Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT

PENYULUHAN & DETEKSI DINI PERKEMBANGAN ANAK USIA BALITA DI


POSYANDU CERIA
WILAYAH KERJA POLINDES MLAJAH-BANGKALAN

Oleh:
Selvia Nurul Qomari, S.ST.,M.Kes

Anggota:
Juhairiyah NIM. 16153010014
Kamaria NIM. 16153010015
Kamelia NIM. 16153010016
Kartika Sari NIM. 16153010017

PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN


STIKES NGUDIA HUSADA MADURA
2017/2018
HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN HASIL PENGABDIAN MASYARAKAT

1. Judul : Penyuluhan & Deteksi Dini Perkembangan Anak


Usia Balita Di Posyandu Ceria
Wilayah Kerja Polindes Mlajah, Bangkalan
2. Ketua Pelaksana :
a. Nama Lengkap : Selvia Nurul Qomari, S.ST.,M.Kes
b. Jenis Kelamin : Perempuan
c. NIP/NIDN/NUPN : 071509198902
d. Pangkat/Golongan :
e. Program Studi : D3 Kebidanan
f. Departemen :
g. Institusi : STIKes Ngudia Husada Madura
h. Email : Selviadp09@gmail.com
i. HP : 081234044437
3. Anggota : Juhairiyah NIM. 16153010014
Kamaria NIM. 16153010015
Kamelia NIM. 16153010016
Kartika Sari NIM. 16153010017
4. Waktu Pelaksanaan :
12Maret 2018
(Bulan dan Tahun Mulai)
5. Lama Pelaksanaan :
6. Lokasi : Posyandu Ceria, Wilayah Kerja Polindes Mlajah
7. Sumber Dana :
8. Jumlah Biaya :

Bangkalan, 28 Maret 2018


Ketua Program Studi
Ketua Tim Pelaksana

Lelly Aprilia V., S.SiT., M.Kes Selvia Nurul Qomari, S.ST., M.Kes
Mengetahui

STIKes Ngudia Husada Madura Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat


Ketua, Ketua,

Dr. M.Hasinuddin, S.Kep.,Ns.,M.Kep. M. Suhron, S.Kep.,Ns.,M.Kes


NIDN. 0723058002 NIDN : 0718018501
LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN MASAYARAKAT

1. Judul
Deteksi Dini Perkembangan Anak Usia Balita Di Posyandu Ceria, Wilayah Kerja
Polindes Mlajah, Bangkalan
2. Analisis Situasi
Pertumbuhan dan perkembangan anak mengalami peningkatan yang pesat
pada usia dini, yaitu dari 0 sampai 5 tahun. Masa ini sering juga disebut sebagai fase
”Golden Age”. Golden age merupakan masa yang sangat penting untuk
memperhatikan tumbuh kembang anak secara cermat agar sedini mungkin dapat
terdeteksi apabila terjadi kelainan. Selain itu, penanganan kelainan yang sesuai pada
masa golden age dapat meminimalisir kelainan pertumbuhan dan perkembangan anak
sehingga kelaianan yang bersifat permanen dapat dicegah. Pemantauan tumbuh
kembang anak meliputi pemantauan dari aspek fisik, psikologi, dan sosial.
Sedini mungkin pemantauan pertumbuhan dan perkembangan dapat dilakukan
oleh orang tua sendiri. Namun dapat juga dapat dilakukan oleh masyarakat melalui
kegiatan posyandu. Posyandu atau pos pelayanan terpadu merupakan tempat kegiatan
di masyarakat yang memiliki peran sangat penting. Di samping karena dinilai mampu
membantu mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, Posyandu juga
mampu memberdayakan para ibu untuk memperhatikan kesehatan anak, baik
pertumbuhan dan perkembangannya. Posyandu Ceria merupakan salah satu posyandu
di bawah koordinasi Polindes Mlajah, selama ini sudah melaksanakan pemantauan
pertumbuhan terhadap bayi, balita dan anak pra sekolah yang tinggal di wilayah
setempat. Sayangnya, sampai saat ini penilaian perkembangan belum secara rutin
dilakukan. Oleh karena itu, perlu diadakan pemantauan dan deteksi dini
perkembangan pada bayi, balita dan apras di Posyandu Ceria selain mendapatkan
gambaran perkembangan masing-masing anak, juga memberikan pengetahuan kepada
orang tua dan masyarakat bahwa kesehatan anak tidak hanya terbatas pada
pertumbuhan yang sesuai dengan kurva KMS, melainkan juga perkembangan yang
sesuai dengan tugas-tugas perkembangan pada tiap tahapan usia.
3. Rumusan Masalah
Bagaimana gambaran perkembangan anak di Posyandu Ceria, wilayah kerja Polindes
Mlajah dengan menggunakan kuesioner pra skrining perkembangan (KPSP)?
4. Tujuan Kegiatan
Tujuan kegiatan ini adalah untuk mendapatkan gambaran perkembangan pada anak
usia balita dengan melakukan pemantauan dan deteksi dini perkembangan
menggunakan kuesioner pra skrining perkembangan (KPSP)
5. Manfaat Kegiatan
Dengan adanya penelitian ini orang tua dan petugas dapat mengetahui kesesuaian
tugas perkembangan anak dengan usianya.
6. Sasaran yang Strategis Keterkaitan
Anak usia balita yang melakukan pemantauan tumbuh kembang di Posyandu Ceria,
wilayah kerja Polindes Mlajah, Bangkalan
7. Metode Kegiatan
Simulasi dan deteksi dini dengan Kuesioner Pra Skrining Perkembangan
8. Evaluasi/Hasil Pelaksanaan Kegiatan
Evaluasi dilakukan dengan menyampaikan hasil deteksi dini perkembangan anak
kepada masing-masing orang tua. Apabila terdapat penyimpangan perkembangan,
tanyakan kemungkinan factor penyebab penyimpangan serta menjelaskan cara
stimulasi untuk mengejar ketertinggalan perkembangan tersebut.
Berdasarkan data yang dikumpulkan diperoleh bahwa
1. Jumlah bayi dan balita yang melakukan pemeriksaan sebanyak 28 anak dengan
rentang usia 6-60 bulan
2. Hasil pemeriksaan perkembangan dengan KPSP
- 16 anak dengan perkembangan Normal
- 2 anak dengan perkembangan Meragukan
Berdasarkan wawancara dengan ibu dari anak yang mengalami perkembangan
meragukan diketahui bahwa penyebab utama keterlambatan perkembangan
adalah kurangnya stimulasi dari orang tua.
9. Anggaran Biaya
Terlampir
LAMPIRAN 1
LAPORAN KEUANGAN
KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT
Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak Usia Balita
Judul Kegiatan : Di Posyandu Ceria, wilayah Kerja Polindes
Mlajah
Hari/Tanggal Kegiatan : Sabtu, 10 Maret 2018
Lokasi : Posyandu Ceria,Polindes Mlajah, Bangkalan
No Keperluan Biaya
Honor pemateri
1. a. Dosen 1 x 150.000 Rp 150.000
b. Transport bidan pedamping 1 x150.000 Rp 150.000
2. Air mineral 4*36.000 Rp 144.000
3. Fotokopi Format KPSP 30 rangkap Rp 60.000
4. Konsumsi peserta dan panitian40 x 10.000 (nasi kotak) Rp 400.000
5. Pengadaan 2 set alat SDIDTK Rp 250.000
Souvenir anak
Buku cerita 28*10.000 Rp 280.000
7.
Susu UHT 28*8500 Rp 238.000
Biskuit PMT 28*7000 Rp 196.000
9. Administrasi kelurahan Rp 150.000
TOTAL Rp 2.018.000
Bangkalan, 28 Januari 2019

Ketua Program Studi Ketua Tim Pengusul

Lelly Aprilia V., S.SiT., M.Kes Selvia Nurul Qomari, S.ST.,.,M.Kes


Mengetahui
STIKes Ngudia Husada Madura Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Ketua, Ketua,

Dr. M.Hasinuddin, S.Kep.,Ns.,M.Kep. M. Suhron, S.Kep.,Ns.,M.Kes


NIDN. 0723058002 NIDN : 0718018501
LAMPIRAN 2

SKRINING PEMERIKSAAN PERKEMBANGAN ANAK MENGGUNAKAN


KUESIONER PRA SKRINING PERKEMBANGAN (KPSP).
1. Tujuan untuk mengetahui perkembangan anak normal atau ada penyimpangan.
2. Skrining/pemeriksaan dilakukan oleh tenaga kesehatan, guru TK dan petugas PAUD
terlatih.
3. Jadwal skrining/pemeriksaan KPSP rutin adalah : setiap 3 bulan pada anak < 24 bulan
dan tiap 6 bulan pada anak usia 24 - 72 tahun (umur 3, 6, 9, 12, 15, 18, 21, 24, 30, 36,
42, 48, 54, 60, 66 dan 72 bulan).
4. Apabila orang tua datang dengan keluhan anaknya mempunyai masalah tumbuh
kembang, sedangkan umur anak bukan umur skrining maka pemeriksaan
menggunakan KPSP untuk umur skrining yang lebih muda dan dianjurkan untuk
kembali sesuai dengan waktu pemeriksaan umurnya.

Alat/instrumen yang digunakan adalah:


1. Formulir KPSP menurut umur.
Formulir ini berisi 9 -10 pertanyaan tentang kemampuan perkembangan yang telah
dicapai anak. Sasaran KPSP anak umur 0-72 bulan.
2. Alat bantu pemeriksaan berupa: pensil, kertas, bola sebesar bola tenis, kerincingan,
kubus berukuran sisi 2,5 Cm sebanyak 6 buah, kismis, kacang tanah, potongan biskuit
kecil berukuran 0.5 - 1 Cm.

a. Cara menggunakan KPSP:


1. Pada waktu pemeriksaan/skrining, anak harus dibawa.
2. Tentukan umur anak dengan menanyakan tanggal bulan dan tahun anak lahir.
Bila umur anak lebih 16 hari dibulatkan menjadi 1 bulan. Contoh: bayi umur 3 bulan
16 hari, dibulatkan menjadi 4 bulan bila umur bayi 3 bulan 15 hari, dibulatkan
menjadi 3 bulan.
3. Setelah menentukan umur anak, pilih KPSP yang sesuai dengan umur anak.
4. KPSP terdiri ada 2 macam pertanyaan, yaitu:
* Pertanyaan yang dijawab oleh ibu/pengasuh anak, contoh: "Dapatkah bayi makan
kue sendiri ?"
* Perintah kepada ibu/pengasuh anak atau petugas melaksanakan tugas yang tertulis
pada KPSP.
Contoh: "Pada posisi bayi anda telentang, tariklah bayi pada pergelangan tangannya
secara perlahan-lahan ke posisi duduk''.
5. Jelaskan kepada orangtua agar tidak ragu-ragu atau takut menjawab, oleh karena itu
pastikan ibu/pengasuh anak mengerti apa yang ditanyakan kepadanya.
6. Tanyakan pertanyaan tersebut secara berturutan, satu persatu. Setiap pertanyaan
hanya ada 1 jawaban, Ya atau Tidak. Catat jawaban tersebut pada formulir.
7. Ajukan pertanyaan yang berikutnya setelah ibu/pengasuh anak menjawab pertanyaan
terdahulu.
8. Teliti kembali apakah semua pertanyaan telah dijawab.
b. Interpretasi hasil KPSP:
1. Hitunglah berapa jumlah jawaban Ya.
a. Jawaban Ya, bila ibu/pengasuh menjawab: anak bisa atau pemah atau sering atau
kadang-kadang melakukannya.
b. Jawaban Tidak, bila ibu/pengasuh menjawab: anak belum pernah melakukan atau
tidak pemah atau ibu/pengasuh anak tidak tahu.
2. Jumlah jawaban 'Ya' = 9 atau 10, perkembangan anak sesuai dengan tahap
perkembangannya (S).
3. Jumlah jawaban 'Ya' = 7 atau 8, perkembangan anak meragukan (M).
4. Jumlah jawaban 'Ya' = 6 atau kurang, kemungkinan ada penyimpangan (P).
5. Untuk jawaban 'Tidak', perlu dirinci jumlah jawaban 'Tidak' menurut jenis
keterlambatan (gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa, sosialisasi dan
kemandirian).
c. Intervensi:
1. Bila perkembangan anak sesuai umur (S), lakukan tindakan berikut:
a. Beri pujian kepada ibu karena telah mengasuh anaknya dengan baik
b. Teruskan pola asuh anak sesuai dengan tahap perkembangan anak
c. Beri stimulasi perkembangan anak setiap saat, sesering mungkin, sesuai dengan umur
dan kesiapan anak.
d. lkutkan anak pada kegiatan penimbangan dan pelayanan kesehatan di posyandu secara
teratur sebulan 1 kali dan setiap ada kegiatan Bina Keluarga Balita (BKB). Jika anak
sudah memasuki usia prasekolah (36-72 bulan), anak dapat diikutkan pada kegiatan di
Pusat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Kelompok Bermain dan Taman Kanak-
kanak.
e. Lakukan pemeriksaan/skrining rutin menggunakan KPSP setiap 3 bulan pada anak
berumur kurang dari 24 bulan dan setiap 6 bulan pada anak umur 24 sampai 72 buIan.
2. Bila perkembangan anak meragukan (M), lakukan tindakan berikut:
a. Beri petunjuk pada ibu agar melakukan stimulasi perkembangan pada anak lebih
sering lagi, setiap saat dan sesering mungkin.
b. Ajarkan ibu cara melakukan intervensi stimulasi perkembangan anak untuk mengatasi
penyimpangan/mengejar ketertinggalannya.
c. Lakukan pemeriksaan kesehatan untuk mencari kemungkinan adanya penyakit yang
menyebabkan penyimpangan perkembangannya dan lakukan pengobatan.
d. Lakukan penilaian ulang KPSP 2 minggu kemudian dengan menggunakan daftar
KPSP yang sesuai dengan umur anak.
e. Jika hasil KPSP ulang jawaban 'Ya' tetap 7 atau 8 maka kemungkinan ada
penyimpangan (P).
3. Bila tahapan perkembangan terjadi penyimpangan (P), lakukan tindakan berikut: Merujuk
ke Rumah Sakit dengan menuliskan jenis dan jumlah penyimpangan perkembangan (gerak
kasar, gerak halus,bicara & bahasa, sosialisasi dan kemandirian).
LAMPIRAN 3

DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai