NIC : Perawatan Jantung Rasional :
jantung berhubungan intervensi Aktivitas Keperawatan : dengan hipertiroid keperawatan selama 3 tidak terkontrol dan x 24 jam, diharapkan 1.Monitor tanda-tanda vital secara 1.Tanda-tanda vita akan menjadi acuan untuk peningkatan aktifitas (NOC) rutin mengetahui keadaan umum pasien saraf simpatik(SDKI) 2.Catat dan gejala penurunan 2.Penurunan kardiak output akan sangat Keefektivan Pompa . curah jantung berpengaruh terhadap sistemik tubuh, Jantung 3.Catat atau perhatikan kecepatan mencatat itu berguna dalam memberikan DS : Ditingkatkan pada irama jantung dan adanya pengarahan dalam melakukan tindakan Perubahan irama level 5 distrirnea. keperawatan jantung Dipertahankan 4.Auskultasi suara jantung, 3.Takirkardi mungkin merupakan cerminan Jantung berdebar- pada level 4 perhatikan adanya bunyi langsung stimulasi otot jantung oleh debar 1 : Berat jantung tambahan, adanya hormone tiroid distritnea sering kali terjadi Bernafas pendek 2 : Cukup berat orama gallop dan mumur dan dapat membahnyakan fungsi jantung DO : 3 : Sedang sistolik. atau curah jantug. Takikardi 4 : Ringan 5.Berikan sesuai indikasi. 4.S1 dan mumur yang menonjol yang Tekanan darah 6.Observasi tanda dan gejala haus berhubungan dengan curah jantung 5 : Tidak ada diastole dan systole yang hebat, mukosa membran meningakat pada keadaan metabolic. Dengan kriteria hasil : meningkat kering yang lemah. adanya S3 sebagai tanda kemungkinan Bernafas pendek Disritmia gagal jantung Distensi vena leher 7.Berikan cairan IV sesuai 5.Mempertahankan curah jantung yang Tekanan darah indikasi. adekuat. diastole 6.Hidrasi yang cepat dapat terjadi yang Tekanan darah 1. akan d menurunkan volum sirkulasi sistole dan a menurunkan curah jantung. 7.pemberian p cauiran melalui IV dengan Cepat a untuk memperbaiki volum sirkulasi d a p a s i e i d u k