Anda di halaman 1dari 4

PROPOSAL HOME VISIT (KUNJUNGAN RUMAH)

Nama klien : Ny. M

Alamat rumah : Otaq Dese, Dasan Agung

Masalah utama : Halusinasi

Tujuan kunjungan rumah :

1. Mengkaji data tentang :


a. Genogram

Keterangan :
= wanita
= pria
= meninggal
= tinggal serumah
= klien

b. Hubungan social Orang berarti : Ibu klien mengatakan hanya tinggal berdua dengan
klien, dan orang yang berarti bagi klien mungkin ibunya. Ibu klien mengatakan klien
jarang sekali untuk mengkomunikasikan masalah pada siapapun termasuk ibunya.
Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat : keluarga mengatakan semenjak
mengalami gangguan jiwa klien tidak pernah ikut terkibat dalam kegiatan masyarakat,
dan hanya berdiam diri di dalam rumah.
Hambatan berhubungan dengan orang lain : keluarga mengatakan klien sudah tidak bisa
berkomunikasi dengan baik, tidak pernah nyambung jika di ajak berbicara.
c. Pengetahuan keluarga dan masyarakat sekitar klien tentang penyakit jiwa Keluarga
mengatakan penyebab pasien mengalami gangguan jiwa adalah kerasukan dari makhluk-
makhluk halus
d. Mekanisme koping keluarga dalam menghadapi klien gangguan jiwa : Keluarga cukup
mengerti tentang kondisi klien. Inu klien mengatakan bahwa sudah ikhlas dan menjalani
saja yang terjadi. Ibu klien juga mengatakan sudah ikhtiar untuk mengobati klien tetapi
masih belum ada perubahan. Ibu klien mengatakan percaya bahwa semua adalah takdir
yang harus diterima dan di jalaninya.
e. Pola komunikasi dalam keluarga : Ibu pasien mengatakan pasien tidak bisa nyambung
jika diajak ngobrol.
f. Keadaan lingkunga rumah : Lingkungan rumah bersih dan terawat dengan baik. Tetangga
dan warga sekitar juga ,menerima dengan baik kondisi dan keadaan klien. Pasien mampu
membersihkan rumah dan merapikannya.

2. Memvalidasi data
Keluarga mengatakan pasien mengalami gangguan jiwa sejak 12 tahun yang lalu, setelah
2 tahun lulus SMA. Keluarga mengatakan pasien tiba-tiba teriak sendiri dan mengangis histeris.
Keluarga mengatakan awalnya menganggap pasien kerasukan makhluk halus atau jin sehingga
sempat di obati dengan cara di Ruqyah. Warga di sekitar juga memahami kondisi klien, tetapi
masih belum di ketahui penyebab terjadinya gangguan jiwa terhadap klien. Ibu klien mengatakan
pasien jarang berinteraksi dan bercerita apapun pada ibunya. Ibu klien mengatakan klien
merupakan orang yang tertutup setiap kali ada masalah atau tidak ada masalah.
Ibu klien mengatakan klien sempat mendapatkan pengobatan dari puskesmas dan mengatakan
sering di kunjungi oleh pihak puskesmas untuk diberikan obat tetapi pasien mungkin bosan
minum obat sehingga obatnya tidak mau di minum lagi. Ibu klien mengatakan klien sudah putus
obat sejak 4 tahun yang lalu.
Keluarga mengatakan dulu sempat mengamuk pada awal mulai mengalami gangguan
jiwa tetapi pasien tidak pernah merusak barang-barang. Kondisi saat mengunjungi rumah dan
melakukan pengkajian pada tanggal 09 April 2019 kondisi klien cukup baik, tidak mengamuk dan
hanya ngomong sendiri dan sangat tidak kooperatif. Klien sering kali di ajak untuk komunikasi
tapi jawaban yang di berikan tidak nyambung dan mengulang kata yang sama berulang kali,
seperti kopi dan naga sari.
Factor predisposisi : Ibu klien mengatakan pasien sebelumnya pernah mendapatkan
pengobatan selama kurang lebih 2 tahun tetapi sudah hamper 4 tahun pasien putus obat. Ibu klien
mengatakan klien belum oernah dibawa ke Rumah sakit jiwa dan hanya mendapatkan perawatan
dari puskesmas saja.
Konsep diri : Ibu klien mengatakan klien dulu bersekolah di SMK 6 jurusan Tata Boga
dan belum sempat bekerja.
Status perkawinan : klien belum menikah/ berkeluarga
Status mental : keluarga mengatakan klien biasanya belanja di luar membeli jajan dan
kebutuhannya.
3. Mengidentifikasi support system yang ada pada keluarga klien : Ibu klien mengatakan selalu
memberikan semangat pada klien dan mengurus klien dengan baik. Ibu klien mengatakan akan
selalu menemani klien.
4. Mengidentifikasi harapan keluarga
TUK :
1. Keluraga dapat terlibat dalam perawatan klien
2. Keluarga dapat menjadi system pendukung yang efektif untuk klien
Tindakan keperawatan yang diberikan kepada keluarga pasien :
1. Diskusikan masalah yang dihadapu keluarga dalam merawat klien
2. Berikan pendidika kesehatan tentang pengertian halusinasi, jenis halusinasi yang di alami
pasien, tanda dan gejala halusinasi, proses terjadinya halusinasi dan cara merawat pasien
halusinasi
3. Berikan kesempatan pada keluarga untuk memperagakan cara merawat pasien dengan
halusinasi langsung di hadapan pasien
4. Beri pendidikan kesehatan kepada keluarga perawatan lanjutan pasien.

Anda mungkin juga menyukai