Anda di halaman 1dari 7

Nama : Nur Laela

NIPP : 20174011067 Tutorial Klinis – Hidronefrosis


Bagian : Ilmu Radiologi Senin, 21 Januari 2019
Pembimbing : dr. Rofi Siswanto, M.Sc., Sp.Rad

Masalah Hipotesis Mekanisme Tujuan Belajar Pemecahan Masalah


Identitas Pasien 1. Hydronefr Definisi 1. Mampu Untuk menegakkan diagnosis kausa dari
Nama : Tn. MU osis sinistra Hidronefrosis merupakan keadaan menegakkan hidronefrosis dengan baik, maka perlu
Jenis kelamin : Laki-Laki grade II dan dimana kaliks dan pelvis renalis diagnosis dilakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, serta
Usia : 69 tahun pelebaran mengalami dilatasi sebagai akibat Hidronefrosis pemeriksaan penunjang yang sesuai.
Alamat : Bantul ureter adanya penumpukan urine didalam 2. Mampu
Agama : Islam proximal kaliks atau pelvis renalis yang melakukan Dari segi anamnesis, untuk menilai adanya
No RM : 14-02-25 2. Sub diakibatkan oleh adanya obstruksi penilaian hidronefrosis yang didapatkan pada
Pasien datang ke Poli Penyakit chronic renal aliran urine dibagian distalnya secara gambaran USG sebaiknya dilakukan
Dalam RSPS tanggal 17 Januari disease dextra (Tanagho, 2008). radiologi pencarian etiologi dari hidronefrosis itu
2019 dengan keluhan perut Anatomi gambaran sendiri. Dikarenakan hidronefrosis dapat
terasa penuh, muntah dan Hidronefrosis disebabkan oleh kelainan kongenital dan
muntah >4x sebelumnya. Dada didapat. Stenosis uretra, ureter ektopik,
terasa nyeri dan sesak, nyeri ureterokel, duplikasi pelvis-ureter, dan
perut disangkal, batuk disangkal, stenosis ureterovesical serta ureteropelvic
makan dan minum baik tak ada junction merupakan kelainan kongenital yang
keluhan, riwayat gastritis (-). umumnya menyebabkan hidronefrosis.
Nyeri punggung terkadang Penyebab kongenital lainnya yaitu kerusakan
dirasakan, rasa sakit/nyeri ketika saraf cabang lumbal pada spina bifida.
BAK terkadang dirasakan, Kelainan didapat yang umumnya
anyang- anyang an jarang, Sistem urinaria terdiri atas dua ginjal menyebabkan hidronefrosis adalah batu
frekuensi BAK sehari 2-3x. dan dua ureter bermuara pada satu ureter, namun jika didapatkan hidronefrosis
BAB dalam batas normal. Pada vesika urinaria kemudian keluar bilateral, maka harus dipikirkan juga
kedua kaki pasien terdapat luka, dengan satu uretra. Organ ginjal kemungkinan adanya striktur uretra,
bengkak (+), sedikit nyeri (+). berbentuk seperti kacang letaknya hiperplasia prostat jinak atau karsinoma
Kemudian pasien disarankan retroperitoneal bagian atas. Di atas prostat, tumor buli-buli yang melibatkan
rawat inap di bangsal UPD setiap ginjal terdapat kedua orifisium ureter, penekanan ureter oleh
RSPS. tumor prostat, batu ureter bilateral, fibrosis
Riwayat hipertensi (+) kelenjar adrenal yang terbenam dalam retroperitoneal atau kanker retroperitoneal,
Riwayat DM (-) jaringan ikat. Tepi medial ginjal yang serta kehamilan (Tanugho, 2010).
cekung adalah hilus, terdapat arteri
Px Fisik: (renalis), vena renalis dan pelvis renalis Pada pemeriksaan fisik bisa didapatkan dari
Keadaan umum pasien baik, berbentuk corong. Irisan sagital ginjal, inspeksi daerah pinggang, dimulai dengan
kesadaran compos mentis, pada bagian luar disebut korteks, bagian meminta pasien duduk relaks dengan
pemeriksaan fisik didapatkan dalam disebut medula, medula terdiri membuka penutup (pakaian) pada daerah
suhu 37.7oC, tekanan darah atas piramid renal berbentuk kerucut. perut sebelah atas. Diperhatikan adanya
170/90 mmHg, RR 23x/menit, Dasar setiap piramid menyatu dengan pembesaran asimetri pada daerah pinggang
HR 89x/menit. korteks, apeks bulat setiap piramid atau abdomen sebelah atas. Pembesaran itu
disebut papila renalis, dikelilingi kaliks mungkin disebabkan oleh karena
Mata : CA -/-, SI -/- minor berbentuk corong. Kaliks minor hidronefrosis, abses paranefrik, atau tumor
Paru : Ronkhi -/-, wheezing -/-, bergabung membentuk kaliks mayor, ginjal, atau tumor pada organ retroperitoneum
Jantung : S1S2 reguler
dan akhirnya bergabung membentuk yang lain.
Abdomen : Nyeri tekan abdomen
(+) diregio epigastrik, nyeri ketok pelvis renalis. Setiap pelvis renalis Palpasi ginjal dilakukan secara bimanual
ginjal (-). keluar sebagai ureter (Guyton dan Hall, dengan memakai dua tangan. Tangan kiri
Ekstremitas atas : akral hangat 1995 ; Eroschenko, 2000). diletakkan di sudut kosto-vertebra untuk
+/+, edema -/- Setiap hari tidak kurang 180 liter cairan mengangkat ginjal keatas sedangkan tangan
Ekstremitas bawah : akral hangat tubuh difiltrasi di glomerulus dan kanan meraba ginjal dari depan dibawah arcus
+/+, edema +/+. menghasilkan urine sebanyak 1-2 liter. costa. Pada saat inspirasi ginjal teraba
Urine yang terbentuk didalam nefron bergerak ke bawah. Dengan melakukan
Kesimpulan: disalurkan melalui piramida ke sistem palpasi bimanual, ginjal kanan yang normal
Nyeri tekan abdomen (+) diregio pelvikalises ginjal untuk kemudian pada anak dan dewasa yang bertubuh kurus
epigastrik, nyeri ketok ginjal (-). disalurkan ke dalam ureter. Sistem seringkali masih dapat diraba. Ginjal kiri sulit
Kedua kaki pasien terdapat luka, pelvikalises ginjal terdiri atas kaliks diraba, karena teletak lebih tinggi daripada sisi
edema (+) hangat (+), nyeri. minor, infundibulum, kaliks major, dan kanan.
pielum/ pelvis renalis. Mukosa sistem Perkusi atau pemeriksaan ketok ginjal
HASIL LABORATORIUM pelvikalises terdiri atas epitel dilakukan dengan memberikan ketokan pada
17/01/2019 transisional dan dindingnya terdiri atas sudut kostovertebra (sudut yang dibentuk oleh
HEMATOLOGI otot polos yang mampu berkontraksi kosta terakhir dengan tulang vertebra).
Hb : 11.3 (14-18 g/dl) untuk mengalirkan urine sampai ke Pembesaran ginjal karena hidronefrosis atau
AL : 12.99 (4-11 103/uL) ureter (Purnomo, 2014). tumor ginjal, mungkin teraba pada palpasi dan
AE : 3.97 (4.5-5.5 106/uL) terasa nyeri pada perkusi.
AT : 293 (150-450 103/uL) Etiologi
Hmt : 32.4 (42-52 vo/%) Hidronefrosis dapat disebabkan oleh Suara bruit pada saat melakukan auskultasi
kelainan kongenital dan didapat. didaerah epigastrium atau abdomen sebelah
HITUNG JENIS Stenosis uretra, ureter ektopik, atas patut dicurigai adanya stenosis arteria
Eo : 0 (2-4%) ureterokel, duplikasi pelvis-ureter, dan renalis, apalagi kalau terdapat bruit yang
Bas : 0 (0-1%) stenosis ureterovesical serta terus menerus (sistolik- diastolik). Bruit pada
Bat : 20 (2-5%) ureteropelvic junction merupakan abdomen juga bisa disertai oleh aneurisma
Seg : 50 (51-67%) kelainan kongenital yang umumnya arteria renalis atau malformasi
Lim : 20 (20-35%) menyebabkan hidronefrosis. Penyebab arteriovenosus.
Mon : 10 (4-8%) kongenital lainnya yaitu kerusakan saraf
cabang lumbal pada spina bifida dan Jika hidronefrosis yang terjadi dikarenakan
FUNGSI HATI mielomeningokel. Kelainan didapat oleh obstruksi saluran kemih dapat dilakukan
Protein total 5.35 (6.2-8.4 g/dl) yang umumnya menyebabkan Pemeriksaan laboratorium urinalisis.
Albumin 3.36 (3.5-5.5 g/dl) hidronefrosis adalah batu ureter, namun Pemeriksaan tersebut dapat memberi petunjuk
Globulin 1.99 (2.8-3.2 g/dl) jika didapatkan hidronefrosis bilateral, adanya inflamasi saluran kemih, yakni
maka harus dipikirkan juga didapatkannya lekosituria dan eritrosituria.
FUNGSI GINJAL kemungkinan adanya striktur uretra, Pemeriksaan produksi urine perhari, pH urine,
Creatinin 2.09 (0.9-1.3) hiperplasia prostat jinak atau karsinoma berat jenis urine,dan kandungan elektrolit
Asam urat 12.71 (3.6-8.2) prostat, tumor buli-buli yang melibatkan diperlukan untuk menilai fungsi tubulus
kedua orifisium ureter, penekanan ureter ginjal. Kenaikan nilai faal ginjal menunjukkan
DIABETES oleh tumor prostat, batu ureter bilateral, adanya insufisiensi ginjal.
GDS 103 (80-200) fibrosis retroperitoneal atau kanker
retroperitoneal, serta kehamilan Pemeriksaan USG juga dapat dilakukan untuk
Pemeriksaan laboratorium tanggal (Tanugho, 2008). mendiagnosis adanya kelainan uropati akibat
19/01/2019 obstruksi. Dari USG dapat diketahui adanya :
Patofisiologi 1) ketebalan parenkim atau adanya penipisan
HEMATOLOGI Obstruksi pada aliran normal urin korteks ginjal, 2) dilatasi pelvis, kalises, dan
Leukosit 16.4 (4-11 103/uL) menyebabkan urin mengalir balik, ureter proksimal. Meskipun dilatasi ini dapat
sehingga tekanan di ginjal dapat terjadi pada hidronefrosis non obstruktif, dan
FUNGSI HATI meningkat. Jika obstruksi terjadi di 3) kista ginjal, yang merupakan diagnosis
Protein Total 4.84 (6.2-8.4 g/dl) uretra atau kandung kemih, tekanan banding hidronefrosis.
Albumin 2.63 (3.5-5.5 g/dl) Pada fase awal obstruksi akut, sering tidak
balik akan mempengaruhi kedua ginjal,
Globulin 2.21 (2.8-3.2 g/dl)
tetapi jika obstruksi terjadi di salah satu terlihat gambaran hidronefrosis, apalagi
ureter akibat adanya batu atau kekakuan jika pasien dehidrasi; sehingga terjadi
Gambaran hasil USG abdomen
maka hanya satu ginjal saja yang rusak. negatif palsu (false negative). Nilai negatif
- Hepar : Ukuran dan
echostruktur normal, sistema Obstruksi parsial atau intermiten dapat palsu pemeriksaan USG pada obstruksi
bilier dan vaskuler tak melebar, disebabkan oleh batu yang terbentuk di saluran kemih ±35%.
tak tampak massa piala ginjal tetapi masuk ke ureter dan Pemeriksaan radiografi Intravenous
menghambatnya. Obstruksi dapat
- Lien : ukuran dan echostruktur Urethrography (IVU) atau biasa juga disebut
diakibatkan oleh tumor yang menekan
normal, tak tampak massa ureter atau berkas jaringan parut akibat Intravenous Pyelography (IVP) hingga kini
- Pankreas : ukuran dan abses atau inflamasi dekat ureter dan masih dipakai sebagai sarana diagnosis
echostruktur normal, ductus menjepit saluran tersebut. Gangguan uropati obstruktif sebelah atas. Pemeriksaan
pancreaticus tak melebar, tak dapat sebagai akibat dari bentuk ini dapat menilai faal dan struktur ginjal. Pada
tampak massa abnormal di pangkal ureter atau posisi obstruksi akut, terdapat peningkatan opasitas
- VF : dinding licin, tak tampak ginjal yang salah, yang menyebabkan pada foto nefrogram, yang disebabkan oleh
ureter berpilin atau kaku. Pada pria
batu maupun massa kegagalan fungsi tubulus; dan keterlambatan
lansia, penyebab tersering adalah
- Ren Sinistra : ukuran normal, obstruksi uretra pada pintu kandung gambaran pielogram. Dari urogram juga
echostruktur meningkat, batas kemih akibat pembesaran prostat. dapat dikenali adanya penyebab obstruksi,
korteks dan medulla kurang Hidronefrosis juga dapat terjadi pada mungkin berupa batu opak; serta kelainan
tegas, ureter proximal melebar. kehamilan akibat pembesaran uterus. akibat obstruksi mulai dari kalises, pelvis
- Ren dextra : ukuran normal, Apapun penyebab dari hidronefrosis, renalis, dan ureter berupa kaliektasis,
echostruktur meningkat, batas disebabkan adanya obstruksi baik parsial hidronefrosis, penipisan korteks atau
ataupun intermitten mengakibatkan
korteks dan medula kurang hidroureteronefrosis. Pemeriksaan ini tidak
terjadinya akumulasi urin di piala ginjal.
tegas, sistema pelvicocalyx tak Sehingga menyebabkan disertasi piala mungkin dikerjakan pada insufiensi ginjal
melebar, tak tampak batu. dan kolik ginjal. Pada saat ini atrofi atau pasien lain yang tidak memenuhi syarat.
- VU : dinding licin, tak tampak ginjal terjadi ketika salah satu ginjal
batu maupun massa. sedang mengalami kerusakan bertahap Hasil Pemeriksaan USG Transabdominal
- Prostat : ukuran dan maka ginjal yang lain akan membesar
secara bertahap (hipertrofi kompensatori),
echostruktur normal, tak tampak
akibatnya fungsi renal terganggu.
massa.
Pemeriksaan Penunjang
Kesan : Adapun prosedur untuk menegakkan
1. Hydronefrosis sinistra grade II diagnosis hidronefrosis:
dan pelebaran ureter proximal 1. USG, memberikan gambaran ginjal,
2. Subchronic renal disease ureter dan kandung kemih
dextra 2. Urografi intravena, menunjukan
3. Tak tampak kelainan pada aliran air kemih melalui ginjal (IVP)
hepar, VF, lien, pancreas, VU
dan prostat. Gambaran radiologi
Gambaran radiologis dari hidronefrosia
Diagnosis kerja UPD terbagi berdasarkan gradenya. Ada 4
- - Abses pada pedis dengan grade hidronefrosis, antara lain :
vomitus profus a. Hidronefrosis derajat 1. Dilatasi
- - Hipertensi pelvis renalis tanpa dilatasi kaliks.
- - Renal Failure Kaliks berbentuk blunting, alias tumpul.
- - Hidronefrosis b. Hidronefrosis derajat 2. Dilatasi
pelvis renalis dan kaliks mayor. Kaliks
berbentuk flattening, alias mendatar.
c. Hidronefrosis derajat 3. Dilatasi
pelvis renalis, kaliks mayor dan kaliks
minor. Tanpa adanya penipisan korteks.
Kaliks berbentuk clubbing, alias
menonjol.
d. Hidronefrosis derajat 4. Dilatasi
pelvis renalis, kaliks mayor dan kaliks
minor. Serta adanya penipisan korteks
Calices berbentuk ballooning atau
menggembung.

Penatalaksanaan
1. Pada hidronefrosis akut
a. Jika fungsi ginjal telah menurun,
infeksi menetap atau nyeri yang hebat,
maka air kemih yang terkumpul diatas
penyumbatan segera dikeluarkan
(biasanya melalui sebuah jarum yang
dimasukkan melalui kulit).
b. Jika terjadi penyumbatan total, infeksi
yang serius atau terdapat batu, maka bisa
dipasang kateter pada pelvis renalis
untuk sementara waktu.
2. Pada hidronefrosis kronis
a. Diatasi dengan mengobati penyebab
dan mengurangi penyumbatan air kemih.
Ureter yang menyempit atau abnormal
bisa diangkat melalui pembedahan dan
ujung-ujungnya disambungkan kembali.
Kadang perlu dilakukan pembedahan
untuk membebaskan ureter dari jaringan
fibrosa. Jika sambungan ureter tersumbat
maka pengobatannya melalui :
1. Terapi hormonal untuk kanker prostat
2. Pembedahan
3. Melebarkan uretra dengan dilator
Untuk mengurangi obstruksi, urin harus
dialihkan melalui tindakan nefrostomi
atau tipe diversi lainnya. Infeksi
ditangani dengan agent antimikrobial
karena sisa urine dalam kaliks
menyebabkan infeksi dan pielonefritis.
Pasien disiapkan untuk pembedahan
untuk mengangkat lesi obstruktif (batu,
tumor, obstruksi ureter). Jika salah satu
ginjal rusak parah dan fungsinya hancur,
nefroktomi (pengangkatan ginjal) dapat
dilakukan (Brunner & Suddarth, 2002).
Daftar Pustaka :
- Tanagho, 2010. A.E.Smith’s General Urology:Urinary Obstruction and Stasis.McGraw-Hill: New York. 17th ed : 166.
- Guyton, A.C., dan Hall, J.E. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta: EGC.
- Purnomo. 2014. Dasar-dasar urologi edisi ketiga. Sagung Seto : Malang.
- Brunner, Suddarth. (2014). Keperawatan Medikal Bedah Edisi 12. Jakarta : ECG.
- Tanagho, 2008. Anatomy of Genitourinary Tract in Smith's General Urology. 17th. Edition.
- Eroschenko, V. P., 2008, Atlas Histologi diFiore's dengan Korelasi Fungsional,. EGC, Jakarta.

Mengetahui,
Dokter Pembimbing Stase Radiologi

dr. Rofi Siswanto, M.Sc., Sp.Rad

Anda mungkin juga menyukai