Anda di halaman 1dari 32

RANCANGAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR PROFESI PEGAWAI NEGERI


SIPIL
EFEKTIVITAS PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK
PADA PEMBELAJARAN KIMIA KELAS X SMAN 1
PUBIAN LAMPUNG TENGAH.

DISUSUN OLEH :

DIAH SAFITRI HASAN, S.Pd

NIP. 19860102 201902 2 002

PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
DAERAH PROVINSI LAMPUNG
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN V
TAHUN 2019
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berdasarkan peraturan mengenai ASN yang tertuang dalam UU No.5 Tahun


2014 sudah secara implisit menghendaki bahwa ASN bukan sekadar merujuk
kepada jenis pekerjaan tetapi merujuk kepada sebuah profesi pelayanan publik.
ASN (Aparatur Sipil Negara) adalah profesi bagi pegawai negeri dan pegawai
pemerintah. ASN memiliki peran penting dalam rangka menciptakan
masyarakat madani yang taat hukum, demokratis, makmur, adil, bermoral tinggi
dalam menyelenggarakan pelayanan kepada masyarakat secara adil dan
merata, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan penuh kesetiaan
kepada Pancasila dan Undang- Undang Dasar 1945 guna mencapai tujuan
nasional bangsa sebagaimana tercantum dalam alenea ke empat Pembukaan
UUD 1945. Dalam rangka mecapai tujuan nasional bangsa, maka perlu
dibangun ASN yang berintegritas, profesional, netral, bebas dari intervensi
politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta mampu
melaksanakan fungsinya dengan baik.
Berdasarkan UU no. 5 tahun 2014 pasal 10, ASN berfungsi sebagai
pembuat dan pelaksana kebijakan publik, pelayan publik dan sebagai perekat
serta pemersatu bangsa. Dalam pelaksanaannya, peran ASN menentukan
kualitas pelayanan publik dalam memenuhi hak dasar warga negara baik di
bidang pendidikan, kesehatan, sosial kemasyarakatan, dll. Namun, penilaian
masyarakat terhadap ASN bahwa ASN dalam menjalankan fungsinya kurang
disiplin, kurang bertanggung jawab dengan pekerjaannya, lebih mementingkan
kepentingan pribadi dibanding kepentingan masyarakat dan banyak yang
terjerumus dalam kasus korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Dengan fakta ASN yang ada sudah tentu semua pihak termasuk pemerintah
berperan penting dalam mengubah perilaku ASN yang kurang profesional dalam
menjalankan tugasnya. Dalam Pasal 63 ayat (3) dan ayat (4) UU ASN,
ditetapkan bahwa perlu sebuah pelatihan inovatif dan terintegrasi untuk
membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme
dan kebangsaan, karakter kepribadian unggul dan bertanggung jawab, dan
memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. Untuk Pelatihan Calon
PNS golongan III telah ditetapkan melalui Peraturan Lembaga Administrasi
Negara Nomor 25 tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil Golongan III agar terbentuk karakter PNSyang kuat, yaitu
PNS yang mampu bersikap dan bertindak profesional dalam melayani
masyarakat secara berkesinambungan dan menerapkan nilai-nilai dasar profesi
ASN. Nilai-nilai dasar tersebut diantaranya Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA), Whole of Government,
Pelayanan Publik dan Manajemen ASN.
Saat ini penulis mendapatkan amanah sebagai seorang ASN dan bertugas
sebagai guru kimia di lembaga pendidikan SMA Negeri 1 Pubian Lampung
Tengah. Dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya, tidak dipungkiri bahwa
penulis menghadapi kendala. Setelah dilakukan wawancara kepada guru yang
bersangkutan, diskusi dengan kepala sekolah dan observasi di lapangan dan
unit kerja melalui pengamatan individu, unit kerja, dan organisasi terdapat isu di
SMA Negeri 1 Pubian Lampung Tengah yang cukup mendesak harus dilakukan
perbaikan yaitu mengenai pelayanan publik. Penulis mengamati terdapat
beberapa masalah yang dihadapi yaitu belum efektifnya pembelajaran kimia
yang menyebabkan prestasi belajar peserta didik masih sangat rendah,
ketercapaian KKM siswa pada pelajaran kimia belum optimal, pembuatan
evaluasi hasil belajar peserta didik pada pembelajaran kimia belum optimal, dan
penggunaan metode belajar pada pembelajaran kimia belum optimal.
Merujuk pada keempat isu diatas maka penulis melakukan analisis isu
menggunakan teknik USG (urgency, seriousness, and Growth) maka dihasilkan
isu utama yang akan diangkat yaitu “EFEKTIVITAS PRESTASI BELAJAR
PESERTA DIDIK PADA PEMBELAJARAN KIMIA KELAS X SMAN 1 PUBIAN
LAMPUNG TENGAH”. Pemecahan isu yang mejadi prioritas memang tidaklah
sederhana. Namun, penerapan nilai-nilai dasar ANEKA yang diberikan penulis
kepada peserta didik diharapkan dapat mewujudkan pelayanan yang berkualitas
secara bertahap, berkesinambungan, dan berkelanjutan guna peningkatan
prestasi belajar peserta didik di SMA Negeri 1 Pubian Lampung Tengah.
B. Tujuan dan Manfaat

Tujuan

Tujuan dari rancangan ini penulis diharapkan mampu mengaktualisasikan

nilai-nilai Dasar Profesi ASN dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab di

unit kerja tempat bertugas, yaitu SMA Negeri 1 Pubian Lampung Tengah dengan

kemampuan mengaktualisasikan lima nilai dasar yaitu :

1. Kemampuan mewujudkan akuntabilitas dalam melaksanakan tugas

jabatannya.
2. Kemampuan mengedepankan kepentingan nasional dalam pelaksanaan
3. Kemampuan menjunjung tinggi standar etika publik dalam pelaksanaan

tugas jabatannya
4. Kemampuan berinovasi untuk peningkatan mutu pelaksanaan tugas

jabatannya, dan
5. Kemampuan untuk tidak korupsi dan mendorong percepatan

pemberantasan korupsi di lingkungan instansi.


Manfaat
Peserta
Manfaat dari aktualisasi bagi peserta adalah :

1. Mampu menerangkan nilai-nilai akuntabilitas sehingga memiliki tanggung


jawab dan integritas terhadap tugas dan jabatan
2. Mampu menerapkan nilai-nilai Nasionalisme sehingga dapat bekerja atas
dasar semangat nilai-nilai pancasila
3. Mampu menjunjung tinggi Etika Publik dalam pelaksaan tugas dalam
kehidupan sehari-hari.
4. Mampu menerapkan nilai-nilai komitmen mutu sehingga mewujudkan
pelayanan yang prima di lingkungan kerja.
5. Mampu menerapkan nilai-nilai anti korupsi didalam pelaksaan tugas di
kehidupan sehari-hari.
6. Mengaktualisasikan pelayanan publik yangberkualitas sesuai jabatannya
kepadamasyarakat/stakeholder yang dilayaninya.

Organisasi
Manfaat dari aktualisasi nilai-nilai dasar ASN bagi organisasi adalah :

1. Terwujudnya lingkungan kerja yang harmonis yang didasari pada nilai-


nilai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu,
dan Anti Korupsi)
2. Terwujudnya sinergisitas yang baik antara guru dengan peserta didik
dalam mewujudkan pendidikan berkualitas dengan pendekatan WOG
yang diterapkan oleh penulis.
3. Terwujudnya manajemen ASN yang baik yang dilakukan oleh Organisasi
sehingga tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras
dengan perkembangan jaman.

C. Ruang Lingkup

Ruang lingkup dari kegiatan ini adalah :


1. Kegiatan yang akan dilaksanakan adalah 4 kegiatan sesuai dengan
rancangan aktualisasi yang telah dibuat
2. Aktualisasi dilaksanakan pada siswa X di SMAN 1 Pubian Lampung
Tengah
3. Lamanya aktualisasi yang akan dilakukan adalah 30 hari kerja terhitung
dari tanggal 6 Mei – 17 Juni 2019
4. Kegiatan aktualisasi menerapkan nilai-nilai dasar ASN, yaitu Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA);
nilai peran dan kedudukan ASN dalam NKRI, yaitu Manajemen ASN,
Pelayanan Publik, dan Whole of Government; serta Visi Misi Organisasi
dalam hal in SMAN 1 Pubian Lampung Tengah.

BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI

A. Deskripsi Organisasi
1. Profil Organisasi
SMA Negeri 1 Pubian Lampung Tengah berdiri pada tanggal 28 Februari
2013. SMA Negeri 1 Pubian beralamatkan di Jl. Desa Sangon Ratu
Kecamatan Pubian Kabupaten Lampung Tengah. Saat ini Kepala SMA
Negeri 1 Pubian Lampung Tengah adalah Drs. Agus Budianto.
Jumlah Tenaga Pendidik yang ada di SMA Negeri 1 Pubian Lampung
Tengah berjumlah 13 orang dengan rincian 1 guru PNS yang merangkap
sebagai kepala sekolah, sedangkan 12 orang lainnya merupakan guru
honorer. Untuk petugas Tata Usaha ada 7 orang dan ketujuh orang tersebut
merupakan tenaga honorer.
SMA Negeri 1 Pubian Lampung Tengah memiliki 3 rombongan
belajar/kelas dimana kelas X mempunyai 9 orang peserta didik, kelas XI
mempunyai 22 orang peserta didik, dan kelas XII memiliki 17 orang peserta
didik. Jumlah peserta didik laki-laki dari kelas sepuluh sampai kelas duabelas
sebanyak 23 orang dan jumlah peserta didik perempuan sebanyak 25 orang.

2. Visi, Misi, dan Nilai-nilai Organisasi


Visi yang dimiliki oleh SMAN 1 Pubian Lampung Tengah yaitu “
Bertaqwa, Berilmu, Berwawasan Nasional”. Dari visi yang dimiliki oleh SMAN
1 Pubian Lampung Tengah maka dijabarkan kembali menjadi 9 Misi, yaitu :
a. Meningkatkan kehidupan Imtaq di sekolah
b. Mewujudkan kegiatan pembelajaran yang inovatif, kreatif, dan
menyenangkan
c. Meningkatkan disiplin dan keterampilan kerja Tata Usaha
d. Membentuk peserta didik yang memiliki minat belajar untuk
memperoleh pengetahuan dan keterampilan
e. Mempersiapkan peserta didik untuk melanjutkan ke jenjang
pendidikan tinggi
f. Menciptakan suasana bersih, indah, sejuk dan aman
g. Melengkapi sarana dan prasarana yang mendukung proses
pembelajaran
h. Terwujudnya prestasi olahraga dan seni di tingkat Kabupaten
i. Mengembangkan sikap dan kepribadian yang santun, beretika dan
berestetika tinggi

Nilai –nilai organisasi yang diterapkan oleh SMA Negeri 1 Pubian


Lampung Tengah antara lain:

a. Keimanan dan Ketakwaan


b. Disiplin
c. Kejujuran
d. Integritas
e. Tanggung Jawab
f. Santun
g. Berprestasi
h. Beretika
i. Berestetika

B. Deskripsi Isu/ Situasi Problematik


Setelah bekerja dan beradaptasi selama 1 bulan di SMAN 1 Pubian
Lampung Tengah serta hasil diskusi dengan pembimbing dan mentor, maka isu-
isu aktual yang ditemukan di SMAN 1 Pubian Lampung Tengah adalah sebagai
berikut :
1. Prestasi belajar peserta didik kelas X pada pembelajaran kimia belum
optimal
Masalah :
a. Kurangnya minat peserta didik terhadap pembelajaran kimia
b. Kurangnya penggunaan media pembelajaran yang interaktif dalam
pembelajaran kimia
c. Penggunaan metode konvensional dimana guru menjadi sumber
belajar utama sedangkan siswa hanya sebagai penerima ilmu

2. Ketercapaian KKM peserta didik pada pelajaran kimia kelas X belum


optimal Masalah :
a. Kurangnya pemahaman peserta didik terhadap pembelajaran kimia
b. Kurangnya minat dan motivasi peserta didik terhadap pembelajaran
kimia

3. Pembuatan evaluasi hasil belajar peserta didik kelas X pada


pembelajaran kimia belum optimal
Masalah :
a. Evaluasi hasil belajar yang dibuat guru belum secara optimal
menggunakan taksonomi bloom
b. Bobot soal dalam evaluasi hasil belajar masih banyak hanya
menggali pengetahuan dasar siswa saja yang berupa hapalan
belum berupa pemahaman terhadap materi yang diajarkan

4. Penggunaan metode belajar pada pembelajaran kimia kelas X belum


optimal
Masalah :
a. Metode yang digunakan belum mampu meningkatkan minat peserta
didik terhadap pembelajaran kimia
b. Metode yang digunakan masih berorientasi pada guru dan siswa
hanya sebagai penerima informasi saja

C. Analisis Isu
Metode yang digunakan dalam pembahasan ini adalah Metode USG,
merupakan salah satu alat yang digunakan untuk menyusun urutan prioritas isu
yang harus diselesaikan. Caranya adalah dnegan menentukan tingkat urgensi,
keseriusan, dan perkembangan isu dengan menentukan skala 1-5. Isu yang
memiliki skor tertinggi adalah isu prioritas.
1. Urgency : seberapa mendesak isu itu harus dibahas, dikaitkan dengan
waktu yang tersedia serta seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk
memecahkan masalah yang menyebabkan isu tadi
2. Seriousness : seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan
dengan akibat yang timbul jika isu tersebut tidak terpecahkan
3. Growth : seberapa besar kemungkinan isu tersebut berkembang jika tidak ditangani
sebagaimana mestinya

Kriteria
No
Tugas dan Fungsi Isu U S G Jumlah
.
(1–5) (1–5) (1–5)
1. Menilai dan Prestasi belajar 5 5 5 15
mengevaluasi proses peserta didik kelas X
dan hasil belajar pada pada pembelajaran
mata pelajaran yang kimia belum optimal
diampunya
2. Melaksanakan Ketercapaian KKM 5 5 4 14
pembelajaran/perbaik siswa pada pelajaran
an dan pengayaan kimia kelas X belum
dengan optimal
memanfaatkan hasil
penilaian dan evaluasi
3. Menyusun alat Pembuatan evaluasi 4 3 3 10
ukur/soal sesuai mata hasil belajar peserta
pelajaran didik kelas X pada
pembelajaran kimia
belum optimal

4. Menyusun rencana Penggunaan metode 4 4 4 12


pelaksanaan belajar pada
pembelajaran pembelajaran kimia
kelas X belum
optimal

Keterangan Urgency : Keterangan Seriousness : Keterangan Growth :

5 : Sangat Mendesak 5 : Sangat Berpengaruh 5 : Sangat Berdampak

4 : Mendesak 4 : Berpengaruh 4 : Berdampak

3 : Cukup Mendesak 3 : Cukup Berpengaruh 3 : Cukup Berdampak

2 : Tidak Mendesak 2 : Tidak Berpengaruh 2 : Tidak Berdampak

1 : Sangat Tidak 1 : Sangat Tidak 1 : Sangat Tidak

Mendesak Berpengaruh Berdampak

Berdasarkan penentuan kualitas isu dengan alat analisis USG, maka isu
utama yang sekiranya perlu dicarikan solusinya adalah Efektivitas Prestasi
Belajar Peserta Didik Pada Pembelajaran Kimia Kelas X SMAN 1 Pubian
Lampung Tengah.

Hal ini dikarenakan isu tersebut dari sisi urgency tergolong penting karena
masih banyak peserta didik yang prestasi belajarnya belum optimal. Kemudian,
dari sisi seriousness tergolong sangat serius karena prestasi belajar peserta
didik yang rendah akan berdampak pada kualitas sekolah dan pembelajaran
kimia di kelas XI nantinya. Dari sisi Growth, isu ini tergolong sangat berdampak
karena jika tidak segera ditangani maka dalam jangka panjang pemahaman
peserta didik terhadap pembelajaran kimia akan sangat rendah yang pada
akhirnya akan berdampak pada nilai Ujian Nasional dan tes SBMPTN (Seleksi
Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri). Optimalnya prestasi belajar peserta
didik dalam pembelajaran kimia maka fungsi penilaian dan pengevaluasian
proses dan hasil belajar pada mata pelajaran kimia dapat terlaksana dengan
baik.

D. Nilai – nilai Dasar Profesi ASN

Menurut Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil


Negara disebutkan bahwa ASN adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan
pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi
pemerintah. Pegawai ASN berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik,
pelayan piblik dan perekat dan pemersatu bangsa.
Tugas utama pegawai ASN adalah :
1. Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh pejabat pembina
Kepegawaian sesuai dengan ketentuan perundang undangan.
2. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas
3. Mempererat persatuan dan kesatuan NKRI.

Dalam menjalankan perannya, pegawai ASN sebagai pelayan publik yang


diberikan pemerintah pada masyarakat, sehingga sering dijadikan indikator
keberhasilan suatu sistem penyelenggaraan pemerintah. Apalagi dalam rangka
mewujudkan good governance dimana akuntabilitas menjadi salah satu prinsip
yang harus dikedepankan.
Pelaksanaan tugas dan fungsi seorang ASN pada satuan kerja tertentu
harus dilandasi dengan nilai dasar profesi yang meliputi, akuntabilitas,
nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi yang dikenal
dengan ANEKA.

1. Akuntabilitas
a. Pengertian Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai.
Akuntabiltas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi
untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang
ASN adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Nilai-nilai publik tersebut
antara lain adalah:
 Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika
terjadi konflik kepentingan.
 Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk mencegah dan
mengindari keterlibatan ASN dalam politik praktis
 Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik
 Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisiten dan dapat
diandalkan sebagai penyelenggara pemerintahan.

b. Aspek-Aspek Akuntabilitas
Akuntabilitas memiliki aspek-aspek sebagai berikut :
 Akuntabilitas adalah sebuah hubungan (Accountability is relationship).
Hubungan yang dimaksud adalah hubungan dua pihak antara
individu/kelompok/institusi dengan negara dan masyarakat.\
 Akuntabilitas berorientasi pada hasil (Accountability is results-
oriented). Hasil yang diharapkan dari akuntabilitas adalah perilaku
aparat pemerintah yang bertanggung jawab, adil dan inovatif.
 Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan (Accountability requiers
reporting). Laporran kinerja adalah perwujudan dari akuntabilitas.
 Akuntabilitas memerlukan konsekuensi (Accountability is meaningless
without consequences)
 Akuntabilitas memperbaiki kinerja (Accountability improves
performance)

c. Pentingnya Akuntabilitas
Akuntabilitas publik terdiri dari dua macam, yaitu : akuntabilitas
vertikal dan akuntabilitas horisontal. Akuntabilitas vertikal adalah
pertanggungjawaban atas pengelolaan dana kepada otoritas yang lebih
tinggi. Sedangkan akuntabilitas horisontal adalah pertanggungjawaban
kepada masyakat luas.
Akuntabilitas publik memiliki 3 fungsi utama (Bovens, 2007) yaitu :
 Untuk menyediakan kontrol demokratis (peran demokratis)
 Untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan (peran
konstitusional)
 Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas (peran belajar)

d. Tingkatan dalam Akuntabilitas


Akuntabilitas memiliki 5 tingkatan yang berbeda yaitu :
 Akuntabilitas Personal
Mengacu pada nilai-nilai yang ada pada diri seorang seperti kejujuran,
intergritas, moral, dan etika
 Akuntabilitas Individu
Mengacu pada hubungan antara individu dan lingkungan kerja, yaitu
antara ASN dengan instansi sebagai pemberi kewenangan.
 Akuntabilitas Kelompok
Dalam kaitannya dengan akuntabilitas kelompok, maka pembagian
kewenangan dan semangat kerjasama yang tinggi antar berbagai
kelompok dalam institusi memiliki peranan yang sangat penting.
 Akuntabilitas Organisasi
Mengacu pada hasil pelaporan kinerja yang telah dicapai, baik
pelaporan individu terhadap organisasi maupun kinerja organisasi
terhadap stakeholder lainnya.
 Akuntabilitas Stakeholder
Akuntabilitas stakeholder adalah tanggung jawab organisasi
pemerintah untuk mewujudkan pelayanan dan kinerja yang adil,
reponsif dan bermartabat.

2. Nasionalisme
Nasionalisme merupakan padangan tentang rasa cinta yang wajar
terhadap bangsa dan Negara, sekaligus menghormati bangsa lain.
Nasionalisme yang diterapkan di Indonesia adalah nasionalisme Pancasila.
Nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan manusia
Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai
Pancasila.
Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila
yang diarahkan agar bangsa Indonesia senatiasa
 menempatkan persatuan dan kesatuan, kepentingan, dan keselamatan
bangsa dan negara di atas kepentingan golongan
 menunjukan sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara
 bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia serta
tidak merasa rendah diri
 mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara
sesama manusia dan sesama bangsa
 menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia
 mengembangkan sikap tenggang rasa

3. Etika Publik
a. Pengertian Etika
Etika sebenarnya dapat dipahami sebagai sistem penilaian perilaku serta
keyakinan untuk menentukan perbuatan yang pantas guna menjamin adanya
perlindungan hak-hak individu, mencakup cara-cara dalam pengambilan
keputusan untuk membantu membedakan hal-hal yang baik dan yang buruk
serta mengarahkan apa yang seharuanya dilakukan sesuai nilai-nilai yang
dianut (Catalano, 1991). Sehingga etika dapat didefinisikan sebagai refleksi
atas baik/buruk, benar/salah yang harus dilakukan atau bagaimana
melakukan yang baik atau benar.

b. Pengertian Kode Etik


Kode etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dlam suatu
kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal prinsip
dalam bentuk ketentuan-ketentuan tertulis. Adapun kode etik profesi
dimaksudkan untuk mengatur tingkah laku/etika suatu kelompok khusus
masyarakat melalui ketentuan-ketentuan tertulis diharapkan dapat dipegang
teguh oleh sekelompok profesional tertentu.

c. Kode Etik ASN


Berdasarkan Undang-Undang ASN, kode etik dan kode perilaku ASN
yakni sebagai berikut :
 Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan
berintegritas tinggi
 Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin
 Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan
 Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan
 Menjaga kerahasian yang meyangkut kebijakan negara
 Menggunakan kekayaan dan barang meilik negara secara
bertanggung jawab, efektif dan efesien
 Memberi informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada
pihak lain
 Menjaga agar tidak terjadi konfik kepentingan
 Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status,
kekuasaan, dan jabatan untuk mendapatkan keuntungan pribadi
 Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan
integritas ASN
 Melaksanakan ketentuan peraturan perundangan-perundangan
mengenai disiplin pegawai ASN

d. Nilai-nilai Dasar Etika Publik


Nilai-nilai dasar etika publik meliputi :
 Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi negara Pancasila
 Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan
Republik Indonesia 1945
 Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak
 Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian
 Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif
 Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur
 Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik
 Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebajikan dan program
pemerintah
 Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat,
tepat, akurat, berdaya guna, berhasal guna, dan santun
 Mengutamakan kepempinanan berkualitas tinggi
 Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama
 Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai
 Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
 Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis
sebagai perangkat sistem karir

e. Definisi dan Lingkup Etika Publik


Etika publik merupakan refleksi tentang standar/norma yang menentukan
baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk
mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab
pelayanan publik.
Ada tiga fokus utama dalam pelayanan publik, yakni :
 Pelayanan publik yang berkualitas dan relevan
 Dimensi normatif dan reflektif, untuk menentukan pilihan sarana
kebijakan publik dan alat evaluasi
 Modalitas etika, menjembatani antara norma dan moral

f. Dimensi Etika Publik


Pada prinsipnya ada 3 (tiga) dimensi etika publik yaitu :
 Dimensi kualitas pelayanan publik
Etika publik menekankan pada aspek nilai dan norma serta prinsip
moral, sehingga etika publik membentuk integritas pelayanan publik.
 Dimensi modalitas
Unsur-unsur modalitas dalam etika publik adalah akintabilitas,
transparansi, dan netralitas.
 Dimensi tindakan integritas publik
Integritas publik yaitu tindakan yang sesuai dengan nilai, tujuan, dan
kewajibannya untuk memecahkan dilema moral yang tercermin dalam
kesederhanaan hidup.

4. Komitmen Mutu
Komitmen yaitu terkait karakteristik ideal dari tindakan yang berorientasi
mutu dalam penyelenggaraan pemerintah dan pelayanan publik, antara lain:
diarahkan untuk meningkatkan kepuasan masyrakat sebagai pelanggan, baik
yang menyangkut producer view maupun customer view.
Adapun nilai- nilai dasar orientasi mutu yang akan dicapai, dalam
memberikan pelayanan prima sekurang-kurangnya akan mencakup hal-hal :
 Mengedepankan komitmen terhadap kepuasan
 Memberikan layanan yang menyetuh hati
 Menghasilkan pruduk/jasa yang berkualitas tinggi
 Beradaptasi dengan perubahan yang terjadi
 Mengutamakan pendekatan ilmiah dan inovatif dalam
pemecahan masalah dan pengambilan keputusan
 Melakukan upaya perbaikan secara berkelanjutan

5. Anti Korupsi
Kata korupsi berasalah dari bahasa latin yaitu corruption yang artinya
kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Korupsi sering dikatakan sebagai
kejahatan yang luar biasa karena dampaknya yang luar biasa menyebabkan
kerusakan baik dalam ruang lingkup, pribadi, keluarga, masyarakat dan
kehidupan yang lebih.
Menurut UU No.31/1999 jo No. UU 20/2001, terdapat 7 kelompok tindak
pidana korupsi yang terdiri dari :
 Kerugian keuangan negara
 Suap-menyuap
 Pemerasan
 Perbuatan curang
 Penggelapan dalam jabatan
 Benturan kepentingan dalam pengadaan
 Gratifikasi
semua jenis tersebut merupakan delik-delik yang diadopsi dari KUHP (pasal
1 ayat 1 sub c UU No.3/71).
KPK bersama dengan para pakar telah mengidentifikasi nilai-nilai dasar
anti korupsi yang meliputi : 1) jujur, 2) peduli, 3) mandiri, 4) disiplin, 5)
tanggung jawab, 6) kerja keras, 7) sederhana, 8) berani, 9) adil.
E. Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI

Selain mendapatkan materi tentang nilai-nilai dasar ASN, peserta diklat on


campus juga mendapatkan materi mengenai pemahaman kedudukan dan peran
ASN dalam NKRI yaitu Pelayanan Publik, Whole of Government, dan
Manajemen ASN. Penjelasan dari ketiga materi tersebut adalah sebagai berikut:

1. Pelayanan Publik
Pelayanan publik merupakan bentuk kegiatan pelayanan umum yang
dilaksanakan oleh instansi pemerintahan di pusat dan daerah, dan di lingkungan
BUMN/BUMD dalam bentuk barang dan jasa, dalam pemenuhan kebutuhan
masyarakat (Lembaga Administrasi Negara:1998).
Menurut Undang-Undang nomor 25 Tahun 2009 tentang pelayanan publik,
dijelaskan bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan
dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atau barang,
jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara
pelayanan publik.

2. Whole of Government
Whole of Government (WoG) adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan
pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari
keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna
mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan
pelayanan publik.

3. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai
ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi
politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
F. Matriks Rancangan

Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar

Unit Kerja : SMA Negeri 1 Pubian Lampung Tengah


Identifikasi Isu : 1. Prestasi belajar peserta didik kelas X pada pembelajaran kimia belum optimal
2. Ketercapaian KKM siswa pada pelajaran kimia kelas X belum optimal
3. Pembuatan evaluasi hasil belajar peserta didik kelas X pada pembelajaran kimia belum optimal
4. Penggunaan metode belajar pada pembelajaran kimia kelas X belum optimal
Isu Yang Diangkat : Prestasi belajar peserta didik kelas X pada pembelajaran kimia belum optimal
Gagasan Pemecahan Isu : Efektivitas Prestasi Belajar Peserta Didik Pada Pembelajaran Kimia Kelas X SMAN 1 Pubian
Lampung Tengah.

Kontribusi
Keterkaitan Penguatan
terhadap Visi
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Substansi Mata Nilai-nilai
Misi
Pelajaran Organisasi
Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

1 Menyusun - Memilih materi - Data analisis Akuntabilitas Kegiatan ini Pada kegiatan
pelajaran dan topik pembelajaran
Rencana sejalan dengan ini, nilai-nilai
pembelajaran, Saya akan
Pelaksanaan merumuskan indikator merumuskan misi sekolah organisasi
pembelajaran dan indikator
Pembelajaran yang kedua yang
menentukan tujuan pembelajaran dan
(RPP) dengan pembelajaran menentukan tujuan yaitu dikuatkan
Kontribusi
Keterkaitan Penguatan
terhadap Visi
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Substansi Mata Nilai-nilai
Misi
Pelajaran Organisasi
Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

menggunakan pembelajaran mewujudkan antara lain


berbasis
pendekatan kegiatan disiplin,
pendekatan saintifik
saintifik yang merupakan pembelajaran kejujuran dan
tugas guru dalam
yang inovatif, integritas
melakukan
pengembangan kreatif dan
program
menyenangkan
pembelajaran
dengan penuh
tanggung jawab
- Foto saat
- Mendiskusikan diskusi dengan
metode pembelajaran kepala sekolah Etika Publik
yang akan dipilih
kepada kepala Saya akan
sekolah menggunakan
bahasa yang
santun dan sopan
selama berdiskusi
dengan kepala
- RPP sekolah
berlangsung.
- Membuat rencana
Kontribusi
Keterkaitan Penguatan
terhadap Visi
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Substansi Mata Nilai-nilai
Misi
Pelajaran Organisasi
Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

pelaksanaan Komitmen mutu


pembelajaran
menggunakan Rencana
pendekatan saintifik Pelaksanaan
Pembelajaran
(RPP) yang telah
dibuat
menggunakan
metode
pembelajaran yang
efektif dan efisien
sehingga mutu dari
RPPyang dibuat
juga baik

Anti korupsi

Dalam pembuatan
RPP, Saya akan
menjabarkan
secara lengkap
tiap-tiap bagian dari
RPP dengan tanpa
Kontribusi
Keterkaitan Penguatan
terhadap Visi
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Substansi Mata Nilai-nilai
Misi
Pelajaran Organisasi
Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

mengurangi satu
bagianpun.

2 Pembuatan - Mengumpulkan materi - Dokumen dan Akuntabilitas Kegiatan ini Pada kegiatan
dari berbagai sumber link internet
media sejalan dengan ini, nilai-nilai
relevan sumber- Dalam pembuatan
pembelajaran sumber materi media misi sekolah organisasi
yang interaktif pembelajaran yang yang kedua yang
interaktif, Saya
berbasis ICT mencari semua yaitu dikuatkan
informasi yang mewujudkan antara lain
valid/terpercaya
mengenai materi kegiatan keimanan dan
yang akan dibuat pembelajaran ketakwaan,
yang inovatif, berprestasi,
- Mendesain power - Dokumen Nasionalisme kreatif dan berestetika,
point yang menarik powerpoint dan
dan mudah dipelajari video menyenangkan dan kejujuran
siswa yang dilengkapi Saya akan
mendesign media serta misi yang
dengan video
pembelajaran keempat yaitu
berbasis IT yang
tidak diskriminatif membentuk
(tidak membeda- peserta didik
bedakan peserta
Kontribusi
Keterkaitan Penguatan
terhadap Visi
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Substansi Mata Nilai-nilai
Misi
Pelajaran Organisasi
Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

didik)dan tidak yang memiliki


mengungkit atau
minat belajar
membahas hal-hal
yang bersifat untuk
individu/ SARA
memperoleh
pengetahuan
- Menggunakan media Etika publik dan
- Foto
pembelajaran dalam penggunaan keterampilan
KBM media Saya akan
membuat media
pembelajaran
dengan
menggunakan
bahasa yang baik
dan benar sehingga
mudah dipahami
oleh peserta didik

- Menganalisa tingkat - Hasil post test Komitmen Mutu


pemahaman peserta siswa
didik terhadap materi Saya akan
yang diajarkan beradaptasi dengan
Kontribusi
Keterkaitan Penguatan
terhadap Visi
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Substansi Mata Nilai-nilai
Misi
Pelajaran Organisasi
Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

menggunakan perkembangan
powerpoint melalui teknologi
test akhir (post test) (melengkapi media
setelah pembelajaran pembelajaran
power point dengan
video
pembelajaran)
sehingga dapat
meningkatkan
kualitas
pembelajaran dan
antusias peserta
didik terhadap
pembelajaran kimia.
Selain itu, dengan
diadakannya
evaluasi belajar ini
diharapkan mutu
peserta didik juga
akan meningkat

Anti korupsi
Kontribusi
Keterkaitan Penguatan
terhadap Visi
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Substansi Mata Nilai-nilai
Misi
Pelajaran Organisasi
Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

Saya akan
membuat media
pembelajaran kimia
berbasis IT secara
mandiri (tidak
membebankan
pekerjaan kepada
orang lain)
sehingga kualitas
media
pembelajaran
sesuai dengan
tujuan
pembelajaran.

3 Membuat - Diskusi mengenai - Foto saat Akuntabilitas Kegiatan ini Pada kegiatan
pembuatan LKPD diskusi
Lembar Kerja sejalan dengan ini, nilai- nilai
bersama dengan Saya akan
Peserta Didik teman sejawat membuat LKPD misi sekolah organisasi
pembelajaran
(LKPD) berbasis yang kedua yang
dengan penuh
pendekatan tanggung jawab yaitu dikuatkan
sehingga peserta
saintifik mewujudkan antara lain
didik mudah
memahami konsep kegiatan tanggung
dalam
Kontribusi
Keterkaitan Penguatan
terhadap Visi
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Substansi Mata Nilai-nilai
Misi
Pelajaran Organisasi
Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

pembelajaran dan pembelajaran jawab,


Saya juga
yang inovatif, berprestasi
berkoordinasi/
berkomunikasi kreatif dan dan
yang efektif
menyenangkan berestetika
dengan teman
sejawat saya serta misi yang
sehingga dapat
keempat yaitu
menghasilkan
LKPD yang membentuk
bermutu
peserta didik
yang memiliki
Nasionalisme
- Draft minat belajar
- Membuat draft
pembuatan LKPD yang akan
kegiatan-kegiatan untuk
LKPD dibuat akan
yang akan
dimasukkan kedalam melingkupi semua memperoleh
LKPD informasi –
pengetahuan
informasi penting
yang terdapat dan
dalam materi yang
keterampilan
akan diberikan
tanpa mengurangi
satu atau lebih poin
penting materi yang
Kontribusi
Keterkaitan Penguatan
terhadap Visi
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Substansi Mata Nilai-nilai
Misi
Pelajaran Organisasi
Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

dapat merugikan
peserta didik

Etika publik
- Membuat LKPD - Dokumen
LKPD Saya akan
membuat LKPD
dengan cermat dan
teliti sehingga
sesuai dengan
tujuan
pembelajaran yang
ingin dicapai, selain
itu juga
menggunakan
bahasa Indonesia
yang baik dan
benar

Komitmen mutu

saya akan
membuat LKPD
yang sesuai
dengan tujuan
Kontribusi
Keterkaitan Penguatan
terhadap Visi
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Substansi Mata Nilai-nilai
Misi
Pelajaran Organisasi
Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

pembelajaran,
efektif, dan efisien
sehingga mudah
dipahami peserta
didik

Anti korupsi

Ketika LKPD sudah


selesai dibuat,
maka dalam proses
pembagiannya
Saya tidak
mengambil
keuntungan dalam
perbanyakan LKPD

4 Menyusun - Menentukan kisi-kisi - Dokumen kisi- Akuntabilitas Kegiatan ini Pada kegiatan
soal kisi soal
instrumen sejalan dengan ini, nilai-nilai
Saya akan
penilaian membuat misi sekolah organisasi
instrumen penilaian
yang kedua yang
dengan penuh
Kontribusi
Keterkaitan Penguatan
terhadap Visi
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Substansi Mata Nilai-nilai
Misi
Pelajaran Organisasi
Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

tanggung jawab yaitu dikuatkan


dan kisi-kisi yang
mewujudkan antara lain
- Merumuskan indikator dibuat harus sesuai
penilaian sesuai dengan materi kegiatan kejujuran,
dengan kompetensi yang diberikan
pembelajaran integritas, dan
inti dan kompetensi
dasar - Dokumen yang inovatif, berprestasi
indikator Nasionalisme
kreatif dan
penilaian
Saya akan menyenangkan
membuat
serta misi yang
instrumen penilaian
yang kelima yaitu
menggunakan
mempersiapkan
taksonomi bloom
sehingga peserta didik
- Membuat soal kemampuan dan
untuk
pemahaman
peserta didik dalam melanjutkan ke
pembelajaran kimia
jenjang
bukan hanya
dalam ranah pendidikan
mengingat namun
tinggi
sampai dengan
ranah
Kontribusi
Keterkaitan Penguatan
terhadap Visi
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Substansi Mata Nilai-nilai
Misi
Pelajaran Organisasi
Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

mengaplikasikan
ilmu yang
didapatnya

- Dokumen soal
evaluasi Etika Publik
pembelajaran
Saya akan
membuat
Instrumen penilaian
sesuai dengan
menggunakan
bahasa yang sopan
dan mengikuti EYD
serta dapat
dipertanggung
jawabkan
kebenarannya

Komitmen Mutu

Saya akan
membuat
isntrumen penilaian
sesuai pada
Kontribusi
Keterkaitan Penguatan
terhadap Visi
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Substansi Mata Nilai-nilai
Misi
Pelajaran Organisasi
Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

Permendikbud
tahun 2016 no. 23
tentang Standar
Penilaian

Anti Korupsi

Saya akan
membuat
instrumen penilaian
yang adil sesuai
dengan
kemampuan
peserta didik
5 Memperkenalka - Menyiapkan laptop - Foto alat-alat Akuntabilitas Kegiatan ini Pada kegiatan
atau smartphone dan yang
n aplikasi sejalan dengan ini, nilai-nilai
jaringan internet digunakan Saya akan
Kahoot! sebagai melaksanakan misi sekolah organisasi
pembelajaran
kuis interaktif yang kedua yang
menggunakan
untuk Kahoot dengan yaitu dikuatkan
penuh tanggung
pembelajaran di mewujudkan antara lain
jawab dan
kelas mempersiapkan kegiatan tanggung
alat-alat yang
pembelajaran jawab,
Kontribusi
Keterkaitan Penguatan
terhadap Visi
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Substansi Mata Nilai-nilai
Misi
Pelajaran Organisasi
Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

dibutuhkan yang inovatif, kejujuran,


sebelum
kreatif dan keimanan dan
pembelajaran
dimulai menyenangkan ketakwaan,
serta misi yang serta disiplin
Nasionalisme
- Membuat soal
- Foto saat kelima yaitu
menggunakan
pembuatan Saya akan
aplikasi Kahoot! mempersiapkan
soal memberikan
pengarahan secara peserta didik
adil tanpa
untuk
membedakan latar
belakang peserta melanjutkan ke
didik dan saya
jenjang
mengharapkan
peserta didik juga pendidikan
- Membagi peserta
bertindak jujur
didik menjadi tinggi
selama
berkelompok/ individu
mengerjakan test
disesuaikan dengan
menggunakan
perangkat yang ada
Kahoot!

Etika Publik
- Foto saat
pembagian Saya akan
Kontribusi
Keterkaitan Penguatan
terhadap Visi
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Substansi Mata Nilai-nilai
Misi
Pelajaran Organisasi
Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

kelompok memberi
pengarahan
- Siswa masuk ke dengan bahasa
dalam aplikasi yang santun dan
Kahoot! untuk sopan saat
mengakses kuis pembagian
kelompok dan tidak
bersikap
diskriminatif antara
peserta didik yang
satu dengan yang
lain

Komitmen Mutu
- Foto saat
menggunakan Saya akan
aplikasi memastikan soal-
Kahoot! soal yang akan
dikerjakan oleh
peserta didik
menggunakan
Kahoot! bermutu

Anti Korupsi
Saya akan tetap
Kontribusi
Keterkaitan Penguatan
terhadap Visi
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Substansi Mata Nilai-nilai
Misi
Pelajaran Organisasi
Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

mengedepankan
disiplin waktu
dalam
penerapannya,
artinya tidak
melebihi waktu
KBM yang sudah
ditentukan

Anda mungkin juga menyukai